You are on page 1of 11

Borang Fortofolio

Nama peserta : Halti Nurana Hutauruk


Nama wahana : RSUD Toboali, Bangka Selatan
Topik : Hernia Inguinalis
Tanggal ( kasus ): Laki
Deskripsi : 01 -Juni
laki,2018
52 tahun
Tujuan : Diagnosa dan penatalaksanaan hernia inguinalis
Nama pasien : Tn. P

Tanggal presentasi : 06 Juni 2018


Tempat presentasi : RSUD Toboali,Bangka Selatan
Objek presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka

Diagnostic Manajemen Masalah Istimewa


Dewasa Neonatus Bayi Anak
Bahan bahasan : Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Mail

Data pasien : Nama pasien : Tn. P Nomor registrasi : 061521

Nama wahana : RSUD Toboali, Bangka Selatan Terdaftar sejak : 01 Juni 2018

Data utama untuk bahan diskusi :


1. Anamnesa : Tn. Z , laki-laki, 52 tahun dibawa keluarga dengan keluhan bengkak pada lipatan
paha kanan sejak 3 tahun yang lalu. Bengkak nyeri (+), pasien riwayat pekerjaannya kuli
bagunan sudah 10 tahun dan sering mengangkat beban berat. Awalnya benjolan masih bisa
dimasukkan dan tidak nyeri, benjolan bila pasien batuk semakin besar. Saat ini pasien mengeluh
benjolan dilipatan paha semakin besar (+), mual (+), muntah (-), riwayat batuk lama (-), riwayat
penurunan berat badan (-), pasien BAB (+) keras dan sulit , BAK (+) normal, riwayat alergi obat
(-),
2. Riwayat pengobatan : -
3. Riwayat penyakit terdahulu :
 Riwayat Tb paru (-)
 Riwayat tekanan darah tinggi (-)
 Riwayat trauma kepala (-)
 Riwayat DM (-)
4. Riwayat penyakit keluarga : (-)

5. Riwayat sosial : pasien merupakan seorang buruh bangunan, sering mengangkat beban berat
selama 10 tahun..

Vital sign :
Kesadaran (gcs) E4V5M6
TD : 120/80
HR : 78x/i
RR : 20 X/i
T : 36,8 o C

Mata
Conjungtiva anemis (-), pupil isokor (+),

Hidung
Septum deviasi (-), epistaksis (-), sekret (-)

Tenggorokan
Tonsil hiperemis (-)

Paru
SP : vesikuler (+), ronki (-),wheezing (-)
Stem fremitus paru kanan = kiri

Cor
BJ I ,BJ II , Gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Soepel, peristaktik (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas atas / bawah : hangat

Genitalia
Tampak benjolan konsistensi lunak (+), ukuran 7x5x3 cm, tidak bisa dimasukkan kembali

Rectal Tuse
Prostat arah jam 9, konsistensi lunak (+), mukosa licin (+), nyeri tekan (-).

1. Pemeriksaan neurolois : dalam batas normal

2. Daftar pustaka

 Angka kejadian hernia inguinalis Ditjen Bina YanMedik DepKes RI. 2008.

www.depkes.go.id.ditjen-bina-yanmedik. Di akses 24 April 2018.


 Liang MK et al, 2015.The Schwartz’s Principles of Surgery, 10th ed, Mc Graw Hill
education, New York, United Stated, 1241
 Ruhl CE dan Everhart JE. 2007. Risk Factor for Inguinal Hernia among Adults in The
US Population. America Journal Of Epidemiology. U.S.A.
(http://aje.oxfordjournals.org/co ntent/165/10/1154.full).

Hasil pembelajaran :
1. Diagnosa Hernia Inguinalis
2. Tatalaksana Hernia Inguinalis

‘’ SUBJECTIVE “

 Laki-laki usia 52 tahun bengkak dilipatan paha sejak 3 tahun yang lalu. Nyeri (+)
 Riwayat pekerjaan buruh bangunan 10 tahun yang lalu, sering mengangkat beban
berat, mual (+), muntah (-).
 Riwayat BAB keras dan sulit,

‘’OBJECTIVE ‘’

 Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran : compos mentis GCS : E4V5M6
 Vital sign :
TD : 120/80
HR : 78X/I
RR : 20 X/i
T : 36,8 o C

 Mata
Conjungtiva anemis (-), pupil anisokor (+),

 Hidung
Septum deviasi (-), epistaksis (-), sekret (-)

 Tenggorokan
Tonsil hiperemis (-)

 Paru
SP : vesikuler (+), ronki (-),wheezing (-)
Stem fremitus paru kanan = kiri

 Cor
BJ I ,BJ II , Gallop (-), murmur (-)

 Abdomen

Soepel, peristaktik (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-).

 Ekstremitas atas / bawah : hangat

 Genitalia
Tampak benjolan konsistensi lunak (+), ukuran 7x5x3 cm, tidak bisa
dimasukkan kembali

 Rectal Tuse
Prostat arah jam 9, konsistensi lunak (+), mukosa licin (+), nyeri tekan (-).
 Pemeriksaan neurolois : dalam batas normal

‘’ working diagnosis ‘’

1. Hernia inguinalis irreponibel


2. Hernia inguinalis inkarserata
3. Hernia inguinalis strangulata

‘’ Pemeriksaan Penunjang ‘’

Pemeriksaan 01 Juni 2018

HB/HT 13,2/ 42
Leukosit 15.500
eritrosit 4,7
Trombosit 350.000
Diff count 0/0/2/40/4/2
Malaria -
GDS 131

ureum 30
creatinin 0,8

Urinanalisa

Warna Kuning jernih


Eritrosit -
Protein -

‘’ASSASMENT’’

Pada pasien dijumpai hernia inguinalis dextra , irreponibel dan dijumpai nyeri. Pasien
memiliki faktor resiko terjadinya hernia inguinalis yaitu : usia >40 tahun , riwayat pekerjaan buruh
bangunan dan sering mengangkat beban berat selama kurang lebih 10 tahun. Hernia inguinalis harus
segera ditanganin karna dapat menyebabkan obstruksi usus yang dapat menyebabkan kematian.
Penatalaksaan hernia adalah dengan tindakan operatif yaitu dilakukannya herniotomi (pada anak-anak )
dan herniorafi (pada orang dewasa )
HERNIA INGUINALIS
Anatomi Regio Inguinalis
Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4cm dan terletak 2-
4cm diatas ligamentum inguinale, Ligamentum Inguinale merupakan penebalan bagian bawah
aponeurosis muskulus oblikus eksternua. Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang
pubis. Dinding yang membatasi kanalis inguinalis adalah 4 :
a. Anterior: dibatasi oleh aponeurosis muskulus oblikus eksternus dan 1/3 lateralnya muskulus oblikus
internus.
b. Posterior: dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang bersatu dengan fasia
transversalis dan membentuk dinding posterior di bagian lateral. Bagian medial dibentuk oleh fasia
transversa dan konjoin tendon, dinding posterior berkembang dari aponeurosis muskulus transversus
abdominis dan fasia transversal.
c. Superior: dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus oblikus internus dan muskulus transversus
abdomnis dan aponeurosis.
d. Inferior: dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare bagian ujung atas dari kanalis inguinalis
adalah internal inguinal ring. Ini merupakan defek normal dan fasia transversalis dan berbentuk huruf
“U” dan “V” dan terletak di bagian lateral dan superior. Batas cincin interna adalah pada bagian atas
muskulus transversus abdominis, iliopubik tract dan interfoveolar (Hasselbach) ligament dan pembuluh
darah epigastrik inferior di bagian medial. Kanalis inguinalis pria terdapat duktus deferens, tiga arteri
yaitu: arteri spermatika interna, arteri diferential dan arteri spermatika eksterna, lalu plexus vena
pampiniformis, juga terdapat tiga nervus yaitu: cabang genital dari nervus genitofemoral, nervus
ilioinguinalis dan serabut simpatis dari plexus hipogastrik dan tiga lapisan fasia yaitu: fasia spermatika
eksterna yang merupakan lanjutan dari fasia innominate, lapisan kremaster berlanjut dengan
serabutserabut muskulus oblikus internus, dan fasia otot lalu fasia spermatika interna yang merupakan
perluasan dari fasia transversal.

Definisi Hernia Inguinalis


Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal masuk ke rongga melalui defek
atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah
usus halus, tetapi bisa juga merupakan suatu jaringan lemak atau omentum.

Klasifikasi Hernia Inguinalis


Klasifikasi hernia inguinalis yaitu:
1. Hernia inguinalis indirek Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis, diduga
mempunyai penyebab kongenital. Kantong hernia merupakan sisa prosesus vaginalis peritonei
sebuah kantong peritoneum yang menonjol keluar, yang pada janin berperan dalam pembentukan
kanalis inguinalis. Oleh karena itu kantong hernia masuk kedalam kanalis inguinalis melalui
anulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri
kanalis nguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulis inguinalis eksternus. lateral dari
arteria dan vena epigastrika inferior. Hernia ini lebih sering dijumpai pada sisi kanan.
Hernia inguinalis indirek dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Merupakan sisa prosessus vaginalis dan oleh karena itu bersifat kongenital.
b. Angka kejadian hernia indirek lebih banyak dibandingkan hernia inguinalis direk.
c. Hernia indirek lebih sering pada pria daripada wanita.
d. Hernia indirek lebih sering pada sisi kanan Sering di temukan pada anak-anak dan dewasa muda.
f. Kantong hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis melalui anulus inguinalis profundus dan lateral
terhadap arteria dan vena epigastrika inferior.
g. Kantong hernia dapat meluas melalui anulus inguinalis superficialis, terletak di atas dan medial
terhadap tuberkulum pubikum.
h. Kantong hernia dapat meluas ke arah bawah ke dalam kantong skrotum atau labium majus.

2. Hernia inguinalis direk Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis. Hernia ini
melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa epigastrika inferior di daerah yang dibatasi
segitiga Hasselbach. Hernia inguinalis direk jarang pada perempuan, dan sebagian bersifat
bilateral. Hernia ini merupakan penyakit pada laki-laki lanjut usia dengan kelemahan otot
dinding abdomen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hernia inguinalis


a..Usia
Usia adalah salah satu penentu seseorang mengalami hernia inguinalis, sebagaimana pada hernia
inguinalis direk lebih sering pada laki-laki usia tua yang telah mengalami kelemahan pada otot dinding
abdomen. 1 Sebaliknya pada dewasa muda yang berkisar antara 20-40 tahun yang merupakan usia
produktif. Pada usia ini bisa terjadi peningkatan tekanan intraabdominal apabila pada usia ini melakukan
kerja fisik yang berlangsung terus-menerus yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia inguinalis
indirek.
b. Pekerjaan
Pekerjaan yang dapat menimbulkan risiko terjadinya hernia inguinalis ialah pekerjaan fisik yang
dilakukan secara terus-menerus sehingga dapat meningkatan tekanan intraabdominal dan salah satu
faktor yang mempengaruhi terjadinya hernia inguinalis. 2 Aktivitas (khususnya pekerjaan) yang
menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen memberikan predisposisi besar terjadinya hernia
inguinalis pada pria. 8 Dan apabila terjadi pengejanan pada aktivitas fisik maka proses pernapasan
terhenti sementara menyebabkan diafragma berkontraksi sehingga meningkatkan kedalaman rongga
torak, pada saat bersamaan juga diafragma dan otot-otot dinding perut.
c.Batuk Kronis
Proses batuk terjadi didahului inspirasi maksimal, penutupan glotis, peningkatan tekanan intratoraks lalu
glotis terbuka dan dibatukkan secara eksplosif untuk mengeluarkan benda asing yang ada pada saluran
respiratorik. Inspirasi diperlukan untuk mendapatkan volume udara sebanyakbanyaknya sehingga terjadi
peningkatan intratorakal.

d. Obesitas
Obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa
Gambaran Klinis
Sebagian besar hernia inguinalis adalah asimtomatik, dan kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan fisik
rutin dengan palpasi benjolan pada annulus inguinalis superfisialis atau suatu kantong setinggi annulus
inguinalis profundus. 1 Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang
timbul pada waktu mengedan. Batuk atau mengangkat benda berat, dan menghilang waktu istirahat
baring. Pada bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui
oleh orang tua. Jika hernia terjadi pada anak atau bayi, gejalanya terlihat anak sering gelisah, banyak
menangis, dan kadang-kadang perut kembung, harus dipikirkan kemungkinan terjadi hernia strangulata.
Pada inspeksi diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia dalam posisi
berdiri dan berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan atau keadaan
asimetri dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, di raba konsistensinya dan
dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi. Setelah benjolan tereposisi dengan jari telunjuk
atau jari kelingking pada anak-anak. Cincin hernia dapat diraba, dan berupa anulus inguinalis yang
melebar.

Penatalaksanaan H. Inguinalis
a. Prinsip Pengobatan Operative pada Hernia Inguinalis Sebelum tindakan operasi pada pasien hernia,
terlebih dahulu juga harus memperbaiki faktor yang memperburuk hernia (batuk kronis, obstruksi
prostat, tumor kolon, ascites13
b. Jenis-jenis Operasi pada Hernia Inguinalis Tujuan dari semua perbaikan hernia adalah untuk
menghilangkan kantong peritoneal (pada hernia inguinalis indirek) dan untuk menutupi defek pada fasia
di dinding inguinal. Perbaikan tradisional didekati jaringan asli menggunakan jahitan permanen.
a. Herniotomi
Herniotomi adalah tindakan membuka kantong hernia, memasukkan kembali isi kantong hernia ke
rongga abdomen, serta mengikat dan memotong kantong hernia. Herniotomi dilakukan pada anak-anak
dikarenakan penyebabnya adalah proses kongenital dimana prossesus vaginalis tidak menutup.
b. Herniorafi
Herniorafi adalah membuang kantong hernia di sertai tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding
perut bagian bawah di belakang kanalis inguinalis. Herniorafi dilakukan pada orang dewasa karena
adanya kelemahan otot atau fasia dinding belakang abdomen.
c. Hernioplasti
Hernioplasti adalah tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang
kanalis inguinalis.
‘’ PLAN ‘’
Observasi,
Herniorafi

‘’ DIAGNOSA ‘’
Hernia Inguinalis dextra

‘’ PENGOBATAN ‘’

 IVFD RL15 tpm


 Inj.Ranitidin 1 amp/12 jam
 Inj.omeprazole 1 vial /24 jam
 Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
 Pasien dipuasakan

FOLLOW UP

02 Juni 2018 03 Juni 2018 04 Juni 2018


S: bengkak dilipatan paha S: nyeri bekas luka operasi +, S: nyeri luka bekas operasi+,
kanan +, mual +, muntah -, darah -,nanah-. Demam -, mual mual -, muntah -, demam -,
demam -, -,muntah - O : conj.anemis –
O : conj.anemis – O : conj.anemis – Td : 110/70
Td : 110/70 Td : 120/70 HR : 70x/i
HR : 72x/i HR : 68x/i RR : 20x/i
RR : 20x/i RR : 20x/i Temp : 36,9
Temp : 36,9 Temp : 36,8 Luka bekas operasi + kering,
nanah -, darah -.
Genitalia : benjolan konsistensi A : Post OP Repair Hernia
Drain 80 cc, urin output > 500
lunak (+), ukuran 7x5x3 cm inguinalis (H1)
cc
dilipatan paha kanan ,nyeri (+), P : IVFD RL15 tpm
A : Post Op repair hernia
A : Hernia imguinalis dextra Inj.Ranitidin 1 amp/12 jam
inguinalis (H2)
P : IVFD RL15 tpm Inj.ketorolac 1 amp /12 jam
P : IVFD RL15 tpm
Inj.Ranitidin 1 amp/12 jam Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj.Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj.omeprazole 1 vial /24 jam Diet MB
Inj.ketorolac 1 amp/12 jam
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Kateter terpasang
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Pasien dipuasakan Drain terpasang
Diet MB
Kateter terpasang Rencana : observasi ttv, terapi
Kateter (aff)
Rencana : operasi repair hernia teruskan
Drain (aff)
(informe consent keluarga ) Pantau drain., bila drain <100 cc
(aff besok ) urin uotput. Bila uo Rencana : rawat jalan poli
>500 cc aff kateter.

05 Juni 2018
S: nyeri luka bekas operasi sudah berkurang,
mual -, muntah -, demam -,
O : conj.anemis –
Td : 110/70
HR : 72x/i
RR : 20x/i
Temp : 36,9
Luka operasi kering +, nanah -, darah -.
A : Post Op reapir hernia inguinalis (H3)

P : cefixime tab 200 mg 2x1


Pct 3x1 (kp)

Kontrol Poli

You might also like