You are on page 1of 36

SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

1. PelaksanaanKegiatan
Topik : Discharge planning perawatan klien dengan diagnosa stroke non hemoragic
Hari/tanggal : senin, 18 januari 2016
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Shoka
Pelaksana : Karu, Katim, PA
Sasaran : Klien dan keluarga klien

2. Pengorganisasian
KepalaRuangan : Ratu A Nissa
Ketua Tim : Merlyn Kopouw
PerawatPelaksana (PA) : Yessi Wakum
Keluarga Pasien : Irsia Longadi
Dokter : Yusak Yawandare
Pasien : Paulus Yebi Yebi

3. Instrumen

1. Status klien
2. Format discharge planning (terlampir)
3. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
Dokter datang melakukan visite ke pasien. Di dampingi oleh karu, katim, dan PP. setelah
dokter memeriksa, keadaan pasien ternyata sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Karu : “dokter! Ini pasien…. Dengan diagnose stroke non hemoragic kondisinya dari kemaren
sampai sekarang sudah membaik”.

Dokter : “selamat pagi …! Bagaimana keadaannya sekarang?”


Pasien : “Alhamdulillah sudah membaik dok!”
Dokter :” apakah sekarang ada keluhan?”
Pasien : “Alhamdulillah tidak ad dok”

Setelah itu dokter memriksa keadaan umum pasien dan hasilnya sudah membaik.

Dokter : ”setelah memeriksa kondisi …. Ternyata kondisinya sudah membaik


dan sudah diperbolehkan pulang.”
Setelah itu dokter meninggalkan pasien, karu, dan perawat lainnya kembali keruangan.

KemudianPP menyiapkan dan mengisi format discharge planning. Kemudian mengkonsulkan


kekaru

PP :”bu,ini format discharge planning buat pasien….tolong ibu periksa mungkin ada yang
kurang dan apakah masih ada kesalahan.”

Karu :”ooh yaa! (karu memeriksa format discharge planning dan membolehkan format
discharge planning tersebut diberikan pada pasien)”

PP menyuruh PA memanggil keluarga pasien

PP :”(keluarga pasien) berdasarkan hasil pemeriksaan tadi ternyata (pasien) sudah


membaik dan dokter memperbolehkan pulang. Ini saya buatkan surat atau kartu kontrol. Nanti
(px) kontrol di poli syaraf. Untuk perawatan di rumah usahakan (px) menjaga pola makan,
istirahat dana aktifitas. Ini resep obat yang harus diminum dirumah. Untuk masalah makan (px)
harus rendah garam, istirahat cukup dan aktifitas ringan. Dan (keluarga pasien) di harap
menyelesaikan biaya pengobatan dan perawatan selama dirumah sakit.

Silahkan (keluarga px) mengurus semua biaya perawatan ( px) di bidang administrasi.
SKENARIO ROLE PLAY SUPERVISI

Naskah Role Play : Supervisi Dalam Manajeman Keperawatan


Kepala Ruangan : Merlyn Kopouw
Perawat : Suster Ratu A Nissa
Pasien : Tn Yusak Yawandare
Keluarga Pasien : Ny Irsia Longadi

Di sebuah rumah sakit di Malang, di ruang Mawar, ada seorang pasien laki-laki bernama Bapak
Firman yang berumur 27 tahun. Bapak ini datang ke rumah sakit karena kecelakaan dan
mengalami luka parah (robek) pada kaki kanan. Dan diantar oleh istrinya yang bernama Nyonya
Wiwin
Maka, salah seorang perawat bernama Suster Lila ditugaskan oleh Kepala Ruangan untuk
melakukan rawat luka,

Kepala Ruangan : Suster Lila, anda saya tugaskan untuk melakukan rawat luka pada Tuan
Firman setengah jam lagi, anda siapkan alat-alatnya dulu ya !!

Perawat :Baik Bu, akan saya siapkan alat-alatnya .


(Perawat Lila menyiapkan alat untuk merawat luka, diantaranya : Kasa steril, Nacl, Pinset
anatoni, Cucing, Bengkok, Supratul, Hipavix, Sarung tangan, Gunting verband)

Setengah jam kemudian Suster Lila menemui pasien Tuan Firman untuk melakukan rawat luka,
seperti yang di tugaskan oleh Kepala Ruangan yang pada saat itu kepala Ruangan juga berada di
ruangan pasien untuk menanyakan kondisi pasien,

Perawat : Assalamualaikum…!!!
Semua : Waalaikumsalam…
Perawat : Perkenalkan, saya perawat Lila yang akan bertugas di ruangan ini. Apa benar ini
dengan Bapak Firman?
Pasien : Iya Sus, (sambil mengangguk)
Keluarga : Iya suster, ini dengan Tn Firman, suami saya.
Perawat : Oh iya kalau begitu. Bapak, saya di sini akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada
bapak. Mohon dijawab dengan sebenar-benarnya ya, pak.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah sekarang, apa yang bapak rasakan saat ini?
Pasien : Saya merasa nyeri suster. Kaki saya sakit pas di lukanya suster, nyerinya seperti
disayat-sayat,
Perawat : Baik, saya akan melakukan tindakan rawat luka kepada bapak, bapak tahan sebentar ya
pak lukanya,
Pasien : Iya Sus,

(Setelah melakukan bina hubungan saling percaya Perawat Lila melakukan tindakan rawat luka)
Perawat : Permisi pak saya buka perbannya dulu (sambil memakai sarung tangan)
Pasien : Iya Sus silahkan

(Kemudian Suster Lila menginspeksi luka apakah terjadi infeksi pada luka dengan cara menekan
area sekitar luka dengan pinset apakah terdapat pus)

Perawat : Luka Bapak tidak ada infeksi sekarang saya akan membersihkan luka bapak.
Pasien : Iya Sus hati – hati ya sakit.
Perawat : Iya Pak saya akan berhati-hati, bila bapak merasa nyeri ambil napas dalam ya pak lalu
hembuskan pelan pelan melalui mulut.
Pasien : Iya Sus
(Perawat membersihkan luka dengan larutan Nacl 0,9 % dengan kasa steril dan pinset sampai
luka bersih dari kotoran dan darah, kemudian memberikan supratul pada luka dan menutupnya
dengan kasa steril dan hipavix)

Perawat : Sudah Pak lukanya sudah saya bersihkan dan saya balut kembali
Pasien :Iya Sus terimakasih
(Perawat membereskan alat yang sudah digunakan, dan cuci tangan)
Perawat : Sudah Pak silahkan bapak istirahat kembali, saya akan kembali ke Nurse Station bila
ada yang bapak perlukan silahkan pencet bel.
Pasien : Iya Sus terimakasih
Perawat : Iya Pak sama – sama. Assalamualaikum
(Perawat & Kepala Ruangan meninggalkan ruangan)

Di Nurse Station
Kepala ruangan : Suster Lila tolong ke ruangan saya sebentar
Perawat : Iya Bu Feri

Di Ruang Kepala Ruangan


Kepala ruangan : Bagaimana Suster tadi tindakan rawat lukanya, apakah suster merasa sudah
benar melakukannya?
Perawat : Iya Bu saya rasa saya sudah melakukan prosedur dengan benar
Kepala ruangan : Suster tadi melakukan prosedur dengan baik namun, ada yang kurang dari
tindakan anda. Apakah tadi sebelum melakukan tindakan suster sudah cuci tangan 7 langkah?
Perawat : Astaghfirullah haladzim,, iya bu maaf saya lupa cuci tangan sebelum melakukan rawat
luka tadi, maaf bu tindakan berikutnya akan lebih saya perhatikan.
Kepala ruangan : Yaitu prosedur cuci tangan 7 langkah sebelum melakukan tindakan ke pasien
hal itu sangat penting guna mencegah infeksi pada luka pasien suster lila baik tidak apa – apa
jangan diulangi lagi ya, besok kita lakukan rawat luka lagi bersama saya
Perawat : Baik bu

Keesokan harinya
(Di Nurse Station)

Kepala ruangan : Nurse Lila 30 menit lagi lakukan rawat luka lagi ya pada pasien tuan firman
tolong siapkan alatnya ya
Perawat : Baik Bu
(Kemudian perawat menyiapkan alat rawat luka Perawat Lila menyiapkan alat untuk merawat
luka, diantaranya : Kasa steril, Nacl, Pinset anatoni, Cucing, Bengkok, Supratul, Hipavix, Sarung
tangan, Gunting verband)

30 Menit Kemudian
Perawat : Ibu saya sudah menyiapkan alat untuk rawat luka
Kepala ruangan : Iya mari kita ke ruangan pasien,namun sbeelumnya mari kita mencuci tangan
7 langkah untuk menghindari penularan infeksi nosocomial kepada pasien
Perawat : Iya bu (mereka melakukan cuci tangan 7 langkah dengan bimbingan dari kepala
ruangan)

Di ruang pasien :
Perawat & kepala ruangan : Asslamualaikum pak firman
Semua : Waalaiumsalam
Kepala ruangan : Pak bagaimana keadaan bapak hari ini? Apakah kakinya masih terasa nyeri?
Pasien : Iya bu masih nyeri…
Kepala ruangan : Pak saya selaku kepala ruangan dan suster lila yang kemarin merawt luka
bapak hari ini (kepala ruang dan perawat sambil memakai sarung tangab)
Pasien : Iya bu Suster
Perawat : Permisi pak saya buka perbanyya dlu ya
Pasien : Iya sus silahkan
Perawat : (Perawat membuka perban luka pasien, dan memeriksa apakah terjadi infeksi pada
luka) luka bapak tidak terjadi infeksi ,
Pasien : Iya Sus
Kepala ruangan : Saya akan membersihkan luka bapak, jika bapak merasa nyeri tahan ya pak
dengan mengambil napas dalam lalu hembuskan pelasn melalui mulut
Pasien : Iya Sus
(Lalu Kepala Ruang membersihkan luka dengan di asisteni oleh perawat, lalu pada luka pasien
diberi supratul dan ditutup lagi dengan kasa steril dan hipavix)
Perawat : Baik Pak sudah selesai rawat lukanya, sekarang bapak istiraht saja
(lalu perawat membersihkan alat, perawat dan kepala ruangan mencuci tangan 7 langkah)
Kepala ruangan : Baik Pak kami permisi dlu, jika ada yang bapak butuhkan silahkan pencet bel,
Pasien : Iya Sus terimakasih
Kepala ruangan dan perawat : Assalamualaikum
Pasien : Waalaikumsalam

Di Nurse Station
Kepala ruangan : Suster Lila td kita sudah melakukan tindakan rawat luka bersama apakah ada
yang anda belum mengerti silahkan bertanya
Perawat : Saya sudah mengerti bu setelah melakukan tindakan dengan didampingi ibu secara
langsung seperti tadi, dan saya akan selalu melakukan cuci tangan 7 langkah sebelum dan
sesudah melakukan tindakan ke pasien guna mencegah terjadinya infeksi nosocomial
Kepala ruangan : Bagus Suster Lila sekarang anda sudah mengerti dan bisa melakukan prosedur
tindakan dengan benar
Perawat : Terimakasih bu
Kepala ruangan : Iya sama-sama
(Kemudian Kepala Ruangan kembali ke ruangannya, dan perawat kembali bekerja)
SKENARIO ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Narator : Aswedi Winardi

Kepala Ruangan : Irsia Longadi

Ketua Tim A : Merlyn Kopouw

Perawat Associate A : Yessi Wakum

Ketua Tim B : Ratu A Nissa

Dokter Peny.Dalam : Paulus Yebi Yebi

Konselor Luka : Yusak Yawandare

Konselor Gizi : Irsia Longadi

Pasien : Merlyn Kopouw

Keluarga pasien 1 : Paulus Yebi Yebi

Keluarga Pasien 2 : Yusak Yawandare

Sinopsis

Pada hari Rabu, 01 April 2015 di ruang penyakit dalam RSP UIN Alauddin Makassar akan
dilakukan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan ini terdapat dua tim. Tim A dengan
pasien atas nama Ny Ria dengan keluhan sesak dan diagnose medis yang ditemukan adalah efusi
pleura. Efusi pleura yang terjadi pada klien merupakan dampak lanjut dari Ca mammae yang
diderita klien. Klien telah dirawat selama 10 hari dan sudah diberikan tindakan keperawatan dan
tindakan medis seperti punksi pleura tetapi sesak yang dialami Ny Ria masih belum berkurang.

Tim B dengan pasien atas nama Nn Muli memiliki penyakit gagal jantung dan klien juga
mengalami gangguan harga diri rendah karena klien sudah hampir berumur 40 tahun tetapi
belum menikah sehingga klien merasa tidak berguna dan merasa minder.
Di ruang penyakit dalam Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar yang sudah
menerapkan model praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan.

PRA RONDE KEPERAWATAN

PP mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien kelas 1.

Dewi & Ana : Assalamu alaikum, permisi ners…

Maya : waalaikum salam, silahkan masuk dan silahkan duduk

Dewi & Ana : Terima kasih ners.

Dewi : Kami menghadap ingin mengkonsultasikan masalah pasien kami, kami


berencana untuk melakukan ronde keperawatan dan kami meminta saran serta persetujuan dari
ibu.

Maya : Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut.

Dewi : Ya ners, pasien saya atas nama Ny.Ria datang dengan keluhan sesak dan
diagnosa medis yang ditemukan adalah effuse pleura dan Ca Mamae. Setelah dirawat selama 10
hari dan sudah diberi tindakan keperawatan dan tindakan medis seperti punksi pleura ternyata
sesak yang dialami Ny.Ria masih belum berkurang. Selain itu, klien juga mengeluh kurang nafsu
makan dengan IMT 16. Keadaan luka pada mammae dextra basah, terdapat push, mudah
berdarah dan berbau. Kien belum bisa dilakukan kemoterapi karena pemeriksaan laboratorum
belum normal. Leukosit 16 106/mm3, fungsi hati meningkat (SGOT 56 u/L, SGPT 48 u/L), Hb 8
g/dL. Pemeriksaan rontgen kesan efusi pleura.

Maya : Terus bagaimana dengan pasien ners Ana?

Ana : Pasien saya atas nama Ny Muli memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu
saya beliau juga mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40 tahun
tetapi belum menikah.
Maya : Setelah saya mendengar laporan dari ketua tim A dan ketua tim B, kita pilih satu
kasus untuk kita laksanankan ronde keperawatan yaitu kasus Ny. Ria.

Dewi & Ana : Baik ners

Maya : Lalu apakah kalian sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang akan kalian
ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan pelaksanaanya?

Dewi : Sudah ners, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan kemudian
kami mengajak ners Ani sebagai konselor perawat luka, Ibu Ida Zulfaridha sebagai konselor gizi
dan dr. Nur Yanti sebagai spesialis penyakit dalam.

Maya : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kalian lanjutkan dan persiapkan yang
perlu di persiapkan.

Ani & Dewi : Terima kasih ners, kami permisi dulu

Setelah masalah persetujuan sudah selesai, kemudian PP mengunjungi ke kamar pasien


Ny.Ria untuk melakukan inform concent dan meminta persetujuan untuk dilakukan ronde
keperawatan.

Dewi : Assalamualaikum. Permisi bu…

Ria & Keluarga : Wa’alaikumsalam

Kamria : Mari silahkan masuk suster

Dewi : Bagaimana kondisi ibu hari ini…

Ria : Seperti biasa masih sesak tapi lumayan sudah agak berkurang.

Cida : Iya sus, semalam dia susah tidur karena sesak

Dewi : Begini bu, saya mau minta persetujuan bu Ria dan keluarga
Cida : Persetujuan apa sus?

Dewi : Begini ya bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih dirasakan ibu
maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah
suatu pemecahan masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang nantinya pemasalahan ini
akan diberikan solusi oleh ahlinya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk
menyelesaikan permasalah yang masih dirasakan ibu saat ini. Untuk itu saya meminta izin
kepada ibu untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon ibu untuk mengisi
formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.

Cida : Oh, iya sus. Yang penting ibu saya bisa cepat sembuh.

Dewi : Bagaimana dengan ibu Ria?

Ria : Saya setuju saja asalkan sesak saya bisa segera sembuh.

Kamria : Iya suster, lakukan perawatan yang terbaik untuk saudara saya.

Dewi : Baiklah terima kasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu.

RONDE

KARU, PP dan tim ronde keperawatan berkumpul di ners station.

Maya : Assalamualaikum, terima kasih atas kehadirannya dan hari ini kita akan
mengadakan ronde keperawatan. Silahkan kepada ners Dewi untuk memperkenalkan tim ronde
dan menyampaikan permasalahan pada pasien masing-masing.

Dewi : Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, disini saya akan memperkenalkan
tim ronde keperawatan yaitu Ketua Tim A adalah saya sendiri ners Dewi, perawat associate ada
ners Ana, konselor perawat luka adalah ners Ani, konselor gizi adalah ibu Ida Zulfaridha dan
spesialis penyakit dalam adalah dr. Nur Yanti.
Maya : Mungkin selanjutnya ners Dewi bisa menjelaskan secara singkat kasus yang
akan didiskusikan.

Dewi : pasien atas nama Ny Ria, permasalahannya yaitu Ny.Ria sudah dirawat selama
10 hari dengan diagnosa effusi pleura dan Ca mamae dan keluhan yang masih dirasakan pasien
adalah sesaknya masih ada meskipun sudah dilakukan tindakan punksi pleura dan tindakan
keperawatan. Maka dari itu kami mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta
saran kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah Ny.Ria.

Maya : Baiklah, kita akan ke ruangan pasien untuk memvalidasi data yang sudah ada.

PP bersama PA, kepala ruangan dan konselor mendatangi pasien untuk validasi data di
kamar pasien.

Ana : Assalamualaikum, permisi bu kami dari tim ronde keperawatan bermaksud


untuk menanyakan perihal yang masih dirasakan ibu saat ini.

Ria : Walaikum salam, silahkan…

Dewi : Iya, seperti yang saya bilang kemarin. Tapi, sebelumnya saya akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Ners Dewi sebagai ketua Tim yang akan merawat ibu
dan ini ners Ana sebagai perawat pelaksana yang akan membantu ibu. Di sini juga ada juga ners
Ani sebagai konselor perawat luka, ibu Ida Zulfaridha sebagai konselor gizi dan spesialis
penyakit dalam adalah dr. Nur Yanti. Kami akan bekerja sama untuk membantu dalam mengatasi
permasalahan yang ibu hadapi.

Ana : Bagaimana kondisi ibu saat ini apakah masih sesak atau ada keluhan
tambahan.

Ria : Alhamdulillah sesak sudah agak berkurang.

Maya : selanjutnya, bisa dilakukan pemeriksaan kepada pasien ny ria.


Ana dan konselor : “Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan segala hal yang diperlukan
untuk menunjang data yang sudah ada”.

Ana : (memeriksa TTV).

Kamria : bagaimana hasilnya sus?

Ana : TD: 110/80 mmHg, DN: 84 x/mnt, P: 30 x/mnt, dan suhunya masih tinggi
38oC

Ani : permisi bu ria, saya perawat luka. Boleh saya lihat lukanya bu?

Ria : silahkan sust.

Ani : melihat kondisi lukanya, saya bersama ns. Dewi dan ns. Ana akan
memberikan perawatan luka yg lebih baik lagi bu.

Cida : terima kasih sust.

Nuryanti : permisi bu, saya dokter penyakit dalam yang akan membantu mengatasi
masalah yg ibu hadapi. Sekarang saya lakukan pemerikasaan dulu bu ya.. (sambil melakukan
pemeriksaan pada lapang paru dengan menggunakan stetoskop).

Kamria : bagaimana hasilnya dok?

Nuryanti : sesak yang dialami oleh ibu ria ini karena ada penumpukan cairan pada
paru-paru. Nanti kami akan berunding untuk mengatasi keluhan sesak yg ibu rasakan.

Cida : lakukan yang terbaik dok.

Kamria : terima kasih dok

Ida : perkenalkan bu ria, saya dari ahli gizi. Bagaimana makannya bu?

Cida : kakak saya ini. Susah makan, tidak ada nafsu makan. Kalau makan hanya 3
sendok.
Kamria : selain itu, dia biasa juga mual-mual.

Ida : baiklah bu. Kami akan selanjutnya berunding tentang program gizi ibu ria
nantinya.

Maya : baiklah, karena semua sedah melakukan pemeriksaan, selanjutnya kita


kembali ke ruangan untuk berdiskusi. Permisi ibu ria ..

Ria : iya sust. Terima kasih sebelumnya

Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk menindak
lanjuti dan membahas masalah yang ada.

Maya : Setelah dilakukan validasi data pada pasien saya persilahkan kepada PP, PA dan
konselor untuk memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan diberikan kepada Ny.Ria.

Ana : Setelah kami validasi data kepada pasien langsung, kami mendapatkan
bahwasannya sesak pasien sudah agak berkurang tetapi masih agak berat untuk melepas oksigen.
Menurut ners Anti bagaimana mengatasi sesak pasien?

Anti : Sebenarnya penyakit dasar Ny.Ria adalah Ca mamae jadi effusi pleura ini
merupakan dampak dari kanker stadium lanjut yang sudah bermetastase ke jaringan lainnya
sehingga meskipun dilakukan tindakan medis (punksi) berulang kali tetap akan timbul cairan
pada cavum pleura maka dari itu dilakukan pluraldisis, harapannya cairan tidak akan kembali
pada cavum pleura.

Dewi : Lalu apakah nyeri akibat pleuraldisis dan hipertermi tidak akan mengakibatkan
efek lainnya?

Anti : Pleuraldisis merupakan perlekatan antara lapisan pleura agar terjadi peradangan
yang nantinya akan mencegah terjadinya pemasukan cairan kembali pada pleura sehingga reaksi
yang diinginkan untuk mengetahui pleuraldisis berhasil adalah adanya nyeri dan hipertermi.

Ana : Lalu bagaimana untuk mengatasi agar sesaknya dapat berkurang?


Anti : Sebenarnya Ny. Ria sudah membaik tetapi yang harus dilakukan adalah melatih
pasien untuk melepas oksigen, melakukan mobilsasi bertahap dan kontrol pasien pulang adalah
poli penyakit paru dan poli penyakit dalam.

Dewi : Terima kasih Dok atas sarannya. Selanjutnya tentang penanganan luka pada
payudara klien. Bagaimana ners Ani?

Ani : Sebelumnya, saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada ners Dewi dan ners
Ana. Teknik perawatan luka apa yang selama ini digunakan untuk merawat luka Ny. Ria?

Ana : Selama ini kami menrawat luka Ny. Ria dengan convensional dressing dengan
balutan jelly dan menggunakan metronidazole.

Ani : Sebenarnya penggunaan jelly dan metronidazole kurang tepat digunakan pada
luka ca mammae sebab hal tersebut akan mempermudah terjadinya perdarahan. Sebaiknya saya
sarankan menggunakan modern dressing (sambil menjelaskan cara perawatan luka dengan
moderen dressing)

Ana : Baiklah, kita akan berkolaborasi cara perawatan luka pada Ny. Ria

Dewi : Bagaimana dengan permasalahan gizi pasien? Mungkin dari ahli gizi, ibu Ida
bisa memberikan solusinya.

Ida : Untuk saran saya, melihat kondisi pasien yang nafsu makannya kurang. (sambil
menjelaskan tentang program gizi yang baik untuk ny.Ria)

Maya : Baiklah saya rasa sudah cukup pelaksanaan ronde keperawatan ini dan terima
kasih atas partisipasinya, Semoga masalah pasien kita dapat segera teratasi dan saya ucapkan
terima kasih. Wassalamu alaikum.
SKENARIO ROLE PLAY PENERIMAAN PASIEN BARU

Pasien A dengan diagnosis Ca Mamae dari ruangan UGD di rujuk ke ruangan G2 Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat UGD menuju ruang G2 dengan
kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis. Setelah sampai di ruang
G2, perawat ruangan dan perawat UGD melaksanakan serah terima pasien baru.

TAHAP PERSIAPAN

KARU menerima telepon dari UGD bahwa akan ada pasien baru di rujuk ke ruang G2

KARU : Selamat pagi, Ruang G2 dengan Ners Reny….

Perawat UGD : Selamat pagi, mohon ijin mbak. Nanti pukul 09.00 ada pasien yang akan
masuk ruangan G2

KARU : Siap mbak. Terima Kasih

KARU memberi tahu Katim jika ada pasien baru

KARU : Mbak Khusnul, nanti pukul 09.00 akan ada pasien baru dari UGD .
Tolong di persiapkan perlengkapan untuk penerimaan pasien baru

Kati : Iya bu..

Katim menyiapkan hal – hal yang perlu untuk penerimaan pasien baru…..
Katim meminta tolong PA untuk mempersiapkan tempat tidur untuk pasien baru

Katim : Pak Sam, minta tolong disiapkan tempat tidur untuk pasien baru nanti pukul
09.00 dari UGD

PA : Iya bu…

KARU menanyakan kembali kepada Katim tentang kelengkapan penerimaan pasien baru

KARU : Bu Khusnul, sudah siap semua kelengkapannya ?

Katim : sudah bu..

Katim menyebutkan perlengkapan untuk penerimaan pasien baru

KARU : Oke ….

TAHAP PELAKSANAAN

Pasien datang dengan diantar perawat UGD

Perawat UGD : Selamat pagi Bu, saya Dwi dari UGD mau mengantarkan pasien saya dari UGD

( sambil menyerahkan rekam medis )

KARU, Katim, PA menyambut px dan keluarga

KARU : Oh iya, silahkan Mbak…

Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Reny

Katim : Saya perawat Khusnul

PA : Saya perawat samudro


PA mengantar pasien ke tempat tidur

Sementara itu….. Katim dan perawat UGD melaksanakan serah terima pasien dan
mengisi lembar serah terima. Perawat UGD menyerahkan rekam medis dan obat-obatan
pasien

Perawat UGD : terima kasih … ( meninggalkan ruangan )

Katim menuju ke bed pasien baru

Katim : Assalamualaikum Bu J sekarang ibu dirawat di ruang G2 kamar 2A. Disini


kamar mandinya. Kalau mau mengambil baskom dan air hangat ada di
belakang dapur. Ada juga tempat menjemur di belakang. Bila ibu
memerlukan sesuatu bias menghubungi kami di Nurse Station atau
memencet bel

Keluarga : Sus untuk jam berkunjung dan penunggu pasien bagaimana ?

Katim :Jam berkunjung pagi mulai jam 09.00 – 12.00, untuk jam berkunjung sore pukul
19.00- 21.00. yang menunggu pasien hanya boleh satu orang saja. Ini kartu
pengunjungnya. Nanti kalau pulang silahkan dikembalikan…

Katim dan PA melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, meliputi :

1. Keluhan utama

2. Riwayat penyakit dahulu

3. Riwayat penyakit keluarga

4. Alergi obat/ makanan

5. dll
Katim : Apakah ada yang ibu tanyakan ?

Katim dan keluarga menandatangani lembar penerimaan pasien baru. Katim dan PA
kembali ke Nurse Station

TAHAP PENUTUP

KARU memberikan reward pada Katim dan PA

KARU : Terima kasih ya Mbak khusnul dan Pak Sam

Katim dan PA : iya sama sama bu…

Katim merencanakan intervensi selanjutnya


SKENARIO ROLE PLAY HAND OVER (TIMBANG TERIMA)

1. Nama Nggota :
- Nuri novita sari Iftitahun Nabilah
- Susi susanti Jayanti rezky
- Anik novita sari Restanti Silviana
- Firma Kusuma W Elok Fitri S
- Surya Bagus J Gandung D P
- Ferdian Putra A

2. Renstra Overan
a. Pelaksanaan overran
- Tanggal :19 Mei 2015
- Pukul : 07.30 WIB
- Topik : Overran (timbang terima)
- Tempat : Ruang Bed
b. Metode.
- Diskusi
- Tanya jawab
c. Media
- Status klien (rekam medis)
- Buku overran
- Alat tulis :
d. Pengorganisasian
- Kepala ruang : Surya Bagus J
- Perawat pelaksana( pagi ) : Team A: Firma Kusuma W
Team B: Jayanti rezky
- Perawat primer ( pagi ) : Restanti Silviana
- Perawat pelaksana (sore) : Team A: Elok Fitri S
Team B: Ferdian
- Perawat primer (sore ) : Anik novita sari
- Perawat pelaksana (malam) : Team A: Susi susanti
Team B: Nuri novita sari
- Perawat primer (malam) : Iftitahun Nabilah

*Prolog
Pada hari Selasa jam 07.30 WIB Seluruh perawat ( PP dan PA ) sif malam dan pagi
serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan overan.

- Kepala ruangan (Surya) : Baik, sudah hadir semua perawat pelaksana dan perawat
primer baik yang sif malam dan sif pagi. Kita mulai saja. .. (sambil melingkar kepala ruangan
membuka overran)…. Assalamualaikum Wr. Wb. Yang saya hormati seluruh perawat baik
pelaksana maupun primer dari anggota sif malam dan anggota sif pagi semoga selalu dalam
kondisi sehat dan dilindungi Allah SWT. Amiin.. Sebelum saya persilahkan PP dinas malam
untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan
berdinas pagi. Mari kita buka dengan bacaan do’a dengan harapan anggota berdinas pagi diberi
kelancaran dalam melaksanakan intervensi. (amin..). berdo’a mulai (salah satu anggota membaca
teks do’a, dan lainya menundukkan kepala).
- Kepala ruangan (Surya) : (lanjut kepala ruang memimpin ) baik terimakasih… saya
persilahkan perawat PP dan PA berdinas malam memberikan klarifikasi:
1. Jumlah pasien:
2. Identitas klien dan diagnosa medis
3. Data (keluhan/subyektif dan obyektif)
4. Masalah keperawatan yang masih muncul
5. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan secara murni
6. Intervensi kolaborasi dan dependen
7. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang).
*Sesi I di Nurse Station
Kedua kelompok dinas sudah siap (sif jaga), kelompok yang bertugas sambil
mempersiapkan buku catatan, penyampian klarifikasi oleh team over malam dengan jelas,
singkat dan padat, perawat yang melakukan overran melakukan klarifikasi, Tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah dioverankan dan menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas

- Perawat pelaksana (malam): (Team A: Susi susanti, Team B: Nuri novita sari):
a. Team A (Susi Susanti) :
Jumlah pasien 2, dengan klarifikasi sebagai berikut:
Pasien pertama:
- Nama : Ny. Tholhah (42 thn) (5870049)
- Dx medis: Ca.Mammae post mastektomi / Dr.Nindi.
- Data Subyektif: Data Keluhan: nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7
- Data Obyektif: K/U: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C.
- Dx Keperawatan: Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan gangguan integritas kulit.
- Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti balut, Injeksi
Tramadol 1 ampul, Injeksi Cefotaxim 500 mg.
- Rencana yg belum dilakukan: Kaji tanda-tanda infeksi, Kaji luka dan kaji nyeri. Terapi:
Tramadol 3x1 amp, Cefotaxim 2 x 500 mg, Infus NaCl 20 tts/mnt.
- Persiapan lain tidak ada.
Pasien kedua:
- Nama: Ny. Musayadah (47 thn) (5873281)
- Dx Medis: Ca Recti / Dr. Nindi
- Data Subyektif: Keluhan nyeri diarea anal, skala 7 dari 10
- Data Obyektif: K/U : lemah, komposmentis, pucat, anemis. TD: 100/60, N: 80 x/mnt, RR : 20
x mnt, S: 37 C.
- Dx Keperawatan: masalah keperawatan: Nyeri.
- Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi.
- Rencana yang belum dilakukan: pemberian asam mefenamat 500 mg peroral. Terapi: Asam
mefenamat 3 x 500 mg, Vit. B kompleks 3 x 1 tablet.
- Persiapan lain: USG abdomen dan Cek albumin besok pagi, Konsul ke Internis, Persiapan
kolon in loop.
b. Team B (Nuri Novita Sari)
Jumlah pasien 2, dengan klarifikasi sebagai berikut:
Pasien pertama :
- Nama: Ny. Dewi (41 thn) (5874031)
- Dx Medis: Ca.Mammae / Dr. Samsul
- Data Subyektif: Keluhan takut kalau mau dioperasi.
- Data Obyektif: KU: baik, komposmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, T: 37 C.
- Dx Keperawatan: Masalah keperawatan: Ansietas.
- Rencana yg sudah dilakukan: monitor TTV, Motivasi individu.
- Rencana yg belum dilakukan: Relaksasi, Pendidikan klien. Terapi: Vitamin C 3 x 500 mg,
Vitamin B kompleks 3 x 1 tablet peroral.
- Persiapan lain : Cek darah rutin.

Pasien kedua:
- Nama: Ny. Masamah (67 thn) (5870051)
- Dx Medis: Tumor kulit / Dr. Joko
- Data Subyektif: Keluhan nyeri skala 7 dari 10
- Data Obyektif: KU : baik, komposmentis. TD: 150/80, N: 80 x/mnt, RR : 20 x mnt, S: 37 C.
- Dx Kperewatan: Masalah keperawatan: Nyeri. Resikio tinggi infeksi, gangguan integritas kulit
(prioritas: Gangguan rasa nyaman nyeri)
- Rencana yang sudah dilakukan: monitor TTV dan distraksi dan relaksasi, ganti balut, Injeksi
Cefotaxim 500 mg.
- Rencana yang belum dilakukan :
pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, Monitor TTV.
Terapi: Asam mefenamat 3 x 500 mg, Cefotaxim 2 x 500 mg.
- Persiapan lain: Program operasi ditunda besok pagi.
- Perawat pelaksana (malam): (Nuri novita sari) demikian laporan dari sif malam, dari sini ada
yang perlu didiskusikan….. ???
- Perawat pelaksana pagi (Team A: Firma Kusuma W): (menanyakan status kondisi pasien yang
dipegang team A)…. Perawat susi saya Tanya px pertama dengan Ny. T dari tindakan ganti balut
(rawat luka), tadi hasil observasi lukanya deskripsi luka jahitanya seperti apa ???
- Perawat pelaksana malam (Team A: Susi Susanti): kondisi luka tidak terjahit karena mamae
sudah berlubang luas, tidak ada puss namun darah yang profus, drainase (rembesan) darah keluar
banyak pada balutan kasanya, karena darah yang keluar profus jadi nanti di observasi kalau kasa
penuh darah segera diganti dengan kasa baru(steril). Cefo dan tramadol 1 ampul masuk ya nanti.
..
- Perawat pelaksana pagi (Team B: Jayanti rezky): (menanyakan status kondisi pasien yang
dipegang team B)….perawat nuri, saya menanyakan kondisi Ny D masalah keperawatanya
hanya ansietas saja kah ? sama Ny M bisa dijelaskan deskripsi luka tumor kulit post op nya ?
- Perawat pelaksana malam (team B: Nuri novita sari): baik, untuk pasien Ny D ketakutanya
tinggi karena sebelumnya belum pernah menjalani operasi, jadi intervensinnya nanti lebih
memberikan support internal untuk meminimalisir tingkat kecemasanya. Untuk tanda-tanda
vitalnya stabil semua. Dan utnuk Ny M kondisi luka jahitanya bagus, tidak keluar puss atau
darah waktu saya tekan tadi, Cuma nyeri yang dikeluhkan jadi tindakan kolaboratif: pemberian
analgesic dan antibiotk masih lanjut ya…
- Perawat pelaksana pagi (team A dan B: Firma, Jayanti): (bersama-sama)….baik… sangat
difahami…

*Sesi II di ruang perawatan pasien


Setelah perawat PP berdinas malam selesai menjelaskan klarifikasi pasien, maka
seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ketempat pasien, PP dinas
selanjutnya mengklarifikasi dan menvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga
yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Lama kunjungan tidak lebih dari lima menit per pasien.
Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi,
maka dapat dilaksanakan di nurse station setelah kunjungan kepasien berakhir.

*Epilog
Pelaporan untuk overran dituliskan secara langsung pada format yang ditandatangani
oleh PP yang jaga malam dan PP yang jaga pagi dan diketahui (diawasi) oleh kepala
ruangan.

- Kepala ruangan (Surya): baik, karena overran pasien sudah diterima dari sif malam ke pagi
dan format overran juga sudah tertanda tangani oleh masing-masing PP (dinas malam-dinas
pagi). Semoga diberi kelancaran untuk perawat yang berdinas pagi dan tidak ada halangan
apapun. Amiin… baik cukup sekian saya tutup overran pagi ini dengan bacaan
basmalah..(basmalah mulai)….. (sambil mengengkat tangan dan menundukkan kepala)…
selesai… ≠
SKENARIO ROLE PLAY DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Tujuan Tugas
Mengaplikasikan teori self care dalam proses keperawatan padapasien di klinik.

Kasus
Ibu Lala saat ini dirawat di rumah sakit karena habis operasi usus buntu hari kedua. Saat ini
mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, dengan skala nyeri 8. Dari hasil pengkajian didapatkan
data luka bekas operasi masih basah, sepanjang 10cm, tampak bersih, tidak kemerahan, suhu
tubuh 370C.

Prolog : Suatu pagi di rumah sakit Ulin Banjarmasin terdapat seorang pasien bernama Ibu Lala
berusia 23 tahun,dirawat dalam rangka pemulihan post operasi appendiciti.

Tahap Pengkajian
Perawat melakukan kunjungan pada pasien.
Perawat : Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Perawat Fitri dan ini rekan saya Perawat
Deni.
Benar dengan Ibu Lala usia 23th?
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana Ibu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih pucat,
semalam tidurnya nyenyak atau tidak bu?
Pasien : Saya merasa bekas oprasinya itu nyeri mba, tidak nyaman rasanya, saya itu
merasagelisah sekali mba jadi ya tidurnya tidak nyenyak mba, sebentar-sebentar terbangun.
Perawat : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.
Hari ini bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat bapak sampai jam
2 siang nanti.
Nah bu, seperti yang telah kita sepakati sebelumnya pagi ini saya akan meminta waktu ibu
sebentar partner saya akan memeriksa sekitar 10 menit saja untuk mengumpulkan data kondisi
kesehatan ibu dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan
ringan.
Ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya mba saya sudah siap, sudah nyaman juga kok mba.
Perawat : Agar lebih cepat saya mulai sekarang ya bu.
Ibu merasa sulit untuk bernafas atau tidak?
Pasien : Iya mba, saya itu merasa sesak nafas.
Perawat : Merasa sesak nafasnya terus menerus atau hanya sesekali bu?
Pasien : Sesekali sih mba kadang sesak mba kadang ya lega napasnya
(Sembari bertanya perawat memeriksa RR pasien untuk memvalidasi pernyataan pasien)
Perawat : Ibu sejak semalam sudah minum berapa banyak ?
Suami Pasien : Ini mba habis 4 gelas ini mba (menunjukkan sebuah gelas)
Perawat : Lalu Ibu tadi sarapannya dihabiskan atau tidak?
Suami Pasien : Ini mba cuma dimakan 3 sendok saja.
Perawat : Aduh kok makannya cuma sedikit, ditambah ya Bu makannya supaya tidak lemas.
Sedikit-sedikit saja makannya tidak apa-apa tapi sering ya. Lalu tadi sayurnya dimakan apa
tidak?
Suami Pasien : Dimakan kok mba, dihabiskan malahan, cuma Ibu ini makan nasinya itu lho
mba yang susah.
Perawat : Oh bagus sekali sayurnya dihabiskan nanti siang nasinya juga di habiskan ya bu.
Pasien : (tersenyum dan mengangguk)
Perawat : Ibu muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Istri Pasien : Muntah tidak mba, mual juga tidak.
Perawat : Sejak semalam Ibu sudah BAB belum?
Pasien : Sudah mba.
Perawat : Berapa kali bu? BAB-nya lancar atau tidak? Banyak atau sedikit?
Suami Pasien : Satu kali, Lancar mba.
Pasien : Seperti biasa mba BAB-nya seperti sebelum sakit.
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Sejak semalam sudah BAK berapa kali?
Suami Pasien : Pipisnya sudah tiga kali mba.
Perawat : Pipisnya banyak atau tidak? Apa ibu memperhatikan warna urine Ibu?
Suami Pasien : Pipisnya ya segini ini lho mba, warnanya kuning pekat mba (menunjukkan
pispot yang berisi urine pasien)
Perawat : Ini ibu kurang minum bu, minumnya ditambah ya bu sedikit-sedikit saja kalau
tidak bisa banyak yang penting sering.
Suami pasien : Iya mba.
Tu bu dengar kata mbarnya, ibu minumnya harus dibanyakin.
Pasien : (tersenyum simpul)
Perawat : Lalu apakah ada keluhan lain bu soal BAB dan BAK-nya?
Pasien : Setelah operasi mba saya merasakan sakit tiap pipis
Perawat : Sakitnya seperti apa ya bu?
Pasien : Seperti terbakar gitu mba rasanya saat pipis
Perawat : Ada lagi yang lain bu?
Pasien : Itu mba saya masih belum bisa kentut semenjak operasi
Perawat : Untuk luka operasinya sendiri bagaimana bu? Ada keluhan?
Pasien : Rasanya itu mba sakit sekali perut saya yang bagian di operasi itu lho mba yang
sakit sekali.
Perawat : Sakitnya itu seperti apa ya bu?
Pasien : Nyeri gitu mba rasanya.
Perawat : Permisi ya bu, saya lihat ya bu luka operasinya.
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka masih basah namun tidak kemerahan
dan luka operasi tersebut bersih)
Perawat : Bu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak kemerahan. Hanya
belum kering saja.
Pasien : Memang lukanya memang keringnya lama ya mba?
Perawat : Ya semuanya tergantung kondisi ibu juga, kalau kondisi ibu stabil luka bekas
operasinya juga aka cepat kering.
Nah ibu, apakah ibu merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat ya terganggu mba, kan saya merasa nyeri jadi tidak bisa nyenyak
tidurnya.
Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu? Ibu sudah bisa duduk?
Pasien : Belum mba, tiduran saja sakit.
Perawat : Oh begitu ya, jadi ibu masih memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas yang
ringan?
Pasien : Iya mba, badan saya masih lemas, apa-apa perlu dibantu. Tapi kalau hanya
menggerakkan tangan dan kaki saya masih bisa kok mba.
Perawat : Kok hanya Bapak yang nungguin bu?
Suami pasien : Anak-anak kan sekolah mba, tapi nanti adiknya bapak akan gantikan saya jaga
ibu soalnya saya mau bereskan pekerjaan dirumah. Tidak enak juga mba nitip anak-anak ke
tetangga lama-lama.
Perawat : Oh begitu ya, tu Ibu kasihan anak-anaknya ditinggal dirumah, ibu banyak istirahat
dan makan ya dan jangan banyak bergerak dulu supaya lekas pulih kondisinya. Jadi dapat segera
berkumpul dengan anak-anak.
Pasien : Iya mba saya juga tidak mau lama-lama di rumah sakit.
Perawat : Nah ibu saya sudah selesai, ada keluhan lain yang ingin ibu sampaikan atau
barangkali ada yang ingin ditanyakan?
Suami pasien : Ini mba badan istri saya kok rasanya panas ya mba?
Pasien : Iya mba saya merasa panas badan saya
Perawat : Saya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya bu (perawat melakukan validasi
pernyataan pasien dengan mengukur suhu tubuh dan tensi pasien)
Suami pasien : Bagaimana mba suhu badan istri saya berapa?Tensinya berapa?
Perawat : Suhunya normal kok 370 Cs dan tekanan darahnya juga normal 120/80mmhg.
Baik ibu, saya sudah mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi ibu merasa luka operasinya
nyeri dan lukanya juga masih basah, ibu juga terkadang merasa sesak nafas ya bu, makannya
hanya tiga sendok, minumnya sudah empat gelas, BAB-nya seperti biasa, sejak selesai opersi
sampai saat ini belum kentut ya, BAK-nya sudah tiga kali warna urinenya kuning pekat dan ibu
merasakan sakit saat kencing, lalu untuk melakukan aktivitas ringan masih memerlukan bantuan
dan tidurnya belum bisa nyaman ya bu.
Pasien : Iya mba benar
Perawat : Nah ibu sudah bagus sekali ibu mau makan pagi ini meskipun belum dihabiskan
dan ibu juga sudah banyak minum sejak semalam tapi nanti siang makannya dihabiskan ya bu
dan minumnya ditambah lagi.
Pasien : Iya baik mba
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan
kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk menyampaikan diagnosa
keperawatan dari gangguan kesehatan yang ibu alami. Ibu silahkan dilanjutkan istirahatnya,
terima kasih atas waktunya, kalau perlu bantuan silahkan pencet belnya kami siap membantu ibu,
saya permisi dulu ya pak, bu (berpamitan).

Tahap Diagnosa
Perawat : Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Perawat Dayah.
Benar dengan Ibu Lala berumur 23 tahun? Saya lihat gelangnya ya Bu.
Istri Pasien : Iya suster benar
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana Bu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih pucat?
Pasien : Saya merasa bekas operasinya itu nyeri Sus, tidak nyaman rasanya, saya itu
merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus, sebentar-sebentar terbangun.
Perawat : Aduh pantas saja wajahnya belum cerah.
Hari ini Bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat ibu sampai jam 2
siang nanti.
Nah Bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan
kemari ya Bu untuk menyampaikan diagnosa keperawatan mengenai gangguan kesehatan yang
Ibu alami saat ini.
Ibu sudah siap menerima penjelasan dari saya? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum
bu?
Pasien : Iya suster silahkan saya sudah siap, posisi saya sudah enak kok sus.
Perawat : Ibu, berdasarkan data yang telah kami peroleh dan telah kami kaji kami
mendiagnosa ibu mengalami nyeri akut berhubungan dengan agens cedera atau nyeri yang ibu
rasakan disebabkan operasi usus buntu yang baru saja dijalani. Ibu juga beresiko infeksi
berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat atauibu ada resiko infeksi
karena kekebalan tubuh ibu menurun. Tapi ibu tidak perlu khawatir infeksi itu hanya resiko dan
kami disini berupaya mencegah resiko tersebut dengan sebaik-baiknya.
Perawat : Nah ibu saya sudah selesai menyampaikan diagnosa keperawatan, ada keluhan
yang ingin ibu sampaikan atau barangkali ada yang ingin ditanyakan?Atau ada penjelasan saya
yang kurang jelas?
Pasien : Tidak suster, saya sudah mengerti.
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan
kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk menyampaikan rencana tindakan
keperawatan yang akan bapak terima selama dirawat disini. Ibu silahkan dilanjutkan istirahatnya,
terima kasih atas waktunya, kalau perlu bantuan silahkan pencet belnya, saya permisi dulu ya
pak, bu (berpamitan).

Tahap Intervensi
Perawat : Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya suster Nurfa.
Benar dengan Ibu Lala 23 thn? Saya lihat gelangnya ya pak.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana bu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya kurang semangat?
Pasien : Ini sus saya merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman rasanya, saya itu
merasa gelisah sekali sus jadi saya tidak bisa nyaman beristirahat.
Perawat : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.
Hari ini bu, saya dan rekan-rekan perawat shift pagi akan membantu merawat ibu sampai jam 2
siang nanti.
Seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan kemari ya
bu untuk menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan ibu terima selama menjalani
perawatan disini.
Nah, ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya suster saya sudah siap, sudah nyaman juga kok sus posisinya.
Perawat : Tadi kan ibu sudah diberitahu gangguan kesehatan yang ibu alami. Kami sudah
berkolaborasi dengan Dokter dan ibu mendapat terapi obat. Ada obat analgesic untuk diminum
dan ada antibiotik yang suntikkan..Obat ini berfungsi agar nyeri yang bapak rasakan berkurang
serta mencegah infeksi lebih lanjut.Kami juga akan membersihkan luka operasi ibu secara
berkala. Untuk antibiotiknya sendiri harganya cukup mahal jadi kami minta persetujuan dulu dan
perlu tanda tangan dari pihak keluarga jika setuju.
Suami Pasien : Memang harga antibiotiknya berapa ya sus?
Perawat : Harganya Rp 200.000,00 tiap suntikan dan satu hari bapak akan disuntik 2 kali
jadi untuk antibiotiknya saja sehari biayanya Rp 400.000,00.
Suami Pasien : Gimana bu, mau tidak?
Pasien : Mau lah bu, Ibu inign cepat sembuh.
Suami Pasien : Baik sus, saya akan menandatanganinya.
Perawat : Silahkan bu tanda tangan disini.
Nah ibu saya sudah selesai menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan ibu terima
selama menjalani perawatan disini supaya bapak lekas sembuh, bagaimana ibu sudah jelas atau
belum? Perlu saya ulang ibu penjelasannya?
Pasien : Sudah cukup sus saya sudah jelas.
Perawat : Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan
kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk melaksanakan rencana tindakan
keperawatan yangbaru saja saya jelaskan kepada ibu. Ibu silahkan dilanjutkan istirahatnya, jika
perlu bantuan silahkan pencet bel ya bu. Terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu ya bu,
pak (berpamitan).

Tahap Implementasi
Perawat : Selamat pagi ibu . Perkenalkan saya suster Munica Surtiono.
Benar dengan ibu Lala berumur 23 tahun? Saya lihat gelangnya ya bu.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana bu perasaannya pagi ini? Sudah merasa baikan atau belum?
Pasien : Belum sus saya masih merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman
rasanya, saya itu merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus, sebentar-sebentar
terbangun.
Perawat : Jadi nyerinya masih terasa sekali ya bu?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan lagi yang akan
kemari ya bu untuk melaksanakan tindakan keperawatan yang tadi sudah dijelaskan. Nah, ibu
sudah siap?
Pasien : Iya suster saya sudah siap.
Perawat : Permisi bu saya bersihkan dulu ya luka operasinya. (perawat membersihkan luka
bekas operasi pasien).Nah ibu ini obatnya yang untuk diminimun, bisa minum obatnya sendiri
kan ibu?
Suami Pasien : Biar saya saja sus yang bantu minumkan.
Pasien : Tidak usah pak, ibu bisa kok minum obatnya sendiri
Perawat : Iya bu memang sebaiknya obatnya diminum sendiri, sekalian ibu latihan bergerak
sedikit-sedikit. Saya suntikkan ya antibiotiknya.
(pasien meminumobat dan perawat menyuntikan antibiotik)
Perawat : Baik ibu, saya sudah selesai melaksanakan tindakan keperawatan untuk ibu.
Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada keluhan yang ingin disampaikan?
Pasien : Tidak sus terimakasih saya mau istirahat sus ngantuk rasanya habis minum obat.
Perawat : Iya bu memang seharusnya ibu banyak istirahat supaya lekas sembuh. Baik ibu,
cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang akan kemari, mungkin saya atau
rekan perawat yang lainnya untuk melakukan evaluasi kondisi kesehatan ibu dari pagi sampai
siang ini setelah mendapatkan serangkaian asuhan keperawatan dari kami. ibu silahkan
dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, jika perlu bantuan silahkan pencet belnya
ya, saya permisi dulu bu, pak (berpamitan).

Tahap Evaluasi
Perawat : Selamat siang bapak. Perkenalkan saya perawat Ifdy dan ini rekan saya suster
Ayu.
Benar dengan Ibu Lala 23thn ? Saya lihat gelangnya ya bu.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana bu perasaannya siang ini?
Pasien : Sudah lebih baik mas dari pada pagi tadi.
Perawat : Aduh pantas mukanya sudah lebih cerah.
Nah bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan
kemari ya bu untuk melihat kondisi ibu setelah mendapatkan serangkaian tindakan keperawatan
dari kami dari pagi tadi sampai siang ini.Nah saya akan menanyakan beberapa pertanyaan dan
melakukan beberapa pemeriksaan ringan.Nah, ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman
atau belum ibu?
Pasien : Iya mas saya sudah siap
Perawat : Apakah sudah merasa baikan atau masih merasakan nyeri di luka bekas
operasinya?
Pasien : Sudah lebih baik mas, ya masih nyeri tapi nyerinya tidak terus menerus seperti
pagi tadi.
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka mulai kering, tidak kemerahan dan luka
operasi tersebut bersih)
Perawat : ibu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak kemerahan dan
sudah mulai kering.
Ibu masih merasa sesak napas bu ?
Pasien : Sudah tidak mas, tidak sama sekali.
(Sembari bertanya perawat memeriksa RR pasien untuk memvalidasi pernyataan pasien)
Perawat : ibu sejak pagi sampai siang ini sudah minum berapa banyak ?
Suami Pasien : Ini mas habis 2 botol air mineral.
Perawat : Lalu ibu makan siangnya dihabiskan atau tidak?
Suami Pasien : Dihabiskan mas semuanya.
Perawat : Oh bagus sekali ibu nafsu makannya sudah kembali
Pasien : (tersenyum dan mengangguk).
Perawat : Ibu muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Suami Pasien : Muntah tidak mas, mual juga tidak.
Perawat : Dari tadi pagi ibu sudah BAB belum?
Pasien : Belum mas.
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Dari pagi tadi sudah BAK berapa kali?
Suami Pasien : Sudah 2 kali mas.
Perawat : Pipisnya banyak atau tidak? Apa Bapak memperhatikan warna urine ibu ?
Pasien : Pipisnya seperti biasa mas warnanya juga seperti bisa sebelum sakit.
Perawat : Lalu apakah ibu sudah bisa kentut?
Pasien : Sudah sus, perut saya rasanya lega sekali.
Perawat : Lalu kencingnya masih sakit bu?
Pasien : Sudah tidak kok mass.
Perawat : Nah ibu, apakah ibu masih merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat saya sudah mulai bisa nyenyak tidurnya mas, kan nyerinya sudah
banyak berkurang.
Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu ?
Pasien : Saya tadi sempat duduk sebentar mas dan rasanya badan saya sudah mulai enak
untuk digerakan.
Perawat : Sudah mulai bisa duduk ya, nah selanjutnya ibu berlatih untuk bangun dari tempat
tidur ya. Sekarangsaya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya bu . Suhunya normal 370 C dan
tekanan darahnya juga normal 120/80mmHg.
Baik ibu, saya sudah mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi ibu merasa nyeri luka
operasinya sudah berkurang ya, ibu juga sudah tidak sesak nafas, makan siangnya dihabiskan,
minumnya juga banyak, ibu belum BAB tapi sudah bisa kentut ya bu, BAK-nya dua kali warna
urinenya jernih seperti sebelum sakit dan ibu sudah tidak merasakan sakit saat kencing, lalu ibu
sudah bisa duduk dan tidurnya sudah mulai nyenyak ya bu.
Pasien : Iya mas benar
Perawat : ibu sudah mengalami kemajuan yang cukup baik dibandingkan kondisi ibu pagi
tadi. Dipertahankan ya bu, juga berlatih bergerak sedikit-sedikit ya bu supaya kondisinya lekas
pulih sepenuhnya.
Pasien : Iya mas baik
Perawat :Baik ibu, cukup sekian dari saya, setelah ini ibu akan dibantu rekan-rekan perawat
shift siang untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan ibu secara berkala, sekalian saya dan
rekan-rekan perawat shift pagi mohon pamit. Jika ibu butuh bantuan silahkan pencet bel.
Silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, saya permisi dulu ya bu,
(berpamitan).

You might also like