You are on page 1of 14

MAKALAH

“PENGEMBANGAN SISTEM”

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

 AAN USMAN 16179244


 AMALIA FEBRIANI 16179229
 ADINDA MUTIARA 16179228
 FIRDAUZIAH 16179275
 FEBRIA

STIM NITRO MAKASSAR


KEUANGAN DAN PERBANKAN
TAHUN 2018-2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-
cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi
tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang
kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini
( PENGEMBANGAN SISTEM ) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Seni 7 Januari 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… 1

1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………. 11

2.1 Pendekatan sistem………………. 11

2.2 Siklus hidup pengembangan sistem………….. 15

2.3 SDLC Tradisional……. 16

2.4 Prototyping………… 17

2.5 Pengembangan aplikasi cepat…………………. 18

2.6 Alat –Alat pengembangan system………………19

2.7 Manajemen proyek ……………………………..20

BAB III PENUTUP…………………………………………………. 22

3.1 Kesimpulan…………………………..21

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefiniskan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas.
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya
meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi.
Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir
setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya
porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja
di bidang teknologi informasi.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem lama
yang ada, di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada
sistem yang baru.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, diantaranya:
1. Apakah definisi dari pendekatan sistem?
2. Bagaimana siklus hidup pengembangan sstem?
3. Apakah yang dimaksud dengan SLDC Tradisional?
4. Apakah yang dimaksud dengan prototyping?
5. Apa saja jenis-jenis prototyping?
6. Bagaimana pengembangan aplikasi cepat dan pengembangan berfase?
7. Apa yang dimaksud dengan desain ulang proses bisnis?
8. Bagaimana menempatkan SDLC Tradisonal,Prototipyng, RAD, pengembangan berfase dan BPR
dalam perspektif?

9. Apa saja alat-alat pengembangan system?


10. Apa itu pemodelan proses, manajemen proyek dan mengestimasi biaya proyek?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk memahami makna definisi pendekatan system.
2. Untuk memahami bagaimana siklus hidup pengembangan system.
3. Untuk memahami apa itu SLDC Tradisional.
4. Untuk memahami apa itu prototyping.
5. Untuk memahami macam-macam jenis prototyping.
6. Untuk memahami bagaimana pengembangan aplikasi cepat dan pengembangan berfase.
7. Untuk memahami bagaimana desain ulang proses bisnis
8. Untuk memahami bagaimana menempatkan SDLC Tradisional, Prototipyng,
RAD,Pengembangan berfase dan BPR dalam perspektif
9. Untuk memahami macam-macam alat pengembangan sistem.
10. Untuk memahami pemodelan proses, manajemen proyek dan mengestimasi biaya proyek.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah
yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem
mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap
tujuan. Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan
dengan analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial. Ciri-ciri yang
terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, ialah:
1. Adanya tujuan: Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu,
dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem.
Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah ke
pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan): Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap
bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan
pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik
manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya ialah
merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem: Tubuh badan kita
merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu,
yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri
kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan secara sihat dan semestinya.
4. Adanya interaksi antar komponen: Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem terdapat
saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor
filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam
memecahkan suatu kontroversi secara memadai:
 Mengenali kontroversi
 Menimbang klaim alternative
 Membentuk penilaian

1. Urut –Urutan Langkah


Upaya Persiapan. Menyiapkan pemecahan masalah dengan memberikan suatu orientasi sistem,
langkahnya yakni:
1. Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu
sistem.
2. Mengenal sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.
3. Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan Subsistem-subsistem utama perusahaan juga
perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.
Upaya Definisi. Terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya, langkahnya yakni:
1. Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsisitem
2. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urut-urutan tertentu
Upaya Solusi. Melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih
salah satu solusi yang terlihat paling baik, menerapkansolusi tersebut dan menindaklanjutinya
untuk memastikan bahwa masalah telah terpecahkan, langkahnya yakni:
1. Mengidentifikasi solusi-solusi alternatif
2. Mengevaluasi solusi-solusi alternatif
3. Memilih solusi yang terbaik
4. Mengimplementasikan solusi
5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif

B. Siklus Hidup Pengembangan System


Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam
memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (Systems development life
cycle) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi.
C. SDLC Tradisional
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk
mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan
dalam urut-urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling
besar. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
 Perencanaan
 Analisis
 Desain
 Implementasi
 Penggunaan
SDLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall approach) karena
pekerjaan-pekerjaan tersebut mengikuti satu pola teratur dan dilaksanakan dari atas ke bawah
dan memiliki aliran satu arah-menuju ke penyelesaian proyek. Ketika sebuah sistem telah
melampaui masa manfaatnya dan harus diganti, satu siklus hidup baru akan dimulai dengan
diawali oleh tahap perencanaan.

D. Prototyping
Para pengembang selalu melakukan looping kembali dan mengerjakan ulang untuk
mendapatkan sebuah sistem yang dapat memuaskan penggunanya yang proyek-proyek tersebut
cenderung berlanjut hingga berbulan bahkan bertahun yang hampir selalu melebihi anggarannya.
Sebagai tanggapan atas keterbatasan tersebut, para pengembang sistem memutuskan untuk
menerapkan suatu teknik yang telah terbukti efektif dalam pekerjaan lain yaitu prototype.
Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para
pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah
selesai. Proses membuat prototype ini disebut prototyping.

1. Jenis-Jenis Prototype
Terdapat dua jenis prototype : evolusioner dan persyaratan. Prototype Evolusioner terus
menerus disempurnakan sampai memiliki fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem
yang baru yang kemudian dilanjutkan produksi. Prototype Persyaratan dikembangkan sebagai
satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika
pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan.
Pengembangan Prototipe Evolusioner. Ada empat langkah dalam pengembanga
prototipe evolusioner, yakni :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna, mewawancarai pengguna untuk mendaoatkan ide
mengenai apa yang diminta dari sistem
b. Membuat satu prototipe, pengembang menggunakan satu alat prototyping atau lebih untuk
membuat prototipe.
c. Menentukan apakah prorotipe dapat diterima. Pengembang mendemonstrasikan prototipe
kepada pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan atau
belum. Jika ya, maka langkah selanjutnya diambil jika tidak maka prototipe akan diulang
kembali dari lengkah awal.
d. Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi.
Pengembangan Prototipe bersyarat. Langkah dalam pengembangan prototipe
bersyarat, tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat prototipe
evolusioner, langkah berikutnya yakni :
e. Membuat kode sistem baru. Pengembang menggunakan prototipe sebagai dasar pengkodean
sistem baru
f. Menguji sistem baru. Pengembang menguji sistem
g. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Jika sistem yang baru dapat diterima,
maka langkah selanjutnya dapat diambil, jika tidak maka kembali ke langkah e dan f diulang
kembali
h. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
2. Daya Tarik Prototyping
Pengguna menyukai prototyping karena :
 Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna
 Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam kebutuhan pengguna
 Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem
 Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam
mengembangkan sistem
 Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya.
3. Potensi Kesulitan Dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:
 Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam
definisi masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi
 Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberika, yang mengarah pada ekspektasi
yang tidak realisitis sehubungan dengan sistem produksi nantinya
 Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien
 Antarmuka komputer-manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu
kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik

E. Pengembangan Aplikasi Cepat


Rapid application development (RAD) adalah kumpulan strategi, metodologi, dan alat
terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi.
Rekayasa informasi (Information engineering – IE) adalah nama yang diberikan James Martin
kepada keseluruhan pendekatan pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu
aktivitas perusahaan secara menyeluruh.
Unsur-Unsur Penting RAD

 Manajemen. Khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba


(experimenter) yang suka melakukan hal hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal
(early adapter) yang dengan cepat mempelajari bagai mana cara menggunakan
metodologi-metodologi baru.
 Orang. Daripada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas RAD
menyadari adanya efiesiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus.
 Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD
 Alat-Alat. Terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan alat-alat rekayasa
peranti lunak dengan bantuan komputer yang memfasilitasi prototyping dan penciptaan
kode.

F. Alat-Alat Pengembangan Sistem


Pendekatan Sistem dan berbagai siklus hidup pengembangan sistem adalah metodologi.
Cara-cara yang direkomendasikan dalam memecahkan masalah-masalah sistem. Metodologi
sama seperti sebuah cetak biru yang digambar oleh arsitek untuk membantu paara kontraktor,
tukang kayu, tukang pipa, ahli listrik, dan sejenisnya ketika mereka membangun sebuah rumah.
Pendekatan yang Dipicu Oleh Data Dipicu Oleh Proses
Selama tahun-tahun awal pengembangan system computer, praktis hampir seluruh
perhatian diberikan ke proses-proses yang akan dikerjakan oleh computer, sebagai kebalikan dari
data yang akan dipergunakan. Munculnya system manajemen berbasis data tahun 1970an
menarik perhatian akan pentingnya desain data.
.

G. Manajemen Proyek
Proyek-proyek pengembangan sistem yang pertama di kelola oleh manajer unit TI,
dengan dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemograman, dan operasi. Melalui percobaan,
tanggung jawab manajemen secara bertahap telah mencapai tingkat manajemen yang lebih tinggi
yaitu, tingkat strategis dalam kebanyakan kasus.
1. Steering Committee SIM
Ketika sebuah perusahaan membentuk satu steering committee dengan tujuan untuk
mengarahkan penggunaan sumber daya komputasi perusahaan, maka nama steering committe
SIM akan dipergunakan. Steering committe SIM menjalakan tiga fungsi utama, yaitu:
 Menciptakan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untukmencapai sasaran
strategis perusahaan.
 Melakukan pengendalian fiskal dengan bertidak sebagai yang berwenang dalam memberikan
persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungan dengan komputer.
 Menyelesaikan perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.
2. Kepemimpinan Proyek
Aktifitas tim akan diarahkan oleh seorang ketua tim atau pemimpin proyek yang
memberikan arahan disepanjang masa proyek. Berbeda dari steering committee SIM, tim proyek
tidaklah bersifat terus-menerus;biasanya akan dibubarkan ketika implementasi telah selesai
dilaksanakan.
3. Mekanisme Manajemen Puncak.
Dasar dari manajemen proyek ialah rencana proye, yang dibuat selama tahap investigasi
awal ketika metodologi pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan proyek, kendala dan ruang
lingkupnya dapat didefenisikan, maka kita dapat mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Rencana ini pertama-tama dirancang dalam bentuk umum dan kemudian
dibuat menjadi bentuk spesifik. Satu format yang populer untuk rencana terinci ialah grafik grant
yang mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan, siapa yang melaksanakannya dna kapan
dilaksanakan. Grafik Gantt (Gantt Chart) ialah sebuah grafik batang horizontal yang
mencantumkan satu grafik batang untuk setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
4. Dukungan Web Bagi Manajemen Proyek
Selain system manajemen proyek berbasis peranti lunak seperti Microsoft project
dukungan juga dapat diperoleh dari internet. Sebagai contoh Logic Software sebuah perusahaan
yang berbasis di Toronto menawarkan sebuah system manajemen proyek yang disebut Easy
Project.net. perusahaan tersebut juga menawarkan kursus manajemen proyek secara online
sebagai bantuan bagi perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan manajemen proyek para
karyawann
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah
yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem
mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap
tujuan. Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan
dengan analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial. Pendekatan sistem
terdiri dari tiga fase upaya yakni persiapan, defenisi dan solusi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan sistem informasi. Sejumlah metodologi SDLC telah mengalami evolusi
dengan siklus tradisional, Prototyping, RAD, dan pengembangan berfase.
Ketika sistem dikembangkan, proses,data dan objek akan dibuat modelnya. Alat
pemodelan yang populer ialah pembuatan diagran arus data yang menggunakan simbol-simbol
dan unsur lingkungan yang dihubungkan oleh panah untuk menunjukkan arus data. Sebelum
manajemen memberikan kata setuju untuk memulai suatu proyek sistem, manajer biasanya
meminta agar biaya proyek diestimasi
DAFTAR PUSTAKA

Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat


http://nurputriutami.blogspot.com/2012/12/pendekatan-sistem.html
http://rezkyimmanuel.blogspot.com/2011/11/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan.html

Diposting oleh grace di 23.56


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

You might also like