You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN ANAK

OBESITAS

DISUSUN

OLEH :

KELOMPOK 5 :

1. BIMA FAJRI AMANDA

2. DINA MARSELINA YUSAKH

3. RISA ASPARI

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

puji syukur kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya serta
kemudahan dalam mengerjakan makalah yang berjudul “obesitas’ sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Pada kesempatan kali ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam menyelsaikan makalah ini. Semoga allah swt senantiasa memberikan
limpahan rahmat dan karunnia-nya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan
makah ini.

Kami selaku penulis, mengucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Penulis sangat mengharapkan kitik dan saran untuk dijadikan
acuan dalam membuat makalah berikutnya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, penulis serta masyarakat dan dapat lebih
di kembangkan.

Padang,maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 latar belakang .......................................................................................................................... 1

1.2 tujuan penulis ........................................................................................................................... 2

1.3 manfaat penulis ........................................................................................................................ 3

1.4 sistematika penulisan ............................................................................................................... 3

BAB II Asuhan Keperawatan

2.1 Pengkajian ............................................................................................................................... 4

2.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................................................................. 7

2.3 Intervensi Keperawatan ........................................................................................................... 8

LAMPIRAN

B. Konsep Dasar Pneunomia

1. Defenisi..................................................................................................................................... 9

2. Etiologi .................................................................................................................................. 11

3. Anatomi Dan Fisiologis .......................................................................................................... 12

4. Patofisiologi ............................................................................................................................ 14

5. Tamda Dan Gejala ................................................................................................................. 15

6. Manfestasi Klinis ................................................................................................................... 15

7. Tes Diagnostik ....................................................................................................................... 16

8. Komplikasi ............................................................................................................................. 16

9. Penatalaksanaan Medis ........................................................................................................... 17

10.WOC....................................................................................................................... ..................18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 19

3.2 Saran ...................................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah

Pada awalnya obesitas di pandang sebagai tren atau gaya hidup sebagai tanda kesuksesan
seseorang, dengan memiliki badan yang gemuk menandakan seseorang hidup berkecukupn.
Namun sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya berbagai
komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi perhatian khusus
badan kesehatan dunia

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi
penimbunan lemak tubuh.Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung
berbeda.Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan
gambaran seperti buah pir.Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut,
sehingga memberikan gambaran seperti buah apel.

Masalah ini yang menjadikan bahasan dalam asuhan keperawatan dengan obesitas menjadi
sangat menarik untuk di angkat dan di pelajari kelompok kami, semoga apa yang kami tulis
dalam karya kami dapat menjadi sesuatu yang berguba bagi kami mahasiswa keperawatan
khususnya dan khalayak ramai pada umunya.

2. Rumusan masalah

1. Bagaimana pengertian dariobesitas?

2. Bagaimana klasifikasidariobesitas?

3. Bagaimana komplikasidariobesitas?

4. Bagaimana etiologidariobesitas?

5. Bagaimana manifestasi klinisdariobesitas?

6. Bagaimana patofisiologi dariobesitas?

7. Bagaimana pathway dariobesitas?

8. Bagaimana penatalaksanaandariobesitas?

9. Bagaimana pemeriksaan Diagnostikdariobesitas?

10.Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan obesitas?


3. Tujuan Penulisan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem Pencernaan
II yang berjudul “Obesitas”.Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab pertanyaan
yang telah dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep
skoliosis serta proses keperawatan dan pengkajiannya.

4. Metode Penulisan

Makalah ini disusun dengan melakukan studi pustaka dari berbagai referensi dan internet
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN OBESITAS

Obesitas ialah akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan dan terdapat seluruh
tubuh. Sering di hubungkan dengan overweigh (kelebihan berat badan ), walaupun tidak selalu
identik, oleh karena obesitas maupun ciri-ciri tersendiri.

Identifikasi obesitas dan berat berlebih pada masa anak dapat merupakan segi penting
pediatri pencegahan dengan maksud untuk promosi kesehatan fisik, social dan emosional anak
yang dapat memberi pengaruh pada masa dewasa. Obesitas bukan suatu penyakit dengan
sendirinya tetapi agaknya suatu kompleks gejala dengan hubungan yang lemah dengan obesitas
orang dewasa dengan korelasinya kenaikan mortalitas, penyakit kardiovaskuler, atheroklerosis
dan frekuensi diabetes penelitian telah menunjukan bahwa obesitas masa anak terjadi pada
sebagian kecil (10-30%) obesitas dewasa. Dengan demikian obesitas anak ini bukan suatu
peramal lansung obesitas orang dewasa kemungkinan anak gemuk menjadi orang dewasa gemuk
menurun dengan lebih besarnya interval waktu antara mulainya obesitas dan masa dewasa, tetapi
bertambah dengan keparahan obesitas masa anak, mulainya pada masa remaja dan gambaran
obesitas keluarga yang sebelumnya.

Bertambahnya massa tumbuh tanpa lemak. Kelebihan berat dan lemak tumbuh pada remaja
telah dihubungkan dengan naiknya. Kadar insulin plasma, lipid darah dan kadar lipoprotein naik,
dan kenaikan tekanan darah, yang merupakan factor yang di ketahui di hubungkan dengan
morbiditas orang dewasa akibat obesitas.

Tidak ada garis pemisah yang pasti antara nutrisi optimal dengan nutrisi berlebih dalam
praktek, diagnosis dibuat dari penampakan anak bukanya dari perubahan kelebihan berat badan.
Anak pendek gemuk mungkin mempunyai kerangka skelet relatif besar dan jumlah jaringan otot
lebih besar dari pada rata-rata sehingga beratnya dan tingginya serta ‘besarnya’melebihi berat
tinggi dan besarnya rata-rata anak seumurnya, tetapi mereka tidak harus anggap gemuk.
Obesitas atau overnutrisi adalah akumulasi lemak yang berlebihan dan luas disubkutan dan
jaringan lain.

Ukuraan yang digunakan untuk membedakan remaja gemuk dan berlebihan berat mencakup
berat badan relatif, indeks berat badan tinggi badan, lingkaran tubuh, dan ketebalan lipatan kulit
biasanya triseps. Pentil berat menurut umur tidak memuaskan karna tidak memberi peluang
untuk variasi berat (massa) badan tanpa lemak. Penggunaan data referensi orang dewasa seperti
tabel kehidupan anak adalah tidak sesuai, karena anak remaja sangat berbeda dalam kecepatan
pertumbuhan dan distribusi berat badan. Indeks massa badan (IMB) didefenisikan sebagai berat
badan /tinggi badan kwadrat (dalam kilogram per meter persegi) merupakan indeks yang paling
berguna yang digunakan untuk skrining populasi remaja obsesi task arena indeks ini berkolerasi
secara bermakna dengan lemak subkutan maupun lemak tubuh total pada remaja, terutama
mereka dengan proporsi terbesar lemak tumbuh. Lagipula kenaikan IMB berkolerasi dengan
tekanan darah, kadar darah lipid darah dan kadar lipoprotein pada remaja dan meramal kenaikan
IMB kadar lipid, dan tekanan darah pada orang dewasa muda. Pada orang dewasa muda
kenaikan IMB adalah prediktif untuk morbiditas dan moralitas akibat obesitas orang dewasa.

2. ETIOLOGI
Obesitas biasanya disebabkan oleh kelebihan masukan makanan bukannya dari kelebihan
makan (overeating) yang masif.Simpanan lemak tubuh bertambah ketika masukan energi
melebihi pengeluaran,dan keadaan ini biasanya terjadi ada keseimbangan energi yang sedikit
positif selama masa yang lama.Anak gemuk tidak makan secara berbeda atau lebih banyak
makan “junk food”atau tepung dari sebaya nya .pengeluaran energi total selama latihan fisik
anak gemuk terkontrol bertambah ,tetapi bila dkoreksi menurut kenaikan massa tubuh adalah
ekuivalen dengan pengeluaran energi total anak tidak gemuk(nonobose).Angka metabolik
istirahat juga sama bila dsesuaikan dengan massa tubuh yang aktif secara metabolik

Nafsu makan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi gangguan psikologis
; lesi hipotalamus,pituitaria,atau lesi otak lain ; dan hiperinsulinisme.predisposisi genetik
terhadap obesitas terjadi pada binatang tertentu dan dapat terjadi pada manusia,walaupun
pengaruh lingkungan diduga lebih menonjol .Obesitas dapat akibat dari penambahan jumlah
atau ukuran sel lemak,adiposit .Sel ini tampak bertambah,terutama pada bulan-bulan kehamilan
dan selama usia 1tahun pertama.Rangsangan ini terus menambah jumlah walaupun pada
kecepatan yang menurun ,selama pubertas, sehingga selama masa remaja berat badan,ukuran sel
nya berkurang ,tetapi jumlah adiposit tidak menurun.

Orang gemuk dapat enajdi resisten terhadap insulin ,menyebabkan penambahan insulin
dalam sirkulasi .Insulin mengurangi liposis dan menambah sintesis dan ambilin lemak .Orang
gemuk berespon terhadap makanan karbohidrat dengan menaikan insulin dan penggunaan asam
lemak bebas dikurangi.Selama regimen pengurangan berat badan ,orang gemuk kurang
menghantarkan makan ke sel-selnya daripada kurus,karena mobilasi asam lemak bebas kurang
.Pada kelaparan sesudah obesitas ,lemak di mobilisasi ketika kadar insulin serum
menurun.Penyimpanan protein dipermudah ketika otak menggunakan keton untuk energi
.Selama kelaparan,kadar alanin serum berkurang,dan kadar glisin naik.Diet gula murni dan
protein tinggi dapat menyebabkan sekresi insulin lebih besar daripada bila diet karbohidrat
kompleks.
Pemberian susu botol yang lama dan tidak penting sebagai cara mengatasi bayi rewel atau
menangis dapat membina kebiasaan yang menyebabkan bayi mengharapkan atau mencari
makanan kapan saja mengalami frustasi.Jika obesitas dimulai awal,obesitas ini dapat
menetap.Sama halnya pengenalan awal makanan padat kalori tinggi yang tidak penting dapat
menyebabkan penambahan berat badan cepat dan obesitas.

3 .PATOFISIOLOGI

Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk
jaringanlemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen
(obesitas primer ) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat
adanyakelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%).Pengaturan keseimbangan
energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3 prosesfisiologis, yaitu : pengendalian rasa lapar
dan kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energidan regulasi sekresi hormon. Proses dalam
pengaturan penyimpanan energi ini terjadi melaluisinyal-sinyal eferen (yang berpusat di
hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen dariperifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan
otot). Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik(meningkatkan rasa lapar serta menurunkan
pengeluaran energi) dan dapat pula bersipatkatabolik (anoreksia, meningkatkan pengeluara
energi) dan dibagi menjadi 2 kategori yaitusinyal pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek
mempengaruhi porsi makan dan waktu makan,serta berhubungan dengan faktor
distensilambungdan peptida gastrointestinal yang diperankanoleh kolesistokinin(CCK) sebagai
stimulator dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal panjangdiperankan oleh fatderived hormonleptin
dan insulin yang mengatur penyimpanan dankeseimbangan energi.
Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka jaringan adiposa
akanmeningkat disertai dengan peningkatan kadar leptin dalam peredaran darah. Leptin
kemudianmerangsang anorexigenic centerdi hipotalamus agar menurunkan produksi Neuro
Peptide Y(NPY) sehingga terjadi penurunan nafsu makan. Demikian pula sebliknya bila
kebutuhan energilebih besar dari asupan energi maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi
rangsangan padaorexigenic center pada hipotalamus yang menyebabkan peningkatan nasu
makan. Pada sebagaianbesar penderita obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga tingginya kadar
leptin tidakmenyebabkan tingginya penurunan nafsu makan.

You might also like