Professional Documents
Culture Documents
Nama dosen :
Hasan Sidik, SH, MM
Drs. T May Rudi,SH, MA, Mair
Oleh :
Caesar Balinda
170210090127
Victor Raul Haya de la Torre adalah nasional Peru. Pada 3 Oktober 1948
satu pemberontakan militer pecah di Peru yang diselenggarakan dan diarahkan
oleh Revolusi Rakyat Amerika Aliansi yang dipimpin oleh Haya de la Torre.
Pemberontakan tidak berhasil. Pemerintah Peru mengeluarkan surat perintah
penangkapan atas tuduhan pidana yang berhubungan dengan ini pemberontakan
politik. Ia melarikan diri ke Kedutaan Columbian di Lima mencari suaka dari
mereka. Columbia meminta izin dari Peru untuk perjalanan yang aman Haya de la
Torre dari kedutaan Columbus, melalui Peru, pergi ke Columbia. Peru menolak
untuk memberikan izin tersebut. Columbia kemudian dibawa sesuai ini melawan
Peru di Mahkamah Internasional, berdasarkan perjanjian yang dibuat oleh kedua
UU bernama Lima.
Argumen
Isu
1. 1. Berdasarkan konvensi, yang berlaku di antara kedua negara, dan secara
umum dari hukum internasional Amerika, apakah Columbia kompeten, sebagai
pemberian suaka negara, untuk memenuhi syarat tindak pidana untuk tujuan kata
suaka?
2) Columbia tidak berhak untuk mengklaim bahwa Peru pasti akan memberikan
jaminan yang diperlukan untuk keberangkatan Haya de la Torre, dengan
memperhatikan keutuhan orangnya.
Rasio decidendi
1) Pengadilan menolak argumen Columbian berdasarkan Perjanjian Bolivarian
pada alasan bahwa prinsip Hukum Internasional tidak mengakui aturan kualifikasi
sepihak dan definitif oleh negara pemberian suaka diplomatik.
Di sisi lain, Perjanjian Bolivarian meletakkan aturan tentang ekstradisi dan tidak
mungkin untuk menyimpulkan dari mereka kesimpulan mengenai suaka
diplomatik seperti yang berbeda dalam arti.
Pengadilan juga menolak Konvensi Havana memanggil dengan Kolombia sebagai
konvensi tidak mengakui hak kualifikasi sepihak.
Dan konvensi ketiga, Konvensi Montevideo, belum diratifikasi oleh Peru dan
tidak bisa dipanggil menentangnya.
Dalam hal ini bahaya yang hanya dihadapi oleh Haya de la Torre adalah hukum
sebelumnya yang akan dikenakan pada dirinya, bukan perampasan kanannya.
Alasan
1) Sebelum konvensi dapat diterima untuk digunakan sebagai hukum dalam Pasal
38 dari Statuta Mahkamah Internasional, hal tersebut mesti diratifikasi oleh
negara peserta.
3) Keputusan ini juga menunjukkan kepada kita bahwa dalam rangka untuk
kustom yang akan adat internasional itu harus menjadi praktik umum.