You are on page 1of 6

ANALISA FILM “SEBELUM PAGI TERULANG KEMBALI”

A. Analisa Cerita

Film di atas mengisahkan tentang sebuah keluarga yang bisa


dibilang memiliki latar belakang “jabatan” jabatan di negeri ini. Dimulai
sang tokoh yang bernama Yan, seorang petinggi dinas perhubungan,
anaknya Satria pengembang serta kontraktor properti serta kekasihnya
anak Almarhum Jendral. Selain itu ada calon suami dari anak bungsu
Yan yang seorang anggota parlemen negeri ini serta masih banyak lagi
tokoh yang terlibat dalam film ini.

Dalam kisah ini diceritakan Yan, sang petinggi dinas perhubungan


memiliki masalah terhadap pengembang proyek pelabuhan pelabuhan dan
meminta tolong anaknya yang bernama Satria untuk membantunya.
Namun Satria yang terpengaruhi oleh Hasan (Anggota DPR) untuk
membantu mempercepat pengerjaan proyek tersebut meminta imbalan
kepada sang ayah untuk menempatkannya sebagai sub contractor proyek
tersebut. Yan sang ayah, sangat kebingungan pada posisi tersebut. Di satu
pihak dia seorang ayah yang harus membantu anaknya, dan disii lain
dia merupakan pejabat publik yang tidak boleh mengedepankan urusan
pribadi daripada urusan negara.
Film ini banyak membahas tentang dinamika sebuah keluarga serta
mengenai nilai dan sikap mereka ketika berhadapan dengan hal-hal yang
berkaitan dengan ukuran kesuksesan, materi maupun isu-isu yang terkait
dengan korupsi. Bagaimana mereka menghadapi perbedaan tersebut dan
apakah pilihan yang akhirnya mereka pilih membawa kebaikan atau
sebaliknya, tragedi kemanusiaan yang sering kita saksikan tetapi luput kita
maknai dalam-dalam.

B. Kronologis Cerita

Keluarga Yan hidup dengan harmonis dan sederhana. Suatu ketika


keluarga itu mendapat masalah hidup berat. Masalah tersebut rupanya
berawal dari Satria yang tergoda akan ajakan Hassan. Godaan dari Hassan
ialah mengenai sebuah proyek pembangunan pelabuhan. Titik awalnya
ketika Satria dibujuk Hasan untuk meminta jatah proyek pelabuhan.
Proyek yang dimaksud merupakan sebuah kelolaan di kantor Yan.
Bersama rekan-rekannya, Yan telah merancang dengan keras
pembangunan pelabuhan. Sebagai seorang birokrat yang jujur dan taat
akan peraturan, Yan dengan tegas menolak permohonan Satria. Ia bersikap
tegas kepada Satria. walaupun darah dagingnya sendiri yang meminta,
ayah Satria itu tetap kukuh. Prinsip kuat untuk bekerja dengan jujur
digenggam Yan. Oleh karena itu ia tidak memberikan proyek tersebut
begitu saja.
Satria serius memikirkan cara mendapatkan proyek. Disamping itu
Hasan beserta kawan-kawannya di DPR telah mengatur anggaran proyek
secara diam-diam. Berkat kerjasama Satria dengan Hasan, proyek
pelabuhan tersebut akhirnya jatuh ditangan Satria. Mereka dengan mudah
menangkap proyek karena didapat dengan cara licik. Hasan dan Satria
beserta para kolegannya itu pun sangat gembira. Tetapi, kesuksesan
tersebut tidaklah mulus. Awalnya mereka mengeluarkan beberapa dana
untuk menyuap para pejabat-pejabat yang bersangkutan. Suapan tersebut
dilempar keatasan Ayahnya yaitu Himawan (Arswendi Nasution) dan staf-
stafnya.
Status Firman (kakak Satria) yang pengangguran dan habis dicerai
istrinya itu kemudian dimanfaatkan oleh sang adik. Dia diberi pekerjaan
Satria untuk mengantarkan dana suap ke berbagai tempat. Sang kakak
Firman mau membantu Satria karena tidak ada pekerjaan lain. Berita
mengenai Satria yang mudah mendapatkan proyek pelabuhan tersebut
sangat ramai. Kabar ramai itu terdengar di kantor kubu Yan bekerja.
Banyak kolega dan staf menuduh Yan yang telah membantu Satria,
anaknya. Yan sangat terganggu dengan tuduhan-tuduhan tersebut.
Berujung intinya, ia lalu mengundurkan diri atas jabatannya selama ini. Di
lain sisi, saat sang nenek mendengar kabar itu menjadi sakit dan stress
berat. Sang nenek pun kemudian masuk rumah sakit dan wafat. Setelah itu,
Satria merasa tidak enak karena ialah penyebab Yan melepaskan
pekerjaannya itu. Namun ia masih tetap kukuh meneruskan pekerjaan dan
korupsinya. Hal itu karena Satria selalu dihasuti oleh Hassan. Buruknya
Hassan lagi, meskipun ia telah berkeluarga ia hendak menikahi adik Satria
(Dian) dengan mengatakan bahwa ia belum menikah. Pernikahan Hasan
dengan Dian gagal karena istri Hassan datang ke rumah Yan dan
menjelaskan semuanya.
Pekerjaan Firman sebagai seorang pengantar dana suap itu lama
kelamaan dirasa tidak aman. Hingga suatu hari Firman tak menyadari
ketika dari pihak KPK memantaunya. Firasat buruk selalu terfikir oleh
Ratna, ibu keluarga tersebut. Saat Satria dengan mudahnya memberikan
mobil baru. Nampak orang tua Satria mengetahui perilakunya. Tetapi, Yan
dan Ratna terkesan pasrah akan masalah-masalah yang muncul dalam
keluarganya. Mereka merasa tidak berhasil mendidik anak-anaknya
dengan baik. Setiba waktunya pihak KPK akhirnya menangkap Firman
yang tengah mengantarkan dana suap. Semua akal licik dari Hassan dan
para komplotannya pun terbongkar, kemudian ending-nya tertangkap.

C. Dasar Hukum di Indonesia


Dapat disimpulkan bahwa adegan film tersebut adalah suatu
tindakan korupsi berupa tindakan sua yang dilakukan untuk melancarjan
proyek di pelabukan, dasar hukum di Indonesia tentang tindakan suap
yaitu UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
TAHUN 1980 TENTANG TINDAK PIDANA SUAP yang berbunyi :
a. Pasal 1 : Yang dimaksud dengan tindak pidana suap di dalam undang-
undang ini adalah tindak pidana suap di luar ketentuan peraturan
perundang-undangan yang sudah ada.
b. Pasal 2 : Barangsiapa memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
seseorang dengan maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan
dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut
kepentingan umum, dipidana karena memberi suap dengan pidana
penjara selama-lamanya 5 (lima) tahun dan denda sebanyak-
banyaknya Rp.15.000.000,- (lima belasjuta rupiah).
c. Pasal 3 : Barangsiapa menerima sesuatu atau janji, sedangkan ia
mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau
janji itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat
sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau
kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum, dipidana karena
menerima suap dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) tahun
atau denda sebanyak-banyaknya Rp.15.000.000.- (lima belas juta
rupiah).
d. Pasal 4 : Apabila tindak pidana tersebut dalam Pasal 2 dan Pasal 3
dilakukan di luar wilayah Republik Indonesia, maka ketentuan dalam
undang-undang ini berlaku juga terhadapnya.
e. Pasal 5 : Tindak pidana dalam undang-undang ini merupakan
kejahatan.
f. Pasal 6 : Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan undang-undang ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia.

D. Saran
Korupsi bisa terjadi dimana saja serta pelakunya bisalah orang
disekitar kita. Untuk itu jika kita memiliki tekad untuk memperangi
korupsi, kita harus mulai mencontohkannya dalam kehidupan sehari hari.
Mulai berperilaku jujur dan taat akan aturan, serta tidak memutuskan
segala sesuatu dengan cepat tanpa pemikiran matang, jangan mudah
terpengaruh terhadap sekekliling kita karena tidak semua orang melakukan
pekerjaan denga profesional, kita harus lebih bertanggung jawab atas
segala tindakan yang telah kita perbuat jangan melihat keuntungan yang
besar tapi lihat apa pekerjaan kita sudah sesuai dengan ketetapan aturan
yang berlaku.
Selain itu sisi keluarga juga ditekankan dalam film ini. Kita harus
mencontoh tokoh Yan, yang bijaksana serta mampu menempatkan posisi
keluarga dan negara di tempat masing masing. Kita juga boleh
mengorbankan sesuatu asalkan demi terciptanya keteraturan hukum serta
memperjuangkan kejujuran. Serta satu hal lagi yang saya dapatkan dari
film ini adalah Kemiskinan dan kekayaan adalah kondisi hidup, tapi
sederhana adalah gaya hidup. Untuk itu kita harus menjauhkan sikap
konsumtif dari pola hidup kita dan harus membiasakan hidup sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Diakses pada tanggal 27 Oktober


2018 pukul 15.45 WIB
Sebelum Pagi Terulang Kembali Angkat Korupsi Sebagai Tema
https://www.republika.co.id/berita/senggang/film. Diakses pada
tanggal 27 Oktober 2018 pukul 14.31 WIB

UNDANG-UNDANG TENTANG TINDAK PIDANA SUAP.


http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_11_80.htm. Diakses pada tanggal
27 Oktober 2018 pukul 16.32 WIB

You might also like