You are on page 1of 2

 Pada kapal carrier jenis membran, partial loading memungkinkan terjadinya sloshing ke

dinding kapal pada kapal carrier jenis membrane. Pengaruh variasi partial loading terhadap
dinding kapal dapat dilihat pada Figure 1-1 hingga Figure 1-4 (DNV, Sloshing Analysis of LNG
Membrane Tank, 2006).

 Pada kapal carrier jenis Moss sloshing tidak memberikan dampak signifikan dikarenakan
bentuk geometrisnya berupa bola sehingga distribusi tekanan lebih merata dibandingkan
dengan tanki bentuk lain.
 Partial loading juga menyebabkan manuver kapal menjadi lebih susah dikarenakan pusat
massa dari kapal berubah seiring dengan pergerakan fluida di dalam kapal. Pada kondisi
ekstrem dapat menyebabkan kapal terbalik (capsize). Untuk mengatasi hal ini compartment
dapat dibagi menjadi 2 atau lebih dengan menggunakan sekat watertight bulkhead.
Penggunaan sekat tersebut dapat mengurangi pergeseran pusat massa hingga 75%.
 Secara praktikal, tanki membran dioperasikan dengan jumlah LNG ≤10% tinggi tanki
(ballast voyage) atau ≥ 70% dari tinggi tanki (fully laden); umumnya 95%. Untuk
mengatasi permasalahan sloshing digunakan vessel dengan ukuran yang lebih kecil atau
pemasangan baffle. Cara lain adalah dengan mengatur kecepatan kapal agar meminimalisir
lonjakan air.
 Rekomendasi : baik kapal carrier berjenis membran atau pun Moss dapat digunakan untuk
mentransportasikan LNG. Namun demikian, untuk sistem distribusi milk run, sebaiknya
menggunakan kapal carrier berjenis Moss untuk menghindari sloshing.

http://www.liquefiedgascarrier.com/sloshing.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Free_surface_effect
http://www.fao.org/tempref/docrep/fao/011/i0625e/i0625e02c.pdf
https://www.marineinsight.com/naval-architecture/understanding-design-liquefied-gas-carriers/
http://academic.uprm.edu/pcaceres/Courses/MMII/IMoM-6A.pdf
https://www.engr.colostate.edu/~dga/mech325/handouts/pressure_vessels.pdf

You might also like