Rumah Sakit Daerah Balung Jember 2018 BAB 1. PENDAHULUAN
Dokter gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari
kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam saliva dan darah pasien. Kedokteran gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien dan pasien-perawat, adanya medical history pada rekam medis dapat mempermudah dokter gigi untuk mencurigai adanya penyakit infeksi yang diderita pasien. Namun, tidak semua pasien dengan penyakit infeksi dapat langsung diidentifikasi oleh medical history, pemeriksaan fisik, atau tes laboratorium.
Pencegahan dan pengendalian infeksi menjadi perhatian khusus di dalam
rumah sakit. Menurut WHO (2010), setiap 100 pasien yang dirawat pada saat yang bersamaan, 7 pasien di negara maju mengalami infeksi nosokomial. Sedangkan di negara berkembang, termasuk Indonesia, setidaknya 10 pasien yang dirawat mengalami infeksi nosokomial. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2012), penyakit pasien yang datang ke rumah sakit sebagian besar disebabkan oleh mikro-organisme sehingga risiko perpindahan mikro-organisme tersebut mudah terjadi melalui petugas, peralatan dan bahan lain yang digunakan untuk perawatan pasien.
Sterilisasi merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit. Central Sterile Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit atau departemen dari rumah yang bertanggung jawab atas pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang membutuhkan kondisi steril (dapat berupa linen, instrumen medik pakai ulang, sarung tangan, dan bahan habis pakai). Upaya menghasilkan produk yang steril bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan pasien dan mencegah dampak merugikan bagi pasien.