You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEPRESI DAN PERAN SERTA KELUARGA

Disusun Oleh :

MURTI AGUSTIN

(P1337420216033)

Tingkat 2A

Dosen Pembimbing :

Mukhadiono, SST, MH

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEPRESI DAN PERAN SERTA KELUARGA

Bidang studi : Keperawatan Jiwa


Topik : Depresi
Sub topik : Depresi dan Peran serta Keluarga
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/ tanggal : 5 Mei 2018
Jam : 09.00 WIB
Waktu : 35 Menit
Tempat : Rumah Klien di Desa Kalibenda, Ajibarang

A. Latar Belakang
Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama pada
saat ini. Hal ini sangat penting karena orang dengan depresi
produktivitasnya akan menurun, dan saat ini sangat buruk akibatnya
bagi suatu masyarakat, bangsa dan negara. Orang yang mengalami
depresi adalah orang yang sangat menderita. Depresi merupakan
penyebab utama tindakan bunuh diri dan menduduki urutan ke enam
dari penyebab kematian utama di masyarakat.
Depresi dapat dijadikan sebagai stimulus untuk perubahan dan
perkembangan, meskipun demikian depresi yang terlalu berat dapat
menyebabkan sakit penilaian yang buruk dan ketidakmampuan untuk
bertahan. Depresi merupakan stimulus yang mewakili atau memicu
perubahan yang menimbulkan depresi.
Organisasi kesehatan sedunia (WHO), 1974 mengatakan
bahwa 17% pasien-pasien yang berobat kedokter adalah pasien-pasien
dengan depresi. Sedangkan di Indonesia pada tahun 2000, penelitian
tentang depresi belum ada. Namun, berdasarkan pengamatan dari
waktu ke waktu kasus-kasus depresi ini jumlahnya semakain
bertambah.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pengunjung mampu memahami tentang
konsep depresi.
b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan warga mampu menyebutkan
tentang:
1) Pengertian depresi.
2) Tingkat depresi.
3) Penyebab depresi.
4) Tanda dan gejala depresi.
5) Peran keluarga dalam penanganan depresi.

C. Materi Penyuluhan
1) Pengertian depresi.
2) Tingkat depresi.
3) Penyebab depresi.
4) Tanda dan gejala depresi.
5) Peran keluarga dalam penanganan depresi.

D. Metode Penyuluhan.
1) Ceramah.

E. Media
1) Microsoft office power point.
2) Leaflet.
3) LCD
4) Laptop
F. Kegiatan Penyuluhan.
N WAKT KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
O U PESERTA
1 5 menit Pembukaan :  Menjawab
Mengucapkan salam. salam.
Memperkenalkan diri.  Mendengar dan
 Menjelaskan kontrak memperhatikan.
waktu, topik dan tujuan
penyuluhan.
 Menyebutkan materi yang
akan disampaikan.
2 15 Pelaksanaan :  Beberapa orang
menit  Review pengetahuan pengunjung
tentang depresi dan berusaha
reinforcement positif pada menjawab
pengunjung. sesuai
 Menjelaskan tentang : kemampuan.
1. Pengertian depresi.  Mendengarkan
2. Menjelaskan dan
tingkat-tingkat memperhatikan
depresi. penjelasan.
3. Menjelaskan
penyebab depresi.
4. Menjelaskan tanda
dan gejala depresi.
5. Menjelaskan peran
keluarga dalam
penanganan depresi.

3 10 Evaluasi :  Menjawab
menit Menanyakan kepada klien tentang pertanyaan.
materi yang disampaikan.
4 5 menit Penutup :  Mendengarkan
Mengucapkan terimakasih atas dan membalas
waktu yang diluangkan, perhatian ucapan
serta peran aktif klien selama terimakasih.
mengikuti kegiatan penyuluhan.  Menjawab
Salam penutup. salam.

G. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Klien menyepakati kontrak yang telah di sepakati dan
tersedianya media penyuluhan.
2) Evaluasi Proses.
Klien berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising
dan pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3) Evaluasi Hasil
Klien dan keluarga klien mampu dalam :
 Menjelaskan pengertian depresi.
 Menjelaskan tingkat-tingkat depresi.
 Menjelaskan penyebab depresi.
 Menjelaskan tanda dan gejala depresi.
 Menjelaskan peran keluarga dalam penanganan depresi.
MATERI PENYULUHAN

DEPRESI DAN PERAN SERTA KELUARGA

A. Pengertian
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai
dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan
sehingga hilangnya kegairaan hidup, tidak mengalami gangguan dalam
menilai realitas (Reality Testing Ability/ RTA, masih baik),
kepribadian tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/
splitting of personality) perilaku dapat terganggu tetapi dalam batas-
batas normal (Hawari, 2008).
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan atau emosi yang
disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa,
dan tidak bahagia, serta komponen somatic : anoreksia, kostipasi, kulit
lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi menurun
(Hidayat, dalam Yosep, 2009).

B. Tingkat Depresi
1) Depresi Ringan
Sementara, alamiah, adanya rasa pedih perubahan proses piker
komunikasi sosial dan rasa tidak nyaman.
2) Depresi Sedang
 Afek : murung, cemas, kesal, marah, menangis.
 Proses pikir : perasaan sempit, berfikir lambat,
berkurang komuikasi verbal, komunikasi non verbal
meningkat.
 Pola komunikasi ; bicara lambat, berkurang
komunikasi verbal, komunikasi non verbal meningkat.
 Partisipasi sosial : menarik diri tak mau
bekerja/sekolah, mudah tersinggung.
3) Depresi berat
 Gangguan afek : pandangan kosong, perasaan hampa,
murung, inisiatif berkurang.
 Gangguan proses berfikir.
 Sensasi somatic dan aktivitas motoric : diam dalam
waktu lama, tiba-tiba hiperaktif, kurang merawat diri,
tak mau makan dan minum, menarik diri, tidak peduli
dengan lingkungan.

C. Penyebab Depresi
1) Faktor biologis
Sepert genetic, proses menua secara biologis, penyakit fisik
tertentu.
2) Faktor psikologis
Seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada
kepribadian introvert akan berusaha mewujudkan tuntutan dari
dalam dirinya dan keyakinannya, sedangkan kepribadian
ekstrovert membentuk keseimbangan dirinya dengan
menyesuaikan keinginan – keinginan dari orang lain atau
karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku
terhadap suatu situasi sosial.
3) Faktor sosio- lingkungan
Misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan
pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-
hari lainnya.
4) Faktor samping obat.

D. Tanda dan Gejala


Gejala dan juga pengaruh depresi berbeda-beda pada berbagai orang,
berikut :
1) Gejala psikologi akibat depresi.
 Kehilangan selera untuk menikmati hobi.
 Merasa bersedih secara berkepanjangan.
 Mudah merasa cemas.
 Merasa hidup tidak ada harapan.
 Mudah menangis.
 Merasa sangat bersalah.
 Tidak percaya diri.
 Menjadi sangat sensitive atau mudah marah terhadap
orang di sekitar.
 Tidak ada motivasi untuk melakukan apa pun.
 Resiko kekerasan dan bunuh diri.
2) Gejala fisik akibat depresi :
 Badan selalu merasa lelah.
 Gangguan pada pola tidur.
 Merasa berbagai rasa sakit.
 Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.
3) Gejala sosial akibat depresi :
 Menyendiri.
 Sulit bersosialisasi.

E. Peran Keluarga dalam Penanganan Depresi.


Merupakan upaya pasien dan keluarga untuk mengelola depresi dengan
baik. Bertujuan untuk mencegah dan mengatasi depresi agar tidak sampai
ke tahap yang lebih berat.
Menejemen depresi yang dapat dilakukan :
1) Obat
Ada beberapa obat anti depresan yaitu :
 Lithium, Lithium adalah obat yang digunakan untuk
mengobati gangguan bipolar.
 MAOIs
 Tricyclics
 SSRIs
2) CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pola proses
berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional
dan psikologi klien. Pendekatan ini akan berupaya membantu
klien mengubah pikiran- pikiran atau pernaytaan diri negative
dan keyakinan- keyakinan pasien yang tidak rasional. Jadi
focus teori ini adalah mengganti cara- cara berfikir yang tidak
logis menjadi logis.
3) Terapi Interpersonal
Terapi interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka
pendek yang berfokus kepada hubungan antara orang- orang
dengan perkembangan simtom penyakit kejiwaan.
4) Konseling kelompok dan dukungan sosial
Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan
wawancara konseling yang dilakukan antara seorang konselor
professional dengan beberapa pasien sekaligus dalam
kelompok kecil.
5) Berolahraga
Keadaan mood yang negative seperti depresi,
kecemasan, dan kebingungan disebabkan oleh pikiran dan
perasaan yang negative pula. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menghasilkan pikiran dan perasaan positif
yang dapat menghalangi munculnya mood negative adalah
dengan berolahraga.
6) Diet ( Mengatur Pola Makan)
Simtom depresi dapat dipengaruhi oleh
ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh. Ketidakseimbangan
nutrisi yang dapat menyebabkan depresi semakin parah yaitu :
 Konsumsi kafein secara berkala.
 Konsumsi sukrosa (gula)
 Kekurangan biotin, asam folat dan vitamin B, C,
kalsium, tembaga, magnesium.
 Kelebihan magnesium.
 Ketidakseimbangan asam amino.
 Alergi makanan.
7) Terapi Humor
Sudah lama professional media mengakui bahwa pasien
yang mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagai
tawa merespons lebih baik terhadap pengobatan.
Respons psikologis dari tertawa termasuk
meningkatkan pernafasan, sirkulasi, sekresi hormone an enzim
pencernaan, dan peningkatan tekanan darah.
8) Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk
berpaling pada agama dalam memperoleh kekuatan dan
hiburan. Bagi yang percaya, keyakinan yang kuat dan menjadi
anggota aliran agama tertentu serta tujuan yang sama dapat
menanggulangi penderitaan dan depresi.
Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi
depresi. Mengambil waktu untuk berdoa memberi kesempatan
kepada kita menghentikan kegiatan kita dan jalan arus hidup
kita.
9) Berhenti Merokok.
Merupakan bagian dari cara menanggulangi depresi
karena dapat meringankan status kesehatan serta menjaga
ketahanan dan kekebalan tubuh.
10) Menghindari Minuman Keras.
Merupakan faktor pencetus terjadinya depresi. Dengan
menghindari minuman keras, individu dapat terhindar dari
berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh pengaruh
minuman keras yang mengandung alcohol.
11) Mengatur Waktu
Merupakan cara yang tepat dalam mengurangi dan
menanggulangi depresi, dengan mengatur waktu sebaik-
baiknya pekerjaan yang dapat menimbulkan kelelahan fisik
dapat dihindari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Misalnya tidak
membiarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan hal yang
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

2015. Satuan Acara Penyuluhan Sap Depresi. Diakses Pada tanggal 22 November
2017 Dilaman.
https://www.academia.edu/23897397/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_D
EPRESI.

Amir N. 2005. Depresi, Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana, Jakarta :


Balai Penerbit FKUI.

Dadang Hawari D. 2002. Manajemen Stress, Cemas dan Depresi, Jakarta : Gaya Baru

You might also like