You are on page 1of 3

NAMA MAHASISWA : PUTU ADESTA PURNAMA DEWI

NIM : G3A017139

TANGGAL : 14 DESEMBER 2018

TEMPAT : IGD RSUD K.M.R.T WONGSONEGORO

1. IDENTITAS KLIEN:
a. Nama pasien : Ny A
b. Umur : 32 th
c. Alamat : Banyu Manik

2. DIAGNOSA MEDIS : eklamsi, penurunan kesadaran

3. DASAR PEMIKIRAN :
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan /nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala-gejala pre-eklamsia. (kejang-kejang timbul bukan akibat kelainan
neurologik).
Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan
baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang terkena eklampsia juga
sering mengalami kejang-kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan
baik sebelum, saat atau setelah melahirkan

4. ANALISA SENTESA
kesadaran sopor

refleks batuk menurun

akumulasi sekret di jalan nafas yang berlebih

jalan masuknya oksigen terhambat

Bersihan jalan tidak efektif

suction
5. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DI LAKUKAN
Suction

6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya akumulasi
sekret di jalan nafas atas ,terhadap penurunan tingkat keadaran

7. DATA FOKUS
Ny A 32 th di bawah ke IGD dengan diagnosa pre eklamsi berat, penurunan
kesadaran ,tingkat kesadaran pasien sopor, GCS : E2 M2 V2. Akumulasi sekret di
mulut dan hidung, warna keckloatan bercampur merah darah, klien tampak susah
bernafas, terdengar suara snoring dan gurgling.

8. PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL


a. Proteksi diri dengan masker dan handscon
Rasional : minimalkan resiko kontaminasi, dan masuknya kuman ke dalam tubuh
pasien
b. Selang yang di gunakan untuk section harus bersih dan steril
Rasional : meminimalkan masuknya mikroganisme dalam tubuh
c. Tekanan suctio pada dewasa tidak boleh lebih dari 21 mmhg, dan pada anak anak
12-15 mmhg
Rasional : menghindari resiko iritasi akibat tekanan yang berlebihan
d. Perhatikan kecukupan oksigen, sebelum suciton dan selama seciton bantuan
oksigen tetap di optimalkan
Rasional : suction dapat juga mengrungi cadangan oksigen yang ada sehingga
dapat di hindari adanya hipoxia
e. Waktu memasukan dan mengeluarkan selang suction harus cepat, tidak boleh
lebih dari 10 detik
Rasional : semakin lama kanul berada di jalan nafas, oksigen semakin sedikit yang
masuk, dan semakin banyak yang ikut terambil sehingga menambah resiko
hypoxia

9. TUJUAN TINDAKAN
Membersihkan sekret dari jalan nafas, mengoptimalkan oksigenasi
10. BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN TERSEBUT
DAN CARA PENCEGAHANYA
a. Perdarahan saluran nafas
Antisipasi : atur tekanan sesuai standar, hati hati memasukan dan mengangkat
selang dengan lembut
b. Henti napas selama dan pasca suction
Antisipasi : perhatikan saturasi oksigen dan berikan oksigen yang banyak
beberapa saat sebelum melakukan section dan disela sela penyedotan berikan
kesempatan pemberian oksigen
c. Selalu bersihkan selang dengan air nacl agar pada saat di section selang dapat
bersih
Rasional : agar meminimalkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh

11. EVALUASI
S: -
O: kesadaran sopor, tampak sesak berkurang, suara napas snoring berkurang,
terpasang ETT dan ventilator, sekret banyak keluar Vital sign : TD: 200/110
mmHg, N: 92 x/menit, S: 360C, RR: 29 x/menit, SpO2 : 88%.
A: Bersihan jalan napas teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
 Management airway
 Vital sign monitor

You might also like