You are on page 1of 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN WAHAM

Oleh:
NI WAYAN SURATMINI
NIM. P07120216062
TINGKAT III B DIV KEPERAWATAN
SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN WAHAM

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Pasien tenang, kooperatif.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
c. Pasien mampu mengidentifikasi stressor dan pencetus wahamnya
4. Tindakan Keperawatan
a. Memberikan salam terapeutik
b. Menyapa pasien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
c. Memperkenalkan diri dengan sopan
d. Menanyakan nama lengkap dan nama yang disukai pasien
e. Menjelaskan tujuan pertemuan
f. Jujur dan menepati janji
g. Menunjukkan rasa empati dan menerima pasien dengan apa adanya
h. Meyakinkan pasien berada dalam keadaan aman dan terlindungi
i. Mengobservasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas sehari-hari dan perawatan
diri pasien
j. Memberi pujian pada penampilan dan kemampuan pasien yang realistis
k. Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini
l. Mengobservasi kebutuhan pasien sehari-hari
m. Mendiskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi selama di rumah maupun di RS
n. Menghubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham
o. Meningkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan pasien dan memerlukan
waktu dan tenaga
p. Mengatur situasi agar pasien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Strategi Pelaksanaan (SP) Pasien 1,2,3 Pasien: membina hubungan saling percaya ,
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki dan mengidentifikasi stressor dan pencetus
waham
Perawat : “Selamat pagi, pak.” (memperlihatkan wajah yang ramah dan tenang)
Pasien : “Selamat pagi, buk
Perawat : “Perkenalkan, nama saya Ni Wayan Suratmini. Bisa dipanggil surat. Saya
mahasiswa perawat dari Poltekkes Denpasar.” “Nama lengkap Bapak
siapa? Suka dipanggil siapa ?”
Pasien : “Nama saya Kadek Fajar Widyastika, suka dipanggil fajar”
Perawat : “Baik, Pak. Tujuan saya disini adalah untuk mendampingi bapak jika
bapak memiliki masalah dan memerlukan bantuan. Saya akan merawat
bapak selama 6 hari kedepan”. “Apa boleh saya minta waktunya 15 menit
saja untuk mengobrol dengan Bapak?
Pasien : “Boleh Bu”
Perawat : “Baik, Pak.”
Perawat : “Bagaimana kabar Bapak hari ini? Apakah bapak bersedia saya ajak
berbincang-bincang hari ini?”
Pasien : “Kabar saya baik bu (sambal berfikir dan termenung).”
Perawat : “Bapak, tidak usah khawatir dengan saya dan perawat-perawat yang ada
disini. Jika bapak memiliki masalah, bapak bisa menceritakannya kepada
kami. Bapak sekarang berada di tempat aman dan terlindungi.”
Pasien : “Baik bu”
Perawat : “Bapak, kalau boleh saya tahu Bapak asalnya darimana? Bapak tinggal
dimana? Bapak tinggal dengan siapa?”
Pasien : “Saya asal singaraja, tinggal di banjar dan saya tinggal bersama orang tua
dan 2 saudara saya”.
Perawat : “Baik, pak. Jadi Bapak asalnya dari (singaraja), tinggal di (banjar) bersama
(orang tua dan 2 saudara bapak). Benar begitu, pak?”
Pasien : “Iya benar bu”.
Perawat : “Pekerjaan Bapak apa?
Pasien : “ Saya adalah seorang tempat konsultan masalah pertanian dan saya bekerja
di perusahaan karet dan pertamina, saya di sini lagi menunggu sebuah mobil
baru datang”.
Perawat : “Wah, bagus ya pekerjaan Bapak, Bapak adalah sebagai seorang tempat
konsultan masalah pertanian, bapak orang yang hebat !, hanya saja karena
mobil belum diberikan bapak jadi istirahat dan menunggu di sini.
Pasien : “Iya Bu”.
Perawat : “Apa yang Bapak pikirkan saat ini? Bapak bisa ceritakan kepada saya
tentang pikiran/perasaan Bapak yang muncul secara berulang-ulang itu?
Pasien : “Saya ingin dan harus mempunyai sebuah mobil”
Perawat : “Baik Pak”
Perawat : “Apa Bapak bisa ceritakan kepada saya tentang pikiran-pikiran bapak
tersebut? Apa yang menyebabkan bapak memiliki perasaan/pikiran seperti
itu?”
Pasien : “Saya ingin mempunyai sebuah mobil, supaya orang-orang dapat melihat
saya bahwa saya mampu untuk membeli sebuah mobil bu”
Perawat : Oh begitu, baik pak, jadi sekarang bapak lagi membutuhkan sebuah
mobil?”
Pasien : “Iya bu”
Perawat : “Begini bapak, kalau misalnya bapak dan keluarga bapak belum mampu
untuk membeli sebuah mobil, jangan dulu membeli mobil, apa yang bisa
kita beli, itu yang dibeli bapak, jadi bapak tidak terlalu mengharapkan
sesuatu yang diluar kemampuan.”
Pasien : “Baik bu”
Perawat : Setelah ngobrol tadi, apa yang Bapak rasakan setelah kita berbincang-
bincang?
Pasien : “Saya merasa lebih tenang bu”.
Perawat : “Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
Pasien : “Masih bu, mengenai perkenalan, kemampuan dan keinginan saya bu”
Perawat : “wah bagus sekali pak, bapak masih ingat, jadi bapak jangan terlalu
menharapkan sesuatu diluar kemampuan bapak dan keluarga ya pak?”
Pasien : “Iya bu”
Perawat :“Bagaimana kalau besok siang kita berbincang-bincang tentang
pengalaman-pengalaman yang bapak alami? Apakah bapak bersedia?”
Pasien : “Iya, saya bersedia bu (sambal manggung-manggut)”.
Perawat : ”Bagaimana jika kita bertemu disini saja? Besok kita bertemu lagi jam 2
siang, bapak setuju?”
Pasien : “Iya saya setuju bu”.
Perawat : “Baiklah bapak sudah setuju. Jadi besok siang kita bertemu disini lagi jam
2 siang, kita akan mengobrol tentang pengalaman-pengalaman yang bapak
alami. Kalau begitu sampai bertemu nanti ya, pak. Terima kasih. Sampai
ketemu lagi.”
Pasien : “Iya bu, sama-sama, sampai ketemu lagi”

You might also like