Professional Documents
Culture Documents
A UMUR 3
TAHUN DENGAN FEBRIS DI BPM AL-FIRDAUS
KISMOYOSO NGEMPLAK BOYOLALI
DisusunOleh :
ATIKA DYAH PUSPITA DEWI
NIM : B12 061
Diajukan Oleh :
ATIKA DYAH PUSPITA DEWI
NIM : B12 061
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul: “Asuhan Kebidanan Balita Sakit
An.A Umur 3 Tahun Dengan Febris Di BPM Al-Firdaus Kismoyoso Ngemplak
Boyolali ” untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan pendidikan
Ahli Madya Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakata.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, SST, selaku pembimbing yang telah
membantu dan memberikan bimbingan pada penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
4. Pemilik BPM Al-Firdaus Kismoyoso Boyolali yang telah bersedia
memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk pengambilan data
awal.
5. Seluruh dosen dan staff DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
yang telah membantu dengan memberikan dorongan dalam penyusunan
proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Perpustakaan prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang
telah menyediakan literatur yang penulis perlukan.
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,
maka pada kesempatan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap
iv
semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
tenaga kesehatan lain pada khususnya.
Surakarta,
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kususma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015 ATIKA DYAH PUSPITA
DEWI B12 061
xi + 55 halaman + 13 lampiran
INTISARI
Latar Belakang : Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama
dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Jumlah
kematian anak di bawah usia lima tahun di Indonesia telah berkurang dari 385.000
pada tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012. Namun, masih ada lebih dari
400 anak-anak meninggal setiap hari di Indonesia. Penyebabnya adalah anak-anak
dari keluarga miskin dan banyak dari mereka yang terkena penyakit yang mudah
dicegah dan diobati seperti pneumonia, diare, demam tinggi atau febris (UNICEF,
2013). dan hasil studi pendahuluan didapatkan jumlah balita sakit yang
berkunjung 1.187 balita, sakit diare 327 (27,55%), ISPA 389 (32,77%) dan febris
471 (39,68%).
Tujuan : Memperoleh pengalaman nyata dengan melaksanakan asuhan kebidanan
pada balita An.A umur 3 tahun sakit febris secara langsung melalui pendekatan
manajemen kebidanan menurut Varney meliputi pengkajian, interpretasi data,
doiagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sehingga
dapat memberikan alternatif pemecahan masalah.
Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dilakukan di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali pada balita An.A umur 3 tahun dengan Febris.
Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan fisik, observasi, wawancara,
studi dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian : Asuhan kebidanan pada An.A umur 3 tahun di BPM Al-Firdaus
Kismoyoso Ngemplak Boyolali dengan febris yaitu diberikan obat penurun panas
Paracetamol syrup 120mg/5ml 3 x 1 sendok takar, dan antibiotika Amoxillin
500mg 2,5 tablet, dexametason 0,5mg 3 tablet, CTM 0,4mg 3 tablet, dibikin puyer
menjadi VIII bungkus, diberikan 3 x 1. Setelah diberi asuhan selama 3 hari dan
dievaluasi, maka diperoleh hasil keadaan umum An.A baik, panas turun dari 38
0 60
C menjadi 36 C, dan tidak terjadi kejang pada anak.
Kesimpulan : Hasil Asuhan Kebidanan yang diberikan pada An. A umur 3 tahun
dengan febris yaitu antara teori dan prektek tidak ada kesenjangan.
vi
MOTTO
¬ Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak
percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian kepada orang yang
ketakutan
¬ Kecerdasan bukanlah tolak ukur kesuksesan, tetapi dengan menjadi cerdas
kita bisa menggapai kesuksesan
PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Allah swt, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak dan ibuku tercinta yang memberikan kasih sayang dengan tulus, yang
selalu memberikan semangat dan dukungan serta doa yang selalu mengalir
padaku.
3. Adikku (Ulfa, Rizal, Iva dan Sela) tersayang yang telah memberikan
semangat untuk terus maju dan kuat dalam menghadapi semuanya, sukses ya
adik-adikku gapai cita-cita kalian.
4. Sahabat-sahabatku (Ririn, Endah, Yekti, Sundari, Diyas) terimakasih atas
dukungan dan semangatnya serta teman-teman seperjuangan.
5. Untuk seseorang yang aku sayangi (Tesar Kuncoro) terimakasih atas
dukungan, motivasi dan doanya.
6. Almamater STIKes kusuma husada tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Karanganom Lulus Tahun 2006
2. SMP Negeri 1 Sukodono Lulus Tahun 2009
3. SMA Negeri 1 Sukodono Lulus Tahun 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2012
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ix
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus.....................................................................................28
B. Lokasi Studi Kasus.................................................................................28
C. Subyek Studi Kasus................................................................................28
D. Waktu Studi Kasus.................................................................................28
E. Instrument Studi Kasus..........................................................................29
F. Tehnik Pengumpulan Data 29
G. Alat – Alat Yang Dibutuhkan..............................................................32
H. Jadwal studi kasus...................................................................................33
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus........................................................................................34
B. Pembahasan...............................................................................................48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................53
B. Saran............................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Jumlah kematian
anak di bawah usia lima tahun di Indonesia telah berkurang dari 385.000 pada
tahun 1990 menjadi 152.000 pada tahun 2012. Namun, masih ada lebih dari
anak dari keluarga miskin dan banyak dari mereka yang terkena penyakit
yang mudah dicegah dan diobati seperti pneumonia, diare, dan demam tinggi
Demam atau febris adalah salah satu penyakit yang dapat diderita bayi
maupun balita yang paling sering dikeluhkan oleh orang tua mulai di ruang
praktek bidan, dokter sampai ke Unit Gawat Darurat (UGD) anak, meliputi
10-30% dari jumlah kunjungan. Demam membuat orang tua atau pengasuh
terhadap infeksi virus yang bersifat self limited dan berlangsung tidak lebih
dari 3 hari atau infeksi bakteri yang tidak memerlukan perawatan di rumah
dan mengancam jiwa seperti pneumonia, meningitis, artritis septik dan sepsis
bahkan bisa terjadi kejang. Untuk itu sebagai pemberi pelayanan kesehatan
1
2
penatalaksanaan pada bayi maupun balita yang sakit secara benar serta
data bahwa dari bulan Januari 2014 Sampai Oktober 2014 jumlah balita sakit
yang berkunjung sebanyak 1.187 balita, diantaranya adalah balita sakit diare
sebanyak 327 (27,55%), ISPA sebanyak 389 (32,77%) , dan febris sebanyak
471 (39,68%), dimana setiap bulan terjadi kasus balita dengan febris.
melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Boyolali
Boyolali
efektif dan efisien pada balita sakit febris Anak A Umur 3 Tahun di
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
b. Pendidikan
Studi kasus dengan judul asuhan kebidanan pada balita sakit dengan
Keadaan umum baik, mata tidak cekung, bibir dan lidah tidak kering, tidak
0
rewel, Tanda vital : Nadi140 x/menit, Suhu 36 C, Respirasi 32 x/menit
dengan terapi puyer 9 bungkus yang terdiri (Amoxiline 1 x 500 mg, CTM
2. Tri Susilowati (2012), dengan judul ”Asuhan Kebidanan Balita Sakit An.
3x1, didapatkan keadaan umum An. A baik, turgor kulit kembali cepat,
mata tidak cekung, bibir dan lidah tidak kering, balita tidak rewel, Tanda
70
vital : Nadi110 x/menit, Suhu 36 C, Respirasi 36 x/menit, berat badan
11,5kg.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Balita
a. Pengertian
1) Balita adalah bayi dan anak yang berusia lima tahun kebawah
(Marimbi, 2010).
2) Balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari
lima tahun (Proverawati dan Asfuah, 2009).
salah satu periode usia setelah bayi dan sebelum anak pada tahap
sampai 5 tahun.
1) Motorik Kasar
Anak sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju
dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda rota tiga.
2) Motorik Halus
6
7
3) Sosial Emosional
4) Pertumbuhan Fisik
pada balita yang sering membuat orang tua segera membawa anaknya
2. Febris
a. Pengertian
0
Demam (febris) adalah meningktanya suhu tubuh (sekitar 38 C)
yang terdapat pada pelbagai penyakit baik infeksi maupun non infeksi
b. Etiologi
(Sodikin, 2012).
c. Patofisiologi
hipotalamus yang
9
0
diatur pada set point sekitar 37 C, setelah informasi tentang suhu
pengeluaran panas.
kulit dan pengur angan produksi keringat sehing ga suhu tubuh tetap
informasi suhu luar lebih tinggi dari suhu tubuh maka pengeluaran
jiwa (Kania, 2007). Ada tiga fase yang terjadi selama demam
b) Berkeringat
c) Menggigil ringan
(Sodikin, 2012)
d. Manifestasi Klinis
1) Demam
3) Menggigil
4) Berkeringat
8) Petechiae
12
e. Penatalaksanaan
berikut:
1) Pemberian antipiretik
3) Memakai pakaian yang tipis agar panas dapat keluar dengan cepat
f. Komplikasi
sebagai berikut :
0
1) Demam sangat tinggi atau lebih dari 41 C
2) Terjadi kejang
6) Kehilangan kesadaran
7) Muntah-muntah
1. Pengertian
a. Langkah I : Pengkajian
lain:
a) Identitas
(2) Umur
dkk, 2009).
2009).
(4) Anak ke
(6)Umur Orangtua
Umur orangtua dikaji untuk menentukan cara pendekatan
2009).
(7)Agama
dkk, 2009).
(10)Alamat
2) Keluhan Utama
(Aden, 2010).
a) Imunisasi
e) Riwayat sosial
(Muscari, 2005).
a) Pola Nutrisi
c) Pola Hygiene
d) Pola Aktivitas
e) Pola eliminasi
2) Pemeriksaan Fisik
Data obyektif adalah data yang dapat di observasi dan dilihat oleh
b) Kesadaran
(2) Pernafasan
(3) Suhu
d) Antropometri
3) Pemeriksaan Sistematis
belakang telinga.
h) Mulut : Kaji erupsi gigi dan kondisi jusi, vivir, gigi geligi,
21
k) Anogenital :
(1) Perempuan
(2) Laki-laki
2. Ekstremitas
a) Motorik Kasar
b) Motorik Halus
c) Sosial Emosional
d) Pertumbuhan fisik
2) Pemeriksaan Penunjang
(pemeriksaan darah) diperlukan jika demam pada anak lebih dari tiga
hari (Sodikin, 2012).
1) Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
Data Subyektif :
berkurang
Data Obyektif :
(b) Kesadaran :…
respirasi : kali/menit,
Suhu 0
: C
BB selama sakit : kg
(h) LLA : cm
(i) Ekstremitas :
2) Masalah
masalah yang timbul adalah balita susah minum dan nafsu makan
3) Kebutuhan
dan diagnose kebidanan saat ini yang dialami klien (Varney, 2006).
d. Langkah IV : Antisipasi
e. Langkah V : Perencanaan
3) Memakai pakaian yang tipis agar panas dapat keluar dengan cepat
f. Langkah VI : Pelaksanaan
2) Panas turun
Data perkembangan
asuhan kebidanan menurut pada balita dengan Febris adalah SOAP, adalah
S : Subyektif
O : Obyektif
Varney.
A : Assessment
mengantisipasinya.
1. Diagnosa /masalah
2. Antisipasi
C. Landasan Hukum
ayat (1) UU Tenaga Kesehatan). Menurut penjelasan Pasal 62 ayat (1) huruf c
secara mandiri sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya, antara lain
METODOLOGI
kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
ide baru. Studi kasus adalah rancangan penelitian yang mencakup pengkajian
satu unit penelitian secara intensif (Nursalam, 2013). Studi kasus ini
Subyek studi kasus adalah bagian dari sampel yang dibatasi oleh tempat
dan waktu yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia mengikuti studi kasus
atau penelitian (Nursalam, 2013). Subyek pada studi kasus ini adalah balita
Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang diperlukan penulis guna
melakukan studi kasus (Nursalam, 2013). Pada studi kasus ini dilaksanakan
28
29
1. Data Primer
a. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
ketegangan otot.
2) Palpasi
ukuran.
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau bersumber dari orang
kedua/bukan dari sumbernya langsung (Syah, dkk, 2009).
32
a. Studi Dokumentasi
Boyolali.
b. Studi Kepustakaan
topic yang sedang diamati (Nursalam, 2013). Studi kasus pada balita
Alat yang digunakan dalam melaksanakan studi kasus pada balita dengan
buku tulis, alat tulis, alat dan bahan yang digunakan dalam laporan kasus
Ngemplak, Boyolali.
2. Alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan dan observasi adalah alat ukur
berjalan sesuai dengan yang direncanakan (Syah, dkk, 2009). Bagian ini
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Boyolali
Boyolali.
34
35
tahun karena badannya panas sejak tadi pagi, rewel dan tidak mau
2) Riwayat Kesehatan
a) Imunisasi
Ibu mengatakan saat ini anaknya panas, tidak mau makan dan
rewel
Ibu mengatakan baik dari pihak ibu atau pihak ayah tidak ada yang
6) Riwayat Sosial
a) Yang mengasuh
sangat baik
37
baik.
d) Lingkungan rumah
a) Nutrisi
b) Istirahat/tidur
c) Mandi
d) Aktifitas
e) Eliminasi
c. Pemeriksaan Fisik
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV : R : 36x/menit
S : 380C N : 110x/menit
39
d) BB / TB : 12,9 kg / 95 cm
2) Pemeriksaan Sistematik
whezing
digerakkan
2. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Kebidanan
Data dasar
DS :
2) Ibu mengatakan sejak tadi pagi anaknya panas, rewel dan tidak
mau makan
2) Kesadaran : Composmentis
0
3) TTV : R : 36x/menit, S : 38 C, N : 110x/menit
4) BB : 12,9 kg
b. Masalah
c. Kebutuhan
3. DIAGNOSA POTENSIAL
4. ANTISIPASI
0,5mg 3 tablet, CTM 0,4mg 3 tablet, dibikin puyer menjadi VIII bungkus,
diberikan 3 x 1.
5. PERENCANAAN
f. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang jika 3 hari anaknya belum sembuh
6. PELAKSANAAN
Kesadaran : Composmentis
0
R : 36x/menit, S : 38 C, N : 110x/menit
BB : 12,9 kg
belum sembuh
7. EVALUASI
Kesadaran : Composmentis
43
0
R : 36 x/menit, S : 38 C, N : 110 x/menit
BB : 12,9 kg
g. Ibu sudah tahu dan bersedia bahwa besok akan dilakukan kunjungan
DATA PERKEMBANGAN I
(Kunjungan Rumah)
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan anaknya masih rewel, mau makan dan minum tapi sedikit.
O : Obyektif
Respirasi : 32 x/menit
A : Assesment
P : Planning
2. Memberi nutrisi makan dan minuman yang disukai anak seperti memberi
nasi diberi kuah sayur atau mungkin bubur, dan minum yang cukup seperti
teh manis, air putih dan susu.
45
Evaluasi
Tanggal : 25 Mei 2015 Pukul : 16.00 WIB
DATA PERKEMBANGAN II
(Kunjungan Rumah)
S : Subyektif
2. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan mau makan nasi sop, telur,
3. Ibu mengatakan anaknya sudah mau bermain tetapi masih di dalam rumah.
paracetamol syrup.
O : Obyektif
2. Kesadaran : composmentis
Respirasi : 32 x/menit
A : Assesment
P : Planning
anaknya.
tenaga kesehatan.
Evaluasi
Kesadaran : Composmentis
80
Nadi : 140 x/menit, Suhu : 36 C, Respirasi : 32 x/menit Mata
sudah tidak cekung, kulit sudah tidak hangat bila disentuh.
2. Ibu bersedia untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup untuk anaknya.
demam.
48
B. PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang studi kasus yang dilakukan penulis
1. Pengkajian
hasil bahwa Ibu mengatakan anaknya umur 3 tahun, panas sejak tadi Pagi,
rewel, tidak mau makan, minum sedikit. Data Obyektif: keadaan umum
0
meningktanya suhu tubuh (sekitar 38 C), keluhan yang dirasakan balita
2. Interpretasi Data
umur 3 tahun dengan febris. Masalah yang ditemukan pada saat balita
3. Diagnosa Potensial
potensialnya adalah terjadi kejang demam, sehingga antara teori dan kasus
4. Antisipasi
0,5mg 3 tablet, CTM 0,4mg 3 tablet, dibikin puyer menjadi VIII bungkus,
Sehingga antisipasi antara teori dan praktek ada kesenjangan yaitu pada
5. Perencanaan
tablet.
0
kriteria demam lebih dari 39 C yang berhubungan dengan nyeri atau tidak
kebutuhan metabolisme seperti luka bakar, pasca operasi, gizi buruk, dan
hangat, Memakai pakaian yang tipis agar panas dapat keluar dengan cepat,
cairan oral (minum) yang adekuat, Kompres dengan air hangat, ajarkan
pada orangtua cara mengukur suhu tubuh anak. Sehingga pada langkah ini
6. Pelaksanaan
menyeluruh seperti telah diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan
0
: cukup, kesadaran : composmentis, R : 36x/menit, S : 38 C, N :
yang tipis kepada anaknya agar panas anaknya segera keluar dengan cepat,
0,5mg 3 tablet, CTM 0,4mg 3 tablet secara teratur. Sehingga antara teori
7. Evaluasi
(2010) adalah keadaan umum baik , panas turun, dan tidak terjadi kejang.
dengan febris selama kurang lebih 3 hari didapatkan hasil keadaan umum
0 60
anak baik, panas turun dari 38 C menjadi 36 C, dan tidak terjadi kejang
pada anak. Sehingga antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari studi kasus yang dilakukan penulis pada An. A
1. Pengkajian data pada tanggal 24 Mei 2015 diperoleh hasil bahwa Ibu
mengatakan anaknya umur 3 tahun, panas sejak tadi Pagi, rewel, tidak mau
0
composmentisI, Nadi 110 x/menit, Respirasi 36 x/menit, Suhu 38 C.
3. Pada kasus ini diagnosa potensial pada teori dan kasus dilahan tidak ada
4. Antisipasi yang dilakukan pada An. A umur 3 tahun dengan febris yaitu
53
54
0,5mg 3 tablet, CTM 0,4mg 3 tablet, dibikin puyer menjadi VIII bungkus,
7. Setelah diberikan asuhan kebidanan selama tiga hari dan dievaluasi, maka
0
diperoleh hasil keadaan umum An. A baik, panas turun dari 38 C menjadi
60
36 C, dan tidak terjadi kejang pada anak.
8. Hasil Asuhan Kebidanan yang diberikan pada An. A umur 3 tahun dengan
9. Sebagai bidan jika memberikan terapi akan lebih baik lagi kolaborasi
dengan Dokter Spesialis Anak agar pemberian lebih optimal.
55
B. Saran
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Bidan
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai sumber bacaan
Aden. R, 2010. Seputar Penyakit Dan Gangguan Lain Pada Anak. Yogyakarta :
Hanggar Kreator.
Dwi. S.N. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Balita dengan febris Di BPS Asmiyati
Surakarta. KTI D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta
Hidayat dan Mufdlilah. 2009. Catatan Kuliah Konsep Kebidanan. Yogyakarta :
Mitra Cendikia.
Marimbi, Hanim, 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar
Pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika
Matondang, dkk, 2009. Diagnosis Fisik pada Anak. Edisi 2. Jakarta : PT. Sagung
Seto
Nursalam, dkk. 2013. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak Untuk Perawat dan
Bidan. Jakarta: Salemba Medika
Suriadi dan Yuliani. R, 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi 2. Jakarta :
CV. Sagung Seto.
Varney, dkk, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Wirakusumah, Emma Pandi, 2012. Panduan Lengkap Makanan Balita. Jakarta :
+
Penebar Plus