You are on page 1of 106

“ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN

PEMBELIAN AIR MINUM KEMASAN MEREK AQUA”


(Studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma)

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Disusun oleh:
Christine Fajar Yanti
06 2214 129

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
“ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN
PEMBELIAN AIR MINUM KEMASAN MEREK AQUA”
(Studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma)

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Disusun oleh:
Christine Fajar Yanti
06 2214 129

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

i
SKRIPSI

ii
SKRIPSI

iii
Skripsi ini kupersembahkan untuk

Nomor satu di hatiku Allah Bapa di Surga

Sahabat terbaikku, Yesus Kristus

Bunda Maria dan Bapa Yusuf

Untuk papa dan mama (Stefanus Surya dan

Theresia Gemiyati), terima kasih atas

dukungan dan doanya

Adikku, David Verdyan, terima kasih atas

perhatiannya

iv
MOTTO

God answer prayers in three ways:

- He says ‘YES’ and gives you what you want,,,

- He says ‘NO’ and gives you something BETTER,,,

- He says ‘WAIT’ and gives you THE BEST in this own time…

Saat melihat masa depan kujadikan masa

lalu dan masa kini sebagai motivasiku, saat

menjalani masa kini kujadikan masa lalu

sebagai pembelajaran dan kujadikan masa

depan sebagai harapan, saat merenungi

masa lalu kujadikan masa kini menjadi

lebih baik dan masa depan menjadi yang

terbaik.

v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS


Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul :
ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN AIR MINUM
KEMASAN MEREK AQUA
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Juli 2010 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin, atau meniru dengan bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah - olah saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut
maka saya bersedia menerima saksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasah
dikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akdemik
yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai
dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal
25 dan pasal 70).

Yogyakarta,
Yang membuat pernyataan,

Christine Fajar Yanti


NIM : 062214129

vi
ABSTRAK

ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN


AIR MINUM KEMASAN MEREK AQUA

CHRISTINE FAJAR YANTI


UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja alasan-alasan (harga,


kemasan, ketersediaan produk, merek, kualitas, iklan cetak dan elektronik,
kandungan mineralnya, segar dan pelepas dahaga, serta diproduksi secara modern,
gaya hidup) konsumen melakukan pembelian air minum kemasan merek AQUA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang merupakan
penelitian terhadap subjek dan objek yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah dan
masih mengkonsumsi air minum kemasan merek AQUA. Jumlah sampel
sebanyak 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis Cochran Q-test untuk mengetahui alasan apa saja yang mempengeruhi
konsumen dalam melakukan pembelian air minum kemasan merek AQUA.
Dari hasil analisis data diketahui bahwa merek terkenal, harga terjangkau,
ketersediaan produk, kandungan mineral, dan kualitas terjamin berpengaruh
terhadap keputusan membeli konsumen

vii
ABSTRACT

THE ANALYSIS OF THE REASONS TO BUY AQUA MINERAL WATER

CHRISTINE FAJAR YANTI


SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2010

This research aimed to find out consumer reasons (price, packaging, product
availability, brand, quality, printed and electronic advertisements, its mineral
content, fresh and thirst relieving, modern production process, life style) for
purchasing AQUA mineral water.
The type of the research was study case study where the subjects and
objects had been determined before. The data collection technique which was
applied was questionnaire. The population of the research was all Sanata Dharma
University students who had and still consuming AQUA drinking water. The
amount of the sample was 100 respondents. The analysis data which was applied
was Cochran Q-test to find out the reasons which affected the consumers for
purchasing AQUA drinking water.
From the analysis, it was known that popular brand, affordable price,
product availability, mineral content, and guaranteed quality were influential to
consumer decision in purchasing drinking water.

viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Christine Fajar Yanti
Nomor Mahasiswa : 062214129
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Alasan-Alasan Konsumen Melakukan Pembelian Air Minum
Kemasan Merek Aqua
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkajian data, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan
loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 9 Agustus 2010

Yang menyatakan

Christine Fajar Yanti

ix
KATAPENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala

berkat, karunia, dan perlindungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada :

1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P.,S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian kepada penulis.

2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.si.,Akt.,QIA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE.,M.B.A selaku dosen pembimbing I, yang

dengan sabar dan tidak pernah lelah mengarahkan, membimbing, mendukung

dan selalu memberi motivasi kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G.,M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang

dengan sabar dan tidak pernah lelah mengarahkan, membimbing, mendukung

x
dan selalu memberi motivasi kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan

skripsi ini.

6. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc.,QIA selaku wakil rektor I, yang sudah

memberikan ijin kepada penulis, sehingga penulis dapat melakukan penelitian

di Universitas Sanata Dharma.

7. Semua responden yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang mau membantu dalam mengisi kuesioner penelitian.

8. Papa dan mamaku (Stefanus Surya dan Theresia Gemiyati), yang telah

memberikan doa, kasih sayang, dukungan, motivasi serta semangat yang tidak

pernah berhenti kepada penulis. Terima kasih…(kalian orang tua terbaik yang

diberi Tuhan buat Anti).

9. Kakak dan adikku tersayang (Ren Spijkers dan Yohanes David Verdyan).

Buat kakakku, terima kasih doanya (Anti yakin suatu hari kita pasti ketemu

^0^). Buat adikku, terima kasih sudah memberi semangat dan dukungan

(belajarrrr……. Jangan pacaran terusss hehehe).

10. Buat teman-teman seperjuangan…. Sumanti, Trisna, Eka, Layung, Ine

(makasih ya bantuannya), Ike, Ika, Shinta “kecil” dll tetap semangat ya

friends.

11. Buat teman-teman satu kos’an, Norma, Rista, Sisca, Melyn, makasih semangat

dan doanya ya…(yah kita pisah dech….buat mak AWAASS oma nagih uang

kos tuh wakakakakakak).

xi
12. Buat teman-temen di Jogja (geng Batak, Uli, Trisna, dll) yang sudah

menemani hari-hari dan mendengarkan keluh kesah penulis makasih banget ya

(sukses terus yaaa).

13. Buat Dhini Sidauruk terima kasih atas pinjaman laptopnya (tanpa lepy lu apa

jadinya skripsi gw heee).

14. Buat Catharine Simanulang, terima kasih atas bantuannya menyebarkan

kuesioner (sorry cece ngerepotin teruss, tetap awet ya sama adekku hahaha).

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu – persatu, sekali lagi terima kasih.

xii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................... vi

HALAMAN ABSTRAK............................................................................ vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... ix

HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Batasan Penelitian ....................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

F. Sistematika penulisan .................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 7

A. Pengertian Pemasaran ................................................................. 7

xiii
B. Pengertian Konsep Pemasaran .................................................... 8

C. Perilaku Konsumen ..................................................................... 10

D. Tipe-Tipe Perilaku Pembeli ........................................................ 23

E. Alasan-Alasan Konsumen ........................................................... 26

F. Penelitian Terdahulu ................................................................... 28

G. Hipotesis ..................................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 31

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 31

B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...................................................... 31

D. Variabel Penelitian ...................................................................... 31

E. Definisi Operasional ................................................................... 33

F. Populasi dan Sampel ................................................................... 33

G. Teknik Sampling ......................................................................... 35

H. Sumber Data ................................................................................ 36

I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 36

J. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................... 37

K. Teknik Analisis Data ................................................................... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.................................... 41

A. Pengertian AQUA ....................................................................... 41

B. Sejarah AQUA ............................................................................ 41

C. Jenis-Jenis Produk AQUA .......................................................... 44

D. Perluasan Pasar ........................................................................... 45

xiv
E. Sertifikasi dan Penghargaan ........................................................ 46

F. Lokasi Sumber Mata Air ............................................................. 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................ 48

A. Dekripsi Data .............................................................................. 48

B. Analisis Data dan Pembahasan ................................................... 50

BAB VI PENUTUP ................................................................................... 63

A. Kesimpulan ................................................................................. 63

B. Saran............................................................................................ 63

C. Keterbatasan ................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65

LAMPIRAN

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan usaha makin kompetitif menyebabkan terjadinya pergeseran

paradigma pemasaran. Semua pemasaran didefinisikan sebagai semua

kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar menjadi barang atau jasa

dari produsen kekonsumen secara efisien, kemudian berkembang menjadi

suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan yang

berkelanjutan. Namun seiring dengan perkembangan zaman paradigma

tersebut berubah karena masyarakat semakin kritis dan haus akan informasi

serta semakin selektifnya masyarakat dalam memilih suatu produk.

Diferensiasi pada tingkat produk makin sulit untuk dilakukan. Persaingan

ditingkat produk begitu ketat mempersempit ruang gerak inovasi produk untuk

melakukan diferensiasi. Usaha menciptakan dan mempertahankan konsumen

yang loyal untuk salah satu jalan untuk menjaga loyalitas pelanggan dapat

dilakukan dengan menciptakan hubungan emosional antara konsumen dengan

produk.

Dulu banyak orang yang pesimis dan beranggapan “air kok dijual”,

namun seiring dengan perkembangan zaman paradigma tersebut berubah.

Sekarang banyak perusahaan bersaing dengan ketat dalam memasarkan

berbagai produk air minum kemasan dengan berbagai merek misalnya,

AQUA, Nestle, Total, dll. Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan

1
2

manusia. Tubuh membutuhkan setidaknya 5-8 gelas atau 1,5 liter air perhari,

maka tidak heran jika masyarakat lebih selektif dalam memilih air minum

kemasan selain merupakan kebutuhan vital manusia air minum juga baik

untuk kesehatan. Untuk produk air minum dalam kemasan, Aqua dari Danone

masih terkuat. Untuk membangun merek yamg kuat dimata masyarakat

dibutuh kerja keras bertahun-tahun oleh sebab itu merek menjadi sangat

penting.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan perusahaan

menghasilkan produk dan jasa dalam jumlah banyak. Kemampuan

menghasilkan produk dan jasa tidak ada artinya apabila produk dan jasa yang

dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

Untuk mengetahui apa keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen

tersebut, pemasar harus menganalisis perilaku pembelian konsumen karena

reaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang

besar terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam analisis perilaku konsumen

perlu dikaji dasar pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian.

Pada dasarnya, barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen adalah untuk

memenuhi kebutuhan. Konsumen akan memilih barang-barang yang dapat

memenuhi harapannya, barang-barang yang diperkirakan tidak memenuhi

harapannya, tentu saja tidak akan dibeli. Sebab titik berat pandangan

konsumen adalah barang yang sesuai dengan keinginannya. Konsumen

sebagai sasaran pemasaran produk perusahaan, seleksi menentukan sendiri apa

yang ingin dibeli, sehingga antara konsumen satu dengan yang lain, belum
3

tentu akan memilih produk yang sama. Dalam pemilihan air minum dengan

sekian banyak alternatif air minum yang sesuai dengan kebutuhannya, maka

konsumen membutuhkan berbagai masukan atau informasi yang akan menjadi

landasan untuk mengambil keputusan membeli suatu produk air minum.

Seorang konsumen biasanya dalam melakukan pemilihan

pembelian terhadap suatu produk, melihat dulu atribut-atribut dari produk

yang ditawarkan. Atribut disini maksudnya adalah unsur-unsur produk yang

dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan

keputusan pembelian. Atribut-atribut ini bisa berupa harga,

kemasan, mutu, ketersediaan produk, keandalan dan keamanan produk..

Seorang konsumen mungkin menganggap rasa air minum tertentu lebih enak

rasanya dan berbeda pula dengan konsumen yang lainnya yang mungkin

menganggap air minum tersebut kurang memberikan kepuasan.

Dalam hal produksi masalah atribut-atribut yang akan melekat pada

barang merupakan masalah yang harus dibuat strateginya. Kadang alasan

konsumen membeli sebuah produk kurang diperhatikan oleh produsen padahal

alasan tersebut merupakan titik awal dari pemasaran. Alasan-alasan

konsumen memilih produk adalah mungkin karena konsumen tertarik

pada warna, desain, rasa dan atibut yang lain.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penulis memilih gagasan

yang berjudul “ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN

PEMBELIAN AIR MINUM KEMASAN MEREK AQUA”


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang penulis

ajukan adalah sebagai berikut:

1. Apa saja alasan-alasan konsumen melakukan pembelian air minum

kemasan merek Aqua?

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya objek yang diteliti dan memperhitungkan keterbatasan

yang ada maka penulis merasa perlu membuat batasan masalah:

1. Konsumen yang diteliti adalah pengguna produk air minum kemasan

merek Aqua khususnya mahasiswa (mahasiswa Universitas Sanata

Dharma).

2. Karena banyaknya alasan-alasan yang yang dikemukakan konsumen

dalam membeli suatu produk, maka penulis membatasi alasan tersebut.

Alasan-alasan disini mencakup harga, kemasan, ketersediaan produk,

merek, kualitas, iklan catak dan elektronik, kandungan mineralnya, segar

dan pelepas dahaga, serta diproduksi secara modern, gaya hidup.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan daru penelitian ini adalah;

1. Untuk mengetahui apa saja alasan-alasan konsumen melakukan pembelian

air minum kemasan merek Aqua


5

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian dapat menjadi masukkan dalam

menentukan strategi yang tepat dan kebijakan perusahaan dalam

menghadapi persaingan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan, bahan

pertimbangan atau materi bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian

sejenis

3. Bagi penulis

a. Hasil penelitian dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam

mempelajari alasan-alasan konsumen melakukan pembelian air minum

kemasan merek aqua

b. Penulis dapat menerapkan ilmu yang pernah diterima di bangku kuliah

dan kemudian membandingkan dengan keadaan sesungguhnya

F. Sistematika Penilisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan menguraikan latar belakang pemilihan judul,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


6

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan pengertian pemasaran. Pengertian konsep

pemasaran, perilaku konsumen, tipe-tipe perilaku konsumen,

alasan-alasan konsumen, penelitian terdahulu, dan hipotesis

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang berisi

tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi

dan sampel, variabel penelitian, data yang diperlukan, teknik

pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang pengertian AQUA, sejarah AQUA, jenis-

jenis produk AQUA, perluasan pasar, sertifikasi dan

penghargaan, AQUA dan persaingan harga dan lokasi sumber

mata air.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang deskipsi data, analisis data dan hasil

analisis alasan-alasan konsumen melakukan pembelian air

minum kemasan merek AQUA.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis,

selain itu juga bab ini berisikan tentang keterbatasan yang

dihadapi penulis selama penelitian dan proses penelitian.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian pemasaran

Asosiasi pemasaran Amerika dalam Kotler Keller (2007; 6) menawarkan

definisi pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi

dan para pemilik sahamnya. Sedangkan menurut Kotler Keller (2007; 6)

manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Di

samping itu ada juga definisi sosial, pemasaran merupakan suatu proses sosial

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dalam pemasaran,

perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari kegiatan penjualan barang

dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen. Agar target

penjualan dapat tercapai, perusahaan harus dapat memilih dan melaksanakan

kegiatan pemasaran yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan

tersebut. Pemasar harus dapat mengetauhi dengan baik semua tugas yang ada

dengan melakukan perencanaan dan pengawasan pemasaran.

7
8

Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan

rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga tugas pokok,

yaitu:

1. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perusahaan

2. Melaksanakan rencana tersebut

3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut

dalam operasinya

B. Pengertian konsep pemasaran

Menurut Swastha (2002:17), konsep pemasaran adalah sebuah falsafah

bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan

syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan

konsep pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2001:23) menyatakan

bahwa tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan

keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan

lebih baik dari pada pesaing . Dengan demikian terlihat jelas bahwa tujuan

konsep pemasaran ini adalah untuk memuaskan konsumen. Dalam konsep

pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar (Swastha,2002:18-21) yaitu :

1. Orientasi pada konsumen. Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan

konsumen harus memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan

dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualan.


9

c. Menentukan produk dan program sasarannya

d. Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur, menilai,

dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku konsumen.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah atau

model yang menarik.

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua

elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan. Di samping itu, juga harus dihindari adanya pertentangan

di dalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan pasarnya,

sehingga setiap orang dan setiap bagian dalam perusaahan turut

berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan

kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Tujuan menggunakan konsep pemasaran ini adalah untuk

memperbaiki hubungan konsumen karena hubungan yang lebih baik

sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan dapat meningkatkan laba.

Salah satu tujuan smua perusahaan pada umumnya adalah

mengoptimalkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan

berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat

memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta

dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.


10

C. Perilaku konsumen

Menurut Swastha dan Handoko (2000:10), perilaku konsumen adalah

kegiatan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

dan mempergunakan barang-barang dan jasa termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya,

sosial , pribadi, dan psikologis (Kotler Keller, 2007; 214):

1. Faktor Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling

dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang

lebih menampakan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para

anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok

ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya semua masyarakat

manusia memiliki stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering

ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian masyarakat yang

relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan

yang para anggotanya menganut minat, nilai, dan perilaku yang

serupa.

Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang di

dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku seragam

daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua,

orang merasa dirinya menempati posisi yang inferior atau superior di

kelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan


11

variabel (seperti, pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan,

dan orientasi nilai) bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat

pindah dari satu tangga ke tangga yang lain pada kelas sosialnya

selama masa hidup mereka.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor sosial seperti:

a. Kelompok acuan

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok

yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok

acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup

baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang.

Kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan

kelompok sehingga dapat mempengaruhi berbagai kelompok di

luar kelompok mereka. Ada 3 kelompok acuan yaitu;

1. Kelompok keanggotaan yaitu, kelompok yang memiliki

pengaruh langsung terhadap seseorang.

2. Kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan

rekan kerja, yamg berinteraksi dengan seseorang secara terus-

menerus dan informal.


12

3. Kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesi,

dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan

membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang

paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga

menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Ada

dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu;

1. Keluarga orientasi, terdiri dari orang tua dan saudara kandung

seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi

atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga

diri, dan cinta.

2. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan sejumlah anak

seseorang. Keluarga prokreasi memiliki pengaruh yang lebih

langsung terhadap perilaku pembeli.

c. Peran dan status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok

sepanjang hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Kedudukan

orang itu di masing-masing ditentukan berdasarkan peran dan

statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan

dilakukan seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

Orang-orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan

peran dan status mereka di masyarakat.


13

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu;

a. Usia dan tahap siklus

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang

hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi

juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh

siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, dan gender orang dalam

rumah tangga pada satu saat. Para pemasar juga harus

memberikan perhatian yang besar pada peristiwa-peristiwa

penting dalam hidup atau masa peralihan, seperti menikah,

kelahiran bayi, sakit, relokasi, bercerai, beralih kerja,

menduda/menjanda, karena peristiwa-peristiwa tersebut

memunculkan kebutuhan baru.

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan seseorang juga dipengaruhi oleh pola

konsumsinya. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan

ekonomi seseorang, penghasilan yang dapat dibelanjakan (level,

kestabilan, pola waktunya), tabungan dan aktiva (termasuk

persentase aktiva yang lancar/liquid ), utang, kemampuan untuk

meminjam, dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau

menabung.
14

c. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia yang

khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan

bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian

digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan

bersosialisasi, pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi.

Jennifer Aaker dari Stanford melakukan riset tentang kepribadian

merek dan mengidentifikasi lima ciri bawaan:

1. Tulus (rendah hati, jujur, sehat moral, dan ceria)

2. Gembira (berani, bersemangat, imaginative, dan mutakhir)

3. Kompeten (andal, pintar, dan berhasil)

4. Canggih (kelas atas dan sangat menarik)

5. Kasar (orang lapangan dan keras)

Konsep diri merupakan totalitas pikiran dan perasaan

individu yang mereferensikan dirinya sendiri sebagai objek

(Mowen dan minor, 2002: 271). Karena orang memiliki

kebutuhan untuk berperilaku secara konsisten dengan konsep diri

mereka, maka persepsi diri sendiri akan membentuk sebagian

dasar kepribadian mereka. Dengan bertindak secara konsisten

dengan konsep diri mereka, para konsumen mempertahankan

harga diri mereka dan memperoleh prekdiktabilitas dalam


15

interaksi dengan orang lain. Ada 8 dimensi konsep diri yaitu

(Mowen dan Minor, 2002: 272):

1. Diri aktual. Bagaimana seseorang secara aktual memandang

dirinya sendiri.

2. Diri ideal. Bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.

3. Diri sosial. Bagaimana seseorang berpikir orang lain

memandang dirinya.

4. Diri sosial ideal. Bagaimana seseorang ingin orang lain

memandang dirinya.

5. Diri yang diharapkan. Citra diri antara diri aktual dan ideal.

6. Diri situasional. Citra diri seseorang pada situasi yang

spesifik.

7. Pengembangan diri. Konsep diri seseorang yang tercakup

pada dampak pribadi yang kuat terhadap citra diri.

8. Diri yang tepat. Orang ingin menjadi apa, mau menjadi apa,

atau takut tentang hal yang pantas.

d. Gaya hidup dan nilai

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang

terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

sebagian dibentuk oleh apakah konsumen itu dibatasi uang atau

dibatasi waktu. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri

seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Keputusan

konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sistem


16

kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Nilai

inti jauh lebih dalam daripada perilaku atau sikap, dan pada

dasarnya menentukan pilihan dan keinginan orang dalam jangka

panjang.

4. Faktor Psikologis

Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan

karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses

keputusan dan keputusan pembelian. Empat proses psikologis yang

penting;

a. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.

Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut

muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman.

Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul

dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Motif adalah

kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang bertindak.

Motivasi adalah keadaan yang diaktivasi atau digerakkan di mana

seseorang mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan (Mowen dan

Minor, 2002:206). Motivasi dimulai dengan timbulnya

rangsangan yang memacu pengenalan kebutuhan. Pengenalan

kebutuhan akan terjadi apabila seseorang merasa bahwa terdapat

ketidaksesuaian antara keadaan aktual dengan keadaan yang


17

diinginkan. Para peneliti mendiferensiasikan kebutuhan menjadi

2 yaitu (Mowen dan Minor, 2002: 206):

1. Kebutuhan ekspresif (ekspressive needs) adalah keinginan

untuk memenuhi persyaratan sosial dan/ atau estetika.

Kebutuhan ini berhubungan dengan konsep diri seseorang.

2. Kebutuhan utilitarian (utilitarian needs) adalah keinginan

untuk menyelesaikan masalah mendasar, seperti mengisi

bensin, atau membeli kebutuhan seperti makanan dan pakaian

b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk

memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasikan masukan

informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi

juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan keadaan individu. Poin pentingnya adalah bahwa

persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang

lain yang mengalami realitas yang sama. Orang dapat memiliki

persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses

persepsi yaitu :

1. Perhatian selektif, orang mengalami rangsangan yang sangat

banyak setiap harinya, karena itu seseorang tidak mungkin

dapat menanggapi semua rangsangan itu, kebanyakan


18

rangsangan akan disaring, maka proses dinamakan perhatian

selektif.

2. Distorsi selektif adalah kecenderungan orang untuk

mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan

mengintepretasikan informasi itu dengan cara yang akan

mendukung prakonsepsi kita.

3. Ingatan selektif, karena adanya ingatan selektif, kita

cenderung akan mengingat hal-hal baik yang disebutkan

tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik

yang disebutkan tentang produk yang bersaing.

c. Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah

hasil belajar. Ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran

dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong,

rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan.

Pendorong adalah rangsangan internal yang kuatyang mendorong

tindakan. Isyarat adalah rangsangan kecil yang menentukan

kapan, dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang.

d. Memori

Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang

ketika mereka mengarungi hidup dapat berakhir dalam memori

jangka panjang. Para psikolog kognitif membedakan memori


19

jangka pendek ( STM- Short- term Memory), satu gudang

informasi sementara dan memori jangka panjang (LTM – long-

term memory), gudang yang lebih permanen

Proses psikologis ini memainkan peran yang sangat penting dalam

memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian. Ada 5

tahap proses pengambilan keputusan yaitu;

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu

kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen. Motivasi konsumen perlu ditingkatkan sehingga pembeli

potensial memberikan pertimbangan yang serius.

b. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong

mencari informasi yang lebih banyak. Ada dua level rangsangan yaitu;

penguatan perhatian pada level ini orang hanya sekadar lebih peka

terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya orang itu mungkin

aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan

mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Sumber

informasi konsumen dapat digolongkan ke dalam 4 kelompok yaitu;

1. Sumber pribadi. Keluarga, teman, tetangga, kenalan

2. Sumber komersial. Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan

di toko
20

3. Sumber pribadi. Media massa, organisasi penentu peringkat

konsumen

4. Sumber pengalaman. Penanganan, pangkajian, dan pemakaian

produk

Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu

berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik

pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar

informasi tentang produk tertentu dari sumber komersial yaitu, sumber

yang didominasi oleh pemasar.

c. Evaluasi alternatif

Bagaimana konsumen mengolah informasi merek yang bersaing

dan membuat penilaian akhir? Ada beberapa konsep dasar yang dapat

membantu dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama,

konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari

manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang

masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang

digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

d. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, para konsumen menbentuk preferensi atas

merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga

membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Ada 2

faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu (1) sikap


21

orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternarif yang

disukai seseorang akan bergantung pada intensitas sikap negatif orang

lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen

untuk menuruti keinginan orang lain. Ada 4 macam motif pembelian

(Swastha dan Handoko, 1997: 77-79):

1. Motif pembelian primer

Yaitu motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap

kategori - kategori umum pada suatu produk.

2. Motif pembelian selektif

Yaitu motif yang mempengaruhi kepuasan tentang model dan

merek dari kelas-kelas produk atau macam penjualan yang dipilih

untuk suatu pembelian.

3. Motif pembelian rasional

Yaitu motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti

yang ditunjukkan oleh suatu produk kepada konsumen.

4. Motif pembelian emosional

Yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi

individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggaan,

kenyamanan, kesehatan, keamanan dan kepraktisan.

Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli merupakan

kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan dalam pembelian

mempunyai struktur sebanyak enam komponen, antara lain (Swastha

dan Handoko, 1997: 102-103):


22

1. Keputusan tentang jenis produk

2. Keputusan tentang bentuk produk

3. Keputusan tentang merek produk

4. Keputusan tentang penjualnya

5. Keputusan tentang jumlah produk

6. Keputusan tentang waktu pembelian

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami

ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang

mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang

merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung

kepuasannya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para

pemasar yaitu; (a) kepuasan pasca pembelian, kepuasan pembeli

adalah fungsi dari seberapa sesuainya harapan pembeli produk dengan

kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja

produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika

ternyata sesuai harapan pelanggan akan puas, jika melebihi harapan

pelanggan akan sangat puas. Derajat kepentingan kepuasan pasca

pembelian menunjukkan bahwa para penjual harus menyebutkan akan

seperti apa kinerja produk yang sebenarnya, (b) tindakan pasca

pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan

mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika puas, mereka akan

menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk kembali membeli


23

produk tersebut. Sedangkan pelanggan yang tidak puas akan

membuang atau mengembalikan produk tersebut, (c) pemakaian dan

pembuangan pasca pembelian, para pemasar juga harus

memperhatikan cara membeli dan membuang produk tertentu.

Pendorong utama frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi

produk. Satu peluang potensial untuk meningkatkan frekuensi

penggunaan produk adalah ketika persepsi konsumen atas penggunaan

mereka berbeda realitas.

D. Tipe-tipe perilaku pembeli

Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan

tipe keputusan pembeli. Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan

orang dalam keputusan pembelian:

1. Pencetus, orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli

produk atau jasa.

2. Pemberi pengaruh, orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi

keputusan

3. Pengambil keputusan, orang yang mengambil keputusan mengenai setiap

komponen

4. Pembeli, orang yang melakukan pembelian sesungguhnya

5. Pemakai, seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

jasa tertentu
24

Jenis-jenis perilaku membeli konsumen berdasarkan derajat perbedaan

di antara beberapa merek (Kotler dan Armstrong, 2008;177)

1. Perilaku pembeli yang kompleks

Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan

membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek

produk yang ada dan biasanya produk yang akan dibeli itu mahal, dan

amat berkesan. Perilaku pembelian yang kompleks terdiri dari proses tiga

langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk

tertentu. Kedua, pembeli membangun sikap tentang produk tersebut.

Ketiga, pembeli membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen

terlibat dalam perilaku pembelian yang kompleks bila mereka sangat

terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antar

merek. Perilaku pembelian yang kompleks lazim terjadi bila produknya

mahal, jarang dibeli, berisiko, dan sangat mengekspresikan diri seperti

mobil.

2. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Ketika konsumen terlibat dalam pembelian produk yang mahal,

juga dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek

setelah pembelian, dalam hal ini, pembeli akan berbelanja dengan

berkeliling untuk mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen

menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut, mereka mungkin akan

memilih harga yang lebih tinggi. Konsumen mungkin mengalami

ketidakcocokan ketika mengetahui kelemahan tertentu dari merek produk


25

yang mereka beli atau mendengar hal-hal yang bagus mengenai merek

yang tidak mereka beli. Untuk itu pemasar harus memberikan bukti dan

dukungan untuk membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan

mereknya.

3. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan terjadi dibawah kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan yang besar. Bila

konsumen membeli merek yang sama, biasanya lebih merupakan

kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. Para konsumen

tidak membentuk sikap terhadap sebuah merek tetapi memilihnya karena

merek tersebut sudah biasa dikenalnya. Hal ini menunjukkan banwa

konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian sebagian

besar produk yang murah dan sering dibeli. Konsumen tidak secara luas

mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan

memutuskan merek apa yang akan dibeli. Melainkan, konsumen menjadi

penerima informasi pasif melalui menonton televisi atau melihat iklan di

media cetak. Pengulangan merek menciptakan keakraban merek bukannya

keyakinan merek. Bagi produk dengan keterlibatan rendah, proses

pembelian dimulai dari keyakinan merek yang dibentuk oleh pemahaman

pasif, dilanjutkan oleh perilaku pembelian, dan kemudian mungkin diikuti

oleh evaluasi.

4. Perilaku pembeli yang mencari keragaman

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen

yang rendah tetapi perbedaan antarmerek signifikan. Keterlibatan


26

konsumen rendah tetapi perbedaan merek dianggap berarti. Konsumen

seringkali mengganti merek dalam mengkonsumsi produk. Pergantian

merek terjadi semata-mata untuk memperoleh keragaman, bukan karena

ketidakpastian

E. Alasan-alasan konsumen

Salah satu hal yang penting dalam bidang pemasaran sebagai suatu

bisnis adalah berfokus pada konsumen yaitu apa yang menjadi kebutuhan

dan keinginan serta harapan mereka. Konsumen dapat diartikan sebagai

pembeli barang dan jasa untuk penggunaan dan konsumsi langsung. Alasan

adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan. Alasan

membeli produk sangat membantu konsumen untuk mengambil keputusan

akan membeli produk tersebut atau tidak (Rangkuti,2002:44).

Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian antara lain


adalah:
a. Merek adalah entitas yang mudah dikenali dan menjajikan nilai-nilai

tertentu (Patricia F. Nicolino, 2004:4)

b. Harga. Harga adalah sejumlah uang tertentu yang harus dibayar pembeli

kepada penjual dalam pertukaran sebuah produk atau jasa (Bearden

Ingram la Forge, 2004; 234). Harga yang terjangkau merupakan suatu

ukuran dimana konsumen mampu membeli produk-produk yang

diinginkan sesuai dengan kemampuan finansial/keuangan yang dimiliki

(tanpa harus mengeluarkan biaya yang berlebih).

c. Kemasan. Definisi kemasan dalam Keller (Andi M. Sadat, 2009; 66)

adalah alat untuk mengidentifikasi merek, memberikan informasi dan


27

deskripsi produk, tujuan proteksi, tujuan penyimpanan, dan

mempermudah konsumsi.

d. Ketersediaan produk. Apakah produk mudah didapatkan misalnya di

warung, supermarket, dll)

e. Iklan menurut Rhenald Kasali dalam (Bina Ekonomi, 2006: 103) adalah

pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada

masyarakat lewat suatu media dan untuk membedakannya dengan

pengumuman biasa iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang

supaya membeli

f. Kandungan mineral harus dipertimbangkan apakah air kemasan yang

dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi standar kesehatan

g. Pelepas dahaga air mineral yang dikonsumsi dapat membantu sebagai

pelepas dahaga

h. Diproduksi secara modern adalah bahwa produk diproduksi dengan

menggunakan teknologi

i. Kualitas adalah keseluruhan fitur dan sifat produk atau pelayanan yang

berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau yang tersirat (Kotler Keller, 2007:180)

j. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka

membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan

waktu mereka ( Mowen dan Minor, 282; 2002)


28

F. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian penulis.

Noveni Wanata (2008), penelitiannya tentang “ANALISIS FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN MEMBELI BUNGA

PADA PD LEXIA DI PONTIANAK”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam membeli bunga pada PD Lexia di Pontianak dan untuk

mengetahui faktor–faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam membeli

bunga pada PD Lexia di Pontianak. Teknik analisis data menggunakan metode

Cochran Q test. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50 orang

responden. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa dapat disimpulkan

pelayanan yang diberikan oleh PD Lexia di Pontianak yang meliputi

ketersediaan kendaraan pesan antar, fasilitas kendaraan pesan antar, ketepatan

waktu pengantaran, fasilitas pembayaran, maupun mengenai sikap dan

keramahan karyawan sudah cukup memuaskan, menyatakan lokasi PDLexia

di Pontianak adalah cukup strategis

Filipus Puspa Kelana Enggar Jati, penelitiannya mengenai ”ALASAN

KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA

TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS HALTE BUS

TRANS JOGJA)”. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

kepada 100 responden yang dibagi sama rata untuk setiap penumpang bus

trans jogja. Teknik analisis yang digunakan adalah 1) Analisis Persentase

untuk mengetauhi karakteristik konsumen, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk


29

mengetauhi alasan-alasan konsumen menggunakan bus trans jogja. Dari

analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti

adalah wanita (69%), berusia 20 - 23 tahun (40%), berstatus sebagai pelajar/

mahasiswa (81%), tingkat pendapatan/ pengeluaran uang saku perbulan

sebesar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (53%), dan tujuan para responden adalah

wisata (37%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjukan bahwa alasan harga,

sistem pembayaran, fisik bus, keamanan, dan fasilitas mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai

sarana transportasi kota Yogyakarta.

Lily Suhaili, Yohanes Januar, dan Pribadi Satrio (2005), penelitian ini

mengenai “ANALISIS ASOSIASI MEREK TERHADAP KARTU TELKOM

FLEXI TRENDY (STUDI KASUS PADA MAHASISWA JURUSAN

MANAJEMEN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterikatan asosiasi berbagai

merek dalam mewakili image merek kartu TELKOM Flexi Trendy digunakan

uji Cohran. Berdasarkan dua belas atribut/asosiasi yang diteliti, penulis

menyimpulkan bahwa harga, voucher isi ulang, tarif bicara permenit murah,

dan biaya penggunaan kartu TELKOM Flexi Trendy hemat merupakan brand

association kartu TELKOM Flexi Trendy.

Berbeda dengan judul-judul penelitian di atas pada penelitian ini penulis

meneliti mengenai “ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN

PEMBELIAN TERHADAP PRODUK AIR MINUM KEMASAN MEREK

AQUA”
30

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan peneliti berkenaan dengan hubungan antara

dua atau lebih variabel yang kebenarannya perlu diuji lebih lanjut melalui

pengumpulan data sehingga dapat berfungsi sebagai jawaban sementara

terhadap masalah penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa konsumen

memiliki alasan-alasan dalam melakukan pembelian air minum kemasan

merek AQUA.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah studi kasus pada mahasiswa Universitas

Sanata Dharma. Studi kasus merupakan suatu penelitian pada objek tertentu

yang hasil penelitiannya berlaku untuk objek tertentu. Kemudian data yang

diperoleh diolah dan dianalisis sehingga kesimpulan yang akan diambil

hanya berlaku untuk objek yang diteliti

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa, sedangkan objek

penelitiannya adalah keputusan membeli

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian : Maret-April 2010

Lokasi Penelitian: Universitas Sanata Dharma Mrican dan Paingan

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang

menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor

unsur lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah alasan-alasan

31
32

keputusan pembelian. Menurut kamus bahasa Indonesia (Drs. Hendra

Yuliawan, 2006:27) alasan adalah dasar, hakekat, azas. Alasan juga

merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan.

2. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang

ada atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas dalam

penelitian ini. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian konsumen. Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses

pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen melakukan

pembelian produk yang diinginkannya

3. Pengukuran

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memberikan ukuran pada masing-masing pilihan jawaban responden

untuk itu digunakan skala Guttman dimana akan memberikan respon

yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif yaitu jawaban “YA” dan

“TIDAK”. Untuk pengukuran variabel keputusan pembelian didasarkan

pada respon konsumen berupa jawaban “YA” atau “TIDAK”

pertanyaan; “apakah anda sudah pernah melakukan pembelian air minum

kemasan merek AQUA”. Sedangkan indikator variabel keputusan

pembelian adalah konsumen pernah melakukan pembelian. Untuk

pengukuran variabel alasasan-alasan keputusan pembelian adalah respon

konsumen berupa jawaban “YA” atau “TIDAK”. Sedangakan indikator

variabelnya adalah merek terkenal, harga terjangkau, kemasan menarik,


33

ketersediaan produk, iklan cetak dan elektronik, kandungan mineral,

segar dan pelepas dahaga, diproduksi secara modern, kualitas terjamin,

gaya hidup masa kini.

E. Definisi Operasional

1. Keputusan pembelian adalah suatu keadaan dimana konsumen sudah

benar-benar melakukan pembelian pada suatu produk. Hal ini

ditunjukkan dengan jawaban “YA” pada pertanyaan apakah anda sudah

pernah melakukan pembelian air minum kemasan merek aqua.

2. Alasan-alasan keputusan pembelian adalah dasar pertimbangan

konsumen yang meliputi merek terkenal, harga terjangkau, kemasan

menarik, ketersediaan produk, iklan cetak dan elektronik, kandungan

mineral, segar dan pelepas dahaga, diproduksi secara modern, kulitas,

gaya hidup masa kini pada waktu mereka melakukan pembelian

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek

yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

untuk peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono,2004: 72 ). Populasinya adalah semua mahasiswa Universitas

Sanata Dharma yang pernah dan masih mengkonsumsi air minum merek

aqua
34

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2004: 73 ). Adapun kegunaan sampel adalah

a. Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili

populasinya (representatif) sehingga kesimpulan terhadap populasi dapat

dipertanggungjawabkan

b. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak

c. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini, berdasarkan pada rumus

yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang tidak diketahui akan dapat

diketahui sampelnya dengan menggunakan rumus berikut ini Supramono

dan Haryanto (2005:620) :

Keterangan :

Z α = Z tabel dengan tingkat signifikan tertentu

P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki kreteria tertentu.

q = ( 1 – P ) Proporsi populasi yang diharapakan tidak memiliki

karakteristik tertentu.

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi (dinyatakan dalam

persen)

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam perhitungan sebagai berikut :

misalkan proporsi populasi yang diharapakan adalah sebesar 50%, tingkat

kesalahan sebesar 10%, dengan tingkat kepercayaan 95% = 1,96.


35

Menggunakan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah

sebagai berikut :

n = 96

Dari hasil perhitungan diperoleh n sebesar 96, kemudian dibulatkan

menjadi 100 untuk memudahkan dalam pembagian oleh karena itu, dalam

penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel.

G. Teknik Sampling

Untuk teknik pengambilan sampel penulis menggunakan quota

sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan atas kelompok-kelompok

atau bagian sampel yang disebut dengan kuota (Pangestu Subagyo,

2004:72). Adapun pertimbangan yang digunakan adalah:

a. Sampel adalah sebagian mahasiswa Universitas Sanata Dharma program

S1 (Mrican dan Paingan)

b. Sampel adalah sebagian mahasiswa yang masih atau pernah

menggunakan produk air minum aqua.

Selain itu untuk mempermudah dalam menyebarkan kuesioner maka

digunakan metode insidental yaitu responden yang diambil adalah orang-

orang yang dapat dijumpai penulis saat penelitian dilakukan


36

H. Sumber Data

Untuk sumber data yang digunakan penulis adalah sumber data primer

dan data sekunder. Data primer adalah data yang secara langsung diambil

dari objek penelitian oleh penulis perorangan maupun organisasi, untuk data

sekunder penulis menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder adalah

data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek

penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer yang

digunakan penulis adalah:

‐  Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi yaitu pelaporan tentang pribadi atau hal-hal

yang diketahuinya. Kuesioner diberikan kepada responden untuk

mengetahui pengaruh ekuitas merek dan atribut produk terhadap

keputusan pembelian. Dalam penyusunan kuesioner penulis

menggunakan skala Guttman. Skala ini terdiri dari dua kategori

jawaban yaitu ya dan tidak.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang


37

dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik

secara komersial maupun non komersial.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengutip

teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, jurnal,

majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus

atau variabel penelitian.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Validitas dan Realibilitas

Sebelum menganalisis perlu terlebih dahulu diadakan pengujian

validitas dan realibilitas dari kuesioner sebagai alat pengukur untuk

mengetahui apakah pertanyaan yang disebarkan sudah layak digunakan atau

belum.

1. Uji Validitas

Menurut Simamora (2004: 172) pengujian validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrumen. Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu

mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data

yang tepat dari variabel yang diteliti.

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita buat untuk responden

mampu mengukur variabel X (alasan seseorang) mempengaruhi variabel


38

Y (keputusan pembelian). Maka kita menggunakan rumus Product

Moment Menurut Sugiyono (2009:356) sebagai berikut:

Dimana:

: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Skor item bernomer ganjil

Y : Skor item bernomer genap

N : Banyaknya sampel uji coba

Besarnya rxy dapat dihitung menggunakan korelasi dengan taraf

signifikan (α) = 5%. Jika rxy lebih besar dari r tabel maka kuesioner yang

digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid/sahih.

2. Analisis Reliabilitas

Pengertian reliabilitas menurut Simamora (2004: 177), reliabilitas

adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah

kuesioner yang apabila dilakukan uji secara berulang-ulang pada

kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian

reliabilitas dianalisis dengan rumus Spearman Brown, untuk keperluan

itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap. Selanjutnya

skor data tiap kelompok itu disusun tersendiri.

Kelompok ganjil dan skor butirnya dijumlahkan sehingga

menghasilkan skor total, begitu juga dengan kelompok genap,


39

selanjutnya antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Setelah dihitung maka akan didapat koefisien korelasi. Koefisien

korelasi ini selanjutnya dianalisis dengan rumus Spearman Brown

menurut Sugiyono (2009:359):

Dimana :

= reliabilitas internal seluruh instrumen

= korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel

K. Teknik Analisis Data

a. Analisis persentase

Analisis persentase digunakan untuk mengetahui data pribadi

konsumen yang mengkonsumsi atau melakukan pembelian air minum

kemasan merek AQUA dengan cara membuat tabel-tabel,

mengelompokan, dan mengikhtisarkan karakteristik konsumen

berdasarkan jenis kelamin dan pendapatan atau uang saku responden per

bulan.
40

P=
Ket :

nx : Jumlah responden yang akan dianalisis

N : Jumlah total responden

P : Persentase

b. Analisis Cochran Q-test

Untuk analisis data ini, diperoleh dengan menggunakan kuesioner

yang berisi pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban ”YA” dan

”TIDAK”. Pengukurannya menggunakan uji Cochran. Uji Cohran

digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk

informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi). Pengujian ini dilakukan

untuk mengetahui keberadaan hubungan beberapa variabel (Durianto,

2001:78).

C (C-1) ΣCj2 – (C-1) N2


Q =
CN – ΣRi2
Ket ;

Ri : Jumlah baris jawaban ”YA”

Cj : Jumlah kolom jawaban ”YA”

N : Jumlah responden (baris)

C : Jumlah variabel (kolom)

Q : Critical value

Jika diperoleh nilai Q < X2tabel (α, v), dapat disimpulkan belum cukup bukti

untuk menerima Ho.


BAB IV

GAMBARAN USAHA

A. Pengertian AQUA

Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang

diproduksi oleh AQUA Golden Mississipi di Indonesia sejak tahun 1973.

Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. AQUA adalah merek

AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu

merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi

seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang

memproduksi AQUA. Sejak tahun 1998, AQUA sudah dimiliki pula oleh

perusahaan multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan

Aqua Golden Mississippi dengan Danone. AQUA didirikan oleh Tirto Utomo,

warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina mendirikan

usaha air minum dalam kemasan (AMDK). Tirto berjasa besar atas

perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang

pioneer maka almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang

bisnis AMDK di Indonesia

B. Sejarah Aqua

Pada 1973, PT AQUA Golden Mississippi didirikan sebagai pioner

perusahaan air minum mineral pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan

di Bekasi. Setahun kemudian, produksi pertama AQUA diluncurkan dalam

41
42

bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi. Harga per

botol adalah Rp.75,-.

Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur

sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di

wilayah tersebut. Dan setahun kemudian, terjadi pengembangan produk

AQUA dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat

produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Di

tahun 1993 PT AQUA Golden Mississipi menyelenggarakan program AQUA

Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran ulang botol plastik AQUA

menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali dan pada

tahun1995 AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan

sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan

kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol

AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih diujung proses produksi,

sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.

Pada tahun 1998 penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4

September 1998. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk

dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan

(AMDK) yang terbesar di Indonesia kemudian pada tahun 2000 bertepatan

dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-

AQUA.

Pada tahun 2001 DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT

Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian


43

menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group. AQUA menghadirkan

kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001. Tahun 2002 banjir

besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk

membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena

musibah tersebut. AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand

Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 -

2004] pada 1 Juni 2002. Pada tahun 2003 melakukan perluasan kegiatan

produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru

di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan

melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data

Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).

Pada tahun 2004 Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan

kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan luarnya. AQUA

meluncurkan variasi baru AQUA Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan

yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran produk

ini awalnya ingin memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman,

namun karena kurangnya sosialisasi kepada konsumen, bahwa sebenarnya

AQUA Splash Of Fruit bukanlah air mineral biasa namun masuk dalam

kategori Beverages. Sehingga di dalam penjualannya tidak boleh dijemur

seperti produk air mineral, namun harus dimasukan ke dalam lemari pendingin

atau cooling box, kemudian tahun 2004 juga AQUA melakukan PHK

(Pemutusan Hubungan Kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk

kantor pusat.
44

Pada tahun 2005 DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada

tanggal 27 September, AQUA memproduksi MIZONE, minuman bernutrisi

yang merupakan produk dari DANONE. MIZONE hadir dengan dua rasa,

orange lime dan passion fruit.

Pada tahun 2006-2008 DANONE berupaya untuk membuat pabrik di

Serang, namun karena DANONE didemo oleh warga sekitar, Bupati, DPRD

dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur Banten yang

bukan menjadi rahasia merupakan putri dari 'penguasa' Banten maka

DANONE dengan terpaksa 'kalah' atau membatalkan atau mundur dari

pembuatan pabrik di Serang.

Sebenarnya DANONE bisa berhasil membuat pabrik di Serang

seandainya DANONE mau membuatkan fasilitas umum yaitu air bersih bagi

warga sekitar, karena sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah

air bersih bukannya hanya sekedar survei atau malah penghijauan. Keadaan

inilah yang sayangnya justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk

mencari 'keuntungan' pribadi, lalu pada tahun 2009 DANONE akan mulai

membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari Pabrik Serang

yang pembangunannya sementara di tunda. DANONE meluncurkan Mizone

rasa Apple-Guava

C. Jenis-Jenis Produk Aqua

AQUA mempunyai 6 macam kemasan, yang dibedakan berdasarkan jenis

dan bentuk kemasan dan volume/isinya, yaitu:


45

• Kemasan gelas (cup) 240mL

• Kemasan botol plastik: 330mL, 600mL dan 1500mL

• Kemasan botol kaca: 380mL

• Kemasan gallon: 19 ltr.

D. Perluasan Pasar

Diterimanya AQUA oleh masyarakat luas dan wilayah penjualan yang

telah menjangkau seluruh pelosok Indonesia, maka AQUA harus segera

meningkatkan kapasitas produksinya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang

terus meningkat itu, lisensi untuk memproduksi AQUA diberikan kepada PT

Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa Timur pada tahun 1984 dan Tirta

Dewata Semesta di Mambal, Bali pada tahun 1987. Hal yang sama juga

diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Pemberian lisensi ini disertai

dengan kewajiban penerapan standar produksi dan pengendalian mutu yang

prima. Upaya ekspor dirintis sejak tahun 1987 dan terus berjalan baik hingga

kini mencakup Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia Timur, Tengah

dan Afrika. Total kapasitas produksi dar seluruh pabrik AQUA pada saat ini

adalah 1,665 milyar liter pertahun.

Pabrik di luar negeri.

Di luar negeri, tepatnya Filipina, dijalin pula kerja sama untuk

memproduksi AQUA, yang telah berproduksi sejak awal 1998. Sedangkan di

Brunei Darussalam, pada tahun 1991 dilakukan kerja sama dengan


46

membentuk IBIC Sdn. Bhd untuk memproduksi air minum dalam kemasan

(AMDK) dengan merek SEHAT. Nama dipilih karena tidak adanya sumber

mata air pegunungan yang memenuhi standar produksi AQUA, sehingga

bahan bakunya diambil dari sumur bor, karena itu nama AQUA tidak

digunakan.

E. Sertifikasi dan Penghargaan

Pada tahun 1994 dan 1995, AQUA adalah AMDK pertama yang berhasil

memperoleh Sertifikat ISO 9002 untuk pabrik Bekasi, Citeureup dan

Mekarsari. Menyusul kemudian pabrik Pandaan, pabrik Mambal, pabrik

Subang, dan pabrik Brastagi. Semua pabrik AQUA sedang diproses untuk

mendapatkan sertifikasiISO 9002. Sertifikasi lain yang telah diperoleh yaitu

untuk Good Manufacturing Pratices atau cara produksi yang baik dari NSF

(National Sanitation Foundation). Pabrik yang telah memperoleh sertifikasi ini

adalah pabrik Bekasi, Citeureup, Mekarsari dan Pandaan. Kedua setifikasi ini

diberikan kepada perusahaan AMDK di Indonesia. Pada awal 1999, AQUA

berhasil memperoleh sertifikat SMK3 (Sertifikat Mutu Kesehatan dan

keselamatan kerja) dan pada bulan Oktober 1999, 5 pabrik AQUA di Bekasi,

Bogor, Sukabumi, Pandaan dan Bali memperoleh sertifikat HACPP (Hazard

Abalysis Critical Control Point) dari SGS, Holland. HACCP adalah suatu

metode untuk mengontrol proses produksi yang bisa mengakibatkan

menurunnya kualitas produksi. Pada tahun 1986, AQUA meraih “Asia Star

Award” dari Tokyo, Jepang. Dan pada tahun 1991 berhasil meraih
47

“Management Award 1991” kategori manajemen umum dalam program yang

diselenggarakan oleh World Executive’s Digest bersama Asian Institute of

Management dan Japan Airlines.

Penghargaan lain yang diterima berupa “Piala Nusa Adi Kualita” untuk

kualitas manajemen perusahaan terbaik dari Kadin Jaya, dan penghargaan

sebagai peserta terbaik pada penilaian penerapan cara produksi yang baik,

untuk kelompok industri air minum dalam kemasan, dalam rangka peringatan

hari pangan sedunia pada tahun 1997. Pada kwartal akhir tahun 1999, hasil

survey independen dari majalah Readers Digest di Singapura menempatkan

produk AQUA sebagai “Superbrand 1999” yang paling dikenal dan dipercaya

mutunya.

F. Lokasi Sumber Mata Air

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya ada beberapa sumber mata air

yang digunakan AQUA, yaitu: 

1. Brastagi 6. Klaten (Sigedang)

2. Lampung (Jabung dan 7. Pandaan

Umbul Cancau) 8. Kebon Candi

3. Mekarsari (Kubang) 9. Mambal

4. Subang (Cipondoh) 10. Menado (Airmadidi

5. Wonosobo (Mangli)
BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang telah diperoleh dari

jawaban responden terhadap kuesioner yang penulis bagikan mengenai alasan-

alasan konsumen melakukan pembelian air minum kemasan merek AQUA. Dari

hasil pengolahan data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan yang berguna bagi

pengambilan keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan yaitu, analisis

persentase yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden, dan

Cochran Q-Test untuk analisis kuantitatif.

Melalui kuesioner yang telah disebarkan, maka diperoleh data mengenai

karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin dan pendapatan /uang saku

perbulan. Untuk mengetahui hasil frekuensi karakteristik responden dan

menentukan jumlah kuota yang harus dibagikan maka digunakan analisis

persentase.

A. DESKRIPSI DATA

1. Kuota sampel

Dalam penelitian ini, penulis membagi kuota kepada beberapa

fakultas (FKIP, FE, FMIPA, F.Sastra, F.Teknik, F. Farmasi, F.Psikologi)

yang ada di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat penulis

melakukan penelitian. Hasil analisis pembagian kuota dapat dilihat pada

tabel V.1.

48
49

Tabel V.1
Kuota Sampel
Fakultas Jumlah Persentase
FKIP 47 47%
FE 16 16%
FMIPA 1 1%
F. Sastra 9 9%
F. Teknik 11 11%
F. Farmasi 7 7%
F. Psikologi 9 9%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data sekunder

2. Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian dibedakan

antara pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin

ditunjukkan dalam tabel V.2 berikut ini:

Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 34 34%
Wanita 66 66%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.1 diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah

respoden wanita lebih banyak daripada responden pria yaitu 66 orang atau

66 persen untuk responden wanita, sedangkan sisanya sebanyak 34 orang

atau 34% untuk responden wanita. Hal ini disebabkan karena pada saat

menyebarkan kuesioner penulis lebih banyak bertemu dengan responden

wanita.
50

3. Pendapatan/uang saku per bulan

Berdasarkan pendapatan/uang saku perbulan, responden dalam

penelitian dibedakan antara < Rp 300.000, Rp 300.000 - Rp 600.000, Rp

601.000 - Rp 900.000, >Rp 900.000. Hasil analisis data berdasarkan

pendapatan/uang saku perbulan ditunjukkan dalam tabel V.3 berikut ini:

Tabel V.3
Pendapatan/Uang Saku per Bulan
Pendapatan/Uang Saku Jumlah Persentase
<Rp 300.000 22 22%
Rp 300.000 – Rp 600.000 57 57%
Rp 601.000 – Rp 900.000 13 13%
>Rp 900.000 8 8%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas, maka dapat dilihat bahwa

pendapatan/uang saku per bulan sebagian besar responden adalah antara

Rp 300.000 – Rp 600.000 dengan jumlah 57 orang atau 57%, sedangkan

sisanya yaitu <Rp300.000 sebanyak, 22 orang atau 22%, Rp 601.000 – Rp

900.000, sebanyak 13 orang atau 13%, dan >Rp 900.000, sebanyak 8

orang atau 8%. Hal ini dapat disimpulakan bahwa reponden didominasi

oleh reponden menengah kebawah yaitu 57 responden atau 57%

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Istrumen

Untuk menguji apakah kuesioner yang dibagikan kepada

responden tersebut valid dan reliabel maka perlu diadakan pengujian

kuesioner. Data yang didapat dari hasil penyebaran kuesioner masih


51

berupa data kualitatif, sehingga perlu diubah menjadi data kuantitatif

untuk dapat dianalisis secara statistik. Agar kuesioner dapat menghasilkan

data kuantitatif, maka penulis menggunakan skala Guttman, yaitu dengan

cara memberi bobot terhadap setiap pertanyaan yang diajukan dalam

kuesioner. Pemberian bobot adalah sebagai berikut:

Ya: 1 Tidak: 0

Setelah data-data tersebut diubah menjadi data yang kuantitatif maka,

dilakukan dengan menggunakan bantuan computer dengan program SPSS

16.

a. Pengujian Validitas

Pengujian validitas didefinisikan sebagai suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.

Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa

yang diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari

variabel yang diteliti. Untuk mengetahui apakah pertanyaan tentang

alasan konsumen melakukan pembelian valid, dilakukan pengujian

dengan analisis validitas yaitu dengan membandingkan nilai r hitung

dengan mengunanakan SPSS 16 dengan r tabel untuk degree of

freedom (df) = n- 2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel.

Dari hasil analisis apabila r hitung ≥ r tabel dengan taraf

keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid. Jika r

hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut

dikatakan tidak valid. Untuk responden yang berjumlah 100, dapat


52

diperoleh derajat bebas df sebesar 30 – 2 = 28. Untuk df = 28 dan nilai

alpha 5% (dua sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. Untuk dapat

dinyatakan valid, nilai korelasi harus lebih besar dari 0,197.

Adapun hasil perhitungan pengujian validitas yang dilakukan

terhadap pertanyaan alasan-alasan konsumen melakukan pembelian air

minum kemasan merek AQUA adalah sebagai berikut:

Tabel V.4
Hasil Perhitungan Koefisien Validitas
Pertanyaan Correted item-Total R tabel Keterangan
correlation
Merek 0,408 0,197 Valid
Harga 0,398 0,197 Valid
Kemasan 0,712 0,197 Valid
Ketersediaan produk 0,299 0,197 Valid
Iklan cetak dan elektronik 0,615 0,197 Valid
Kandungan mineral 0,277 0,197 Valid
Segar dan pelepas dahaga 0,670 0,197 Valid
Diproduksi secara modern 0,733 0,197 Valid
Kualitas terjamin 0,343 0,197 Valid
Gaya hidup 0,640 0,197 Valid
Sumber : Lampiran

Berdasarkan hasil pengujian 10 item pertanyaan untuk 100 responden

diatas dapat disimpulkan bahwa 10 item pertanyaan adalah valid

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesioner

yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dilakukan uji secara

berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data

yang sama. Untuk menguji tingkat reliabilitas dari kuesioner

digunakan teknik pengukuran sekali saja disini pengukuranya hanya


53

sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain

atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Untuk mengukur

reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Guttman suatu variabel

dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha (a)>0,60 (Sanyoto,2007 : 74)

yang dipermudah dengan bantuan SPSS 16.

Adapun hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat dalam tabel

V.5 berikut ini:

Tabel V.5
Hasil Uji Reliabilitas
Lambda 1 .646
2 .749
3 .718
4 .635
5 .737
6 .766
N of items 10
Sumber : Lampiran

Berdasarkan data tabel diatas menunjukkan bahwa nilai

Cronbach Alpha 0,718 > 0,60 sehingga seluruh butir pertanyaan

alasan-alasan konsumen melakukan pembelian adalah reliabel.

2. Proses Cochran

.Untuk mengetahui alasan-alasan konsumen (merek terkenal, harga

terjangkau, kemasan menarik, ketersediaan produk, iklan, kandungan

mineral, segar dan pelepas dahaga, diproduksi secara modern, kualitas

terjamin, gaya hidup masa kini) manakah yang berpengaruh terhadap

kosumen dalam melakukan pembelian, maka digunakan metode analisis

data Cochran.
54

Untuk melakukan proses Cochran langkah pertama yang harus

dilakukan adalah membuat matrik jawaban responden dari kuesioner yang

telah disebar kepada 100 responden dimana untuk setiap jawaban “ya”

diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor 0.

Tabel V.6
Matriks Jawaban Responden
No Alasan Konsumen Ya Tidak
1 Merek terkenal 91 9
2 Harga terjangkau 81 19
3 Kemasan menarik 40 60
4 Ketersediaan produk 93 7
5 Iklan cetak dan elektronik 59 41
6 Kandungan mineral 87 13
7 Segar dan pelepas dahaga 59 41
8 Diproduksi secara modern 61 39
9 Kualitas terjamin 89 11
10 Gaya hidup masa kini 36 64
Sumber : Lampiran

Untuk tahap selanjutnya menggunakan rumus Cochran Q-test untuk

melakukan pengujian terhadap alasan-alasan konsumen. Pengujian

dilakukan secara bertahap dari 10 alasan sampai dengan pengujian dimana

ditemukan apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian air

minum kemasan merek AQUA.

a. Tahap Pertama

Pada tahap pertama adalah melakukan pengujian terhadap 10

alasan konsumen yaitu; X1 (merek terkenal), X2 (harga terjangkau), X3

(kemasan menarik), X4 (ketersediaan produk), X5 (iklan cetak dan

elektronik), X6 (kandungan mineral), X7 (segar dan pelepas dahaga),

X8 (diproduksi secara modern), X9 (kualitas terjamin), X10 (gaya hidup

masa kini).
55

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan X2

tabel (df=k-1 dan a=0.05) derajat bebas (df) k-1= 10-1=9. X2 tabel

diperoleh sebesar 16,919. Perhitungan Cochran Q -Test untuk 10

alasan konsumen menggunakan SPSS 16 adalah :

Tabel V.7
Tes Statistik 10 Alasan Konsumen
N 100
Cochran's Q 2,268E2a
df 9
Asymp. Sig. .000
Sumber : Lampiran

Menurut data tabel tes statistik perhitungan menggunakan

SPSS 16 nilai Q adalah 2,268E2, karena nilai Q lebih besar dari pada

X2 tabel 16,919. Proses Cochran dilanjutkan dengan cara

menghilangkan salah satu atribut produk yang memiliki jumlah nilai

kolom “Ya” paling kecil, yaitu X10 (gaya hidup masa kini).

b. Tahap Kedua

Pada tahap kedua adalah melakukan pengujian terhadap 9 alasan

konsumen yaitu; X1 (merek terkenal), X2 (harga terjangkau), X3

(kemasan menarik), X4 (ketersediaan produk), X5 (iklan cetak dan

elektronik), X6 (kandungan mineral), X7 (segar dan pelepas dahaga),

X8 (diproduksi secara modern), X9 (kualitas terjamin).

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan X2 tabel

(df=k-1 dan a=0.05) derajat bebas (df) k-1= 9-1=8. X2 tabel diperoleh

sebesar 15,507. Perhitungan Cochran Q- Test untuk 9 alasan

konsumen menggunakan SPSS 16 disajikan dalam tabel V.8.


56

Tabel V.8
Tes Statistik 9 Alasan Konsumen
N 100
Cochran's Q 1,814E2a
df 8
Asymp. Sig. .000
Sumber : Lampiran

Menurut data tabel tes statistik perhitungan menggunakan

SPSS 16 nilai Q adalah 1,814E2, karena nilai Q lebih besar dari pada

X2 tabel 15,507 dan Asymp. Sig < taraf nyata (a) yang berarti Ho di

tolak. Proses Cochran dilanjutkan dengan cara menghilangkan salah

satu atribut produk yang memiliki jumlah nilai kolom “Ya” paling

kecil, yaitu X3 (kemasan menarik).  

c. Tahap Ketiga

Pada tahap ketiga adalah melakukan pengujian terhadap 8 alasan

konsumen yaitu; X1 (merek terkenal), X2 (harga terjangkau), X4

(ketersediaan produk), X5 (iklan cetak dan elektronik), X6 (kandungan

mineral), X7 (segar dan pelepas dahaga), X8 (diproduksi secara

modern), X9 (kualitas terjamin).

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan X2 tabel

(df=k-1 dan a=0.05) dengan derajat bebas (df) k-1= 8-1=7. X2 tabel

diperoleh sebesar 14,017. Perhitungan Cochran Q- Test untuk 8 alasan

konsumen dimana menggunakan bantuan fasilitas SPSS 16 disajikan

dalam tabel V.9.


57

Tabel V.9
Tes Statistik 8 Alasan Konsumen
N 100
Cochran's Q 1,063E2a
df 7
Asymp. Sig. .000
Sumber : Lampiran

Menurut data tabel tes statistik perhitungan menggunakan SPSS

16 nilai Q adalah 1,063E2, karena nilai Q lebih besar dari pada X2

tabel 14,017 dan Asymp. Sig < taraf nyata (a) yang berarti Ho di tolak.

Proses Cochran dilanjutkan dengan cara menghilangkan salah satu

atribut produk yang memiliki jumlah nilai kolom “Ya” paling kecil,

yaitu X7 (segar dan pelepas dahaga).

d. Tahap Keempat

Pada tahap keempat adalah melakukan pengujian terhadap 7

alasan konsumen yaitu; X1 (merek terkenal), X2 (harga terjangkau), X4

(ketersediaan produk), X5 (iklan cetak dan elektronik), X6 (kandungan

mineral), X8 (diproduksi secara modern), X9 (kualitas terjamin).

Tabel V.10
Tes Statistik 7 Alasan Konsumen
N 100
Cochran's Q 85,600a
df 6
Asymp. Sig. .000
Sumber : Lampiran

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan X2 tabel

(df=k-1 dan a=0.05) derajat bebas (df) k-1= 7-1=6. X2 tabel diperoleh

sebesar 12,592.
58

Menurut data tabel tes statistik perhitungan Cochran Q- Test

untuk 7 alasan konsumen yang menggunakan SPSS 16 nilai Q adalah

85,600, karena nilai Q lebih besar dari pada X2 tabel 12,592 dan

Asymp. Sig < taraf nyata (a) yang berarti Ho di tolak. Proses Cochran

dilanjutkan dengan cara menghilangkan salah satu atribut produk yang

memiliki jumlah nilai kolom “Ya” paling kecil, yaitu X5 (iklan cetak

dan elektronik).

e. Tahap Kelima

Pada tahap keempat adalah melakukan pengujian terhadap 6

alasan konsumen yaitu; X1 (merek terkenal), X2 (harga terjangkau), X4

(ketersediaan produk), X6 (kandungan mineral), X8 (diproduksi secara

modern), X9 (kualitas terjamin).

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan X2 tabel

(df=k-1 dan a=0.05) derajat bebas (df) k-1= 6-1=5. X2 tabel diperoleh

sebesar 11,070. Perhitungan Cochran Q -Test untuk 6 alasan

konsumen menggunakan SPSS 16 adalah :

Tabel V.11
Tes Statistik 6 Alasan Konsumen
N 100
Cochran's Q 55,661a
df 5
Asymp. Sig. .000
Sumber : Lampiran

Menurut data tabel tes statistik perhitungan menggunakan SPSS

16 nilai Q adalah 55,661, karena nilai Q lebih besar dari pada X2 tabel

11,070 dan Asymp. Sig < taraf nyata (a) yang berarti Ho di tolak.
59

Proses Cochran dilanjutkan dengan cara menghilangkan salah satu

atribut produk yang memiliki jumlah nilai kolom “Ya” paling kecil,

yaitu X8 (diproduksi secara modern). 

f. Tahap Keenam

Pada tahap keempat adalah melakukan pengujian terhadap 5

alasan konsumen yaitu; X1 (merek terkenal), X2 (harga terjangkau), X4

(ketersediaan produk), X6 (kandungan mineral), X9 (kualitas terjamin).

Pengujian statistik dilakukan dengan cara menggunakan X2 tabel

(df=k-1 dan a=0.05) derajat bebas (df) k-1= 5-1=4. X2 tabel diperoleh

sebesar 9,488. Perhitungan Cochran Q- Test untuk 5 alasan konsumen

menggunakan SPSS 16 adalah :

Tabel V.12
Tes Statistik 6 Alasan Konsumen
N 100
Cochran's Q 8.480a
df 4
Asymp. Sig. .0,75
Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel tes statistik perhitungan menggunakan SPSS

16 nilai Q adalah 8,480 karena nilai Q lebih kecil dari pada X2 tabel

9,488 dan Asymp. Sig < taraf nyata (a) yang berarti Ho di terima.

Dapat disimpulkan bahwa X1 (merek terkenal) ,X2 (harga

terjangkau), X4 (ketersediaan produk), X6 (kandungan mineral), X9

(kualitas terjamin), merupakan alasan-alasan konsumen melakukan

pembelian air minum kemasan merek AQUA.


60

3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen

pembeli poduk air minum kemasan merek AQUA dan mengetahui alasan-

alasan apa saja yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian

produk air minum kemasan AQUA.

Dari data hasil karakteristik konsumen diketahui bahwa sebagian

besar konsumen yang membeli air minum kemasan merek AQUA adalah

perempuan dengan jumlah 66 orang dan dengan uang saku/pendapatan

rata-rata Rp 300.000 – 601.000 sebanyak 57 orang. Hal ini disebabkan

karena, perempuan sebagian besar lebih memperhatikan segi merek yang

terkenal, harga yang terjangkau, ketersediaan produk, kandungan mineral,

dan memiliki kualitas yang terjamin.

Pada analisis masalah yang kedua adalah penulis ingin mengetahui

alasan-alasan apa saja yang paling mempengaruhi atau yang menjadi

prioritas paling utama terhadap konsumen dalam melakukan pembelian air

minum kemasan merek AQUA.

Guna mengetahui alasan-alasan konsumen melakukan pembelian air

minum kemasan merek AQUA maka, dilakukan analisis dengan

menggunakan metode Cochran Q-test. Pengujian ini dilakukan pada

beberapa alasan konsumen yang dapat mempengaruhi dalam membeli air

minum kemasan merek AQUA diantaranya adalah X1 (merek terkenal), X2

(harga terjangkau), X3 (kemasan menarik), X4 (ketersediaan produk), X5

(iklan cetak dan elektronik), X6 (kandungan mineral), X7 (segar dan


61

pelepas dahaga), X8 (diproduksi secara modern), X9 (kualitas terjamin),

X10 (gaya hidup masa kini).

Pada tahap keenam dapat diambil kesimpulan bahwa alasan yang

mempengaruhi konsumen melakukan pembelian air minum kemasan

AQUA adalah:

1. Merek terkenal

2. Harga terjangkau

3. Ketersediaan produk

4. Kandungan mineral

5. Kualitas terjamin

Dapat dilihat bahwa kelima alasan diatas merupakan jawaban dari

masalah kedua. Berdasarkan dari hasil analisis yang ada dan dilihat dari

kesimpulan dapat kita simpulkan bahawa ada lima alasan tetap yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian air minum

kemasan merek AQUA. Jika dilihat secara teori dapat kita ketahui bahwa

kelima alasan diatas memang cenderung ada dan melekat pada sebuah

produk, begitu juga dengan produk air minum kemasan AQUA.

Berdasarkan kesimpulan yang didapat, penulis berkeyakinan bahwa

kelima alasan inilah yang akan tetap memberikan keunggulan bagi produk

air minum kemasan merek AQUA di tengah-tengah persaingan pasar

produk air minum kemasan lainnya.

Alasan merek terkenal terpilih karena bagi konsumen merek AQUA

sudah menjamin dan memberi rasa aman bagi konsumen untuk tetap
62

memilih produk air minum kemasan merek AQUA, selain itu AQUA

sudah ada sejak lama dan sampai sekarang tetap menduduki peringkat

teratas untuk produk air minum mineral. Alasan harga yang dibebankan

kepada konsumen terpilih karena konsumen merasakan secara langsung

bahwa harga yang harus ditanggung cukup terjangkau dan dengan harga

yang telah ditentukan konsumen masih mampu membeli produk, sehingga

konsumen tetap memilih produk air minum kemasan merek AQUA.

Ketersediaan produk terpilih, karena konsumen secara langsung

merasakan bahwa untuk memperoleh atau membeli produk air minum

kemasan AQUA sangatlah mudah karena tersedia di warung, toko,

supermarket terdekat, dll. Alasan kandungan mineral terpilih karena,

konsumen secara langsung merasakan bahwa produk kemasan air minum

AQUA dapat memenuhi kebutuhan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh

para konsumen. Oleh sebab itulah konsumen tetap memilih produk air

minum kemasan merek AQUA. Alasan kualitas terjamin terpilih karena,

konsumen merasa bahwa dengan merek terkenal sudah menjadi jaminan

tersendiri bahwa air minum kemasan merek AQUA memiliki kualitas

yang terjamin, sehingga konsumen tetap memilih produk air minum

kemasan merek AQUA. Oleh karena itu alasan-alasan konsumen yang

meliputi merek terkenal, harga terjangkau, ketersediaan produk,

kandungan mineral, dan kualitas terjamin harus dipertahankan dan

ditingkatkan agar tetap bertahan dan dapat bersaing dengan produk-produk

air minum kemasan lainnya.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan terhadap

alasan-alasan konsumen melakukan pembelian air minum kemasan merek

AQUA dapat diambil kesimpulan:

Bahwa alasan-alasan konsumen yang meliputi merek terkenal, harga

terjangkau, ketersediaan produk, kandungan mineral, dan kualitas terjamin

berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen. Dengan demikian

hipotesis pada penelitian yang menduga bahwa alasan-alasan melakukan

pembelian air minum kemasan merek AQUA yang meliputi merek terkenal,

harga terjangkau, ketersediaan produk, kandungan mineral, dan kualitas

terjamin di Universitas Sanata Dharma terbukti kebenarannya. Jadi dengan

demikian alasan-alasan tersebut yang menjadi alasan-alasan konsumen dalam

melakukan pembelian air minum kemasan AQUA

B. Saran

Dari hasil penelitian, penulis ingin menyarankan kepada pihak

manajemen AQUA Danone agar dapat mempertahankan dan meningkatkan

jumlah konsumen dalam melakukan pembelian. Adapun saran yang ingin

penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

63
64

1. AQUA Danone sebagai produsen sebaiknya terus melakukan inovasi

terhadap produknya, seperti kemasan yang lebih menarik dan tertera

kandungan dan manfaat.

2. AQUA Danone sebagai produsen tetap mempertahankan dan

meningkatkan serta menperhatikan alasan-alasan yang paling

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

C. Keterbatasan

1. Mengingat penelitian ini menggunakan kuesioner, maka penulis

menyadari bahwa penulis tidak dapat mendeteksi atau melihat kejujuran

responden pada saat pengisian kuesioner yang telah dibagikan,

2. Keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan berpikir penulis sehingga

berpengaruh terhadap kesesempurnaan dari penulisan skripsi ini.

3. Hasil akhir yang dijadikan kesimpulan dalam penelitian merupakan hasil

yang tidak konstan, mengingat banyaknya alasan yang dapat

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian air minum

kemasan merek AQUA.


DAFTAR PUSTAKA

Binek, Vol 10. No. 2. Bandung Agustus 2006

Djarwanto dan Subagyo Pangestu, Statistika Induktif, BPFE Yogyakarta, Edisi


keempat, Yogyakarta: 2000

Durianto, D., Sugiarto, dan T. Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Haryanto ,Supramono. 2005. Statistika untuk ekonomi dan Keuangan Modern.


Jakarta. Erlangga

http://www.jurnalskripsi.com/pengaruh-atribut-produk-terhadap-keputusan-
pembelian-air-mineral-bermerek-studi-pada-mahasiswa-fakultas-ekonomi-
universitas-brawijaya-malang-pdf.htm

http://www.skripsizone.com/skripsi-ekonomi/manajemen-pemasaran/kode-
s1.mp.24.html

Jurnal Manajemen, Vol 2, No. 1. 1 November 2005: 103-117

Kotler, Philip dan Gary, A. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2. Jakarta:


Erlangga

Kotler, Philip dan Gary, A. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta:


Erlangga

Kotler, Philip dan K. Keller, Manajemen Pemasaran, Indeks, Edisi 12, Jakarta :
2007

Nicolino, Patricia F, Brand Management, Prenada, Edisi 1, Jakarta : 2009

Mowen, John C. dan Michael Minor, Perilaku Konsumen, Jilid 1. Erlangga,


Jakarta, 2002

Pangestu Subagyo, Statistika Terapan, BPFE, Yogyakarta, 2004

Rangkuti, Freddy.(2002). The Power of Brands. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Sadat, Andi M, Brand Belief Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan,


Salemba Empat :2009

65
66

Sidney Siegel.1991, Statistik Nonparametrik. Penerbit Salemba, Jakarta

Simamora, Bilson.2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta:2004

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,Alfabeta:2009

Supranto, J, (2001), Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta, Erlangga

Swastha, Basu. 2002, Azas-Azas Marketing . Edisi 3. Yogyakarta: Liberty.

Swastha dan Handoko, T.H. (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku


Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Swasta dan Handoko, T.H. (2000). Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku


Konsumen. BPFE, Yogyakarta.

William O, Bearden, Thomas N. Ingram, Raymond W. La Forge. Marketing


Principles and Perspective. New York: Mc Graw-Hill

Yuliawan, Hendra, Kamus Bahasa Indonesia :2000


67

LAMPIRAN
68

KUESIONER
“ALASAN-ALASAN KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN AIR
MINUM KEMASAN MEREK AQUA”

Bagian I
Petunjuk :
Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda kemudian lingkarilah
di depan pilihan jawaban anda.
1. Jenis kelamin Anda?
a. Pria
b. Wanita
2. Penghasilan Anda per bulan?
a. < Rp 300.000
b. Rp 300.000 - Rp 600.000
c. Rp 601.000 - Rp 900.000
d. > Rp 900.000

Bagian II
Petunjuk :
Berilah tanda checklist ( √ ) pada pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan
pendapat anda.

NO Pernyataan YA TIDAK
1. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
mereknya terkenal
2. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
harganya terjangkau
69

3. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air


minum dalam kemasan merek AQUA karena
memiliki kemasan yang menarik
4. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
tersedia di warung, toko, supermarket terdekat
di rumah anda
5. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
iklan di media cetak maupun media elektronik
6. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan
tubuh Anda
7. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
dapat menyegarkan dan pelepas dahaga Anda
8. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
diproduksi secara modern
9. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
kualitasnya terjamin
10. Anda membeli dan mengkonsumsi produk air
minum dalam kemasan merek AQUA karena
mencerminkan gaya hidup masa kini
70

DATA HASIL PEMBAGIAN KUESIONER

NO/P  P1  P2  P3  P4  P5  P6  P7  P8  P9  P10 
1  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
2  0  1  0  1  0  1  1  1  1  0 
3  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
4  0  1  0  1  0  1  1  0  0  0 
5  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0 
6  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
7  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1 
8  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
9  1  0  0  1  0  1  0  0  1  0 
10  1  1  0  1  1  1  0  1  1  0 
11  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1 
12  1  1  0  0  0  1  0  0  1  0 
13  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0 
14  1  1  0  1  1  0  0  1  1  0 
15  1  0  0  0  0  1  0  0  1  0 
16  0  1  0  1  0  1  1  0  1  0 
17  1  1  0  1  1  0  1  1  1  0 
18  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
19  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0 
20  1  1  0  1  1  1  1  0  1  0 
21  1  1  0  1  0  0  0  1  1  0 
22  1  1  1  1  1  1  1  1  0  0 
23  1  0  0  1  0  1  0  0  1  0 
24  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
25  1  1  0  1  0  1  1  1  1  0 
26  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
27  1  1  1  0  0  1  1  1  1  0 
28  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0 
29  1  1  0  1  0  1  1  1  1  0 
30  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
31  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
32  1  0  1  1  1  0  1  1  1  0 
33  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
34  0  0  0  1  0  1  1  0  1  0 
35  1  1  0  1  1  1  0  0  0  0 
36  0  1  0  1  0  0  0  0  1  0 
71

37  1  1  1  1  0  1  0  1  0  1 
38  1  1  0  1  0  1  0  0  1  0 
39  0  1  0  0  0  1  1  0  1  1 
40  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0 
41  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
42  0  0  0  1  0  1  0  0  1  0 
43  1  1  0  1  1  0  0  0  0  0 
44  1  0  0  1  1  1  0  1  1  0 
45  1  1  0  0  0  1  0  0  1  0 
46  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
47  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
48  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
49  1  1  0  1  0  0  0  0  0  0 
50  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0 
51  1  1  0  1  1  0  0  0  1  0 
52  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
53  1  0  0  1  1  1  0  0  1  0 
54  1  0  0  1  0  1  1  1  1  0 
55  1  1  0  1  0  1  1  0  1  0 
56  1  1  0  1  0  1  0  0  1  0 
57  0  0  1  1  0  1  0  0  0  1 
58  1  0  0  1  1  1  0  0  1  0 
59  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
60  1  1  0  1  1  1  1  1  1  0 
61  1  0  0  1  0  1  1  1  1  0 
62  1  1  0  1  0  0  0  0  1  0 
63  1  1  0  1  1  1  1  0  1  0 
64  1  1  1  1  1  0  0  1  1  1 
65  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0 
66  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0 
67  1  0  0  1  0  1  0  1  1  0 
68  1  1  0  1  0  1  1  1  1  0 
69  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
70  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
71  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0 
72  1  1  0  1  1  1  0  0  1  0 
73  1  1  0  1  1  1  0  0  0  0 
74  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
75  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
76  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0 
77  1  1  1  1  0  1  0  0  1  1 
72

78  1  0  0  1  1  1  1  0  1  1 
79  1  1  1  1  0  1  0  0  1  0 
80  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0 
81  1  1  0  1  1  1  1  1  1  1 
82  1  1  1  1  1  1  0  0  0  0 
83  1  0  1  1  1  1  1  1  1  0 
84  1  1  1  1  0  1  0  0  1  0 
85  0  1  0  1  0  0  1  0  0  0 
86  1  1  1  1  1  1  1  1  1  1 
87  1  1  0  1  0  1  0  0  1  0 
88  1  1  0  1  1  0  1  1  1  0 
89  1  1  1  1  1  1  1  1  1  0 
90  1  1  0  1  0  1  0  0  1  1 
91  1  1  0  1  0  1  1  1  1  1 
92  1  0  0  1  0  1  0  1  1  0 
93  1  1  1  1  0  1  1  1  1  1 
94  1  0  0  1  0  1  1  1  1  0 
95  1  0  0  0  1  1  0  0  0  1 
96  1  1  0  0  0  1  0  1  1  0 
97  1  1  0  1  1  1  0  1  1  1 
98  1  0  0  1  0  1  1  1  1  0 
99  1  1  1  1  0  0  1  1  1  1 
100  1  1  0  1  0  1  0  1  1  0 
73

DATA HASIL PERHITUNGAN RELIABILITAS

GET
FILE='C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data cohran valid.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007
VAR00008 VAR00009 VAR00010
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=GUTTMAN
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability
Notes

Output Created 17-May-2010 12:05:58

Comments

Input Data C:\Documents and Settings\Compaq\My


Documents\data cohran valid.sav

Active DataSet1
Dataset

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in 100
Working
Data File

Matrix Input C:\Documents and Settings\Compaq\My


Documents\data cohran valid.sav

Missing Value Handling Definition of User-defined missing values are treated as


Missing missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data
for all variables in the procedure.
74

Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002
VAR00003 VAR00004 VAR00005
VAR00006 VAR00007 VAR00008
VAR00009 VAR00010
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=GUTTMAN
/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor 00:00:00.000


Time

Elapsed Time 00:00:00.000

[DataSet1] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data cohran valid.sav

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Lambda 1 .646

2 .749

3 .718

4 .635

5 .737

6 .766

N of Items 10
75

Item-Total Statistics

Corrected Item- Squared


Scale Mean if Item Scale Variance if Total Multiple Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Correlation Correlation if Item Deleted

VAR00001 6.05 4.432 .291 .347 .709

VAR00002 6.15 4.331 .232 .119 .718

VAR00003 6.56 3.562 .572 .416 .658

VAR00004 6.03 4.595 .188 .104 .720

VAR00005 6.37 3.771 .444 .313 .684

VAR00006 6.09 4.568 .128 .122 .729

VAR00007 6.37 3.650 .515 .485 .670

VAR00008 6.35 3.523 .600 .522 .652

VAR00009 6.07 4.490 .209 .171 .719

VAR00010 6.60 3.737 .481 .336 .677


76

DATA HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS

CORRELATIONS
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Notes

Output Created 17-May-2010 12:09:13

Comments

Input Data C:\Documents and Settings\Compaq\My


Documents\data cohran valid.sav

Active DataSet1
Dataset

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of 100
Rows in
Working
Data File

Missing Value Handling Definition User-defined missing values are treated as


of Missing missing.

Cases Statistics for each pair of variables are


Used based on all the cases with valid data for
that pair.
77

Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=VAR00001 VAR00002
VAR00003 VAR00004 VAR00005
VAR00006 VAR00007 VAR00008
VAR00009 VAR00010 total
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor 00:00:00.063


Time

Elapsed 00:00:00.032
Time

[DataSet1] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data cohran


valid.sav

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 .91 .288 100

VAR00002 .81 .394 100

VAR00003 .40 .492 100

VAR00004 .93 .256 100

VAR00005 .59 .494 100

VAR00006 .87 .338 100

VAR00007 .59 .494 100

VAR00008 .61 .490 100

VAR00009 .89 .314 100

VAR00010 .36 .482 100

total 6.96 2.206 100


Correlations

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 total

VAR00001 Pears
on
1 .115 .185 .051 .377** .086 -.049 .322** .224* .090 .408**
Correl
ation

Sig.
(2- .255 .065 .617 .000 .394 .628 .001 .025 .372 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00002 Pears
on
.115 1 .239* .067 .218* -.111 .166 .135 -.007 .204* .398**
Correl
ation

Sig.
(2- .255 .016 .508 .029 .270 .098 .179 .942 .042 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

78
79

VAR00003 Pears
on * ** ** ** ** **
.185 .239 1 .144 .349 .134 .390 .444 .026 .536 .712
Correl
ation

Sig.
(2- .065 .016 .153 .000 .185 .000 .000 .797 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00004 Pears
on * **
.051 .067 .144 1 .249 -.106 .170 .182 .029 .042 .299
Correl
ation

Sig.
(2- .617 .508 .153 .012 .294 .091 .069 .776 .675 .003
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00005 Pears
on
.377** .218* .349** .249* 1 .041 .256* .292** .032 .286** .615**
Correl
ation
80

Sig.
(2- .000 .029 .000 .012 .689 .010 .003 .753 .004 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00006 Pears
on **
.086 -.111 .134 -.106 .041 1 .161 .057 .149 .166 .277
Correl
ation

Sig.
(2- .394 .270 .185 .294 .689 .109 .575 .138 .099 .005
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00007 Pears
on ** * ** * ** **
-.049 .166 .390 .170 .256 .161 1 .584 .227 .329 .670
Correl
ation

Sig.
(2- .628 .098 .000 .091 .010 .109 .000 .023 .001 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
81

VAR00008 Pears
on ** ** ** ** ** ** **
.322 .135 .444 .182 .292 .057 .584 1 .309 .343 .733
Correl
ation

Sig.
(2- .001 .179 .000 .069 .003 .575 .000 .002 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00009 Pears
on * * ** **
.224 -.007 .026 .029 .032 .149 .227 .309 1 .064 .343
Correl
ation

Sig.
(2- .025 .942 .797 .776 .753 .138 .023 .002 .528 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

VAR00010 Pears
on
.090 .204* .536** .042 .286** .166 .329** .343** .064 1 .640**
Correl
ation
82

Sig.
(2- .372 .042 .000 .675 .004 .099 .001 .000 .528 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

total Pears
on ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
.408 .398 .712 .299 .615 .277 .670 .733 .343 .640 1
Correl
ation

Sig.
(2- .000 .000 .000 .003 .000 .005 .000 .000 .000 .000
tailed)

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


83

DATA HASIL PERHITUNGAN COCHRAN

NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING LISTWISE.

[DataSet0] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data pake


ok.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VAR00001 100 .91 .288 0 1

VAR00002 100 .81 .394 0 1

VAR00003 100 .40 .492 0 1

VAR00004 100 .93 .256 0 1

VAR00005 100 .59 .494 0 1

VAR00006 100 .87 .338 0 1

VAR00007 100 .59 .494 0 1

VAR00008 100 .61 .490 0 1

VAR00009 100 .89 .314 0 1

VAR00010 100 .36 .482 0 1

Cochran Test
Frequencies

Value

0 1

VAR00001 9 91

VAR00002 19 81

VAR00003 60 40

VAR00004 7 93

VAR00005 41 59

VAR00006 13 87
84

VAR00007 41 59

VAR00008 39 61

VAR00009 11 89

VAR00010 64 36

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 2.268E2a

df 9

Asymp. Sig. .000

a. 1 is treated as a success.

NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006
VAR00007 VAR00008 VAR00009
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING LISTWISE.

[DataSet0] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data pake


ok.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VAR00001 100 .91 .288 0 1

VAR00002 100 .81 .394 0 1

VAR00003 100 .40 .492 0 1

VAR00004 100 .93 .256 0 1

VAR00005 100 .59 .494 0 1

VAR00006 100 .87 .338 0 1

VAR00007 100 .59 .494 0 1

VAR00008 100 .61 .490 0 1

VAR00009 100 .89 .314 0 1


85

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

VAR00001 9 91

VAR00002 19 81

VAR00003 60 40

VAR00004 7 93

VAR00005 41 59

VAR00006 13 87

VAR00007 41 59

VAR00008 39 61

VAR00009 11 89

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 1.699E2a

df 8

Asymp. Sig. .000

a. 1 is treated as a success.

NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007
VAR00008 VAR00009
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING LISTWISE.

[DataSet0] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data pake


ok.sav
86

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VAR00001 100 .91 .288 0 1

VAR00002 100 .81 .394 0 1

VAR00004 100 .93 .256 0 1

VAR00005 100 .59 .494 0 1

VAR00006 100 .87 .338 0 1

VAR00007 100 .59 .494 0 1

VAR00008 100 .61 .490 0 1

VAR00009 100 .89 .314 0 1

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

VAR00001 9 91

VAR00002 19 81

VAR00004 7 93

VAR00005 41 59

VAR00006 13 87

VAR00007 41 59

VAR00008 39 61

VAR00009 11 89

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 1.063E2a

df 7

Asymp. Sig. .000

a. 1 is treated as a success.
87

NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00008
VAR00009
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING LISTWISE.

[DataSet0] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data pake


ok.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VAR00001 100 .91 .288 0 1

VAR00002 100 .81 .394 0 1

VAR00004 100 .93 .256 0 1

VAR00005 100 .59 .494 0 1

VAR00006 100 .87 .338 0 1

VAR00008 100 .61 .490 0 1

VAR00009 100 .89 .314 0 1

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

VAR00001 9 91

VAR00002 19 81

VAR00004 7 93

VAR00005 41 59

VAR00006 13 87

VAR00008 39 61

VAR00009 11 89
88

Test Statistics

N 100
a
Cochran's Q 85.600

df 6

Asymp. Sig. .000

a. 1 is treated as a success.

NPAR TESTS
/COCHRAN=VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00006 VAR00008 VAR00009
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING LISTWISE.

[DataSet0] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data pake


ok.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VAR00001 100 .91 .288 0 1

VAR00002 100 .81 .394 0 1

VAR00004 100 .93 .256 0 1

VAR00006 100 .87 .338 0 1

VAR00008 100 .61 .490 0 1

VAR00009 100 .89 .314 0 1

Cochran Test
Frequencies

Value

0 1

VAR00001 9 91

VAR00002 19 81

VAR00004 7 93

VAR00006 13 87

VAR00008 39 61

VAR00009 11 89
89

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 55.661a

df 5

Asymp. Sig. .000

a. 1 is treated as a success.

[DataSet0] C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data pake


ok.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VAR00001 100 .91 .288 0 1

VAR00002 100 .81 .394 0 1

VAR00004 100 .93 .256 0 1

VAR00006 100 .87 .338 0 1

VAR00009 100 .89 .314 0 1

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

VAR00001 9 91

VAR00002 19 81

VAR00004 7 93

VAR00006 13 87

VAR00009 11 89
90

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 8.480a

df 4

Asymp. Sig. .075

a. 1 is treated as a success.

SAVE OUTFILE='C:\Documents and Settings\Compaq\My Documents\data cohran


valid.sav'
/COMPRESSED.

You might also like