You are on page 1of 2

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI POLI GIGI RSD BALUNG

JEMBER

Oleh :

Muhammad Iqbal 081611101103


Arum Risalah 121611101060
Annora Ramadhani 131611101027

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember


Rumah Sakit Daerah Balung
Jember
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

Dokter gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari


kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan
mikroorganisme dalam saliva dan darah pasien. Kedokteran gigi merupakan salah
satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi,
pasien-pasien dan pasien-perawat, adanya medical history pada rekam medis dapat
mempermudah dokter gigi untuk mencurigai adanya penyakit infeksi yang diderita
pasien. Namun, tidak semua pasien dengan penyakit infeksi dapat langsung
diidentifikasi oleh medical history, pemeriksaan fisik, atau tes laboratorium.

Pencegahan dan pengendalian infeksi menjadi perhatian khusus di dalam


rumah sakit. Menurut WHO (2010), setiap 100 pasien yang dirawat pada saat yang
bersamaan, 7 pasien di negara maju mengalami infeksi nosokomial. Sedangkan di
negara berkembang, termasuk Indonesia, setidaknya 10 pasien yang dirawat
mengalami infeksi nosokomial. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2012), penyakit
pasien yang datang ke rumah sakit sebagian besar disebabkan oleh mikro-organisme
sehingga risiko perpindahan mikro-organisme tersebut mudah terjadi melalui petugas,
peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan pasien.

Sterilisasi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan


pengendalian infeksi di rumah sakit. Central Sterile Supply Department (CSSD) atau
Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit atau departemen dari rumah
yang bertanggung jawab atas pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat
atau bahan yang membutuhkan kondisi steril (dapat berupa linen, instrumen medik
pakai ulang, sarung tangan, dan bahan habis pakai). Upaya menghasilkan produk
yang steril bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan pasien dan
mencegah dampak merugikan bagi pasien.

You might also like