Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2
dalam kesehatan rumah tangga dan dampaknya terjadi pada rendahnya minat
wanita untuk memeriksakan kesehatannya (BKKBN, 2014).
Peran dan tanggung jawab suami dalam kesehatan reproduksi berpengaruh
terhadap pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup keluarganya. Besarnya
peran dan dukungan suami akan sangat membantu istri dalam menentukan
keputusan berkaitan dengan masalah kesehatan dan suami akan semakin
menyadari bahwa masalah kesehatan reproduksi bukan hanya urusan wanita
(istri) saja (BKKBN, 2014). Dukungan suami yang baik akan mempengaruhi
perilaku istri terutama dalam hal pemeriksaan kesehatan kanker serviks (Linadi,
2013). Suami dapat memberikan dukungannya dalam bentuk psikologis
contohnya menemani istri ke puskesmas, sosial yaitu dengan memberikan
kesiapan finansial atau biaya, informasi dan lingkungan seperti membantu istri
membersihkan rumah (Utari, 2016). Jika dukungan ini diberikan maka alasan-
alasan istri enggan melakukan pemeriksaan pap smear seperti takut, malu, biaya
dan kurangnya informasi dapat diatasi. Sehingga istri akan memiliki kesadaran
dan kemauan untuk melakukan pap smear.
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 10 Oktober 2016 yang di
lakukan peneliti di kantor kelurahan Potorono Banguntapan Bantul jumlah
penduduk wanita usia 20-60 tahun di kelurahan Potorono adalah 3.526 jiwa,
dimana jumlah wanita yang sudah menikah dan berusia 20-60 tahun di kelurahan
Potorono paling banyak adalah di daerah Mertosanan Kulon. Hasil wawancara
yang di dapatkan dari kepala dukuh di daerah tersebut pada tanggal 11 Oktober
2016 mengenai pap smear dan kanker serviks tersebut sudah pernah di adakan
promosi kesehatan tentang kanker serviks dan pencegahannya, rata-rata warga di
daerah tersebut sudah familiar dengan istilah kanker servik dan pencegahannya
namun untuk pemeriksaan pap smear hanya 2-3 orang saja yang baru melakukan
pemeriksaan tersebut, padahal menurut keterangan kader kesehatan di dukuh
Mertosanan Kulon yang peneliti temui, setiap tahunya pemerintah sudah
mengadakan pemeriksaan pap smear secara gratis yang mengikut sertakan dukuh
tersebut. Hal ini menunjukan bahwa minat wanita untuk pap smear di daerah
4
tersebut masih rendah. Salah satu penyebab rendahnya minat wanita untuk pap
smear ini karena para suami kurang memberikan dukungannya. Salah satu
dukungan yang tidak diberikan adalah dukungan informasi dan psikologis.
Menurut keterangan yang didapat dari kader kesehatan setempat, dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak sangat jarang sekali suami yang ikut serta
berkonsultasi atau menemani sang istri ke tempat pelayanan kesehatan, hal itu
dikarenakan suami sibuk bekerja dan kurang paham tentang masalah kesehatan
ibu maupun anak.
Hasil wawancara singkat dengan 10 ibu-ibu di daerah Mertosanan Kulon RT
7 pada tanggal 20 Oktober 2016, sebanyak 10 ibu mengatakan pernah mendengar
tentang penyakit kanker serviks, sebanyak 10 ibu mengatakan pernah mendengar
tentang test pap smear, sebanyak 10 ibu belum pernah melakukan tes pap smear,
sebanyak 3 ibu mengatakan berminat melakukan tes pap smear tapi tidak dalam
waktu dekat dengan alasan biaya dan waktu, sebanyak 7 ibu mengatakan tidak
mau melakukan tes pap smear karena malu akan membuka organ kewanitaannya
pada petugas kesehatan dan takut dengan alat-alat serta prosedur pemeriksaan
yang diduga akan menyakitkan.
5
B. Perumusan Masalah
Berdasrkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Apakah ada hubungan dukungan suami dengan minat istri melakukan
pemeriksaan pap smear di Dukuh Mertosanan Kulon Potorono Banguntapan
Bantul Yogyakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dukungan suami dengan minat istri melakukan
pemeriksaan pap smear di Dukuh Mertosanan Kulon Potorono Banguntapan
Bantul Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dukungan suami kepada istri untuk melakukan tes pap smear
di Dukuh Mertosanan Kulon Potorono Banguntapan Bantul Yogyakarta.
b. Mengetahui minat istri untuk melakukan pap smear di Dukuh Mertosanan
Kulon Potorono Banguntapan Bantul Yogyakarta.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu keperawatan maternitas
terutama dalam bidang kesehatan reproduksi wanita terutama dalam upaya
pelaksanaan pemeriksaan pap smear dan pentingnya dukungan orang terdekat
yaitu suami pada istri demi tercapainya perilaku kesehatan yang baik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Suami- Istri
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pap
smear dan meningkatkan peran serta kesadaran suami-istri terhadap
pentingnya pemeriksaan kesehatan.
b. Bagi dukuh Mertosanan Kulon
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
masyarakat setempat dan dapat menjadi inspirasi atau wacana dalam
6