You are on page 1of 7

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN KEJADIAN INSOMNIA DENGAN KONSENTRASI BELAJAR PADA


MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Nindhy Olii
Billy J. Kepel
Wico Silolonga

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail : nindhyolii026@gmail.com
Abstract: Concentration is the source of mind power will work based on memory and forget.
Insomnia is difficulty in starting and maintaining sleep so that it can not meet adequate
sleeping needs, both quantity and quality. Impacts due to insomnia can include memory
impairment, concentration disorders, loss of motivation, depression and others. The purpose
of this study was to analyze the relationship of insomnia incidence with the concentration of
learning on students of Science Program Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi.
The research design is used with Cross sectional approach. Sampling technique in this
research is total sampling with sample 66 responden. Data were collected by questionnaire.
The result based on Pearson Chi-Square statistic test with 95% significance level (α ≤ 0,05) is
presented in table 3x2 obtained with p = 0,04 value smaller than α (0,05) with Ha accepted.
The results of the study most of the respondents experienced short-term insomnia with a
good study concentration amounted to 22 respondents (52.4%). Conclusion there is an
association of insomnia incidence with concentration of study on student Science Study
Program Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi.
Keywords: Learning Concentration, The Incident Insomnia.

Abstrak: Konsentrasi adalah sumber kekuatan pikiran akan bekerja berdasarkan daya ingat
dan lupa. Insomnia adalah kesukaran dalam memulai dan mempertahankan tidur sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur yang adekuat, baik kuantitas maupun kualitas. Dampak
akibat insomnia yaitu dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi, kehilangan
motivasi, depresi dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan kejadian insomnia dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Program Studi Ilmu
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Desain penelitian yang di gunakan dengan
pendekatan Cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian adalah total sampling dengan
sampel 66 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Hasil berdasarkan
uji statistik Pearson Chi-Square dengan tingkat signifikansi 95% (α ≤ 0,05) disajikan pada
tabel 3x2 yang diperoleh dengan nilai p = 0,04 yang lebih kecil dari α (0,05) dengan Ha
diterima. Hasil penelitian sebagian besar responden mengalami insomnia jangka pendek
dengan konsentrasi belajar baik berjumlah 22 responden (52,4%). Kesimpulan ada hubungan
kejadian insomnia dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Program Studi Ilmu Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Kata kunci : Konsentrasi belajar, Kejadian Insomnia.

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

PENDAHULUAN sehingga dapat menurunkan konsentrasi


dan akan menganggu aktivitas.
Tidur merupakan salah satu kebutuhan Konsentrasi diperlukan agar dapat berpikir
dasar manusia yang dibutuhkan oleh dan bertindak untuk memiliki perhatian
semua orang. Kebutuhan manusia untuk terhadap objek yang dipelajari dengan
tidur pada bayi adalah 13-16 jam untuk mengesampingkan hal-hal lain yang tidak
pertumbuhan bayi, pada anak adalah 8-12 ada hubungannya dengan pembelajaran
jam untuk perkembangan otak anak-anak (Munir,2015).
untuk ketahanan memori, pada dewasa Studi pendahuluan yang di lakukan
adalah 6-9 jam untuk menjaga kesehatan peneliti sebelumnya oleh Andriani(2016)
dan pada usia lanjut adalah 5-8 jam untuk dengan judul Hubungan kualitas tidur
menjaga kondisi fisik karena usia yang terhadap konsentrasi belajar mahasiswa
semakin senja mengakibatkan sebagian Akademi Kebidanan Internasional
anggota tubuh tidak dapat berfungsi Pekanbaru dari 95 responden di dapatkan
optimal, maka untuk mencegah adanya hasil mayoritas responden dengan kualitas
penurunan kesehatan dibutuhkan energi tidur yang buruk sebanyak 76 orang
yang cukup dengan pola tidur yang sesuai sedangkan dengan konsentrasi belajar yang
(Qimy, 2009). rendah sebanyak 62 orang. Hal ini berarti
Seseorang yang mengalami gangguan ada hubungan antara kualitas tidur atau
sulit tidur (insomnia) akan berkurang insomnia dengan konsentrasi belajar pada
kuantitas dan kualitas tidurnya.Insomnia mahasiswa.
adalah gangguan tidur yang sering Pada mahasiswa keperawatan semester
dikeluhkan. Gangguan tidur ini dapat V mempunyai jadwal perkuliahan di siang
mempengaruhi pekerjaan, aktivitas sosial hari dan selesai di malam hari. Salah satu
dan status kesehatan bagi penderita. mata kuliahnya adalah keperawatan gadar
Seseorang dapat mengalami insomnia maternitas yang saat praktik klinik
akibat stress situasional seperti masalah keperawatanterdapat dinas malam dan
keluarga, masalah di tempat kerja atau dinas siang yaitu mengobservasi ibu yang
kampus, penyakit atau kehilangan orang melahirkan dari kala 1 hingga kala 4. Ada
yang dicintai. Kesulitan tidur, sering juga mata kuliah keperawatan komunitas,
terbangun di malam hari, sulit untuk tidur dimana mahasiswa semester V mendatangi
kembali, dan bangun dini hari serta merasa setiap rumah warga dan melakukan
tidak segar saat bangun pagi adalah jenis- pengkajian pada setiap keluarga.Jadi jika
jenis keluhan insomnia yang biasa dialami dibandingkan dengan mahasiswa semester
oleh penderita (Saputra, 2013). yang lain misalnya semester 3 yaitu jam
Menurut Survei yang di lakukan oleh kuliahnya dipagi hari selesai disiang hari
Crampex (produsen pil tidur) bahwa 86 % dan pratik klinik keperawatannya yang
orang di seluruh dunia mengalami tidak sebanding dengan beban praktik
gangguan tidur yaitu insomnia seperti di klinik keperawatan semester V maka
Inggris sendiri, sebanyak sepuluh juta tentunya mahasiswa semester V lebih
resep obat tidur telah ditulis setiap sering dan lebih banyak mengalami
tahunnya. Di Indonesia sendiri, prevalensi insomnia.
penderita insomnia diperkirakan mencapai Survei data awal yang dilakukan di
10 %, yang artinya dari total 238 juta Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
penduduk Indonesia sekitar 23 juta jiwa Kedokteran pada 20 Oktober 2017
diantaranya menderita insomnia diperoleh jumlah mahasiswa semester V
(Medicastore 2010, Cable News Network ada 73 orang, mahasiswa laki-laki 10orang
Indonesia 2017). Insomnia memiliki dan mahasiswa perempuan 63 orang. Hasil
dampak pada kemampuan untuk wawancara pada 15 orang mahasiswa di
berkonsentrasi. Seseorang yang mengalami dapatkan hasil mayoritas pada 8 orang
insomnia akan mengantuk pada siang hari
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

mengatakan hampir setiap malam yang bersedia menjadi responden dan


mengalami insomnia karena depresi akan masih aktif dalam perkuliahan. Kriteria
banyaknya tugas, pada 3 orang Eksklusinya Mahasiswa semester V
mengatakan mereka mengalami insomnia Program Studi Ilmu Keperawatan yang
sangat jarang, pada 4 orang mengatakan tidak bersedia dan tidak dapat ditemui
mengalami insomnia 3 kali dalam selama penelitian berlangsung (misalnya
seminggu jika mendapatkan banyak tugas karena sakit atau izin) dan sudah tidak
atau kegiatan lainnya dan pada wawancara aktif dalam perkuliahan.
lebih lanjut beberapa diantaranya
mengatakan sering menguap, HASIL dan PEMBAHASAN
mengantuk,dan susah berkonsentrasi saat Hasil Penelitian
perkuliahan. Tabel 1. Distribusi Responden
Berdasarkan latar belakang di atas, Berdasarkan Karakteristik Umur dan
saya tertarik untuk melakukan penelitian Jenis Kelamin
mengenai Hubungan Kejadian Insomnia
Umur n %
dengan konsentrasi Belajar Pada
18 1 1,5
Mahasiswa Program Studi Ilmu
19 18 27,3
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi. 20 39 59,1
21 8 12,1
METODE PENELITIAN Jumlah 66 100
Desain penelitian yang di lakukan
dalam penelitian ini adalah penelitian Jenis Kelamin n %
kuantitatif bersifat analitik dengan Laki-laki 7 10,6
pendekatan Cross sectional. Pendekatan Perempuan 59 89,4
cross sectional yaitu penelitian yang Jumlah 66 100
menekankan pada waktu pngukuran data Sumber : Data Primer (diolah tahun 2017)
variable independen dan dependent hanya
dengan satu kali pada satu saat Hasil penelitian berdasarkan tabel 1
(Nursalam,2011). Pengukuran variabel menunjukkan bahwa usia terbanyak adalah
kejadian insomnia dan konsentrasi belajar 20 tahun yaitu 39 responden (59,1 %) dan
yang di teliti dalam penelitian ini hanya usia paling sedikit adalah usia 18 tahun
dengan satu kali pada satu waktu. yaitu 1 responden (1,5%). Berdasarkan
Penelitian ini telah dilaksanakan pada 6-8 jenis kelamin terbanyak adalah jenis
Desember 2017 di Program Studi Ilmu kelamin perempuan sebanyak 59
Keperawatan Fakultas Kedokteran responden (89,45%) dan jenis kelamin
Universitas Sam Ratulangi. paling sedikit adalah jenis kelamin laki-
Populasi dalam penelitian ini adalah laki 7 responden (10,6%).
semua mahasiswa semester V Program
Studi Ilmu Keperawatan, yang berjumlah
73 orang. Teknik sampling yang digunakan Tabel 2. Distribusi Responden
dalam penelitian ini adalah convinience Berdasarkan Kejadian Insomnia
sampling atau accidental sampling yaitu Kejadian Insomnia n %
pemilihan sampel dengan pertimbangan Insomnia Sementara 17 25,8
kemudahan peneliti dalam memilih sampel Insomnia Jangka Pendek 40 60,6
(Kelana,K :2015). Sampel pada penelitian
ini dengan berjumlah 66 orang.Kriteria Insomnia Jangka Panjang 9 13,6
inklusi Mahasiswa semester V Program Total 66 100
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Sumber : Data Primer (diolah tahun 2017)
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Hasil penelitian berdasarkan tabel 2 sementara dengan jumlah 17 responden


menunjukkan bahwa responden terbanyak (25,8%) dan insomnia jangka panjang
mengalami insomnia jangka pendek dengan jumlah 9 responden (13,6%).
dengan jumlah 40 responden (60,6%), Sejalan dengan penelitian Ema Waliyanti
insomnia sementara dengan jumlah 17 (2017) dengan judul Hubungan Derajat
responden (25,8%) dan insomnia jangka Insomnia dengan Konsentrasi Belajar
panjang dengan jumlah 9 responden Mahasiswa PSIK Yogyakarta bahwa
(13,6%). 73,6% responden mengalami penurunan
konsentrasi belajar yang disebabkan karena
Tabel 3. Distribusi Responden insomnia ringan 52 responden (5,1%).
Berdasarkan Konsentrasi Belajar Beberapa faktor pencetus yang dapat
menyebabkan insomnia seperti lingkungan,
Konsentrasi Belajar n % stressor penganggu ritme biasanya
perubahan rutinitas, belajar untuk
Baik 42 63,6 menghadapi ujian, bekerja lembur selama
hari kerja, dan tidur berlebihan pada hari
Kurang 24 36,4 libur, dan kerja giliran atau rotasi shift
dapat menganggu pola tidur secara
Total 66 100
sementara atau kronik (O’Brien, Kennedy
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2017) & Ballard ,2013).
Berdasarkan hasil penelitian diatas pada
Hasil penelitian berdasarkan tabel 3 mahasiswa semester V di dapatkan
menunjukkan bahwa responden terbanyak mengapa mahasiswa lebih banyak yang
dengan konsentrasi belajar baik 42 mengalami insomnia jangka pendek
responden (63,6%) dan responden yang mereka mengatakan karena ada banyaknya
sedikit dengan konsentrasi belajar kurang tugas dan beban praktik yang dilakukan
24 responden (36,4%). pada tahap semester V ini dibandingkan
dengan semester sebelumnya.Insomnia
Tabel 4 Hubungan Kejadian Insomnia yang dialami mahasiswa ditandai dengan
dengan Konsentrasi Belajar Pada berbagai macam hal seperti kesulitan
Mahasiswa Semester V Program Studi memulai tidur, bangun ditengah malam
Ilmu Keperawatan Fakultas dan terbangun lebih awal. Menurut Saputra
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (2013) jenis insomnia dapat dibedakan
menjadi ketidakmampuan untuk memulai
Konsentrasi
Belajar P
tidur (inisial insomnia) biasanya
Kejadian
Insomnia
Total disebabkan oleh adanya gangguan emosi,
Baik Kurang
ketegangan atau gangguan fisik, (keletihan
Insomnia
11 17
yang berlebihan atau adanya penyakit yang
Sementara 6 0,04
menganggu fungsi organ tubuh).
Insomnia Sedangkan insomnia jangka pendek
22 18 40
Pendek berakhir beberapa minggu dan muncul
Insomnia
9 9
akibat pengalaman stres yang bersifat
Panjang 0 sementara.
Total 17 40 66
Hasil penelitian konsentrasi belajar
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2017)
menunjukkan bahwa responden terbanyak
dengan konsentrasi belajar baik 42
Pembahasan responden (63,6%) dan konsentrasi belajar
Hasil penelitian kejadian insomnia
kurang berjumlah 24 responden (36,4%).
menunjukkan bahwa responden terbanyak
Hal ini didukung oleh Putra dengan judul
mengalami insomnia jangka pendek
Hubungan Tingkat Insomnia Dengan
berjumlah 40 responden (60,6%), insomnia

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Konsentrasi Belajar Mahasiswa Psik (2015) dengan judul Hubungan Tingkat


Semeter VIII Di Kampus Terpadu Stikes Insomnia Dengan Konsentrasi Belajar
Ngudi Waluyo Ungaran didapatkan bahwa Mahasiswa Psik Semeter VIII Di Kampus
sebagian besar responden dengan Terpadu Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
konsentrasi belajar baik sebanyak 21 dengan hasil responden mengalami tingkat
responden (56,8%). insomnia berat sebanyak 23 responden
Menurut Olivia (2010) gangguan (62,2%) dengan konsentrasi belajar baik
konsentrasi dapat disebabkan oleh dua sebanyak 21 responden (56,8%). Jadi
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa
Faktor internal merupakan faktor yang meskipun tingkat insomnia responden
berasal dari dalam diri sendiri berupa paling banyak pada tingkat berat namun
minat belajar yang rendah atau kondisi bisa menghasilkan responden dengan
kesehatan yang sedang buruk. Faktor konsentrasi belajar baik.
eksternal berupa suasana, perlengkapan, Pada mahasiswa keperawatan yang
penerangan suara, suara dan adanya dapat memicu insomnia berasal dari
gambar-gambar yang menganggu tekanan akademik maupun non akademik.
perhatian. Menurut Nugroho (2007) aspek Tekanan akademik mahasiswa
konsentrasi belajar bisa juga yaitu keperawatan seperti belajar mengajar yang
gangguan pemikiran yaitu hambatan lebih lama hingga larut malam, masalah
seseorang berasal dari dalam individu perkuliahan, tugas yang di dapatkan saat
maupun orang sekitar sendiri. Misalnya perkuliahan, pratik klinik keperawatan di
masalah ekonomi keluarga atau masalah rumah sakit, persaingan akademis antar
pribadi individu. Lemahnya minat dan individu, dan kemampuan untuk mengatur
motivasi pada pelajaran kurangnya minat waktu. Sedangkan tekanan non akademik
dan motivasi belajar, yang akan berupa keputusan untuk tinggal terpisah
menyebabkan seseorang muda terpengaruh dari orang tua untuk menjalani
pada hal-hal lain yang lebih menarik perkuliahan, lingkungan pendidikan yang
perhatian ketika proses belajar baru (adaptasi), masalah dari segi
berlangsung. Kadar depresi tergolong berat ekonomi, dan kemampuan untuk mengatur
kadang bisa membuat orang tidak bisa waktu secara mandiri menjadi stessor pada
berkonsentrasi bekerja atau belajar secara mahasiswa sehingga menyebabkan
efektif dan memerlukan perawatan medis insomnia dan konsentrasi belajar terganggu
(Surya 2009; Farah 2012) saat belajar atau perkuliahan
Hasil tabel silang antara variabel (Probosiwi,2016).
Kejadian Insomnia dengan Konsentrasi Mahasiswa keperawatan semester V
Belajar pada Mahasiswa Semester V mempunyai mata kuliah dengan beban 23
diperoleh hasil : paling banyak responden SKS (Satuan Kredit Semester). Jadwal
mengalami insomnia jangka pendek perkuliahan di siang hari dan selesai di
dengan konsentrasi baik 22 responden malam hari. Salah satu mata kuliahnya
(52,4%), insomnia jangka pendek dengan adalah keperawatan gadar maternitas yang
konsentrasi belajar kurang 18 responden, saat praktik klinik keperawatan terdapat
insomnia sementara dengan konsentrasi dinas malam dan dinas siang yaitu
belajar baik berjumlah 11 responden, mengobservasi ibu yang melahirkan dari
insomnia sementara dengan konsentrasi kala 1 hingga kala 4. Ada juga mata kuliah
belajar kurang berjumlah 6 responden, keperawatan komunitas, dimana
insomnia jangka panjang dengan mahasiswa semester V mendatangi setiap
konsentrasi belajar baik 9 responden dan rumah warga dan melakukan pengkajian
insomnia jangka panjang dengan pada setiap keluarga.
konsentrasi belajar kurang tidak ada. Hal Pada hasil penelitian diatas peneliti
ini sejalan dengan penelitian oleh Putra berpendapat bahwa responden terbanyak

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

yaitu mengalami insomnia jangka pendek onesia.com(Diakses 6 November


dengan konsentrasi belajar baik 22 2017)
responden (52,4%) karena mahasiswa
semester V mengatakan bahwa di malam Dharma, Surya. (2009). Manajemen
hari ketika mengalami insomnia Kinerja Falsafah Teori
mahasiswa memanfaatkan waktu tersebut Penerapannya. Yogyakarta :
dengan belajar. Jadi meskipun pada malam Pustaka Belajar.
hari mahasiswa mengalami insomnia
namun di siang hari mereka tetap Farah.V.(2012). Penyebab Sulit Kosentrasi
mempertahankan konsentrasi belajar yang Dan Mudah Lupa. Jakarta. Dari
baik. Hal ini dikarenakan pemusatan https://m.detik.com (Diakses 20
pemikiran yang tergantung dari mahasiswa November 2017)
itu sendiri. Meskipun mempunyai kondisi
fisik yang tidak memungkinkan untuk Kelana K. (2015). Metodologi Penelitian
berkonsentrasi karena kurangnya istirahat Keperawatan. Jakarta Timur :
tetapi tetap berusaha untuk fokus, juga CV. Trans Info Media
didukung oleh minat dan ketertarikan
dalam diri sendiri sehingga tetap ingin Munir, B. (2015). Neurologi Dasar. Jakarta
belajar. : Sagung Seto.
Hasil analisa data dengan menggunakan
uji statistik Pearson Chi-Square diperoleh Nilifda. (2015). Hubungan Kualitas Tidur
nilai p value = 0,04 sehingga Ha diterima Dengan Prestasi Akademik
(p< 0,05). Berdasarkan hasil ini maka Ha mahasiswa Program Studi
diterima dan hal ini berarti ada hubungan Pendidikan Dokter Angkatan
kejadian insomnia dengan konsentrasi 2010 FK Universitas Andalas.
belajar pada mahasiswa Semester V (Diakses 20 Oktober 2017)
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Nugroho, W. (2007). Belajar mengatasi
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
hambatan Belajar. Surabaya:
Prestasi Pustaka.
SIMPULAN
Sebagian besar mahasiswa semester V Nursalam.(2011). Pendekatan Praktis
Program Studi Ilmu Keperawatan semester Metodologi Riset Keperawatan.
V lebih banyak mengalami kejadian Jakarta : CV. Sagung Seto
insomnia dalam jangka pendek dan dalam
konsentrasi belajar yang baik. Terdapat O’Brien,P.G Kennedy.W.Z, &
hubungan yang signifikan antara Ballard,K.A.(2013).
Hubungan Kejadian Insomnia dengan Keperawatan Kesehatan Jiwa
Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Psikiatrik (Alih Bahasa : Nike
Semester V Program Studi Ilmu Budhi Subekti, Egi Komara
Keperawatan Fakultas Kedokteran Yudha, Dwi Widiarti &
Universitas Sam Ratulangi. Anastasia Onny Tampubolon)
Jakarta : EGC.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani. (2016). Hubungan Kualitas tidur Olivia. (2010). Mendampingi Anak
Terhadap Konsentrasi Belajar Belajar. Jakarta : PT Elex Media
Mahasiswa Akademi Kebidanan Komputindo
Internasional Pekanbaru (Diakses
19 Oktober 2017). Pramudita Probosiwi.(2016). Perbedaan
Tingkat Insomnia Mahasiswa
Cable News Network Tahap Sarjana dan Tahan
Indonesia.(2017).https://m.cnnind
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Profesi FK Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Putra H.(2015). Hubungan Tingkat
Insomnia Dengan Konsentrasi
Belajar Mahasiswa Psik Semeter
VIII Di Kampus Terpadu Stikes
Ngudi Waluyo Ungaran (Di
Akses 19 Oktober 2017).

Qimy, Gangguan Pola Tidur. (2009).


http;//www.kaltimpost.co.id (Di
akses 3 Desember 2017)
Saputra, Lyndon. (2013). Pengantar
Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : Binarupa Aksara.

You might also like