Professional Documents
Culture Documents
KERACUNAN
OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS IV A KEPERAWATAN
1. FAULINA
2. ELEN TRIANANDA
3. GLADYS P
4. WENY WIDYANSARI
5. SUCIAWATI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya
dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penyusunan tugas ini adalah untuk
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
pembaca demi kesempurnaan tugas yang serupa dimasa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ....................................................................................... 2
A. Tinjauan Medis
1. Pengertian ............................................................................ 3
3. Patofisiologi ...................................................................... 16
5. Penatalaksanaan ................................................................. 18
1. Pengkajian ......................................................................... 20
3. Intervensi ........................................................................... 24
iii
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ....................................................................... 27
B. SARAN ................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
racun merupakan usaha untuk mengetahui bahan, zat, atau obat yang
darurat yang dapat terjadi dimana dan kapan saja serta memerlukan
kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan
kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat
menyebabkan keracunan.
tumbuhan dan hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang
sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Bisa gigitan ular adalah
2
B. Tujuan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Medis
1. Pengertian
pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif
masalah toksik.
oleh obat, serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan
a. Makanan
parasit, bakteri yang patogen dan juga bahan kimia yang bersifat
racun.
1) Keracunan botolinum
Oleh karena itu dalam hal ini yang penting ialah pencegahan.
mendidih.
2) Keracunan jamur
dalam 2 liter air), atau dengan putih telur campur susu. Bila
sakit.
3) Keracunan jengkol
5) Keracunan singkong
b. Minyak tanah
minyak tanah, terutama pada anak usia <6 tahun dan umumnya
2) Komplikasi
lewat urine.
3) Penatalaksanaan
b) Inhalasi oksigen
gangguan napas
sebagai profilaksis
10
dilakukan
lambung ke paru.
c. Baygon
1) General Management
intubasi
2) Spesifik terapi
300-800 ml.
3) Pharmacologik terapi
d. Bahan kimia
Kimia
kematian.
menyebabkan pembengkakan
menyebabkan kebutaan.
kematian.
14
pernafasan.
kimia:
acid 62%, hydrochloric acid 32%, magnesia diikuti dengan susu atau
hydrochloric acid fuming 37%, sulfur putih telur yang dikocok dengan
dengan air.
Alkali (basa) seperti amonia (NH3), Bila tertelan berilah asam asetat
15
Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Berikan antidote umum, susu,
e. Obat-obatan
Keracunan obat adalah suatu efek obat yang timbul pada pasien karena
beberapa faktor seperti miss use (salah penggunaan), miss dose (salah
dosis), salah pemberian obat, dan lain – lain yang sifatnya tidak di
sengaja atau disengaja. Sedangkan alergi obat adalah suatu reaksi yang
karena hal ini mungkin mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan
16
jaringan.
trisiklik.
3. Patofisiologi
darah dan kerusakan hati ( sebagai akibat keracunan obat da bahan kimia
bersifat inakttif. Bila konsentrasi racun lebih tingggi dengan ikatan IFO-
4. Manifestasi klinis
dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan
seperti adanya bau gas batu bara (saat ini jarang), pupil sangat kecil
5. Penatalaksanaan
ke pasien.
muntah.
dan kejang.
ulang.
20
1. Pengkajian
dan sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan
terjadinya.
hipotermia.
21
Apabila teridentifikasi henti nafas dan henti jantung maka resusitasi harus
segera dilakukan.
Apabila menemukan pasien dalam keadaan tidak sadar maka pertama kali
dalam waktu yang singkat dengan metode LLF (look, listen dan feel).
a. AIRWAY
Jalan nafas adalah yang pertama kali harus dinilai untuk mengkaji
barangkali terjadi trauma pada leher. Oleh karena itu langkah awal
22
b. BREATHING
mengidentifikasi :
1) Pergerakan dada
c. CIRCULATION
1) Tingkat kesadaran
2) Nadi
3) Warna kulit
2. Diagnosa keperawatan
metabolisme
aktif
24
3. Intervensi keperawatan
KEPERAWATAN
2. Gangguan ventilasi Menunjukkan tanda vital, yang 1. pantau adanya kegagalan pernapasan yang
dan tersengal-sengal
dengan kehilangan 2. Intake dan output cairan 2. Monitor adanya kehilangan cairan dan
37,5
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelebihan dosis terjadi apabila tubuh mengabsorbsi obat lebih dari ambang batas
kemampuannya (lethal doses). Biasanya, hal ini terjadi akibat adanya proses
toleransi tubuh terhadap obat yang terjadi terus menerus, baik yang digunakan
keracunan adalah pada sistem saraf pusat dengan akibat penurunan tingkat
B. Saran
Saran untuk askep ini yaitu kekurangan referensi karena keterbatasan buku dan
jurnal.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/238210589/Askep-Overdosis-Jadi
http://www.artikelkeperawatan.info/artikel/asuhan-keperawatan-gawat-
darurat-pada-kondisi-pasien-overdosis-obat.html
http://health.detik.com/read/2012/10/04/130910/2054473/1407/pertolongan-
pertama-pada-overdosis-penyalahgunaan-obat