You are on page 1of 3

Tabel. 10.

Analisa Kasus

Kasus Teori
Etiologi Orang tua pasien tidak memiliki riwayat Thalassemia merupakan penyakit
keluhan yang sama. anemia hemolitik herediter yang
diturunkan dari kedua orang tua kepada
anak-anaknya secara resesif, menurut
hukum Mendel.
Manifestasi Anemia berulang  α-Thalassemia silent carrier
Klinis Lemas umumnya tidak memiliki gejala.
Pusing  Orang yang telah menderita
Pingsan Thalassemia-α atau β dapat
mimisan mengalami anemia ringan. Anemia
ringan dapat membuat penderita
merasa lelah dan hal ini sering
disalahartikan menjadi anemia
yang kekurangan zat besi.
 Orang dengan thalasemia β
intermedia, dapat mengalami
anemia ringan sampai sedang.
gejalanya seperti pertumbuhan dan
pubertas terlambat, masalah pada
tulang, pembesaran limpa.
 Orang dengan penyakit hemoglobin
H atau Thalassemia-β mayor akan
mengalami Thalassemia
berat. Tanda dan gejala-gejala
muncul dalam 2 tahun pertama
kehidupannya. Mereka mungkin
akan mengalami anemia parah dan
masalah kesehatan serius lainnya.
Diagnosis Anamnesis Anamnesis
pasien mempunyai keluhan lemas, Gejala umum pada pasien dengan
pusing, mimisan hingga pingsan, dan anemia dapat berupa badan lemah, lesu,
pasien sudah 3 kali dirawat karena cepat lelah, mata berkunang-kunang
masalah anemia. serta telinga mendenging.

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik


TD : 100/60 Pada pasien dengan anemia di
Nadi : 90 x/m pemeriksaan fisik dapat dijumpai
RR : 22 x/m keadaan pasien yang pucat, terutama
Suhu : 36,5 C pada konjungtiva mata dan jaringan di
Mata : konjungtiva anemis (+) bawah kuku, pucat ini terjadi karena ada
penurunan dari jumlah sel darah merah.
Pemeriksaan Penunjang Selain itu dapat ada :
Darah Perifer Lengkap  Bentuk muka mongoloid (facies
 Hemoglobin 5,9 g/dl Cooley)
 Leukosit 12.900 u/l  ikterus
 Hematokrit 19 %
 Gangguan pertumbuhan
 Trombosit 581.000 /ul
Gambaran darah tepi  Splenomegali dan hepatomegali
Gambaran anemia mikrositer yang menyebabkan perut membesar

Kimia klinik Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap


SGOT 40,2 U/L  Untuk anak usia 6 bulan sampai 6
SGPT 20,2 UL tahun dikatakan anemia apabila Hb
<11 g/dL, anak usia 7 sampai 11
tahun anemia jika Hb <12 g/dL,
wanita dewasa <12 g/dL, laki-laki
dewasa <13 g/dL, wanita hamil <11
g/dL.
 Gambaran anemia mikrositik
hipokrom dapat karena
berkurangnya zat besi,
berkurangnya sintesis globin
(Thalassemia, Hemoglobinopati),
atau karena berkurangnya sintesis
heme (Anemia Sideroblastik).

Terapi - IVFD RL 1350 ml/24jam (14 tpm - Berikan infus larutan isotonik
MACRO) sesuai kebutuhan cairan
- Paracetamol Syrup 3 x 1 ½ cth parenteral (BB < 15kg
- Ambroxol Syrup 3 x ¾ cth 7ml/kgBB/jam, BB 15-40kg 5
ml/kgBB/jam, BB >40 kg 3
- Injeksi Ranitidin 2 x 1 amp
ml/kgBB/jam)
- Awasi Tanda-tanda Vital/ 4 Jam
- Beri antipiretik seperti
- Check Darah Perifer Lengkap/ 24
paracetamol, jangan berikan
jam
asetosal atau ibuprofen karena
- Check Serologi/Imunologi
dapat merangsang perdarahan
Dengue Serum
- Pantau TTV dan diuresis setiap
jam
- Periksa laboratorium tiap 6 jam
- Apabila terjadi penurunan Ht
dan keadaan membaik,
turunkan jumlah cairan secara
bertahap
- Apabila terjadi perburukan
klinis berikan tatalaksana sesuai
dengan tatalaksana syok
terkompensasi

You might also like