Professional Documents
Culture Documents
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada kotak atau
lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Daftar Isi:
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng (X/V) pada kotak atau lingkari
pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
“The Benefit and Safety of Parenteral Vitamin B1, B6, and B12 in Patients with Chronic
Kidney Disease”
1. Lokasi Penelitian :
Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo
Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Siti Zulaikha
Institusi : Politeknik Negeri Jember
2. Justifikasi penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaatnya untuk
penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Standar 2/A (Adil)
Nilai ilmiah dan nilai sosial penelitian ini tinggi. Penelitian serupa di Indonesia masih sangat
terbatas. Hasil penelitian diharapkan memiiki kontribusi yang besar bagi kemajuan iptek di
Indoneisa. Pemerataan beban risiko dan manfaat pada subjek dilakukan dengan hati-hati.
Penentuan subjek penelitian disesuaikan dengan tupoksi informan dan objek disesuiakan
dengan yang akan diteliti yakni berkas yang dikembalian oleh BPJS Kesehatan sehingga
meminimalkan kemungkinan tidak meratanya beban risiko/mandaat. Risiko pada
penelitian ini minimal, yaitu berkurangnya waktu kerja .
Klaim BPJS Kesehatan adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak
rumah sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada
pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya (Ardhitya, 2015). Proses klaim ini sangat penting bagi
rumah sakit sebagai penggantian biaya pasien asuransi yang telah berobat. Persi (2016)
menyatakan bahwa aliran kas rumah sakit terganggu akibat permasalahan dalam pembayaran
klaim. Selanjutnya, Shobirin (2017) menambahkan bahwa terhambatnya pembayaran
kewajiban pengawas, pemasok, dan memangkas biaya pemeliharaan salah satunya dikarenakan
pengembalian berkas klaim oleh BPJS. Apabila berkas dikembalikan maka pengajuan biaya
perawatan dapat terhambat. Penyebab pengembalian berkas klaim menurut Manaida, dkk.
(2017) yaitu masih banyak perawat dan DPJP yang sering salah dalam mengisi tanggal masuk
dan keluar perawatan, hal ini tidak terlalu penting namun verifikator BPJS Kesehatan sangat
teliti dalam melakukan verifikasi berkas klaim. Selain itu, Windari (2016) juga menjelaskan
bahwa terdapat kode yang salah pada kasus fraktur. Kesalahan kode tersebut karena kurangnya
kode tambahan karakter (tertutup atau terbuka) sehingga menyebabkan pengembalian berkas
klaim.
4
Ruangan kerja untuk proses pengklaiman yang sempit juga menghambat proses klaim
karena petugas merasa tidak nyaman (Nurdiah dan Iman, 2016). Susahnya jaringan juga
mempengaruhi proses pengentrian data BPJS Kesehatan. Sophia dan Darmawan (2017)
menyatakan bahwa keterlambatan klaim disebabkan aplikasi dan jaringan internet sering
bermasalah, aplikasi belum bridging anatara INA-CBG’s dan SIMRS, dan masih ada rumah sakit
yang belum memiliki billing system. Berjalan tidaknya SOP terkait klaim juga dapat
mempengaruhi pengembalian berkas klaim oleh BPJS Kesehatan. Hal ini dipertegas oleh
Setyaningsih (2017) yang menyatakan bahwa petugas tidak selalu melaksanakan SOP karena
kesibukan dan banyaknya pekerjaan yang dijalankan.
Nurdiah dan Iman (2016) menjelaskan bahwa terbentuk tim khusus untuk pengelolaan
klaim sangat membantu proses klaim namun tugas dan fungsinya masih belum terperinci
sehingga petugas kadangkala mengerjakan lebih dari satu pekerjaan. Membangkitkan semangat
etos kerja sangat diperlukan untuk peningkatan kinerja petugas. Hal ini diungkapkan Malonda,
dkk. (2016) bahwa tidak ada reward dan kompensasi dari atasan sehingga motivasi dalam
bekerja kurang. Berjalan atau tidaknya evaluasi juga berpengaruh pada pengembalian berkas
klaim. Belum dilakukannya pengawasan secara rutin memicu kelalaian petugas medis maupun
non medis terhadap kelengkapan berkas klaim padahal kelengkapan berkas klaim salah satu
syarat penggantian biaya pengobatan (Nindy, dkk., 2018).
Penelitian dilakukan di unit rekam medik RS Mitra Sehat Situbondo. Informan dalam penelitian
ini adalah petugas pendaftaran, petugas assembling, petugas koding, petugas entri data, dan
verifikator internal.
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian,
Pengambilan data akan dilakukan di Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo. Peralatan pengambilan
data meliputi kamera, hp, dan recorder. Subjek penelitian akan diwawancarai secara mendalam
dengan peneliti sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo rumah sakit tipe D dengan jumlah pasien JKN lebih banyak
dibandingkan pasien umum.
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor penyebab pengembalian berkas klaim
rawat inap oleh BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo.
b. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi berkas klaim rawat inap yang mengalami pengembalian berkas klaim
oleh BPJS Kesehatan di RS Mitra Sehat Situbondo.
2) Mengidentifikasi berkas yang tidak lengkap menurut BPJS Kesehatan sehingga terjadi
pengembalian berkas klaim rawat inap di RS Mitra Sehat Situbondo.
3) Mengidentifikasi faktor penyebab ketidaklengkapan berkas klaim rawat inap berdasarkan
faktor human, technology, dan organization.
4) Mengidentifikasi faktor penyebab ketidaklengkapan berkas klaim rawat inap berdasarkan
faktor planning, organizing, actuating, dan controlling.
5) Mengidentifikasi koding yang tidak sesuai menurut BPJS Kesehatan sehingga terjadi
pengembalian berkas klaim rawat inap di RS Mitra Sehat Situbondo.
5
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mana untuk mengetahui fenomena
pengembalian berkas klaim rawat inap oleh BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mitra Sehat
Situbondo. Fenomena pengembalian berkas klaim ini nantinya akan digali untuk mengetahui
faktor penyebab pengembalian berkas klaim rawat inap oleh BPJS Kesehatan. Penelitian ini
bermaksud untuk menganalisa faktor penyebab pengembalian berkas klaim rawat
inap oleh BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo . Pasien akan diberikan
berbagai informasi sebelum dilakukan penelitian dan diminta menanda tangani lembar
persetujuan jika setuju untuk terlibat dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 9 kali.
Peneliti akan menjelaskan kepada responden mengenai penelitian yang akan dilakukan, setelah
itu responden akan menandatangani persetujuan setelah penjelasan (PSP) jika responden
tersebut bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil data yang sudah di dapatkan
dari responden kemudian akan di lakukan uji keabsahan data yakni menggunakan triangulasi.
Triangulasi yang digunakan adalah traiangulasi sumber dan triangulasi teknik. Instrumen yang
digunakan yaitu pedoman wawancara berupa kuisioner, lembar observasi berupa checklist,
kamera, handphone, dan recorder.
3. Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatment ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan uji
coba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Tidak relevan
FF. Sampling
1. Jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara
statistik (p13).
Pengkodingan JKN
5. Satu orang kepala rekam Penanggung jawab proses klaim di RS Mitra Sehat
6
3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah
langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi risiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
Tidak ada
GG. Intervensi
(Pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)
1. Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatment, termasuk rute
administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatment produk yang digunakan (investigasi dan
komparator (p17).
Tidak relevan
2. Rencana dan justifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama penelitian
(p 4 and 5) (p18)
Tidak relevan
Tidak relevan
4. Tes klinis atau lab atau tes lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
Tidak ada
Subjek dapat dihentikan dari penelitian bila mengalami kondisi fisik atau mental yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan wawancara mendalam.
Tidak ada
2. Risiko risiko yang diketahui dari adverse events, termasuk risiko yang terkait dengan masing
masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap prosudur yang akan
diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Tidak ada
LL. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keahlian peneliti dalam faktor
penyebab pengembalian berkas klaim rawat inap oleh BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mitra Sehat
Situbondo.
2. Bagi Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah informasi dan bahan masukan bagi rumah
sakit dalam membuat strategi terkait klaim sehingga pengembalian berkas klaim rawat inap oleh BPJS
Kesehatan dapat dihindari.
3. Politeknik Negeri Jember
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan penelitian yang
berhubungan dengan faktor penyebab pengembalian berkas klaim rawat inap oleh BPJS Kesehatan.
Apabila hasil dari penelitian ini yang outputnya ialah sebuah SOP dan saran yang dapat menjadi
masukan terhadap masalah pengembalian berkas klaim rawat inap oleh BPJS Kesehatan
sehingga pengembalian berkas klaim rawat inap dapat dicegah.
Informed consent dilakukan dengan dibantu oleh lembar informasi subjek yang berisi penjelasan
mengenai jalannya penelitian. Penjelasan ini dilakukan oleh tim peneliti. Subjek diperkenankan
untuk bertanya jika dirasa masih terdapat hal yang kurang jelas. Setelah subjek memahami
jalnnya penelitian ini dan setuju untuk terlibat, maka subjek diminta untuk menanda tangani
lembar persetujuan dnegan disaksikan oleh satu orang saksi. Subjek yang dipilih dalam
penelitian ini adalah subjek yang berkompeten untuk memberikan persetujuan secara mandiri.
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19) (p29)
Tidak ada
Tidak ada
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi belum
cukup umur (Guidelines 16 and 17)
Tidak ada
PP. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subjek untuk ikut berpartisipasi, seperti uang,
hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Tidak ada
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan bahaya atau
keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa mempengaruhi
keberlansungan keterlibatan subjek dalam penelitian (Guideline 9) (p33)
Informasi terkait bahaya atau keuntungan subjek akan diberikan oleh tim peneliti.
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subjek atau partisipan (p34)
9
Subjek penelitian berhak mengetahui hasil identifikasi penyebab pengembalian berkas klaim
rawat inap oleh BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Mitra Sehat Situbondo.
Tidak ada
2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali atas
izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Seluruh data dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan hanya
untuk kepentingan penelitian semata. Hanya tim peneliti yang dapat mengakses data pasien.
Setelah penelitian selesai, data hanya akan boleh dibuka jika diadakan audit medik.
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana di simpan
dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi (Guidelines 11 and 12)
( p36)
Tidak ada
RR. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Seluruh data subjek hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan untuk aktivitas
aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan dilakukan,
kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas terpetakan untuk
memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan bahwa tujuan riset sesuai
kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam
penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7) (p44)
Tidak ada
XX. Publikasi
1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, generik, sosiologi) yang bisa
berisiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga, etnik tertentu, dan
meminimalisir risiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu mempertahankan kerahasiaan
data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa
dengan selalu mempertimbangkan martabat dan kemuliaan mereka (Guideline 4) (p47)
Penelitian ini tidak melibatkan data yang dapat berlawanan dengan kemaslahatan komunitas,
masyarakat, keluarga, etnik tertentu, Seluruh data dalam penelitian ini akan dijaga
kerahasaiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
2. Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Tidak ada
YY. Pendanaan
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subjek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline
25) (B, S2); (p41)
Saya akan mematuhi semua prinsip yang tertuang dalam pedoman ini.
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi dengan judul
dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik(p7)
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai policy
sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)
Apabila dikemudian hari ditemukan bukti adanya pemalsuan data, saya akan bersedia
menerima sanksi yang telah ditentukan.
(Siti Zulaikha)
Daftar Pustaka
Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)
12
Ardhitya, T., & Perry, A. (2015). “Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Penolakan Klaim Bpjs Oleh
Verifikator BPJS di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015”. Dalam
Jurnal Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. [Online].
http://mahasiswa.dinus.ac.id/docs/skripsi/jurnal/15985.pdf [8 Maret 2018].
Shobirin, Akhmad. 2007. Dampak Keterlambatan Pembayaran Klaim Askeskin terhadap Cash Flow dan
Pelayanan Pasien Askeskin di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2007. Disertasi. Universitas
Indonesia.
Manaida, R. J., Rumayar, A. A., & Kandou, G. D. 2017. “Analisis Prosedur Pengajuan Klaim Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pancaran
Kasih Gmim Manado”. Dalam Jurnal Kesmas, 6(3). [Online]. https://scholar.google.co.id/citations?
user= 12NcEWIAAAAJ&hl=id&oi=sra. [5 Juni 2018]
Windari, A., & Kristijono, A. 2016. “Analisis Ketepatan Koding Yang Dihasilkan Koder di RSUD Ungaran”.
Dalam Jurnal Riset Kesehatan, 5(1), 35-39. [Online]. http://ejournal. poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jrk/article/view/ 717. [5 Juni 2018].
Sophia & Darmawan, E. S. (2017). “Analisis Keterlambatan Pengajuan Klaim kepada Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada Rumkital Dr. Mintohardjo, DKI Jakarta”.
Dalam Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 20(3), 83-88. [Online].
https://scholar.google.co.id/citations? user=aj3tpcIAAAAJ&hl=id&oi=sra. [5 Juni 2018].
Setyaningsih, V. R., Kusumo, M. P., & Dewi, A. (2017). “The Quality Control Of Ina-Cbg’s Coding As A
Cause Of Negative Claim At Bagas Waras Klaten Hospital”. In Prosiding Seminar Nasional &
Internasional (Vol. 1, No. 1). [Online]. https://jurnal.unimus.
ac.id/index.php/psn12012010/article/view/ 2817. [5 Juni 2018]
Nurdiah, R. S., & Iman, A. T. (2016). “Analisis Penyebab Unclaimed Berkas Bpjs Rawat Inap di RSUDd Dr.
Soekardjo Tasikmalaya”. Dalam Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 4(2). [Online].
http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/view/ 124. [12 Februari 2018]
Malonda, T. D. 2015. “Analisis Pengajuan Klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
di RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano”. Dalam JIKMU, 5(5). [Online].
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/ view/7852. [1 Februari 2018].
Nindy, Ervita, dkk. “Evaluasi Penyebab Kegagalan Klaim Asuransi Bpjs (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU-UMM)”. Dalam
Prosiding Nasional SMIKNAS 2018 APIKES Citra Medika Surakarta ISBN: 978-602-6363-27-6: 55-
62. [Online]. https://smiknas.apikescm.ac.id/file/file_ prosiding/Ervita %20Nindy_erfita.pdf. [5
Juni 2018]
AB. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus