Professional Documents
Culture Documents
A. Deskripsi kasus Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari tanggal 25 mei 2017 hingga 04
juni 2017 berlokasi di IRNA Non Bedah Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang,
yang mana merupakan rumah sakit pemerintah yang menjadi rujukan untuk
wilayah Sumatera bagian tengah. Prevalensi pasien kanker paru di Ruang Paru
RSUP Dr. M. Djamil Padang cukup banyak dimana pada tahun 2016 terdapat
299 kasus.
1. Pengajian Partisipan 1 Tn.S umur 56 tahun dan partisipan 2 Ny.Z umur 73 tahun di
rawat di IRNA Non Bedah Paru RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan
diagnose medis kanker paru. Hasil dari pengkajian dapat dilihat di tabel di
bawah ini.
Partisipan 1 Partisipan 2 Seorang laki-laki, Tn.S, 56 th, status kawin, agama islam, pendidikan
terakhir SMP, pekerjaan wiraswasta, alamat jorong padang tangah horo salah dharmasraya.
Penanggung jawab: Ny.D, pekerjaan IRT, alamat di jorong padang tangah horo salah
dharmasraya, hubungan dengan pasien: anak kandung.
Keluhan utama: Pasien masuk melalui IGD RSUP Dr. M.Djamil padang melalui rujukan RS
dharmasraya pada tanggal 22-05-2017 pada jam 23.13 wib. Dengan keluhan utama nyeri pada
dada meningkat sejak sejak 8 hari yang lalu, batuk-batuk yang disertai dahak yang kental
berwarna putih, sesak nafas sejak 7 hari yang
Seorang perempuan, Ny.Z, 73 th, status kawin, agama islam, pendidikan terakhir SMA,
pekerjaan IRT, alamat bayua maninjau.
Penanggung jawab: Ny. E, pekerjaan IRT, alamat di bayua maninjau, hubungan dengan pasien:
anak kakak pasien.
Keluhan utama: Pasien masuk melalui poliklinik RSUP Dr. M.Djamil Padang pada tanggal 24-
05-2017 dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, sesak nafas 15 hari sebelum masuk RS,
batukbatuk(+).
Riwayat Kesehatan Sekarang: Saat dilakukan pengkajian pada hari selasa tanggal 30-05-2017
73
77
Riwayat Kesehatan Sekarang: Saat dilakukan pengkajian pada hari kamis tanggal 25-05-2017
ditemukan keluhan pada pasien nyeri dada sebelah kanan, nyeri terkadang menjalar sampai ke
leher serta belakang telinga, nyeri dirasakan karna beraktifitas, nyeri yang dirasakan berdenyut
dan tertusuk-tusuk, skala nyeri 6, nyeri yang di rasakan hilang timbul, durasi nyeri lama sekitar 1
jam TD:130/90, N: 92x/i, RR:20x/i, suhu:36oc.
Riwayat Kesehatan Dahulu: Pasien sebelumnya sudah pernah di rawat di rumah sakit dengan
penyakit yang sama dan pasien sebelumnya juga memiliki kebiasaan merokok klien sudah
merokok sejak SMA. Konsumsi rokok pasien dalam sehari sekitar 2 bungkus. klien baru berhenti
merokok 8 bulan terakhir.
Riwayat kesehatan keluarga: Pasien mengatakan saudaranya memiliki penyakit yang sama
seperti klien dan pasien tidak memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, DM dan TB.
Pola Aktifitas: Pola nutrisi pasien saat sehat makan sebanyak 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur
dengan porsi sedang dan klien minum air putih sebanyak 8 gelas sehari, saat sakit pasien
mendapat diit ML dari rumah sakit 3x sehari, pasien menghabiskan 1 porsi makanannya dan
pasien minum sekitar 8 gelas sehari.
Pola eliminasi ketika sehat pasien BAK 6-8x sehari dan BAB 1x
ditemukan keluhan pada pasien nyeri dada sebelah kiri, nyeri dirasakan saat melakukan aktifitas,
nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 5, nyeri yang dirasakan hilang timbul,
durasi nyeri sebentar, nafsu makan klien(-) TD:110/70, N:80x/i, RR:21x/i, suhu:36,5oc.
Riwayat Kesehatan Dahulu: Pasien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
efusi pleura. Klien memasak dengan tungku kayu bakar sekitar 50 tahun, Klien tidak memiliki
kebiasaan merokok.
Riwayat kesehatan keluarga: Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
yang sama dengannya. Pasien tidak memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, DM dan TB.
Pola Aktifitas: Pola nutrisi pasien saat sehat klien makan sebanyak 3x sehari dengan nasi , lauk,
sayur dengan porsi sedang dan pasien minum air putih sebanyak 7 gelas sehari, saat sakit pasien
mendapat diit ML dari rumah sakit 3x sehari tetapi pasien hanya menghabiskan makannya ½ dari
diit yang didapat dan pasien minum sebanyak 8 gelas sehari.
pola eliminasi pasien ketika sehat pasien BAK 5-7x sehari dan BAB 1x sehari kadang tidak ada,
saat pasien BAK 5-6x sehari dan BAB kadang sehari tidak ada.
pola istirahat dan tidur saat sehat pasien tidur 6-8 jam sehari, kualitas tidur baik, pasein tidur
sekitar 7-9 jam sehari. Pasien sering terbangun dimalam hari.
75
sehari, saat sakit klien BAK 5-7x sehari dan BAB dalam sehari kadang tidak ada.
Pola istirahat dan tidur saat sehat, pasien tidur 7-8 jam perhari, kualitas tidur baik. Saat sakit
,pasien tidur 8-10 jam perhari. Pasien sering terbangun dimalam hari.
Pola aktifitas dan latihan saat sehat pasien jarang berolah raga dan banyak melakukan pekerjaan
saja, saat sakit pasien banyak tidur dan istirahat.
Pemeriksaan fisik: Dari hasil pemeriksaan yang didapatkan TD:130/90, N: 92x/i, RR:20x/i,
suhu:36oc, kesadaran compos mentis. Kepala bersih, pembengkakan(-), konjungtiva anemis(-),
sclera ikterik(-), hidung simetris, tampak bersih, pernapasan cuping hidung(-), lesi(-),
kesimetrisan kanan lebih cembung dari kiri, pergerakan dinding dada kanan tertinggal dari kiri,
fremitus kanan lemah dari yang kiri, perkusi kanan redup kiri sonor, auskultasi bronkovesikuler.
Pemeriksaan kardiovaskuler di dapatkan ictus kordis tidak terlihat dan teraba, serta irama jantung
teratur. Hasil pemeriksaan sistem pencernaan : Mukosa mulut kering, bibir pucat, buncit(-),
Bising usus 15x/menit, Hepar teraba (-), nyeri tekan hepar(-), perkusi Timpani. Pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening(-). Turgor kulit buruk. Tangan kanan dan kiri
mengalami oedema. Pada ekstermits kanan bawah terpasang IVFD RL.
pola aktifitas dan latihan saat sehat pasien jarang olah raga dan hanya melakukan aktifitas
sebagai IRT, saat sakit klien banyak tidur dan istirahat.
Pemeriksaan fisik: Dari hasil pemeriksaan yag didapatkan TD:110/70, N: 80x/i, RR:21x/i,
suhu:36,5oc, kesadaran compos mentis. Kepala bersih, pembengkakan(-), konjungtiva anemis(-),
sclera ikterik(-), hidung simetris, tampak bersih, pernapasan cuping hidung(-), lesi(-), pergerakan
dinding dada kiri tertinggal dari kanan, fremitus kiri lemah dari yang kanan, perkusi kanan sonor
kiri pekak, auskultasi bronkovesikuler. Pemeriksaan kardiovaskuler di dapatkan ictus kordis
tidak terlihat dan teraba, serta irama jantung teratur. Hasil pemeriksaan sistem pencernaan :
Mukosa mulut kering, bibir pucat, buncit(-), Bising usus 14x/menit, Hepar teraba (-), nyeri tekan
hepar(-), perkusi Timpani. Pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening(-). Turgor kulit
baik. Pada ekstermits kanan atas terpasang IVFD NaCl 0,9%.
Data psikologis: Kondisi emosional pasien baik saat di lakukan pengkajian. Selama dirawat
pasien menerima penyakitnya. Pasien berkomunikasi menggunakan bahasa minang.
Data penunjang: Pada tanggal 29-05-2017 didapatkan hasil labor Hb= 11,1 g/dl (perempuan 12-
16 g/dl), leukosit= 7.770/mm3 (5000-10.000), trombosit 288.000/mm3 (150.000400.000),
hematokrit= 34% (perempuan 37-43), basofil= 0% (0
76
Data psikologis: Kondisi emosional pasien baik saat di lakukan pengkajian. Selama dirawat di
RS pasien dapat menerima keadaannya dan penyakit yang di deritanya. Pasien berkomunikasi
dengan keluarga menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
Data penunjang: Pada tanggal 27-05-2017 didapatkan hasil labor Hb= 9,8 g/dl (laki-laki 14-18
g/dl), leukosit= 31.570/mm3 (5000-10.000), trombosit 393.000/mm3 (150.000400.000),
hematokrit= 31% (lakilaki 40-48), basofil= 0% (0-1), eosinofil=0% (1-3), N. batang=2% (2-6),
N. segmen= 90% (50-70), limfosit=2% (20-40), monosit= 0% (2-8), glukosa sewaktu= 140
mg/dl (<200)
Terapi pengobatan yang di dapat Tn.S infuse RL 12 jam/kolf, injeksi ceftriaxon 1x2gr, injeksi
ranitidine 2x1 ampul, dexsametason 3x1 ampul, lasix 1x1 ampul, levofloxacin infuse 1x750 mg,
durogesic pact 50g, mst 2x15g, prodota 2x110g.
1), eosinofil=3% (1-3), N. batang=4% (2-6), N. segmen= 74% (50-70), limfosit=13% (20-40),
monosit= 6% (2-8).
Terapi obat yang di dapat Ny.Z infuse NaCl 0,9% 12 jam/kolf, injeksi ceftriaxon 2x2gr, ranitidin
2x1 ampul, paracetamol 3x500mg, codein 3x1 mg
2. Diagnosa keperawatan
ini.
77
Partisipan 1 Partisipan 2 Diagnosa pertama nyeri kronik berhubungan dengan sel kanker pada
paru kanan. Ds: pasien mengatakan nyeri P (pemicu): nyeri terasa saat beraktifitas, Q (kualitas
nyeri): nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan berdenyut, R (lokasi): nyeri pada dada
kanan, S (intensitas): skala nyeri 6, T (waktu): nyeri terasa hilang timbul dan durasi nyeri lama
sekitar 1 jam, Do: pasien tampak meringis, pasien tampak memegang dada kanan, TD:130/90, N:
92x/i
Diagnosa kedua kelebihan volume cairan berhubungan dengan penumpukan cairan, Ds: pasien
mengatakan tangan kanan dan kiri bengkak, Do: tangan kanan dan kiri tampak bengkak, di tekan
kembali lama
Diagnosa ketiga intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, Ds: pasien
mengatakan pusing, pasien mengatakan tidak memiliki tenaga, Do: pasien tampak lemah, wajah
pucat, pasien banyak tidur
Diagnose pertama nyeri kronik berhubungan dengan sel kanker pada paru kiri. Ds: pasien
mengatakan nyeri P (pemicu): nyeri terasa saat beraktifitas, Q (kualitas nyeri): nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk-tusuk, R (lokasi): nyeri pada dada kiri, S (intensitas): skala nyeri 5, T
(waktu): nyeri terasa hilang timbul dan durasi nyeri sebentar, Do: pasien tampak meringis, pasien
tampak memegang dada kiri, TD:110/70, N: 80x/i.
Diagnose kedua ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat, Ds: pasien mengatakan tidak selera makan, nafsu makan menurun,
Do: pasien tampak tidak nafsu makan, klien tampak pucat, makan habis ½ porsi, konjungtiva
anemis, Hb= 11,1 g/dl
Diagnose ketiga intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, Ds: pasien
mengtakan saat mencoba berdiri seperti mau jatuh, dan juga terasa pusing, Do: pasien tampak
pucat dan lemah
3. Intervensi keperawatan
pada NIC dan NOC. Berikut adalah rencana asuhan keperawatan pada
78
NOC
Kontrol nyeri
Tingkat nyeri
Kriteria hasil :
2) Mengerang dan menangis tidak ada 3) Iritabilitas tidak ada 4) Bisa beristirahat 5) Tidak ada
ketegangan otot 6) Tidak ada ekspresi nyeri pada wajah
Manajemen nyeri
NOC Kontrol nyeri Kriteria hasil: 1) Mengenali kapan nyeri terjadi 2) Menggambarkan faktor
penyebab 3) Menggunakan tindakan pencegahan 4) Menggunakan analgesik yang digunakan 5)
Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada profesional kesehatan
Tingkat nyeri
Kriteria hasil :
2) Mengerang dan menangis tidak ada 3) Iritabilitas tidak ada 4) Bisa beristirahat 5) Tidak ada
ketegangan otot 6) Tidak ada ekspresi nyeri pada wajah
79
secara kompehensif yang meliputi lokasi, karakteristik, frekuensi durasi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri b) Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenal ketidaknyamanan terutama
pada mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif c) Gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri
d) Gali bersama pasien faktor-faktor yang bisa memperingan nyeri atau memperberat nyeri e)
Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (seperti, terapi musik, pijatan, relaksasi dan nafas
dalam) f) Gali penggunaan farmakologi yang dipakai pasien saat ini untuk menurunkan nyeri g)
Berikan individu penurun nyeri yang optimal dengan peresepan analgesik h) Dukung pasien
untuk istirahat yang adekuat untun menurunkan rasa nyeri i) Monitor kepuasan pasien terhadap
manajemen nyeri dalam interval yang spesifik
Pemberian analgesik a) Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri sebelum
mengobati pasien b) Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik
50
Pemberian analgesik
a) Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri sebelum mengobati pasien b) Cek
perintah pengobatan meliputi obat, dosis, dan frekuensi obat analgesik yang diresepkan c) Cek
adanya riwayat alergi obat d) Tentukan pilihan obat analgesik berdasarkan tipe dan keparahan
nyeri e) Monitor tanda vital sebelum dan sesudah memberikan analgesik f) Berikan kebutuhan
kenyamanan dan aktifitas lain yang dapat membantu relaksasi untuk memfasilitasi penurunan
nyeri g) Berikan analgesik sesuai waktunya, terutama pada nyeri yang berat h) Dokumentasikan
respon terhadap analgesik dan adanya efek samping
NOC Keseimbangan cairan kriteria hasil : 1) Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
tidak terganggu 2) Turgor kulit tidak terganggu 3) Edema perifer tidak
yang diresepkan c) Cek adanya riwayat alergi obat d) Tentukan pilihan obat analgesik
berdasarkan tipe dan keparahan nyeri e) Monitor tanda vital sebelum dan sesudah memberikan
analgesik f) Berikan kebutuhan kenyamanan dan aktifitas lain yang dapat membantu relaksasi
untuk memfasilitasi penurunan nyeri g) Berikan analgesik sesuai waktunya, terutama pada nyeri
yang berat h) Dokumentasikan respon terhadap analgesik dan adanya efek samping.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
tidak adekuat
NOC Nafsu makan Kriteria Hasil : 1) Hasrat/keinginan untuk makan meningkat 2) Energi untuk
makan meningkat 3) Intake makanan adekuat 4) Intake nutrisi adekuat 5) Intake cairan adekuat
NIC Manajemen nutrisi a) Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi
kebutuhan gizi b) Identifikasi adanya alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien
51
NIC Manajemen elektroli/cairan a) Pantau kadar serum elektrolit yang abnormal seperti yang
tersedia b) Berikan cairan yang sesuai c) Monitor hasil laboratorium yang relevan d) Jaga
pencatatan intake/asupan dan output yang akurat e) Monitor tanda-tanda vital f) Minimalkan
asupan makanan dan minuman dengan diuretic g) Jaga infus intravena yang tepat h) Pastikan
bahwa larutan intravena yang mengandung elektrolit diberikan dengan aliran yang konstan dan
sesuai
Monitor cairan a) Tentukan jenis dan jumlah intake/asupan cairan serta kebiasaan eliminasi b)
Periksa isi ulang kapiler dengan memegang tangan pasien pada tinggi yang sama seperti jantung
dan menekan jari tengah selama 5 detik lalu lepaskan tekanan dan hitung wktu sampai jari
kembali merah c) Periksa turgor kulit dengan memegang dengan kedua tangan dan lepaskan d)
Monitor berat badan e) Monitor asupan dan pengeluaran
c) Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi (diet) d) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
diet yang dibutuhkan e) Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makan
( misalnya : bersih, santai, dan bebas dari bau yang menyegat) f) Lakukan dan bantu pasien
terkait perawatan mulut sebelum makan g) Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi tegak saat
makan jika memungkinkan h) Monitor kalori dan asupan makanan i) Monitor kecendrungan
penurunan berat badan
NOC a. Kelelahan : efek yang menganggu kriteria hasil: 1) Tidak ada malaise 2) Tidak ada
lethargi 3) Tidak ada gangguan aktifitas fisik 4) Tidak ada gangguan rutinitas
b. Perawatan Diri : Aktivitas sehari-hari kriteria hasil: 1) Mampu berpindah dan memposisikan
diri 2) Mampu makan dengan mandiri 3) Mampu berpakaian 4) Mampu melakukan kebersihan
badan dan mulut
52
f) Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urin g) Monitor kadar serum albumin dan protein total
h) Monitor tanda-tanda vital
NOC a. Kelelahan : efek yang menganggu kriteria hasil: 1) Tidak ada malaise 2) Tidak ada
lethargi 3) Tidak ada gangguan aktifitas fisik 4) Tidak ada gangguan rutinitas
b. Perawatan Diri : Aktivitas sehari-hari kriteria hasil: 1) Mampu berpindah dan memposisikan
diri 2) Mampu makan dengan mandiri 3) Mampu berpakaian 4) Mampu melakukan kebersihan
badan dan mulut
NIC Terapi aktivitas a) Bantu pasien untuk memilih aktivitas dan pencapaian tujuan melalui
aktivitas yang konsisten b) Bantu pasien memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang dilakukan c) Bantu pasien dan keluarga
NIC Terapi aktivitas a) Bantu pasien untuk memilih aktivitas dan pencapaian tujuan melalui
aktivitas yang konsisten b) Bantu pasien memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang dilakukan c) Bantu pasien dan keluarga mengidentifikasi kelemahan d)
Intruksikan pasien dan keluarga mempertahankan fungsi dan kesehatan terkait sosial, spiritual,
dan kognisi e) Intruksikan pasien dan keluarga beradaptasi dengan lingkungan f) Bantu
memenuhi aktifitas sehari-hari pasien g) Ciptakan lingkungan yang aman h) Bantu pasien dan
keluarga mengevaluasi kemampuan pasien dalam beraktifitas.
Manajemen energi a) Kaji status fisiologis pasien terhadap kelelahan b) Anjurkan pasien
mengungkapkan kemampuannya c) Pilih intervensi yang mengurangi kelelahan d) Tentukan
jenis dan banyak aktifitas yang dilakukan e) Monitor intake nutrisi untuk mengetahui sumber
energy f) Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai asupan energi yang sesuai kebutuhan g)
Tingkatkan tirah baring dan waktu istirahat pasien h) Lalukan ROM pasif/aktif
53
Manajemen energi a) Kaji status fisiologis pasien terhadap kelelahan b) Anjurkan pasien
mengungkapkan kemampuannya c) Pilih intervensi yang mengurangi kelelahan d) Tentukan
jenis dan banyak aktifitas yang dilakukan e) Monitor intake nutrisi untuk mengetahui sumber
energy f) Kolaborasi dengan ahli gizi mengenai asupan energi yang sesuai kebutuhan g)
Tingkatkan tirah baring dan waktu istirahat pasien h) Lalukan ROM pasif/aktif
54
Partisipan 1 Partisipan 2 Perencanaan untuk diagnosa keperawatan pertama yaitu Nyeri kronik
berhubungan dengan sel kanker pada paru kanan, peneliti melakukan tindakan keperawatan
seperti melakukan manajemen nyeri dengan cara melakukan pengkajian nyeri komprehensif
dengan memantau karakteristik nyeri PQRST (Provoking Incident, Quality of pain, Region,
Severety of Pain, Time),menganjurkan pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyeri nyeri
dengan tekhnik non farmakologis seperti (teknik relaksasi yaitu teknik nafas dalam dan terapi
mendengarkan ayat suci al-quran), memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri (durogesic
pact 50gr dan mst 2x15g) dan menganjurkan pasien untuk istirahat cukup
Pada diagnosa keperawatan yang ke 2 yaitu Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penumpukan cairan peneliti melakukan tindakan keperawatan seperti memonitor hasil
laboratorium yang relevan, memonitor tanda-tanda vital, menjaga pencatatan intake/asupan dan
output yang akurat, memeriksa isi ulang kapiler, memeriksa turgor kulit dengan memegang
dengan kedua tangan dan lepaskan, memonitor asupan dan pengeluaran, jaga infus intravena
yang tepat
Perencanaan untuk diagnosa keperawatan pertama yaitu Nyeri kronik berhubungan dengan sel
kanker pada paru kiri, peneliti melakukan tindakan keperawatan seperti melakukan manajemen
nyeri dengan cara melakukan pengkajian nyeri komprehensif dengan memantau karakteristik
nyeri PQRST (Provoking Incident, Quality of pain, Region, Severety of Pain,
Time),menganjurkan pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyeri nyeri dengan tekhnik
non farmakologis seperti (teknik relaksasi yaitu teknik nafas dalam dan terapi mendengarkan
ayat suci al-quran), memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri (codein 3x1mg) dan
menganjurkan pasien untuk istirahat cukup
Pada diagnosa keperawatan yang ke 2 yaitu Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat peneliti melakukan tindakan
mengidentifikasi alergi dan intoleransi terhadap makanan, mengatur diit yang diperlukan,
menganjurkan diit pasien sesuai kebutuhan, memonitor kalori dan asupan nutrisi, Ciptakan
lingkungan yang optimal pada saat mengkonsumsi makan ( misalnya : bersih, santai, dan bebas
dari bau yang menyegat).
55
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi dilakukan setiap hari selama 6 hari. Berikut adalah hasil evaluasi
Hasil evaluasi dari malasah keperawatan nyeri selama 6 hari perawatan ditemukan nyeri sudah
Tindakan keperawatan yang dilakukan selama 6 hari dari tanggal 30 mei-4 juni 2017 sudah
dilaksanakan secara komprehensif dengan acuan intervensi nanda nicnoc. Evaluasi yang
dilakukan dengan metode soap untuk mengetahui keefektifan dari tindakan keperawatan yang
dilakukan. Peneliti melakukan evaluasi keperawatan terhadap pasien selama 24 jam dengan shift
berikutnya peneliti medokumentasikan melalui catatan keperawatan yang telah dilakukan oleh
perawat ruangan yang dinas pada shift tersebut
Hasil evaluasi dari malasah keperawatan nyeri selama 6 hari perawatan ditemukan nyeri sudah
56
mulai berkurang, pada hari 1-4 nyeri yang dirasakan pasien masih pada skala 6, tetapi pada hari
5-6, nyeri yang dirasakan sudah berkurang sedikit dengan skala nyeri yang dirasakan 5, Pada
masalah keperawatan kelebihan volume cairan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6
hari di dapatkan hasil pada tangan pasien yang mengalami oedema sudang mulai berkurang
oedema pada tangan kiri lebih cepat berkuarng dari tangan kanan, pada masalah keperawatan
intolerensi aktivitas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 hari di dapatkan hasil klien
masih belum mampu melakukan aktivitas sendiri masih di bantu keluarga.
mulai berkurang, pada hari 1-3, nyeri yang dirasakan pasien masih pada skala 5, tetapi pada hari
4-6, nyeri yang dirasakan sudah berkurang sedikit dengan skala nyeri yang dirasakan 3-4, Pada
masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 6 hari di dapatkan hasil nafsu makan klien sudsah mulai
meningkat, serta makan pasien sudah habis 1 porsi, pada masalah keperawatan intolerensi
aktivitas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 hari di dapatkan hasil pasien sudah
mampu melakukan aktifitas sendiri pasien sudah mulai berjalan walau masih di bantu oleh
keluarga.
B. Pembahasan kasus
Pada pembahasan kasus ini penulis akan membahas kesinambungan antara teori
dengan laporan kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus nyeri pada
Tn.S dan Ny.Z dengan penyakit kanker paru di RSUP Dr. M. Djamil padang, yang
telah dilakukan dari tanggl 25 mei – 4 juni 2017, Kegiatan yang dilakukan
1. Pengkajian
Pengkajian keperwatan pada Tn.S dan Ny.Z dengan penyakit kanker paru
Mei – 4 Juni 2017 dengan metode wawancara, pemeriksaan fisik dan studi
penunjang.
57
yang dirasakan lama lebih kurang sekitar 1 jam, nyeri dirasakan saat
melakukan aktivitas. Hasil pengakjian dari Ny.Z umur 73 tahun nyeri yang
dirasakan seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 5, nyeri yang dirasakan
(2007) tumor akan dapat menekan atau menginfiltrasi vena kava superior
saragih (2010) bahwa nyeri merupakan keluhan utama pada kanker paru
keluhan utama nyeri dada. Perbedaan jenis kelamin dan usia antara Tn.S
sudah pernah di rawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama dan
sejak SMA. Konsumsi rokok pasien dalam sehari sekitar 2 bungkus. klien
Tn.S merupakan sorang perokok dan Ny.Z penyebab dari kanker parunya
dari faktor lingkungan (arif muttaqin, 2012).
2. Diagnosa
58
Hasil pengkajian yang dilakukan pada Tn.S dan Ny.Z didapatkan beberapa
keperawatan yaitu: 1). Nyeri kronik berhubungan dengan sel kanker pada
3. Intervensi
keperawatan yang sesuai pada kasus. Pada diagnose yang pertama yaitu
nyeri kronik yang berhubungan dengan sel kanker pada paru dengan
59
farmakologis seperti (teknik relaksasi yaitu teknik nafas dalam dan terapi
cairan dengan kriteria hasil Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
yang tepat.
intake makanan adekuat, intake nutrisi adekuat, dan intake cairan adekuat
pada saat mengkonsumsi makan ( misalnya : bersih, santai, dan bebas dari
dengan kriteria hasil tidak ada malaise, tidak ada lethargi, tidak ada
60
dan memposisikan diri, mampu makan dengan mandiri, mampu
pasien tidak ada kesenjangan antara teori dengan kasus yang ditemukan
4. Implementasi
tanggal 25-30 mei 2017 dan pada Ny.Z dilakukan dari tanggal 30 mei – 4
juni 2017.
obat anti nyeri yaitu durogesic pact 50gr dan mst 2x15g, sedangkan pada
61
ataupun non farmakologi. Pada pemberian obat anti nyeri pada partisipan
1 dan 2 mendapat obat yang berbeda karna nyeri yang di alami pada
62
nafsu makan pasien kembali itu sangat baik untuk peningkatan berat badan
pasien.
yang dapat dilakukan kita bisa menhindari pasien dari pemikiran bahwa
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan, pada tahap ini
perawatan ditemukan nyeri sudah mulai berkurang, pada hari 1-4 nyeri
yang dirasakan pasien masih pada skala 6, tetapi pada hari 5-6 nyeri yang
durasi dari nyeri yang dirasaka masih lama, Hasil evaluasi dari malasah
mulai berkurang, pada hari 1-3, nyeri yang dirasakan pasien masih pada
skala 5, tetapi pada hari 4-6, nyeri yang dirasakan sudah berkurang sedikit
dengan skala nyeri yang dirasakan 3-4, durasi nyeri yang dirasakan
sebentar,
63
hari di dapatkan hasil nafsu makan klien sudsah mulai meningkat, serta