You are on page 1of 2

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit menahun ditandai dengan peningkatan kadar
gula darah, dan terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
dihubungkan dengan kekurangan relatif atau absout dari kerja dan atau sekresi insulin. Gejala
yang dikeluhkan penderita biasanya berupa polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat
badan, dan kesemutan. International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa
prevalensi Diabetis mellitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai
penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia, sedangkan pada tahun 2012 angka kejadian
diabetes mellitus di dunia adalah sebanyak 371 juta jiwa dimana proporsi kejadian diabetes
mellitus tipe-2 adalh 95% dari populasi dunia yang menderita diabetes mellitus. Hasil Riset
Kesehatan Dasar pada tahun 2008, menunjukkan prevalensi DM di Indonesia membesar
sampai 57%. Tingginya prevalensi ini dipengaruhi oleh faktor resiko yang tidak dapat diubah,
meliputi jenis kelamin, usia, faktor genetik, suku atau ras, dan juga dipengaruhi oleh faktor
resiko yang dapat diubah, meliputi kebiasaan merokok, pendidikan, pendapatan, pekerjaan,
aktivitas fisik, konsumsi alkohol, IMT, lingkar pinggang.
Diabetes melitus disebut sebagai the silent killer, karena penyakit ini dapat mengenai
semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Untuk menurunkan kejadian
dan keparahan dari penyakit diabetes mellitus (terutama tipe-2) maka harus dilakukan
pencegahan seperti modifikasi gaya hidup, dan pengobatan. Penyakit diabetes mellitus dapat
diatasi dengan menggunakan insulin dan obat antidiabetes (OAD) atau obat hipoglikemi oral
(OHO). Obat tersebut dikenal sebagai obat hipoglikemik.
Obat herbal merupakan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan sejak dahulu
sudah digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Sehingga dewasa ini semakin banyak obat
herbal yang digunakan menjadi obat tradisional sebagai alternatif dalam pengobatan. Secara
tradisional, banyak tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah, tetapi
penggunaan tanaman obat tersebut kadang berdasarkan pengalaman atau secara empiris saja,
belum didukung oleh adanya penelitian untuk uji klinis dan farmakologinya (Dalimartha,
2008).
Tanaman yang digunakan secara tradisional untuk pengobatan diabetes mellitus salah
satunya adalah daun waru (Hibiscus tiliaceus L). Daun waru (Hibiscus tiliaceus L)
merupakan salah satu tumbuhan tropis yang berbatang sedang, yang tumbuh liar di hutan dan
di ladang, kadang-kadang ditanam dipekarangan atau tepi jalan sebagai pohon pelindung.
Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah yang tidak subur batangnya
tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar. Hibiscus tiliaeus L.
dilaporkan memiliki potensi dalam pengobatan dan digunakan oleh masyarakat di Pasifik
Selatan. Senyawa kimia dalam Hibiscus tiliaceus L. memiliki efek positif pada patah tulang,
keseleo, gonorrhea, penyakit kulit, infeksi mata, dan sakit perut.Daun waru mengandung
flavonoid dan saponin, Senyawa flavonoid menunjukan bahwa senyawa ini mampu
menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetik dengan cara menghambat kerja dari
GLUT2 (Glucose Transporter Isoform 2), suatu pengangkut glukosa dari saluran cerna,
kemudian masuk ke dalam darah melewati membran dan menuju ke dalam sel (Sudoyo,et
al,2006).
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, penulis bermaksud mengusulkan
suatu pemanfaatan Daun Hibiscus tiliaceus atau Daun Waru sebagai alternatif pengobatan
penyakit Diabetes Mellitus (DM) sebagai salah satu upaya untuk mengurangi efek samping
akibat penggunaan obat-obatan yang bersifat toksik.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan program ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada daun Hibiscus tiliaceus yang
dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan penyakit Diabetes Mellitus
(DM).
2. Untuk mengetahui penggunaan Daun Hibiscus tiliaceus atau Daun Waru sebagai
alternatif pengobatan penyakit Diabetes Mellitus yang memiliki sedikit efek
samping.
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembahasan program ini adalah sebagai berikut :

Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa, program ini sangat berperan sebagai bahan motivasi dan referensi
dalam proses pembelajaran serta mampu secara efektif memanfaatkan daun Hibiscus tiliaceus
atau daun Waru sebagai solusi alternatif pengobatan terhadap penyakt Diabetes Mellitus
(DM) dengan efek samping yang lebih rendah dibandingan obat-obatan yang saat ini
digunakan.
Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, program ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mereka mengenai pemanfaatan dari daun Hibiscus tiliaceus atau daun Waru
sebagai solusi alternatif pengobatan terhadap penyakit Diabetes Mellitus (DM) dan
mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang memiliki efek toksisitas yang tinggi bagi
tubuh dan dapat menimbulkan beberapa dampak buruk bagi kesehatan masyakarakat jika
digunakkan dalam jangka panjang, sehingga diharapkan dengan adanya alternatif produk
pengobatan Diabetes Mellitus (DM) berbahan alami atau herbal akan teruwujud peningkatan
status kesehatan masyarakat khususnya untuk para penderita penyakit Diabetes Mellitus
(DM).

You might also like