Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
2.1 Pengkajian..............................................................................................................................5
2.2 Diagnosa.................................................................................................................................5
2.3 Intervensi................................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep perubahan
fisiologi pada sistem tubuh lansia.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Perubahan Kardiovaskuler
Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dengan
seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat. Bagaimanapun, kita
mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa
mempertimbangakan usia pada masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat
bahwa jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas
meningkat bukan menurun.
a) Ukuran jantung agak mengecil
b) Kehilangan kakuatan kontraktil dan efisiensi jangtung
c) Penurunan curah jantung sekitar 30% sampai 35% pada usia 70 tahun
d) Penebalan katup jantung
e) Peningkatan ketebalan didding ventrikel kiri sekitar 20% antar usia 30 dan 80 tahun
f) Insfiltrasi jaringan fibrosa pada nodus sinoatria intermodal, yang menyebabkan fibrilasi dan
fluteratrium
g) Di latasi dan peregangan vena
5. Perubahan Pernapasan
a) Pembesaran hidung akibat pertumbuhan kartilago yang terus menerus
b) Atropi umum tonsil
c) Deviasi trakea akibat perubahan di tulang belakang yang menua
d) Peningkatan diameter dada antero posterior sebagai akibat perubahan metabolimne kalsium dan
kalsifikasi kartilago iga
e) Kekakuan paru: penurunan jumlh dan ukuran alveolus
f) Kifosis
g) Degenerasi atau atropi otot pernapasan
h) Panurunan kapasatitas divisi
i) Penurunan kakuatan otot inspirasi dan ekspirasi. Penurunan kapasitas vital
j) Degenerasi jringan paru, yang menyebabkan penurunan kemampuan recoil elastis paru dan
penngkatan kapasitas residual
k) Ventilasi buruk pada area basal
l) Penurunan saturasi O2 5%
7. Perubahan Metabolik
a) Penurunan kemampuan menoleransi stress
b) Konsentrasi glukosa darah meningkat dan tetap naik lebih lama di bandingkan orang yang lebih
muda
c) Penurunan kadar estrogen dan peningkatan kadar follikel stimulating hormone selama menopaus,
yang menyebabkan thrombosis dan osteoforosis
d) Penurunan produksi progesterone
e) Penurunan kadar aldoteron serum sebanyak 50%
f) Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 25%
Kegiatan seksual :
Pada masa usia lanjut khususnya pada wanita salah satu ciri perubahannya yaitu mengalami
fase menopause. Akibat berhentinya haid, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan.
Rahim mengalami antropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut, dan
dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyak
mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks)
menyusut tidak menonjol kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina,
dsb. Atropi vulva. Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan
menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan
dan menikmati berjalan terus.
Konsep asuhan keperawatan
Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Nenek (Oma) M. Magdalena
b. Umur : 03 April 1947, 68 tahun
c. Agama : Kristen Katholik
d. Pendidikan : SKP (SMA)
e. Pekerjaan : Tukang Pijat
f. Suku/bangsa : Indonesia / Bekas orang Belanda (Holland)
g. Status marital : -
h. Tanggal pengkj : 21 April 2015
i. Ruang : ruang 09
j. Alamat : Jl Sungki Gg. Haji Nur No.35 Cimahi.
2. Identitas Penanggungjawab
a. Nama : Ibu Istiana Riastuti
b. Umur : 34 Tahun
c. Agama : Katholik
d. Pendidikan : D1 Keperawatan
e. Pekerjaan : Pengurus Panti Wreda Karitas
f. Hub. Dgn klien: Pengurus Panti
g. Alamat : Jl. Sungki Gg. Haji Nur No. 35 Cimahi
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh kesakitan pada saat berjalan dan duduk akibat cedera pada
kakinya.
b. Kesehatan dahulu
c. Kesehatan keluarga
Tidak terkaji
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tingkat kesadaran : Compos Mentis (Kesadaran penuh)
Penampilan : Rapih & bersih
Tanda vital : (tidak terkaji)
Tekanan Darah : (tidak terkaji)
Nadi : (tidak terkaji)
Respiratory Rate : (tidak terkaji)
Suhu : (tidak terkaji)
b. Kepala dan leher
Tidak terkaji
c. Sistem respirasi
Tidak terkaji
d. Sistem kardiovaskuler
Tidak terkaji
e. Sistem gastrointestinal
Tidak terkaji
f. Sistem genitourinaria
Tidak terkaji
g. Sistem musculoskeletal
Tidak terkaji
h. Sistem integument
Tidak terkaji
i. Sistem neurosensori
Tidak terkaji
j. Sistem endokrin
Tidak terkaji
Lanjutkan ketahap 2 bila minimal ada satu jawaban “ya” pada tahap I
Pertanyaan tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan/lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Tidak
3) Spiritual
Baik, klien rajin beribadah (mengikuti apel/ibadah pagi, sore, dan malam hari)
b. Bartel Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Ket
Bantuan
Makan Frekuensi : 3x sehari
1. 10 Jumlah : seimbang
Jenis : sayur dan lauk
Minum Frekuensi : Sering
2. 10 Jumlah : Seimbang
Jenis : Air putih
Berpindah dari kursi roda
3. ke tempat tidur atau 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci muka, Frekuensi :
4. menyisir rambut, dan 0 Ditntukan oleh perawat
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian, Klien dimandikan dan sering
5. 5
menyeka tubuh, atau BAK sembarangan
menyiram)
6. Mandi 5 Frekuensi : 1x sehari
7. Jalan di permukaan datar 5 Dapat berjalan dengan baik
8. Naik turun tangga 5 Tidak mampu
9. Mengenakan pakaian 5 Dipakaikan oleh perawat
Kontrol bowel Frekuensi : terkadang
10. 5
sembarangan
Kontrol bladder Frekuensi : jarang
11. 5
Olahraga dan latihan Jenis : olahraga senam
Rekreasi dan pemanfaatan Klien tidak merajut, tidak
12. waktu luang 5 melakukan aktivitas, hanya
duduk-duduk
Total Score : 70
Total Nilai 30 23
Total Score :
Aspek kognitif dan fungsi mental baik : jika total skor > 23
Kerusakan aspek fungsi mental ringan : jika total skor 18-22
Terdapat kerusakan aspek fungsi : jika total skor < 17
mental berat
9. Pengkajian Status Mental Gerontik
Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini
Total Score : 11
Analisa Data
2) DO:
- Pada kaki kiri klien Gangguan Rasa Nyeri
a. Rasa sakit yang
ditemukan sejumlah luka (Persepsi sensori)
dirasakan klien akibat
dan terdapat balutan luka
sejumlah luka yang
yang masih basah.
- Klien memiliki riwayat disebabkan kaki klien
terbentur.
Diabetes Melitus (DM) b. Luka pada kaki klien
DS: sulit sembuh
- Klien mengeluh kaki dikarenakan klien
kirinya sakit dan terus menderita DM
memegang balutan luka. c. Kaki klien sering
- Klien mengatakan terantuk karena kaki
kakinya sering terantuk / klien cedera,
tersandung. ditambah faktor usia.
3) DO:
- Klien terlihat lelah dan
a. Rasa mengantuk klien Gangguan psikososial
mengantuk
disebabkan karena (ansietas)
DS:
- Klien berkata klien klien kurang/kesulitan
mengalami kesulitan untuk tidur.
b. Klien sulit tidur
tidur.
karena klien sering
memikirkan
keluarganya (anak
dan cucu-cucunya)
4) DO:
- Bentuk tulang klien tidak
sama (simetris) a. Klien pernah terjatuh Resiko tinggi terjadinya
- Klien tidak mampu untuk akibat posisi tulang cedera dan terjatuh
berjalan dengan baik kaki yang tidak baik
DS: (deformitas tulang)
- Klien berkata pernah b. Klien kesulitan
beberapa kali terjatuh berjalan akibat rasa
- Klien berkata kalau klien nyeri dan kondisi kaki
pernah beberapa kali yang kurang baik
dibantu untuk berjalan. c. Klien malas untuk
- Klien berkata takut untuk beraktivitas
senam atau beraktivitas dikarenakan rasa
(jarang beraktivitas) nyeri yang
ditimbulkan ketika
berjalan.
2.3 Intervensi
Diagnosa keperawatan NOC NIC
Nyeri akut b.d agen Penyembuhan Irigasi luka (membilas
cedera fisik (mis., luka: sekunder atau mencuci luka
abses, amputasi, luka Setelah dilakukan menggunakan cairan)
bakar, terpotong, tindakan keperawatan Persiapkan alat dan
mengangkat berat, selama x24 didapat kan bahan yang dibuthkan
prosedur bedah, trauma, hasil: disamping tempat( set
olahraga berlebihan) Pembentukan irigasi steril, pengalas
bekas luka (1-5) anti air, bengkok
Nekrosis (1-5) steril, cairan, sarung
Lubang pada luka tangan steril, cairan
(1-5) irigasi, dan peralatan
Bau busuk luka untuk mengganti
(1-5) balutan)
Jelaskan tindakan
kepada klien
Bantu posisi pasien
pada posisi nyaman
Lihat luka dan
jaringan disekitar,
adanya abnormalitas
pada pasien (mis.,
ifeksi, nekrosis)
Tuangkan cairan
irigasi sesuai yang
diresepkan ke dalam
kontainer yang irigasi
steril
Semprotkan luka
dengan cairan secara
lembut sampai cairan
irigasi dalam bengkok
tampak jernih,
pastikan
Tutup luka dengan
balutan yang streil
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari
umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat
fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Badan kesehatan dunia (WHO)
menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara
nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah
kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Pada keadaan fisiologis lansia akan mengalami perubahan dari homeostasis, sistem persarafan,
panca indra, kardiovaskuler, pernapasan, fungsi ginjal, metabolic, sistem pencernaan, sistem
musculoskeletal, kulit dan jaringan ikat bahkan sistem reproduksi dan seksualnya.
3.2 Saran
Dalam berusaha melengkapi makalah ini, tentu ada sesuatu yang kurang dan kami sebagai
penulis baik dari pembahasan ataupun dari segi tulisan menyadari akan hal demikian. Maka dari
itu kami akan berusaha lebih baik dengan selalu mengedapankan sumber-sumber yang lebih
layak sebagai reverensi. Kami sangatlah mengharapkan masukan baik berupa kritik ataupun saran
sehingga dapat menjadi sebuah instropeksi dari karya kami juga sebagai semangat dan landasan
baru untuk terus berinovasi dalam berkarya.
DAFTAR PUSTAKA
Stanley,Mickey. Beare,Patricia Gauntlett. 2007. Buku ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2.Jakarta:
EGC.
Stockslager,Jaime L. Schaeffer,Liz. 2008. Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2.Jakarta: EGC.
Nugroho, Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta: EGC.
http://www.yarsi.ac.id/component/content/article/69-fakultas-kedokteran/162-bag-biokimia-fk-
universitas-yarsi.html