Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Dukungan
a. Dukungan suami
Suami adalah pasangan hidup istri atau ayah dari anak-anak (Hidayat,
2015). Suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu
keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana
suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah, akan tetapi
sebagai pemberi motivasi atau dukungan dalam berbagai kebijakan yang
akan diputuskan termasuk merencanakan keluarga (Hargi, 2013).
Dukungan suami merupakan salah satu sumber dukungan sosial.
Suami sebagai orang terdekat istri yang dapat memberikan kontribusi
yang baik bagi kesehatan istri. Kehadiran orang terdekat dapat
mempengaruhi emosional atau dapat memberikan efek perilaku bagi
penerimanya (Sari, 2010).
Dukungan suami adalah salah satu bentuk interaksi yang didalamnya
terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan yang
bersifat nyata yang dilakukan oleh suami terhadap istrinya (Hidayat,
2015). Dukungan yang diberikan suami merupakan salah satu bentuk
interaksi sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang saling memberi
dan menerima bantuan yang bersifat nyata, bantuan tersebut akan
menempatkan individu-individu yang terlibat dalam sistem sosial yang
pada akhirnya akan dapat memberikan cinta, perhatian maupun sense of
attachment baik pada keluarga sosial maupun pasangan (Hargi, 2013).
Dukungan moral seorang suami pada istrinya hal yang memang
dibutuhkan dan sangat dianjurkan suami memberikan dukungan atau
motivasi yang lebih besar kepada istrinya (Dagun, 2012).
9
10
Banyak dukungan yang bisa diberikan kepada wanita atau ibu, namun
dukungan sosial yang paling efektif adalah dukungan dari suami.
Dukungan sosial ini bisa diwujudkan dengan beberapa cara misalnya
kesiapan finansial, dukungan informasi, dimana suami bisa mencarikan
informasi terkait dengan kesehatan reproduksi istri, juga dukungan
psikologis seperti menemani istri pergi ketempat pelayanan kesehatan.
Dengan demikian suami akan sadar bahwa kesehatan reproduksi istri tidak
hanya menjadi tanggung jawab suami tetapi keluarga, dan dengan ini
hubungan intim suami dan istri akan lebih harmonis (Utari, 2016).
Dukungan lingkungan juga akan sangat membantu istri untuk
mendapatkan kepercayaan diri, mengurangi rasa takut istri untuk
memperiksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
masalah reproduksi istri (Utari, 2016).
b. Bentuk-bentuk Dukungan Suami
Adanya kedekatan emosional, suami mengijinkan istri terlibat dalam
suatu kelompok yang menginginkannya untuk berbagi minat, perhatian,
suami menghargai kemampuan dan keahlian istri, suami dapat diandalkan
saat istri membutuhkan bantuan, suami merupakan tempat bertgantung
untuk menyelesaikan maslah istri (Masruroh, 2015).
Cholil et all dalam Utari (2016) menyebutkan bahwa ada beberapa
bentuk dukungan yang dapat suami berukan kepada istri, diantaranya:
1) Dukungan Psikologi
Dukungan suami dalam hal ini berupa ungkapan empati,
kepedulian dan perhatian kepada istri. Misalnya suami menemani istri
saat pergi ketempat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan
kesehatannya.
2) Dukungan sosial
Dukungan suami dalam hal ini bersifat nyata dalam bentuk materi
misalnya dengan memberikan kesiapan finansial, karena demi
meningkatkan kesehatan istri yang menyangkut keluarga suami rela
11
3) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan suami berpengaruh dengan kesadarannya akan
pentingnya memeriksakan kesehatan reproduksi keluarganya (istri).
Tingkat pengetahuan suami juga akan mempengaruhi wawasan dan
pengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah
tingkat pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan
akan berkurang sehingga suami akan kesulitan mengambil keputusan
secara efektif.
2. Minat
a. Definisi
Minat menurut bahasa (Etimologi) adalah usaha dan kemauan untuk
mempelajari (learing) dan mencari sesuatu. Secara (Terminologi), minat
adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal. Minat
adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan
diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas.
Witherington (1985 : 38) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu
objek, orang lain, suatu soal atau situasi tertentu yang mengadung sangkut
paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Pada
setiap orang, minat berperan sangat penting dalam kehidupannya. Minat
mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap orang tersebut.
Minat menjadi sumber motivasi yang kuat dalam mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu (Suharyat, 2009).
H. C. Witherington (2011) mengatakan bahwa minat adalah suatu
perangkat mental yang terdiri dari campuran komponen-komponen seperti
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan
lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Secara
sederhana, mengatakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang akan
sesuatu seperti objek, individu atau suatu suatu persoalan maupun situasi
yang punya sangkut paut dengan dirinya.
15
b. Definisi
Pap smear merupakan suatu metode untuk pemeriksaan sel cairan
dinding leher rahim, yang di lakukan secara cepat, tidak sakit serta hasil
yang akurat (Martini, 2015). Pap smear merupakan deteksi dini yang
sudah popular dan paling sering digunakan oleh banyak wanita di
bandingkan dengan pemeriksaan kanker serviks jenis yang lain. Pap smear
merupakan metode skrinning ginekologi yang dilakukan untuk
menemukan proses premalignant (prakeganasan) dan malignancy
(keganasan) di ektoservix (leher rahim bagian luar), inveksi dalam
endoservikx (leher rahim bagian dalam) dan endometrium (Savitri, 2015).
c. Manfaat pap smear
Pap smear digunakan sebagai alat pendeteksi. Meskipun pap smear
tidak otomatis mencegah kanker, pemeriksaan ini hanya cara kita untuk
mendeteksi adanya perubahan-perubahan yang bersifat prakanker
(Martini, 2015). Setelah tiga kali atau lebih hasil pemeriksaan pap smear
tahunan normal, pemeriksaan tersebut dapat dilakukan lebih jarang sesuai
anjuran dokter (Afriatin, 2012).
Savitri (2015) menyatakan bahwa, pap smear dilakukan untuk
mendeteksi keberadaan sel kanker secara dini. Selain itu, pap smear juga
berfungsi sebagai :
1) Diagnosis dini keganasan sel abnormal, pap smear dapat digunakan
untuk mendeteksi adanya kanker serviks, keganasan tuba fallopi,
kanker endometrium, dan keganasan ovarium
2) Perawatan lanjutan dari masalah sel abnormal tersebut. Pap smear ini
dilakukan untuk perawatan ikutan setelah operasi, setelah pemberian
kemoterapi dan radiasi
3) Interdependen peradangan. Pap smear digunakan untuk mengetahui
proses peradangan pada bermacam-macam infeksi bakteri dan jamur
serta,
4) Digunakan sebagai pemantauan hasil terapi.
20
Table 2.1
Klasifikasi dan interpretasi hasil pemeriksaan pap smear
1) Klasifikasi menurut Papanicolou
Kelas Klasifikasi Interpretasi
Kelas 0 Tidak terbaca Harus dilakukan tes ulang
Kelas I Normal, karena hanya Identic dengan normal. Tetapi
ditemukan sel normal. tepat harus dilakukan tes
ulang 1 tahun berikutnya
Kelas II Radang ringan/berat Menunjukan tanda infeksi
dengan penyakit yang ringan non spesifik,
diketahui secara pasti kadangkala disertai:
atau belum pasti. > kuman / virus tertentu, dan
Ditemukan sel atipik > sel dengan kariotik ringan
tapi belum dikatakan Lakukan pemeriksaan ulang 1
ganas. tahun berikutnya.
Lakukan pengobatan yang
sesuai dengan penyakitnya
dengan pantauan dokter.
Bila ada erosi atau radang
bernanah, pemeriksaan
dilakukan 1 bulan setelah
pengobatan berlangsung
boleh dilakukan lagi.
Kelas III Radang dengan tanda Ditemukan sel diagnostik
prakanker. sedang dengan keradangan
Gambaran sitology berat.
mengesankan tetapi Segera dilakukan
tidak konklusif pemeriksaan ulang seletah 1
keganasan. bulan pengobatan
berlangsung.
28