- 1/1 Ditetapkan DIREKTUR Tanggal terbit Prosedur Tetap .................................................... NIP. ……………………………. Pengertian Pengedalian dan penanggulangan kebakaran adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan, menanggulangi dan mengatasi kejadian kebakaran yang terjadi dilingkungan gedung perkantoran yang dilaksanakan secara terkoordinasi dengan seluruh satuan kerja terkait. Tujuan Memberikan system kondisi umum dan petunjuk khusus sebagai bantuan dalam menghadapi kondisi kebakaran Menciptkan kondisi yang aman dan selamat dilingkungan gedung perkantoran terkait dengan kedaruratan dan keselamatan kerja. Kebijakan Penetapan tingkat siaga ialah : penetapan tingkat kewaspadaan, pengendalian komando sesuai dengan sifat dan tingkat kebakaran yang terjadi : Siaga I : Tingkat kebakaran sudah sulit diatasi, melibatkan dinas kebakaran, Kepolisian, TNI dan relawan lainnya. Komando pada siaga I diambil alih oleh Dinas Pemadam Kebakaran yang dibantu oleh tim kebakaran gedung dan unsur terkait lainnya Pimpinan Keadaan Darurat Bencana (Direksi) selaku Komandan Siaga II membantu komandan I dalam pengaturan evakuasi dan penyelamatan staf, pengunjung dan penghuni atau yang cedera. Siaga II : Tingkat kebakaran sudah membesar dan melibatkan unit kerja lain. Komando Siaga II dilaksanakan oleh Pimpinan Keadaan Darurat Bencana (Direksi) atau pejabat setingkat dibawahnya yaitu Kepala Keadaan Darurat Bencana (Ketua K3) / Duty Manager atau pejabat setingkat dibawahnya yang mempunyai kewenangan untuk menggerakan semua sumber daya yang ada di Instansi / Perkantoran. Siaga III : Tingkat lokal / setempat di unit kerja. Komando pada siaga III dilaksanakan oleh kepala unit kerja tempat kejadian kebakaran selaku ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran unit tersebut dengan berkoordinasi dengan Komite K3. Koordinator Sistem Komunikasi : Pada saat terjadi kebakaran, sistem komunikasi terpusat dibawah kendali instalasi informasi dan humas, berkoordinasi dengan petugas satuan keamanan dilapangan dan pos satpam. Koordinator Keselamatan, Keamanan dan Pemantuan : Pada jam kerja bertugas sebagai Komandan Siaga II yaitu pimpinan penanggulangan dan pengendalian bencana pada siaga II, sementara dan menyatakan keadaan darurat selesai sampai Pimpinan Keadaan darurat bencana (direksi) tiba ditempat dimana operasional dibawah Direktur Utama dan Ketua Komite K3 Penanggung jawab Keadaan Darurat Gedung Terdiri dari pemimpin regu keselamatan per lantai yang mempunyai anggota kelompok pemadam, kelompok evakuasi, kelompok evakuasi barang. Kelompok pemantau, monitor dan evaluasi Pemantauan dan evaluasi tentang kesiapan prosedur, kesiapan sarana keselamatan dan penyelamatan dan pelaporan segera hasil monitoring kepada pimpinan Petugas Pembersih Pembersihan area dan genangan air, limbah dan bekas- bekas pemadaman Petugas Parkir . Pengaturan arus mobil masuk dan keluar termasuk mobil penolong (Damkar, ambulance, polisi)
Koordinator Teknik Keadaan Darurat Bencana
Operator pompa air / hidran Operator Generator Operator Lift Operator Pengendalian Asap Tim Perbaikan sarana vital dan sanitasi PROSEDUR I 1. Pemadaman sedini mungkin dengan alat yang tersedia seperti (MANAGEMEN) handuk basah, karung basah, APAR dan lain-lain, oleh petugas yang sedang bertugas pada saat pertama kali melihat api 2. Permintaan bantuan ke satpam oleh petugas / penanggung jawab satuan kerja / bagian melalui kurir, HT atau pesawat...... jika tidak dapat dipadamkan. 3. Pelaksanaan komando dilaksanakan sesuai tingkat siaga (lihat kebijakan) 4. Pengaktifan komunikasi / alarm oleh petugas informasi dan humas setelah mendapat perintah dari Komando II (direksi) serta segera menghubungi satpam, komite K3 dan petugas gedung. 5. Pemadaman api oleh petugas satpam dan regu balakar sesuai dengan prosedur dan manual penggunaan APAR / Hidran 6. Permintaan bantuan kepada Dinas Kebakaran atas instruksi Komandan Siaga 7. Pemadaman aliran listrik selama kebakaran oleh petugas teknis sesuai dengan prosedur yang berlaku. 8. Pencatatan semua kegiatan dilakukan sesuai dengan unit kerja masing-masing untuk digunakan sebagai bahan evaluasi dan pelaporan 9. Nomor – nomor penting yang dapat dihuibungi - Intern Perkantoran - Diluar Perkantoran / lintas sektor
PROSEDUR II 1. Berteriaklah bila ada kebakaran
(STAF, CUSTUMER) 2. Beritahu segera Satpam atau pegawai serta orang lain yang ditemukan 3. Padamkan api bila sudah merasa yakin terlatih, bila ragu-ragu lebih baik mengurungkan niat 4. Raihlah APAR atau alat bantu pemadam lainnya untuk memadamkan api, jika sudah merasa yakin dan terlatih 5. Bila api belum berhasil dipadamkan, segera keluar menuju emergency exit terdekat 6. Tetap tenang dan bawalah barang bawaan berharga anda seperlunya 7. Jangan membawa barang bawaan yang terlalu besasr 8. Jangan menaruh barang di jalur evakuasi dan perhatikan saat anda berlari keluar (potensi bahaya terjatuh dan bertabrakan) 9. Bila anda berada dilantai 2, 3 dan seterusnya upayakan evakuasi ke bawah dan apabila dalam keadaan darurat jangan melompat sampai regu pemadam datang / evakuasi 10. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap menuju tangga darurat dengan nafas pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang yang dibelakang kita. 11. Bila terpaksa menerobos kepulan asap maka tahanlah nafas anda dan cepat menuju pintu darurat kebakaran. 12. Segera ikuti evacuation route menuju titik kumpul yang terdekat dengan anda. Prosedur Penggunaan APAR 1. Ambil APAR pada tempatnya 2. Berdirikan APAR minring kedepan 3. Tarik Tuas dan pin pengunci 4. Angkat tegak lurus 5. Tes dengan menyemprotkan ke udara 6. Arahkan ke api 7. Tekan tombol penyemprot 8. Semprotkan dari sisi ke sisi. Unit terkait 1. Semua unit kerja 2. Personil Teknis Prioritas