You are on page 1of 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KESANTUNAN PENULISAN SURAT DINAS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1. SHINTA MAYANG SARI (G2A016053)

2. SITI MUHARROMAH MARIA HELA (G2A016059)

3. NISA ANI SAPUTRI (G2A016064)

4. PRAMESWARI AYU WINARSIH (G2A016067)

5. RIZALDY YUWANANDA (G2A016069)

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang kesantunan
penulisan surat dinas.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang kesantunan penulisan surat dinas ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Semarang, 27 Oktober 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

A. LATAR BELAKANG...................................................................................

B. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..

A. Pengertian Surat Dinas………………………………………………………..

B. Fungsi Surat Dinas…………………………………………………………….

C.Syarat-syarat Surat Dinas……………………………………………………....

D.Jenis-jenis Surat………………………………………………………………,.

E.Bentuk dan Bagian-bagian Surat……………………………………………….

F.Penulisan Kata…………………………………………………………………..

G.Penulisan Kalimat………………………………………………………………

H.Penulisan Alinea………………………………………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………………

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

surat dinas adalah suatu surat resmi yang dibuat oleh sebuah instansi atau lembaga
dengan tujuan untuk keperluan dinas. Atau definisi surat dinas yaitu surat yang berisikan
permasalahan kedinasan dan biasanya surat ini dibuat oleh instansi atau lembaga.

Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu pemerintah atau swasta.
Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di
instansi atau lembaga swasta. Biasanya isinya berupa urusan seperti penyampaian pengumuman,
pemberian suatu izin, pemberian tugas dan lain-lain.

Oleh karena itu jika terdapat surat yang dikirimkan dari satu pihak ke pihak lain yang
isinya berhubungan dengan kepentingan tugas ataupun kegiatan dinas suatu instansi, maka surat
seperti itu disebut surat resmi. Kenapa disebut surat resmi? karena penulisan dalam surat dinas
ditulis dengan format dan memakai bahasa resmi.

fungsi dari surat dinas, yang diantaranya sebagai berikut ini:

Sebagai pedoman pekerjaan, seperti surat intruksi, surat pemberian izin ataupun surat
pengambilan keputusan.Sebagai alat pengingat, karena surat ini dapat dijadikan arsip bagi
instansi.Sebagai bukti perkembangan suatu instansi atau lembaga.Sebagai alat bukti, terutama
surat perjanjian.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian surat?


2. Apakah fungsi surat dinas ?
3. Apakah syarat-syarat surat dinas yang baik ?
4. Apakah Jenis-jenis surat ?
5. Apakah bentuk dan bagian surat dinas ?
6. Apakah penulisan kalimat ?
7. Apakah penulisan kata ?
8. Apakah Penulisan alenia ?

C.Tujuan

1. Memahami dan mengerti pengertian surat


2. Memahami dan mengerti fungsi dari surat dinas
3. Memahami dan mengerti syarat-syarat surat dinas yang baik
4. Memahami dan mengerti jenis-jenis surat
5. Memahami dan mengerti bentuk dan bagian surat dinas yang baik
6. Memahami dan mengerti penulisan kalimat dalam surat dinas
7. Memahami dan mengerti penulisan kata dalam surat dinas
8. Memahami dan mengerti penulisan alenia dalam surat dinas

BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN SURAT

Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari
satu pihak (perorangan, kelompok, atau organisasi) kepada pihak lain Suparno (2007:6.22). Surat
adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat seseorang baik atas
nama pribadi maupun organisasi(Hutabarat, 1981:11). Surat adalah alat komunikasi tulis yang
paling efisien, efektif, harmonis, ekonomis, dan praktis. Surat adalah jenis karangan eksposisi
(paparan). Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya. Demikian pula
dengan surat (Soedjito, 1999:1). Berdasarkan pengertian di atas surat adalah sehelai kertas atau
lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat seseorang baik atas nama pribadi maupun
organisasi. Bahan informasi ini dapat berupa pemberitahuan, pertanyaan, laporan atau buah
pikiran lain atau isi hati yang ingin disampaikan kepada orang lain.

B.FUNGSI SURAT

Menurut Safrida (2009) yang tersedia dalam http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 28 Agustus
2010, menyatakan fungsi utama surat adalah sebagai sarana berkomunikasi secara tidak langsung
dalam bentuk tertulis yang mudah dilakukan baik dari jarak jauh maupun jarak dekat.
Dibandingkan dengan media lisan,penyampaian berita melalui surat lebih mudah karena isi surat
dapat dikoreksi atau diteliti kembali sebelum surat itu disampaikan kepada alamat yang dituju.
Adapun fungsi surat menurut Suparno, (2007:6.5) adalah sebagai berikut:

1. Alat komunikasi, yaitu suatu alat untuk menyampaikan suatu bahan komunikasi
2. Bukti tertulis, yaitu sebagai bukti nyata yang sah dan lazimnya dikenal sebagai “hitam di
atas putih”
3. Dokumen historis, yaitu dapat dipakai untuk mengetahui dan menggali informasi
kegiatan pada masa lalu;
4. Alat pengingat atau arsip, yaitu dapat dipakai untuk mengingat dan mengetahui surat-
surat yang sudah dikirimkan atau diterima dalam suatu periode waktu tertentu
5. Duta organisasi, yaitu dapat mencerminkan suatu keadaan mentalitas, dan tata nilai dari
pejabat, jawatan, kantor, lembaga, atau organisasi yang mengirimkan surat itu
6. Pedoman kerja, yaitu dapat dipakai sebagai pola yang harus dipedomani dan diikuti oleh
lembaga, organisasi, atau jawaban yang menjalankan fungsi kesekretariatan (Husein,
1996:11)
7. Jaminan keamanan, misalnya surat keterangan jalan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi surat sebagai berikut:

a. Alat komunikasi, yaitu suatu alat untuk menyampaikan bahan komuniksi


b. Alat bukti, atau disebut “hitam di atas putih”
c. Bukti historis, seperti surat-surat R.A. Kartini yang telah dibukukan dengan judul “Habis
Gelap Terbitlah Terang”
d. Alat pengingat, yaitu jika sewaktu-waktu diperlukan dapat dibaca kembali
e. Duta organisasi, surat yang dikirimkan atas nama lembaga atau organisasi yang
mencerminkan kesan atau “image” dari organisasi atau lembaga yang mengirimkan
f. Pedoman kerja, yaitu surat resmi yang memuat ketentuan untuk melaksanakan suatu
kegiatan
g. Jaminan keamanan, misalnya surat keterangan jalan.

Menurut Djanewai (dalam Kunjana, 2008:14-17) Fungsi surat adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat dokumentasi tertulis.


Surat sebagai perantara dalam komunikasi atau sebagai media di dalam komunikasI
2. Sebagai duta institusi dan duta penulisnya.
Surat dapat mencerminkan keadaan mentalitas atau kondisi suatu organisasi atau instansi
yang bersangkutan.
3. Sebagai medium komunikasi dan interaksi.
Surat dapat dipergunakan sebagai penghubung antara komunikator dan komunikan
4. Sebagai otak tata usaha dalam perkantoran.
Kegiatan pengurusan surat bagi sebuah kantor merupakan suatu kegiatan penting yang
harus dilakukan dalam sebuah perkantoran.
5. Sebagai barometer kemajuan institusi.
Surat memegang peranan sangat penting dalam menentukan dan menggerakkan seluruh
kegiatan atau aktivitas institusi. Di dalam sebuah institusi yang berkembang maju,
dipastikan kegiatan surat-menyuratnya juga berkembang semakin maju seiring dengan
kemajuan dan perkembangan institusi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, secara umum
fungsi utama surat adalah sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan atau
informasi kepada orang lain dalam bentuk tertulis yang isinya singkat dan jelas, sehingga
pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami oleh penerima atau pembaca
pesan. Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada surat pribadi yang berdasarkan
fungsinya sebagai alat komunikasi tertulis.

C.SYARAT-SYARAT SURAT DINAS


Syarat Penulisan Surat Dinas:

Surat resmi yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berdasarkan pendapat Semi (1989)
dan Sudarsa (1992), dapat dikemukakan bahwa untuk menulis surat yang baik, penulis surat
harus memperhatikan hal -hal sebagai berikut:

a. Surat resmi harus memiliki maksud yang jelas. Setiap surat yang ditulis harus jelas bagi
yang membaca.Surat resmi harus memiliki bahasa yang lugas. Bahasa yang digunakan
tidak berbelit-belit. Setiap kata yang digunakan mempunyai fungsi tertentu, tidak ada
kata yang berlebih atau tidak berfungsi.
b. .Surat resmi harus disusun dengan singkat. Supaya tidak menggunakan kertas yang
terlalu banyak dan tidak menggunakan waktu yang lama untuk membacanya.
c. Surat resmi harus memuat informasi yang lengkap. Informasi yang dituliskan harus
informasi yang lengkap dan tepat.
d. Surat resmi harus menggunakan komunikasi yang sopan dan simpatik. Dapat
memberikan kesan yang menarik dan positif kepada pembaca sehingga pembaca
termotivasi untuk menanggapinya dengan baik.
e. Surat resmi harus memiliki format yang wajar dan menarik. Artinya format yang dipilih,
ukuran kertas, margin (jarak tepi kertas), susunan alamat, sehingga terlihat sebagai suatu
surat yang terencana dan nyaman untuk dilihat.

D.JENIS-JENIS SURAT

Menurut Bratawidjaya (dalam Suparno dkk 2007:6.7) surat dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis berdasarkan:

1) tujuan,
2) isi,
3) sifatnya,
4) sasaran,
5) tingkat kepentingan,
6) wujud,
7) ruang lingkup sasaran.

Berikut uraian dari penggolongan surat:

1) Menurut tujuan atau kepentingan pengirimnya, surat dikelompokkan sebagai berikut:

a) surat pribadi ialah surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau
organisasi/instansi yang berisi masalah pribadi. Jika surat ditujukan kepada seseorang seperti
kawan atau keluarga, maka format dan bahasa surat relatif lebih bebas. Akan tetapi apabila surat
ditujukan kepada pejabat atau organisasi/instansi seperti surat lamaran pekerjaan bahasa yang
digunakan harus resmi.
b) surat dinas atau resmi ialah surat resmi yang digunakan instansi pemerintah
untukkepentingan administrasi pemerintahan yang berisi masalah kedinasan. Surat dinas atau
resmi hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada semua pihak yang
memiliki hubungan dengan instansi tersebut. Karena sifatnya resmi, surat resmi harus ditulis
dengan menggunakan bahasa ragam resmi. Contoh surat resmi diantaranya adalah surat
keputusan, instruksi, surat tugas, surat edaran, surat panggilan, nota dinas, pengumuman, dan
surat undangan rapat dinas.

c) surat niaga atau dagang ialah surat resmi yang digunakan oleh perusahaan atau badan
usaha yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan. Surat niaga atau dagang diantaranya
adalah surat permintaan penawaran, surat penawaran jasa, surat pesanan, surat permohonan
lelang, dan periklanan.

d) surat sosial yaitu surat resmi yang digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang
bersifat nirlaba (nonprofit).

2) Menurut isinya, surat dapat dikelompokkan menjadi surat pemberitahuan, surat


keputusan, surat perintah, surat permintaan, surat panggilan, surat laporan, surat pengantar, surat
penawaran, surat pemesanan, dan surat undangan.

3) Menurut sifatnya, surat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) surat biasa, artinya isi surat dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
b) surat konfidensial (terbatas), maksudnya, isi surat hanya boleh diketahui oleh kalangan
tertentu yang terkait saja.
c) surat rahasia, yaitu surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.

4) Berdasarkan banyaknya sasaran, surat dikelompokkan menjadi surat biasa, surat


edaran, dan surat pengumuman.

5) Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya, surat terbagi atas surat biasa, surat
kilat, dan surat kilat khusus.

6) Berdasarkan ruang lingkup sasarannya, surat terbagi atas surat intern dan surat
Ekstern.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa secara umum jenis surat beranekaragam tetapi
tergantung peda tujuan, isi, dan sifat. Dalam penelitian ini dibahas tentang surat pribadi yang
menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu:

a) surat pribadi ialah surat yang dibuat seseorang yang isinya menyangkut kepentingan
pribadi yang ditujukan kepada keluarga, teman atau kenalan, karena bersifat akrab dan
santai bisa digunakan bahasa ragam akrab atau santai;
b) surat pribadi bersifat resmi ialah surat pribadi yang ditujukan kepada instansi dan
organisasi, bahasa yang digunakan adalah bahasa resmi, seperti surat yang ditujukan
kepada sekolah, atau guru yang berisi permohonan ijin, serta surat undangan yang
bersifat resmi. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada menulis surat pribadi yang
bersifat pribadi, seperti surat yang ditujukan kepada kepada keluarga, saudara, teman
atau kenalan. Hal ini bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan dasar sebelum siswa
mempelajari surat pribadi yang bersifat resmi. Dengan demikian siswa diharapkan 10
mampu menulis surat pribadi serta dapat membedakan ciri-ciri surat pribadi yang
bersifat resmi dan yang bersifat pribadi.

E.BAGIAN-BAGIAN DAN BENTUK SURAT

Setiap surat mempunyai bagian-bagian tertentu dan masing-masing bagian memilliki


fungsi dan kegunaan tertentu. Salah satu hal yang sangat khas, yang membedakan surat dari
bentuk karangan lainnya adalah bagian-bagian surat yang disusun dalam posisi tertentu sesuai
dengan bentuk surat yang digunakan. Jumlah bagian surat berbeda-beda, tergantung dari
jenisnya. Pada surat pribadi misalnya, hanya terdapat bagian-bagian yang dianggap penting saja
dan sebaliknya, pada surat resmi atau surat dinas, bagian-bagian itu biasanya relatif lebih
lengkap dan seragam.

(Suparno, 2007:6.28). Menurut Ambary, (1994:22) secara umum bagian-bagian surat


pribadi meliputi hal-hal berikut:

1) tanggal surat berisi nama kota dan tanggal pembuatan surat.


2) alamat surat, dicantumkan pada amplop surat maupun dalam lembaran kertas surat agar
tidak sampai tertukar antara amplop surat dan isinya.
3) salam pembuka, adalah sebagai tanda hormat penulis surat sebelum mengungkapkan isi
hatinya sesui dengan tujuan surat tersebut.
4) kata pendahuluan, sebagai pengantar kepada isi surat, juga untuk menarik perhatian
pembaca terhadap pokok surat.
5) isi surat, yaitu yang memuat maksud surat, urutan dari maksud surat sesuai dengan
pokok surat sampai tujuan dari pembuatan surat tersebut tercapai dalam penulisan.
6) penutup, yaitu penegasan atau kesimpulan isi surat yang dapat memuat harapan atau
ucapan terima kasih atas semua hal yang telah dikemukakan dalam isi surat tersebu.
7) salam penutup, yang berfungsi sebagai pengunci surat.
8) tanda tangan dan nama terang.

•Bentuk Surat.

Bentuk surat adalah pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat. Bentuk-
bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian.
Selain itu bentuk-bentuk surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang
berbeda dengan bentuk surat yang lainnya.
1) Bentuk lurus penuh (full block style), yaitu bentuk surat yang penulisannya semua
dimulai dari pinggir sebelah kiri. artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata
lampiran yang ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.
2) Bentuk lurus (block style), pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh,
perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama
terang dan nama jabatan yang ditullis disebelah kanan surat.
3) Bentuk setengah lurus (semi block style), sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus,
perbedaannya terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke
dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh perusahaan.
4) Bentuk lekuk (indented style), penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk
seperti tangga, dan setiap alinea baru menjorok kedalam
5) Bentuk menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga sama dengan surat bentuk
lurus, perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis rata
kiri, sedang baris berikutnya menjorok kedalam.

F.PENULISAN KATA

1) Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Buku itu sangat tebal.
2) Kata Turunan
a) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya: bergeletar, dikelola, penetapan, menengok, dll.
b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran, ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti/mendahuluinya.
Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.
c) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan, penghancurleburan.Jika
salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis
serangkai.
Misalnya: ekstrakurikuler, telepon, transmigrasi, pramuniaga, instropeksi, antarkota,
mahasiswa, pascasarjana, semiprofesional, dll.
3) Bentuk Ulang
Ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: lauk-pauk, sayur-
mayur, tunggang-langgang, anak-anak, centang-perenang, dll.
4) Gabungan Kata

a)Gabungan kata biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya
ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam, kereta api, mata pelajaran, rumah sakit,
simpang empat, dll.
b)Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang
bersangkutan. Misalnya: anak-istri saya, ibu-bapak kami, alat pandang-dengar, dll.

c)Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya, beasiswa,


dukacita, kasatmata, saputangan, sekalipun, sukacita, dll.

5) Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya

Ditulis serangkai dengan kata yang mendahului atau mengikutinya.

Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kauambil.

Bukuku, bukumu, dan bukunya tersusun rapi.

6)Kata Depan di, ke, dan dari

Apabila menunjuk kata tempat, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya: di dalam, di mana, ke mana, ke depan, dari sana, dari kota, dll.

7)Partikel

a) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik.

b)Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya: Apa pun makannya, minumnya teh kotak.

c)Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
mendahului/mengikutinya.

Misalnya: Per 1 Mei tahun depan, buruh diliburkan. (mulai)

Mereka keluar kelas satu per satu. (demi)

Aku mendapat uang jajan per bulan. (tiap)

G.PENULISAN KALIMAT

Dalam penulisa kalimat yang benar harus memenuhi unsur-unsur berikut ini :

i. Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan
tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang,
tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.
ii. Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh
Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain,
menyanyi, dan lain-lain.

iii. Objek (O)


Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek
dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.
iv. Keterangan (K)
Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan
peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat
berupa:

Keterangan tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain.

Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.

Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.

Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.

Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.

Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain

v. Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang
membedakannya adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif.
Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.

H.PENULISAN ALENIA

Syarat – Syarat Paragraf yang Baik

Sebuah paragraf dapat dikatakan menjadi sebuah paragraf yang baik apabila memiliki bebepa
syarat – sayarat sebagai berikut ini!

1.Completeness

Completeness berarti lengkap. Suatu pararaf dapat dikatan baik apabila memiliki bagian –
bagian yang lengkap. Bagian – bagain suatu paragraf antara lain:
Kalimat utama :

Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok dan biasanya diletakkan pada
bagian awal, akhir maupun keduannya dalam sebuah paragraf.

Kalimat penjelas :

Kalimat penjelas adalah kalimat – kalimat khusus hasil dari pengembangan kalimat utama yang
berfungsi untuk medukung kalimat utama tersebut.

Apabila suatu paragraf tidak memiliki salah satu bagaian di atas maka, paragraf tersebut bukan
paragraf yang baik. Namun, meskipun memiliki kedua bagian ini, paragraf juga belum bisa
dipastikan paragraf yang baik karena masih ada beberapa indikator lainnya.

2.Unity

Unity adalah syarat paragraf baik yang berarti kesatuan. Maksud dari kesatuan di dalam
paragraf adalah bagian – bagian paragraf seperti kalimat utama, dan kalimat – kalimat penjelas
memiliki satu kesatuan. Dengan kata lain, paragraf – paragraf tersebut saling terjalin dan
berhubungan.

Kalimat – kalimat penjelas adalah pengembangan dari kalimat utama sehingga isinya haruslah
berkaitan atau memiliki topik yang sama tetapi lebih sempit daripada kalimat utamanya. Oleh
karena itu, jika di dalam paragraf tidak ada kesatuan antara kalimat utama dan kalimat penjelas
(tidak saling mendukung), maka kalimat tersebut bukanlah kalimat yang baik.

3.Coherence

Coherence berarti padu, jadi paragraf dapat dikatakan baik apabila tersusun secara padu.
Paragraf – paragraf yang tersusun secara padu adalah paragraf yang tersusun secara sistematis
dan logis. Untuk mewujudkan hal itu, maka penggunaan konjungsi sangat diperlukan.

Agar paragraf menjadi padu, gunakanlah konjungsi – konjungsi yang sesuai, baik konjungsi
antar kalimat maupun intra kalimat.

Apabila paragraf sudah memiliki 3 syarat di atas, maka bisa dipastikan paragraf tersebut pasti
paragraf yang baik dan bisa menyampaikan gagasan utamanya kepada para pembacanya.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasidengan mempergunakan surat


sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat
penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari dalam kantor.Surat merupakan salah
satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan dari pihak lain untuk
menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa surat sangat penting artinya dalam
membantu memperlancar tercapainya tujuan organisasi. Perlu diusahakan agar dapat membuat
surat dengan baik, sebab penilaian negatif terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula
penilaian negatif dalam organisasi.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam
organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan
ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya
surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu
bisa bertahan dan bisa tumbuh berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal & S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.

Baradja, M.F. 1990. Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.

Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Ritonga, Parlaungan, 2010. Bahasa Indonesia Praktis. Medan : Bartong Jaya

Sufanti. Main. 2005. "Reposisi Pembelajaran Sastra Indonesia", dalam Pranowo, dkk (ed),
Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Soal pilihan ganda

1. Di bawah ini yang merupakan fungsi surat adalah…


a. Alat komunikasi
b. Alat tukar
c. Alat transaksi
d. Bukti otentik
e. Jaminan kesejaheraan
2. Berikut adalah syarat-syarat surat dinas, kecuali…
a. Memiliki maksud yang jelas
b. Disusun dengan singkat
c. Memuat informasi yang kurang lengkap
d. Harus menggunakan komunikasi yang sopan dan simpatik
e. Memiliki format yang wajar dan menarik
3. Surat dinas atau resmi ialah…
a. Surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau organisasi/instansi yang
berisi masalah pribadi.
b. Surat resmi yang digunakan instansi pemerintah untukkepentingan administrasi
pemerintahan yang berisi masalah kedinasan.
c. Surat resmi yang digunakan oleh perusahaan atau badan usaha yang berisi
masalah perniagaan atau perdagangan.
d. Surat resmi yang digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang bersifat nirlaba
(nonprofit).
e. Surat yang digunakan untuk mengutarakan perasaan
4. Menurut sifatnya, surat dapat diklasifikasikan sebagai berikut…
a. Surat kerja, surat jalan, dan surat social
b. Surat biasa, surat jalan, dan surat rahasia
c. Surat social, surat konfidensial, dan surat biasa
d. Surat rahasia, surat konfidensial, surat kerja
e. Surat biasa, surat konfidensial, dan surat rahasia
5. Secara umum bagian-bagian surat pribadi meliputi hal-hal berikut, kecuali…
a. Tanggal surat
b. Alamat surat
c. Salam pembuka
d. Kalimat sapaan
e. Penutup
6. Bentuk surat adalah…
a. Bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri
b. Bentuk ulang yang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
c. Sehelai kertas atau lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat seseorang
baik atas nama pribadi maupun organisasi
d. Pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat
e. Bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran, ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti/mendahuluinya
7. Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan
peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat
berupa, kecuali…
a. Keterangan tempat
b. Keterangan cara
c. Keterangan tujuan
d. Keterangan alat
e. Keterangan suasana
8. Berikut merupakan contoh surat resmi diantaranya adalah…
a. Surat pesanan
b. Surat keputusan, instruksi, surat tugas, surat edaran, surat panggilan, nota dinas,
pengumuman, dan surat undangan rapat dinas
c. Surat permintaan penawaran
d. Surat penawaran jasa
e. Surat permohonan lelang
9. Penulisan kalimat dalam surat dinas yang benar harus memenuhi unsur-unsur berikut…
a. Subjek,objek,predikat
b. Subjek,objek,keterangan
c. Subjek,objek,predikat,keterangan
d. Subjek,keterangan
e. Subjek,predikat,objek,waktu
10. Sebuah paragraph dalam penulisan surat dinas dapat dikatakan menjadi sebuah paragraf
yang baik apabila memiliki bebepa syarat – sayarat sebagai berikut…
a. Completeness, Unity, Coherence
b. Subjek,objek,predikat,keterangan
c. Surat biasa, surat konfidensial, dan surat rahasia
d. Sebagai barometer kemajuan institusi dan sebagai medium komunikasi dan interaksi
e. Pembuka,isi,penutup

Essay.

1. Pengertian surat menurut Hutabarat adalah…


2. Menurut Bratawidjaya (dalam Suparno dkk 2007:6.7) surat dinas dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis. Sebutkan…
3. Sebutkan bagian-bagian surat pribadi meliputi menurut Ambary, (1994:22)

Kunci Jawaban

1. A
2. C
3. B
4. E
5. D
6. D
7. E
8. B
9. C
10. A

Essay.

1. Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat
seseorang baik atas nama pribadi maupun organisasi
2. Klasifikasi beberapa jenis surat, menurut Bratawidjaya (dalam Suparno dkk 2007:6.7)
a) tujuan,
b) isi,
c) sifatnya,
d) sasaran,
e) tingkat kepentingan,
f) wujud,
g) ruang lingkup sasaran
3. Bagian-bagian surat meliputi:
a) tanggal surat dan nama kota dan pembuatan surat. alamat surat
b) salam pembuka
c) kata pendahuluan
d) isi surat
e) penutup
f) salam penutup
g) tanda tangan dan nama terang

You might also like