Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
DOSEN PEMBINA : Dr. ISHAK KADIR, ST, MT.
OLEH:
TAZIRUDDIN
NIM. G2T1 17029
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………… 5
1.4 Sistematika Penulisan ……………………………………………... 5
Taziruddin
BAB I
PENDAHULUAN
Aliran air dari wilayah atas Kota Semarang dialirkan melalui sungai
yang membatasi pusat kota Semarang yaitu sungai Banjir Kanan barat (west
floodway) dan Banjir kanal timur (est floodway). Kemudian sistem drainase
antara kedua sungai tersebut merupakan sungai dalam sistem polder. Sungai
principal drainase kota semarang yang direncanakan dan dikonstruksi adalah
Sungai Semarang dengan rencana sistem polder dengan stasiun pompa
(Semarang Pumping Station) dengan kapasitas 30 m3/s. Sedangkan sistem
polder yang juga dalam perencanaan dan konstruksi adalah sistem polder Kali
Banger dengan stasiun pompa 6 m3/s.
Kelembagaan untuk mengelola kawasan polder diperlukan Badan
Pengelola Polder, Badan ini merupakan organisasi berbasis stakeholder.
Dalam pelaksanaan operasional dan pemeliharaan, Badan ini perlu pelaksana
harian. Badan Pengelola Polder kali Banger, sudah dibentuk melalui SK
Walikota Semarang yang kemudian dinamakan BPPB SIMA.
1. Banjir Rob terjadi karena fenomena kenaikan muka air laut sebagai
dampak dari pemanasan global dan penurunan tanah.
MF. Niam, Radianta T., dan Nizam. 2002. “Simulasi Fluidisasi Dasar pada
Saluran dengan Aliran Permukaan untuk Perawatan Muara dan Alur
Pelayaran”. Tesis, Program Studi Teknik Sipil, Pascasarjana UGM
Nik Sutiyani, dkk. 2010. Pencanangan Banger Pilot Polder. Pemerintah Kota
Semarang.
Pusair. 2007. “Sistem Polder untuk Perkotaan Rawan Air”. Makalah Semiloka
Pusair.
Rosdianti, Isma. 2009. ”Banjir dan Penerapan Sistem Polder.” (online) http://
www.bencanaalam.wordpress.com
Wahyudi, S. Imam. 2009. “Model Penanganan Kenaikan Muka Air Laut Akibat
Global Warming”. Laporan Penelitian, Hibah Kompetensi, DP2M,
DIKTI.