Professional Documents
Culture Documents
secara terminonologi banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian
motivasi diantaranya adalah:
Menurut Sartain, Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam
suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal ) atau
perangsang.
Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus
merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut adalah keadaan yang
mendorong tingkah laku (Motiving states), yaitu tingkah laku yang didorong oleh
keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or
Endsof Such Behavior).
Menurut Fredrick J. Mc Donal, motivasi adalah perubahan energi pada diri
seseorang yang ditandai dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapai sebuah
tujuan.
TEORI DUA FAKTOR HERZBERGTelah dua ahli yang membahas dari hasil
studinya tentang permasalahan “motivasi” yaitu Maslow dan Gregor, maka dalam
membicarakan tentang motivasi perlu juga membahas teori 2 faktor Herzberg.
Teori mengemukakan bahwa didalam setiap pekerjaan terdapat dua kelompok
faktor yang menentukan.
1. Motivasi Positif
Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar mereka
dapat melakukan sesuatu pekerjaan seperti yang kita inginkan dengan cara
memberikan kemungkinan untuk mendapatkan “hadiah”. Contohnya : pemimpin
memberi penghargaan atau kenaikan gaji.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif merupakan proses mempegaruhi orang lain untuk melaksanakan
suatu tugas pekerjaan sesuai dengan yang kita harapkan dengan menggunakan
pendekatan kekuatan kektiasaan, artinya bahwa agar bawahan mau dan rnelaksanakan
pekeijaan dengan baik, seorang pemimpin menggunakan kedudukan dan
kekuasaannya untuk “menakuti” bawahan, sehingga dengan kekuatan ketakutan
tersebut akan dapat mendorong bawahan melaksanakan pekerjaannya. Contohnya :
sebuah ancaman dari pimpinan apabila tidak melakukan sesuatu hal.
Dari tinjauan bentuk-bentuk motivasi, maka bentuk motivasi yang positif dapat berupa :
a. Para pekerja terutama manajer dan tenaga kerja kunci produk lini, menyukai memikul
tanggung jawab dalam bekerja, karena kemampuan melaksanakannya merupakan
prestasi bagi yang bersangkutan.
b. Dalam bekerja yang memiliki resiko kerja, para pekerja menyukai pekerjaan yang
berisiko lunak (moderat). Pekerjaan yang beresiko tinggi dapat mengecewakannya,
karena jika gagal berarti tidak atau kurang berprestasi. Sebaliknya juga kurang
menyukai pekerjaan yang beresiko rendah atau tanpa resiko, yang dapat
mengakibatkan pekerjaan tersebut diklasifikasikan tidak/kurang berprestasi, baik
berhasil maupun gagal melaksanakannya.
c. Pekerja yang berprestasi tinggi menyukai informasi sebagai umpan balik, karena
selalu terdorong untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatannya dalam bekerja.
Dengan demikian peluangnya untuk meningkatkan prestasi kerja akan lebih besar.
d. Kelemahan yang dapat merugikan adalah pekerja yang berprestasi lebih menyukai
bekerja mandiri, sehingga kurang positif sebagai manajer. Kemandirian itu
dimaksudkan untuk menunjukkan prestasinya. mungkin lebih baik dari pekerja yang
lain.
E. Cara Memotivasi Orang Lain
1. Langkah pertama sebelum Anda memotivasi orang lain, Anda harus menjadi orang
yang termotivasi atau menjadi orang yang semangat terlebih dahulu. Bagaimana
kita bisa memberikan semangat kepada orang lain jika kita tidak memiliki semangat?
Tingkatkan motivasi diri Anda terlebih dahulu, baru kemudian berikan motivasi
kepada orang lain, anak, maupun bawahan Anda. Jika Anda semangat, bisa jadi tanpa
berkata-kata pun Anda akan dikuti oleh orang-orang di sekitar Anda. Ada yang
mengatakan kalau antusias itu menular. Maka bertindaklah dengan antusias.
2. Pahami teknik motivasi terlebih dahulu. Saya menemukan banyak orang yang
mencoba memotivasi orang lain, anak, atau bawahan dengan cara yang salah. Bukan
semangat yang Anda berikan, malah yang banyak terjadi justru kontradiktif. Sebagai
contoh, banyak yang mencoba memotivasi dengan cara menekan dan mengancam.
Jika dilakukan pada orang yang salah, maka orang-orang tersebut bisa jadi malah
kabur, balik mengancam, dan saling menyalahkan. Menekan dan mengancam
memang cara memotivasi, tetapi kita harus tahu cara menggunakannya dan kepada
siapa. Sementara masih banyak teknik memotivasi yang tidak menggunakan tekanan
dan ancaman justru jauh lebih berhasil.
3. Pahami orang yang akan Anda semangati. Lihat apa yang akan memotivasi dia.
Mana yang lebih dominan, apakah motivasi mengejar atau menghindar. Bagaimana
cara berkomunikasi yang baik dengan dia. Setelah paham, Anda akan lebih mudah
memotivasinya. Seringkali kita minta dipahami, tetapi lupa memahami.
F. GANJARAN SEBAGAI MOTIVASI
Pemberian ganjaran merupakan salah satu bentuk dari kompensasi tidak langsung,
yang banyak jenisnya. Ganjaran yang diberikan dalam bentuk uang, terutama berupa
insentif, pada dasarnya merupakan tambahan penghasilan di luar upah/gaji dasar
bulanan atau mingguan. Oleh karena itu nilainya sangat penting bagi para pekerja,
karena akan berpengaruh langsung bagi peningkatan kesejahteraan atau perbaikan
kondisi sosial ekonomisnya.Ganjaran berupa uang atau barang yang disebut insentif
biasanya diberikan pada pekerja secara individual, di antaranya berbentuk komisi
penjualan, pemberian bonus dan lain-lain. Ganjaran seperti itu hanya akan efektif
sebagai motivasi, apabila layak/wajar dilihat dari prestasi dalam pelak sanaan
pekerjaan.
Ganjaran yang efektif sebagai motivasi kerja, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Ganjaran berharga bagi pekerja.
2. Ganjaran diberikan dalam jumlah yang memadai.
3. Ganjaran diberikan pada waktu yang tepat.
4. Ganjaran diberikan dalam berbagai jenis yang disukai.
5. Ganjaran harus diberikan secara adil/wajar dan fair
Daftar Pustaka
Disusun oleh :
Dwi Indah Safitri (180505011257)