Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang kesantunan
penulisan surat dinas.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang kesantunan penulisan surat dinas ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................
B. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
D.Jenis-jenis Surat………………………………………………………………,.
F.Penulisan Kata…………………………………………………………………..
G.Penulisan Kalimat………………………………………………………………
H.Penulisan Alinea………………………………………………………………
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
surat dinas adalah suatu surat resmi yang dibuat oleh sebuah instansi atau lembaga
dengan tujuan untuk keperluan dinas. Atau definisi surat dinas yaitu surat yang berisikan
permasalahan kedinasan dan biasanya surat ini dibuat oleh instansi atau lembaga.
Surat dinas isinya ditujukan untuk keperluan kedinasan, baik itu pemerintah atau swasta.
Karena fungsi kedinasan tidak hanya berlaku di pemerintahan, akan tetapi berlaku juga di
instansi atau lembaga swasta. Biasanya isinya berupa urusan seperti penyampaian pengumuman,
pemberian suatu izin, pemberian tugas dan lain-lain.
Oleh karena itu jika terdapat surat yang dikirimkan dari satu pihak ke pihak lain yang
isinya berhubungan dengan kepentingan tugas ataupun kegiatan dinas suatu instansi, maka surat
seperti itu disebut surat resmi. Kenapa disebut surat resmi? karena penulisan dalam surat dinas
ditulis dengan format dan memakai bahasa resmi.
Sebagai pedoman pekerjaan, seperti surat intruksi, surat pemberian izin ataupun surat
pengambilan keputusan.Sebagai alat pengingat, karena surat ini dapat dijadikan arsip bagi
instansi.Sebagai bukti perkembangan suatu instansi atau lembaga.Sebagai alat bukti, terutama
surat perjanjian.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN SURAT
Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari
satu pihak (perorangan, kelompok, atau organisasi) kepada pihak lain Suparno (2007:6.22). Surat
adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat seseorang baik atas
nama pribadi maupun organisasi(Hutabarat, 1981:11). Surat adalah alat komunikasi tulis yang
paling efisien, efektif, harmonis, ekonomis, dan praktis. Surat adalah jenis karangan eksposisi
(paparan). Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya. Demikian pula
dengan surat (Soedjito, 1999:1). Berdasarkan pengertian di atas surat adalah sehelai kertas atau
lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat seseorang baik atas nama pribadi maupun
organisasi. Bahan informasi ini dapat berupa pemberitahuan, pertanyaan, laporan atau buah
pikiran lain atau isi hati yang ingin disampaikan kepada orang lain.
B.FUNGSI SURAT
Menurut Safrida (2009) yang tersedia dalam http://digilib.itb.ac.id pada tanggal 28 Agustus
2010, menyatakan fungsi utama surat adalah sebagai sarana berkomunikasi secara tidak langsung
dalam bentuk tertulis yang mudah dilakukan baik dari jarak jauh maupun jarak dekat.
Dibandingkan dengan media lisan,penyampaian berita melalui surat lebih mudah karena isi surat
dapat dikoreksi atau diteliti kembali sebelum surat itu disampaikan kepada alamat yang dituju.
Adapun fungsi surat menurut Suparno, (2007:6.5) adalah sebagai berikut:
1. Alat komunikasi, yaitu suatu alat untuk menyampaikan suatu bahan komunikasi
2. Bukti tertulis, yaitu sebagai bukti nyata yang sah dan lazimnya dikenal sebagai “hitam di
atas putih”
3. Dokumen historis, yaitu dapat dipakai untuk mengetahui dan menggali informasi
kegiatan pada masa lalu;
4. Alat pengingat atau arsip, yaitu dapat dipakai untuk mengingat dan mengetahui surat-
surat yang sudah dikirimkan atau diterima dalam suatu periode waktu tertentu
5. Duta organisasi, yaitu dapat mencerminkan suatu keadaan mentalitas, dan tata nilai dari
pejabat, jawatan, kantor, lembaga, atau organisasi yang mengirimkan surat itu
6. Pedoman kerja, yaitu dapat dipakai sebagai pola yang harus dipedomani dan diikuti oleh
lembaga, organisasi, atau jawaban yang menjalankan fungsi kesekretariatan (Husein,
1996:11)
7. Jaminan keamanan, misalnya surat keterangan jalan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi surat sebagai berikut:
Menurut Djanewai (dalam Kunjana, 2008:14-17) Fungsi surat adalah sebagai berikut:
Surat resmi yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Berdasarkan pendapat Semi (1989)
dan Sudarsa (1992), dapat dikemukakan bahwa untuk menulis surat yang baik, penulis surat
harus memperhatikan hal -hal sebagai berikut:
a. Surat resmi harus memiliki maksud yang jelas. Setiap surat yang ditulis harus jelas bagi
yang membaca.Surat resmi harus memiliki bahasa yang lugas. Bahasa yang digunakan
tidak berbelit-belit. Setiap kata yang digunakan mempunyai fungsi tertentu, tidak ada
kata yang berlebih atau tidak berfungsi.
b. .Surat resmi harus disusun dengan singkat. Supaya tidak menggunakan kertas yang
terlalu banyak dan tidak menggunakan waktu yang lama untuk membacanya.
c. Surat resmi harus memuat informasi yang lengkap. Informasi yang dituliskan harus
informasi yang lengkap dan tepat.
d. Surat resmi harus menggunakan komunikasi yang sopan dan simpatik. Dapat
memberikan kesan yang menarik dan positif kepada pembaca sehingga pembaca
termotivasi untuk menanggapinya dengan baik.
e. Surat resmi harus memiliki format yang wajar dan menarik. Artinya format yang dipilih,
ukuran kertas, margin (jarak tepi kertas), susunan alamat, sehingga terlihat sebagai suatu
surat yang terencana dan nyaman untuk dilihat.
D.JENIS-JENIS SURAT
Menurut Bratawidjaya (dalam Suparno dkk 2007:6.7) surat dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis berdasarkan:
1) tujuan,
2) isi,
3) sifatnya,
4) sasaran,
5) tingkat kepentingan,
6) wujud,
7) ruang lingkup sasaran.
a) surat pribadi ialah surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau
organisasi/instansi yang berisi masalah pribadi. Jika surat ditujukan kepada seseorang seperti
kawan atau keluarga, maka format dan bahasa surat relatif lebih bebas. Akan tetapi apabila surat
ditujukan kepada pejabat atau organisasi/instansi seperti surat lamaran pekerjaan bahasa yang
digunakan harus resmi.
b) surat dinas atau resmi ialah surat resmi yang digunakan instansi pemerintah
untukkepentingan administrasi pemerintahan yang berisi masalah kedinasan. Surat dinas atau
resmi hanya dibuat oleh instansi pemerintah dan dapat dikirimkan kepada semua pihak yang
memiliki hubungan dengan instansi tersebut. Karena sifatnya resmi, surat resmi harus ditulis
dengan menggunakan bahasa ragam resmi. Contoh surat resmi diantaranya adalah surat
keputusan, instruksi, surat tugas, surat edaran, surat panggilan, nota dinas, pengumuman, dan
surat undangan rapat dinas.
c) surat niaga atau dagang ialah surat resmi yang digunakan oleh perusahaan atau badan
usaha yang berisi masalah perniagaan atau perdagangan. Surat niaga atau dagang diantaranya
adalah surat permintaan penawaran, surat penawaran jasa, surat pesanan, surat permohonan
lelang, dan periklanan.
d) surat sosial yaitu surat resmi yang digunakan oleh organisasi kemasyarakatan yang
bersifat nirlaba (nonprofit).
a) surat biasa, artinya isi surat dapat diketahui oleh orang lain selain yang dituju.
b) surat konfidensial (terbatas), maksudnya, isi surat hanya boleh diketahui oleh kalangan
tertentu yang terkait saja.
c) surat rahasia, yaitu surat yang isinya hanya boleh diketahui oleh orang yang dituju.
5) Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya, surat terbagi atas surat biasa, surat
kilat, dan surat kilat khusus.
6) Berdasarkan ruang lingkup sasarannya, surat terbagi atas surat intern dan surat
Ekstern.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa secara umum jenis surat beranekaragam tetapi
tergantung peda tujuan, isi, dan sifat. Dalam penelitian ini dibahas tentang surat pribadi yang
menurut sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu:
a) surat pribadi ialah surat yang dibuat seseorang yang isinya menyangkut kepentingan
pribadi yang ditujukan kepada keluarga, teman atau kenalan, karena bersifat akrab dan
santai bisa digunakan bahasa ragam akrab atau santai;
b) surat pribadi bersifat resmi ialah surat pribadi yang ditujukan kepada instansi dan
organisasi, bahasa yang digunakan adalah bahasa resmi, seperti surat yang ditujukan
kepada sekolah, atau guru yang berisi permohonan ijin, serta surat undangan yang
bersifat resmi. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada menulis surat pribadi yang
bersifat pribadi, seperti surat yang ditujukan kepada kepada keluarga, saudara, teman
atau kenalan. Hal ini bertujuan supaya siswa memiliki kemampuan dasar sebelum siswa
mempelajari surat pribadi yang bersifat resmi. Dengan demikian siswa diharapkan 10
mampu menulis surat pribadi serta dapat membedakan ciri-ciri surat pribadi yang
bersifat resmi dan yang bersifat pribadi.
•Bentuk Surat.
Bentuk surat adalah pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat. Bentuk-
bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian.
Selain itu bentuk-bentuk surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang
berbeda dengan bentuk surat yang lainnya.
1) Bentuk lurus penuh (full block style), yaitu bentuk surat yang penulisannya semua
dimulai dari pinggir sebelah kiri. artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata
lampiran yang ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.
2) Bentuk lurus (block style), pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh,
perbedaannya terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama
terang dan nama jabatan yang ditullis disebelah kanan surat.
3) Bentuk setengah lurus (semi block style), sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus,
perbedaannya terletak pada penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke
dalam). pada praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh perusahaan.
4) Bentuk lekuk (indented style), penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk
seperti tangga, dan setiap alinea baru menjorok kedalam
5) Bentuk menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga sama dengan surat bentuk
lurus, perbedaannya hanya pada penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis rata
kiri, sedang baris berikutnya menjorok kedalam.
F.PENULISAN KATA
1) Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Buku itu sangat tebal.
2) Kata Turunan
a) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya: bergeletar, dikelola, penetapan, menengok, dll.
b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran, ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti/mendahuluinya.
Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.
c) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan, penghancurleburan.Jika
salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis
serangkai.
Misalnya: ekstrakurikuler, telepon, transmigrasi, pramuniaga, instropeksi, antarkota,
mahasiswa, pascasarjana, semiprofesional, dll.
3) Bentuk Ulang
Ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: lauk-pauk, sayur-
mayur, tunggang-langgang, anak-anak, centang-perenang, dll.
4) Gabungan Kata
a)Gabungan kata biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya
ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam, kereta api, mata pelajaran, rumah sakit,
simpang empat, dll.
b)Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan
pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang
bersangkutan. Misalnya: anak-istri saya, ibu-bapak kami, alat pandang-dengar, dll.
Apabila menunjuk kata tempat, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya: di dalam, di mana, ke mana, ke depan, dari sana, dari kota, dll.
7)Partikel
a) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
c)Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
mendahului/mengikutinya.
G.PENULISAN KALIMAT
Dalam penulisa kalimat yang benar harus memenuhi unsur-unsur berikut ini :
i. Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan
tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang,
tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.
ii. Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh
Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain,
menyanyi, dan lain-lain.
Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.
Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.
Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.
Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.
Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain
v. Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang
membedakannya adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif.
Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.
H.PENULISAN ALENIA
Sebuah paragraf dapat dikatakan menjadi sebuah paragraf yang baik apabila memiliki bebepa
syarat – sayarat sebagai berikut ini!
1.Completeness
Completeness berarti lengkap. Suatu pararaf dapat dikatan baik apabila memiliki bagian –
bagian yang lengkap. Bagian – bagain suatu paragraf antara lain:
Kalimat utama :
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok dan biasanya diletakkan pada
bagian awal, akhir maupun keduannya dalam sebuah paragraf.
Kalimat penjelas :
Kalimat penjelas adalah kalimat – kalimat khusus hasil dari pengembangan kalimat utama yang
berfungsi untuk medukung kalimat utama tersebut.
Apabila suatu paragraf tidak memiliki salah satu bagaian di atas maka, paragraf tersebut bukan
paragraf yang baik. Namun, meskipun memiliki kedua bagian ini, paragraf juga belum bisa
dipastikan paragraf yang baik karena masih ada beberapa indikator lainnya.
2.Unity
Unity adalah syarat paragraf baik yang berarti kesatuan. Maksud dari kesatuan di dalam
paragraf adalah bagian – bagian paragraf seperti kalimat utama, dan kalimat – kalimat penjelas
memiliki satu kesatuan. Dengan kata lain, paragraf – paragraf tersebut saling terjalin dan
berhubungan.
Kalimat – kalimat penjelas adalah pengembangan dari kalimat utama sehingga isinya haruslah
berkaitan atau memiliki topik yang sama tetapi lebih sempit daripada kalimat utamanya. Oleh
karena itu, jika di dalam paragraf tidak ada kesatuan antara kalimat utama dan kalimat penjelas
(tidak saling mendukung), maka kalimat tersebut bukanlah kalimat yang baik.
3.Coherence
Coherence berarti padu, jadi paragraf dapat dikatakan baik apabila tersusun secara padu.
Paragraf – paragraf yang tersusun secara padu adalah paragraf yang tersusun secara sistematis
dan logis. Untuk mewujudkan hal itu, maka penggunaan konjungsi sangat diperlukan.
Agar paragraf menjadi padu, gunakanlah konjungsi – konjungsi yang sesuai, baik konjungsi
antar kalimat maupun intra kalimat.
Apabila paragraf sudah memiliki 3 syarat di atas, maka bisa dipastikan paragraf tersebut pasti
paragraf yang baik dan bisa menyampaikan gagasan utamanya kepada para pembacanya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam
organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan
ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya
surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu
bisa bertahan dan bisa tumbuh berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal & S. Amran Tasai. 2004. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.
Baradja, M.F. 1990. Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.
Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Sufanti. Main. 2005. "Reposisi Pembelajaran Sastra Indonesia", dalam Pranowo, dkk (ed),
Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Essay.
Kunci Jawaban
1. A
2. C
3. B
4. E
5. D
6. D
7. E
8. B
9. C
10. A
Essay.
1. Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat bahan komunikasi yang dibuat
seseorang baik atas nama pribadi maupun organisasi
2. Klasifikasi beberapa jenis surat, menurut Bratawidjaya (dalam Suparno dkk 2007:6.7)
a) tujuan,
b) isi,
c) sifatnya,
d) sasaran,
e) tingkat kepentingan,
f) wujud,
g) ruang lingkup sasaran
3. Bagian-bagian surat meliputi:
a) tanggal surat dan nama kota dan pembuatan surat. alamat surat
b) salam pembuka
c) kata pendahuluan
d) isi surat
e) penutup
f) salam penutup
g) tanda tangan dan nama terang