You are on page 1of 7

BILANGAN REAL

1. Berbagai Sistem Bilangan

Sistem matematika adalah himpunan unsur-unsur dengan operasi yang


didefinisikan. Operasi-operasi yang telah kita kenal antara lain aljabar dan logaritma.
Sedangkan sebagian himpunan dalam aljabar adalah himpunan-himpunan bilangan.
Apakah bilangan real itu dan apa sifat-sifatnya ? Untuk menjawabnya, kita
mulai dengan beberapa sistem bilangan yang sederhana berikut ini.

 Bilangan-bilangan bulat dan rasional


Diantara sistem bilangan yang paling sederhana adalah bilangan-bilangan asli
(= Natural),
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, …
Dengan bilangan ini kita dapat menghitung: buku-buku kita, teman-teman kita,
uang kita, dan lain sebagainya. Jika kita gandengkan negatifnya dan nol, kita akan
peroleh bilangan-bilangan bulat (= dari bahasa Jerman, Zahlen):
…, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …

Bila kita mencoba mengukur panjang, berat benda, atau tegangan listrik,
bilangan-bilangan bulat tidak akan memadai. Bilangan ini terlalu kurang untuk
memeberikan ketelitian yang cukup dalam sebuah pengukuran. Kita dituntut untuk
juga mempertimbangkan hasil bagi (rasio) dari bilangan-bilangan bulat, yaitu
bilangan-bilangan seperti:
Bilangan-bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk , dimana m dan n adalah
bilangan bulat dan , disebut bilangan-bilangan rasional (= Quotient ).
Apakah bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang? Fakta yang
mengejutkan ini ditemukan pertama kali oleh orang Yunani kuno beberapa abad
sebelum masehi. Mereka memperlihatkan bahwa meskipun merupakan panjang
sisi miring sebuah segi tiga siku-siku dengan sisi 1 , bilangan ini tidak dapat
dituliskan sebagai suatu hasil bagi dua bilangan bulat. Jadi adalah suatu bilangan
tak rasional (irasional).
Demikian juga Jika kita belum terbiasa untuk bisa membedakan bilangan
rasional dan bilangan irasional secara langsung, maka ada satu ciri khusus yang
yang bisa kita jadikan pedoman untuk membedakan keduanya.

2. Bilangan-bilangan real

Sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur panjang,


bersama-sama dengan negatifnya dan nol kita namakan bilangan-bilangan real. Atau
dengan kata lain, bilangan real adalah bilangan yang dapat berkoresponden satu-satu
dengan sebuah titik pada garis bilangan. Pada garis bilangan tersebut terdapat titik asal
yang diberi lambang 0 (nol) sebagai titik awal untuk mengukur jarak ke arah kanan atau
kiri. Setiap titik pada garis bilangan mempunyai lambang yang tunggal, disebut
koordinat titik, dan garis bilangan yang dihasilkan diacu sebagai garis real.
Dengan mengetahui anggota dari masing-masing himpunan bilangan yang
termasuk kelompok bilangan real, bagaimanakah hubungan masing-masing himpunan
bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan real, dan
bilangan kompleks jika kita gambarkan dalam diagram venn?
3. Operasi pada Bilangan Real

Operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.


a) Operasi penjumlahan
Contoh:
1. 4 + 6 = 10
2. 4 + (-6 ) = -2
b) Operasi pengurangan
Contoh:
1. -6 – 4 = -6 + (-4) = -10
2. 3 -6 – 4 = -6 + (-4) = -10
c) Operasi perkalian
Contoh:
1. 6 x 4 = 24
2. 6 x (-4) = -24
3. (-6) x (-4) = 24
d) Operasi pembagian
Contoh:
1. 12 : 2 = 6
2. 12 : -2 = -6
3. (-12) : (-2) = 6

4. Pengubahan pecahan ke desimal, desimal ke persen, dan sebaliknya

a) Mengubah Pecahan Biasa ke Desimal


Contoh:
= 1,5

b) Mengubah Pecahan Desimal ke Persen


Contoh:
= x = =8

c) Mengubah persen ke pecahan dan sebaliknya


Contoh:
25 : X =
5. Menghitung persentase

a) Komisi
Komisi adalah pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat penjualan yang
dilakukan
Contoh:
Seorang salesman akan mendapatkan komisi sebesar 15 % jika ia mampu menjual
barang senilai Rp. 2.000.000,00. tentukan besarnya komisi yang diterima?
Jawab:
Komisi = 15 % x Rp. 2.000.000
Jadi besarnya komisi yang diterima oleh salesman itu sebesar. Rp. 300.000,00

b) Diskon
Diskon adalah potongan harga yang diberikan
Contoh:
Menjelang miladnya, sebuah toko serba ada memberikan diskon sebesar 25% untuk
semua produk. Jika kita berbelanja senilai Rp. 800.000,00, berapa kita harus
membayar?
Jawab:
Diskon = 25 % x Rp. 800.000,00
Jadi, kita harus membayar sebesar:
Rp. 800.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp. 600.000,00

c) Laba dan rugi


Laba diperoleh jika harga penjualan lebih dari harga atau biaya pembelian.
Rumusnya sebagai berikut LABA = PENJUALAN – PEMBELIAN. Rugi
diderita jika harga penjualan kurang dari harga atau biaya pembelian. Rumusannya
sebagai berikut
RUGI = PEMBELIAN - PENJUALAN
Contoh:
Sebuah barang dibeli dengan harga Rp. 2.000.000,00, dan di jual dengan harga Rp.
2.400.000,00. Hitunglah persentase keuntungan dari harga pembelian dan dari harga
penjualan!
Jawab:
Laba = Rp. 2.400.000,00 – Rp. 2.000.000,00 = Rp. 400.000,00

d) Persentase keuntungan (laba) dari harga beli


Persentase keuntungan (laba) dari harga penjualan:
P%= Rp.400.000 x 100%=16.7%
Rp.2400.000

6. Macam-macam Bilangan Real


1. Bilangan Asli (A)
Bilangan asli adalah suatu bilangan yang mula-mula dipakai untuk
membilang. Bilangan asli dimulai dari 1,2,3,4,…
A = {1,2,3,4,…}
2. Bilangan Genap (G)
Bilangan genap dirumuskan dengan 2n, nÎA
G = {2,4,6,8,…}
3. Bilangan Ganjil (Gj)
Bilangan ganjil dirumuskan dengan 2n -1, nÎA
Gj = {1,3,5,7,…}
4. Bilangan Prima (P)
Bilangan prima adalah suatu bilanganyang dimulai dari 2 dan
hanya dapat dibagi oleh bilngan itu sendiri dan ± 1
P = {2,3,5,7,…}
5. Bilangan Komposit (Km)
Bilangan komposit adalah suatu bilangan yang dapat dibagi oleh bilangan yang
lain
Km = {4,6,8,9,…}

6. Bilangan Cacah (C)


Bilangan Cacah adalah suatu bilangan yang dimulai dari nol
C = {0,1,2,3,4,…}
7. Bilangan Bulat (B)
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat
positif.
B = {…,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…}
8. Bilangan Pecahan (Pc)
Bilangan pecahan adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk a/b, a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut,
dengan a dan b ÎB serta b ≠0
9. Bilangan Rasional (Q)
Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk , a dan b ÎB serta b ≠0. (Gabungan bilangan bulat
dengan himpunan bilangan pecahan)
10. Bilangan Irasional (I)
Bilangan irasional adalah suatu bilangan yang tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk , a dan b ÎB serta b ≠0.
Contoh: π = 3,14159…, e = 2,71828….
11. Bilangan Real (R)
Bilangan real adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan
rasional dan bilangan irasional. Bilangan real biasanya disajikan
dengan sebuah garis bilangan.
Contoh:
-1 -2 -3 0 1 2 3 4
12. Bilangan Khayal (Kh)
Bilangan khayal adalah suatu bilangan yang hanya bisa
dikhayalkan dalam pikiran, tetapi kenyataannya tidak ada.
13. Bilangan Kompleks (K)
Bilangan Kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan
dan khayal.

7. Sifat-sifat Operasi Bilangan Bulat


a. Sifat Komutatif:
a+b=b+a
a.b = b.a
Contoh:
1. 5 + 6 = 6 + 5 = 11
2. 9 . 3 = 3 . 9 = 27
b. Sifat Assosiatif:
(a + b) + c = a + (b + c)
(a . b) . c = a . (b . c)
Contoh:
1. (5 + 2) + 3 = 5 + (2 + 3) = 10
2. (5 x 2) x 3 = 5 x (2 x 3) = 30
c. Sifat Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan
a x (b + c) = ab + ac
Contoh:

5 x (3 + 6) = 5 . 3 + 5 . 6= 15 + 30= 45

d. Terdapat Dua Elemen Identitas

Setiap bilangan a mempunyai dua elemen identitas, yaitu 1 dan 0,sehingga


memenuhi:
a+0=a
a.1=a
e. Terdapat Elemen Invers
Setiap bialngan a mempunyai balikan atau invers penjumlahan, yaitu –a
yang memenuhi:
a + (-a) = 0
Setiap a ≠ 0 mempunyai balikan perkalian.

Kesimpulan

Bilangan real Bilangan real adalah bilangan yang merupakan gabungan dari
bilangan rasional dan bilangan irasional.
Bilangan real yang dilengkapi dengan sifat – sifat bilangan disebut sistem
bilangan real.

Sifat – sifat bilangan real dibagi menjadi :


a. Sifat-sifat Al-jabar
b. Sifat-sifat urutan
c. Sifat-sifat kelengkapan

You might also like