You are on page 1of 22

Bab.

Kelainan perdarahan pada kehamilan muda

I.Abortus ( Keguguran )
Definisi pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di dunia luar
kandungan.Dibawah ini ada beberapa pendapat tentang abortus a.l
1. Keguguran adalah pengeluaran hasil pembuahan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1.000 gram atau umur kehamilan
kurang dari 28 minggu.( Manuaba 1998 ).
2. Aborsi merujuk pada pengakhiran kehamilan dengan cara apa pun sebelum janin
cukup untuk dapat berkembang dan bertahan hidup.Di Amerika serikat di batasi
dengan masa sebelum minggu ke 20 kehamilan atau kelahiran dengan berat badan
kurang dari 500 gram ( kira-kira ½ kg yaitu 454 gram, Cunningham et al,1993).
3. Abortus adalah pengakiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
kurang dari 20 minggu.(Prawiroharjo 1991 ).
4. Abortus yaitu keadaan terputusnya suatu kehamilan di mana fetus belum sanggup
hidup sendiri di luar rahim. Belum sanggup di artikan apabila janin itu beratnya
anatara 400-1000 gram, atau kehamilan kurang dari 28 minggu.(Eastman).
5. Abortus yaitu dapat terjadi kapan saja sebelum kehamilan 20 minggu (Doengos
2001 )
6. Abortus yaitu terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16, di mana plasenta
belum selesai. ( Holmer ).

Keguguran atau abortus dapat di bagi menjadi :


A.Berdasarkan kejadianya :
1. Keguguran spontan (alami ).
Terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri.
2. Keguguran buatan.
Sengaja di lakukan sehingga kehamilan dapat di akhiri. Upaya menhilangkan hasil
konsepsi dapat di lakukan berdasarkan :
a. Indikasi secara medis
Menghilangkan kehamilan atas indikasi ibu, untuk dapat menyelamatkan
jiwanya. Indikasi medis tersebut di antaranya :
- Penyakit jantung, ginjal atau hati yang berat.
- Gangguan jiwa ibu
- Dijumpai kelainan bawaan berat dengan pemeriksaan ultrasonografi.
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim.
b. Indikasi sosial
Pengguguran kandungan dilakukan atas dasar aspek sosial.
- Menginginkan jenis kelamin tertentu.
- Tidak ingin punya anak.
- Jarak kehamilan terlalu pendek.
- Belum siap untuk hamil.
- Kehamilan yang tidak di inginkan.
B. Berdasarkan pelaksanaanya.
Berdasarkan pelaku gugur kandungan, dapat di bagi atau di kelompokkan :
1. Keguguran buatan terapiutik.
Dilakukan tenaga medis secara ( legal ) yang berdasarkan indikasi medis,
karena tindakan kita sendiri, berhubung kalau kehamilan di lanjutkan terus dapat
membahayakan jiwa si ibu, biasanya perlu mendapatkan persetujuan 2-3 tim
dokter ahli.
2. Keguguran buatan kriminalis ( ilegal )
Dilakukan tanpa dasar hukum atau melawan hukum, abortus yang terjadi oleh
karena tindakan – tindakan yang tidak berdasarkan medis atau legal.

C. Berdasarkan gambaran klinisnya keguguran di bagi menjadi :


1. Keguguran lengkap ( abortus komplitus ).
Semua hasil konsepsi di keluarkan seluruhnya.
2. Keguguran tidak lengkap ( abortus inkomplit).
Sebagaian hasil konsepsi masih tersisa dalam rahim yang dapat menimbulkan
penyulit.
3. Keguguran mengancam (imminen).
Keguguran yang terjadi dimana hasil pembuahan masih dalam rahim, dan tanpa
adanya pembukaan leher rahim.
4. Keguguran tak terhalangi (insipien).
Keguguran sedang berlansung, sudah ada pembukaan pada bibir rahim dan
ketuban dapat di raba dari luar.Kehamilan tidak dapat di pertahankan lagi.
5. Keguguran Habitualis ( keguguran berulang)
Keguguran spontan yang terjadi 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
Akibat keguguran ini :
1.Perdarahan
2.Preporasi akibat dari pelaksanan curet.(pengerokan).
3.Infeksi
4.Tetanus
6. Missed abortion (Keguguran yang tertahan )
Janin sudah mati tapi tetap dalam kandungan dan tidak di keluarkan selama 2
bulan atau lebih.
Nasib janin yang meninggal ini :
- Bisa keluar dengan sendirinya 2-3 bulan sesudah fetus mati dalam rahim.
- Bisa diserap kembali sehingga hilang.
- Bisa terjadi kering dan tipis yang disebut fetus papyraceus
- Bisa menjadi mola karnosa, dimana janin yang sudah mati 1 minggu mengalami
degenerasi dan air ketuban diserap.
7. Keguguran dengan infeksi ( abortus infeksiusus ) dan abortus septik
Keguguran yang di sertai infeksi pada alat kelamin, umumnya infeksi sebatas pada
lapisan dinding rahim bagian dalam.
Keguguran septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran
kuman atau racunnya ke dalam peredaran darah atau lapisan dinding perut.
Kejadian ini sering di jumpai pada
a. Keguguran tidak komplet. inkompletus
b. Keguguran buatan terutama pada kreminalis tindakan tanpa memperhatikan
syarat-syarat kebersihan dan keseterilan.

Proses terjadinya keguguran


Terjadinya geguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruhnya jaringan plasenta
dari dinding rahim bagian dalam yang menyebabkan perdarahan sehingga janin
kekurangan makanan dan oksigen. Bagian yang terlepas di anggap benda asing sehingga
rahim berusaha untuk mengeluarkan timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Proses pengeluarannya bisa terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih
tertinggal,yang menyebabkan berbagai penyulit.Oleh karena itu, keguguran memberikan
gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai
penheluaran seluruh atau atau sebagian hasil pembuahan.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya :
- Sedikit-sedikit dan berlangsung lama.
- Sekaligus dengan jumlah yang banyak dapat disertai gumpalan.
- Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun, dapat menimbulkan shock ,
nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung - ujung
anggota gerak ( akral ) dingin.
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil pembuahan biasanya bisa dikeluarkan
seluruhnya karena villi korialis belum menembus dinding rahim secara mendalam.Pada
kehamilan 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus dinding rahim lebih dalam,
sehingga umumnya plasenta tidak di lepaskan sempurna yang dapat menyebabkan
banyak perdarahan.
Pada kehamilan 16 minggu ke atas umumnya yang keluar setelah ketuban pecah
kemudian di susul janin dan perdarahan tidak banyak jika plasenta sudah terlepas
lengkap.Peristiwa keguguran ini menyerupai persalinan dalam bentuk
miniatur,berdasarkan proses persalinanya, dahulu di sebut persalinan immaturus. Bila
hasil pembuahan tidak dikeluarkan lebih dari 6 minggu, dapat terjadi ancaman baru
dalam bentuk ganguan pembekuan darah.

Dasar menentukan diagnose keguguran


Keguguran yang dibahas adalah keguguran spontan dan bukan keguguran buatan.
Kriteria dugaan terjadi keguguran :
- Terdapat keterlambatan datang bulan.
- Terjadi perdarahan.
- Sakit perut
- Dapat diikuti pengeluaran hasil pembuahan.
- Pemeriksaan hasil tes kehamilan bisa positip atau sudah negatif.

Hasil pemeriksan terhadap wanita hamil dugaan keguguran bervasiasi yang meliputi :
Pengkajian :
1. Wawancara
- Lamanya tidak datang bulan
- Lama,jumlah,frekuensi,karakteristik (merah terang,coklat gelap,dengan atau
tanpa jaringan atau lendir,berbau busuk,mengalir terus-menerus,atau bercak
sedikit-sedikit perdarahannya.
- Perasan mules pada perut akibat kontraksi rahim.
- Emosional wanita hamil terhadap penerimaan kehamilanya,serta emosinal
pasangannya.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik tergantung kondisi seseorang dan jumlah darah yang keluar, yang
sering terhadap gejala kekurangan cairan,seperti sinkop harus dilakukan.
3. Pemeriksaan perabaan
Pemeriksaan tinggi fundus uteri
- Tinggi fundus uteri tetap dan sesuai dengan usisa kehamilan.
- Tinggi fundus utari sudah mengecil.
- Tinggi fundus utari sudah tidak teraba diatas simpisis.
4. Pemeriksaan dalam
- Serviks uteri ( leher rahim ) masih tertututup.
- Serviks uteri sudah terbuka dan dapat teraba ketuban dan hasil pembuahan
dalam rongga rahim atau pada saluran servikalis.
- Besarnya rahim ( uretus ) telah mengecil.
- Konsistensi rahim teraba lunak.
5. Pemeriksaan laboratorium kehamilan ( tes biologis ).
6. Pemeriksaan ultrasonografi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat ditetapkan ketentuan klinik keguguran yaitu :


1. Keguguran komplitus
2. Keguguran inkomplit.
3. Keguguran imminen.
4. Keguguran insipien
5. Keguguran Habitualis
6. Keguguran infeksiusus
7. Missed abortion (Keguguran yang tertahan )

Penatalaksanaan keguguran disesuaikan dengan diagnosa klinik

1. Keguguran komplitus
a.. Pengertian :
Keguguran lengkap berarti seluruh hasil pembuahan telah di keluarkan sehingga
rongga rahim kosong.
b. Proses terjadinya
Keguguran kompletus terjadi kalau semua hasil pembuahan yaitu ,selaput
Ketuban dan plasenta sudah keluar.Perdarahan dan rasa nyeri kemudian akan
berhenti,saluran servikalis menutup dan rahim mengalami pengecilan.
c. Pengkajian
1. Wawancara
- Aminorea.
- Keluar darah dan jaringan melalui vagina.
2. Pemeriksaan fisik
- Rahim sudah mengecil,perdarahan sedikit.
3. Pemeriksaan dalam
- Saluran servikalis sudah menutup.
d. Penatalaksanaan.
Dilakukan sesuai kewenangan
- Memberi dukungan emosional,tindakan untuk menigkatkan relaksasi,dan
lingkungan yang aman dan nyaman.
- Tidak memerlukan tindakan medis. mmmmmkjndakanBILA ANEMIS
- Pengobatan : obat perangsang kontarsi rahim,bila anemis dilakukan trasfusi
darah.

2. Keguguran inkomplit
a. Pengertian :
Keguguran tak lengkap (abortus inkomplet) ditandai dengan dikeluarkannya
sebagian hasil pembuahan dari rahim, sehingga sisanya memberikan gejala klinis
b. Pengkajian
1. Wawancara ( Anamnese ).
- Tidak datang bulan ( aminorea).
- Perdarahan memanjang.
- Perdarahan mendadak banyak.
2. Pemeriksaan fisik
- Perdarahan banyak mungkin sampai terjadi anemis, dan menimbulkan
keadaan gawat.
- Sudah keluar sebagian dari janin atau jaringan.
- Dapat terjadi infeksi yang di tandai dengan panas tinggi.
- Rahim teraba lebih kecil dari seharusnya usia kehamilan.
3. Pemeriksaan dalam
- Kalau keguguran baru terjadi didapati serviks terbuka, kadang-kadang
didapati teraba sisa-aisa jaringan di saluran servik.
- Saluran servik tertutup, perdarahan bisa berlangsung terus.
c. Penatatalaksanaan
Dilakukan sesuai kewenangan
- Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat diberikan cairan infus
dan transfusi darah untuk memulihkan kondisi umum.
- Observasi yang cermat terhadap semua pengeluaran melalui vagina.
- Observasi tanda vital , lakukan pemeriksaan H b., golongan darah.
- Diperhatikan kebersihan vulva.
- Setelah kekurangan cairan teratasi jaringan dikeluarkan secepatnya bisa
diambil dengan jari -jari (digital) atau dengan kerokan.
- Dilakukan digital bisa langsung apabila kehamilan kurang dari 14 minggu,
dan dilakukan persalinan anjuran bila kehamilan lebih dari 14 minggu.
- Pengobatan :
- Pemberiaan obat-obat perangsang kontraksi rahim.
- Pemberian antibiotika untuk menghindari terjadinya infeksi.
3. Keguguran imminen (keguguran mengancam ).
a. Pengertin :
Keguguran mengancam ( iminen ) yaitu hasil pembuahan masih dalam rahim dan
tanpa adanya pembukaan dari saluran servik.
b. Pengkajian.
1. Wawancara.
- Adanya keterlambatan datang bulan.
- Perdarahan, disertai sakit perut (mules).
2. Pemeriksaan fisik.
- Besarnya rahim sama dengan usia kehamilan.
- Adanya kontraksi rahim.
3. Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan dalam adanya perdarahan dari saluran servik,dan saluran servik
masih tertutup.
4. Pemeriksaan laboratorium
- Tes kehamilan masih positip.
c. Penatalaksanaan.
Pelaksaan sesuai kewenangan
1. Istirahat total di tempat tidur
- Meningkatkan aliran darah ke rahim
- Mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan pengeluaran darah/jaringan,
dengan dianjurkan bila membuang hajat dengan pistot tidak ke WC.
- Pasangan suami istri dianjurkan untuk tidak melakukan sanggama selama
periode ini.
2. Obat-obatan
- Penenang
- Anti perdarahan
- Hormonal : Progesteron
- Vitamin B Complek
- Hormon penguat plasenta : Gestanon
- Anti kontraksi tahim : Papaverin
3. Evaluasi
- Observasi semua pengeluaran per vagina ,perdarahan jumlah, lamanya, dan
jaringan hasil pembuahan.
- Pemeriksaan laboratorium kehamilan di ulangi .
- Konsultasi dengan dokter ahli untuk pemeriksaan lebih lanjut dan
ultrasonografi.
- Jika perdarahan tetap berlangsung disertai rasa nyeri serta adanya
pembukaan saluran serviks,keguguran ini di klasifikasilan keguguran
insipien.
4. Keguguran insipien ( keguguran membakat ).
a. Pengertian :
Keguguran membakat ini tidak dapat dihentikan, karena setiap saat akan
terjadi ancaman perdarahan,dan pengeluaran hasil konsepsi.
b. Pengkajian
1. Wawancara
- Kehilangan darah sedang hingga banyak.
- Kontraksi uterus menyebabkan nyeri kram pada perut bagaian bawah.
2. Pada periksa dalam
- Teraba pembukaan saluran serviks dan jaringan hasil konsepsi.
c. Penatalaksanaan
Dilakukan sesuai kewenangan
- Tirah baring total.
- Tindakan dan observasi yang cermat terhadap pengeluaran melalui vagina.
- Pengawasan yang sering tanda-tanda vital (suhu tubuh,tekanan darah,denyut
nadi,frekuensi respirasi).
- Peredaan terhadap rasa nyeri.
- Lakukan pemeriksaan H b., golongan darah.
- Pemberian makanan dan minuman tidak diberikan dahulu karena di
mungkinkan dilakukan anestesi umum dalam melakukan tindakan.
- Jika keguguran tidak terjadi dalam waktu 24 jam, rahim harus dikosongkan
dengan jari-jari, alat pengerokan dan alat kanula pengisapan oleh petugas
yang berwenang.
- Perhatikan kebutuhan emosional wanita yang mengalami keguguran serta
memungkinkan suami berada bersama selama menghadapi kesulitan.
- Pengobatan :
- Pemberiaan obat-obat perangsang kontraksi rahim.
- Pemberian antibiotika untuk menghindari terjadinya infeksi.

5. Keguguran Habitualis ( keguguran berulang ).


a. Definisi :
Keadaan dimana wanita mengalami keguguran 3 kali berturut-turut atau lebih.
b. Penyebab
- Kesehatan umum yang jelek .
- Penyakit atau infeksi yang kronis.
- Inkompeten serviks dan hormonal.
- Gangguan psikis
c. Penatalaksanaan
Pelaksanaan sesuai kewenagan
Kalau penyelidikan yang cermat dapat menyingkirkan salah satu faktor-faktor dari
penyebab saja, untuk kehamilan berikutnya dapat berlangsung dengan baik hingga
aterem.
6. Keguguran infeksiusus
a. Pengertian
Keguguran yang disertai infeksi pada daerah organ genital.
b. Proses kejadian
Infeksi dalam rahim atau sekitarnya dapat terjadi pada setiap keguguran,tetapi
infeksiusus biasanya di temukan pada keguguran tidak lengkap,dan lebih sering
pada keguguran buatan yang di kerjakan tanpa memperhatikan kebersihan dan
keseterilan.Keguguran infeksiusus dapat menjadi berat apabila disertai
penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah yang dapat
menyebabkan infeksi menyebar ke bagian lain secara langsung maupun tidak
langsung menyebabkan peritonitis,salpingitis dan septikemia. disebut dengan
keguguran septik.
- Pengkajian
1. Anamnese
- Keluhan tidak enak badan,panas badan ,sakit kepala dan takikardi.
- Nyeri tekan pada daerah perut bagian bawah
- Keadan umum lemah.
2.. Pemeriksaan fisik
- Ditemukan pengeluaran sekret,darah dari vagina dan berbau.
- Pada penyebaran lanjut tampak sakit berat, dengan gejala panas badan
tinggi,mengigil,nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun sampai shock.
3. Pemeriksaan laboratorium
- Terjadi leocositosis.
c. Penatalaksanaan
Pelaksanaan sesuai kewenangan.
- Bila perdarahan banyak beri transfusi darah dan cairan yang cukup.
- Pemberian obat anti kuman yang sesuai.
- Pengosongan hasil pembuahan yang masih ada di dalam rahim dengan
pengerokan,dilakukan setelah 12 – 14 jam setelah pemberian anti kuman,
untuk mencegah risiko masuknya kuman ke dalam aliran darah,bila terjadi
perdarahan hebat pengosongan dilakukan segera, Jika kehamilan sudah lebih
12 minggu diberikan cairan parenteral (infus) ditambah oxytosin (obat
perangsang kontraksi rahim).
- Pengawasan pengeluaran melalui vagina,mempertahankan kebersihan vagina.
- Pengawasan tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, panas badan,
dan penapasan
- Memberikan dukungan emosional lebih banyak dibutuhkan dengan kembali
ke aktivitas normal secara bertahap.

7. Missed abortion ( Keguguran tertahan ).


a. Pengertian
Keadaan dimana janin dalam rahim sudah mati tetapi masih tetap dalam rahim.
b. Proses terjadinya
Missed abortio terjadi kalau sesudah mengalami keguguran iminen(mengancam),
perdarahan melalui vagina berhenti namun hasil pembuahan meninggal dan tetap
berada dalam rahim tidak di keluarkan selama 8 minggu atau lebih.Bekuan darah
dari perdarahan plasenta kadang-kadang memenuhi rahim untuk membentuk
Mola karnosa.
c. Penyebab
- Penyebabnya tidak di ketahui secara pasti.
- Diduga pengaruh hormon progesteron, pemakaian hormon ini pada abortus
iminen untuk memperhatankan kehamilan.
d. Pengkajian
1. Anamnese
- Tidak datang bulan ( amonorea).
- Hilangnya tanda-tanda kehamilan.
- Secara subyektif tanda-tanda kehamilan berkurang yaitu payudara mengecil,
dan melunak, pertumbuhan rahim berhenti dan wanita tersebut tidak lagi
merasa hamil.
2. Pemeriksaan fisik.
- Rahim semakin mengecil.
- Rahim melunak.
- Sesudah beberapa minggu keluar sekret dari dalam vagina berwarna
kecoklatan.
3. Pemeriksaan dalam
- Pada pemeriksaan dalam saluran servik tertutup dan ada darah sedikit.
4. Pemeriksaan laboratorium
- Terjadi gangguan pembekuan darah karena kekurangan zat pembeku darah.
- Pemeriksaan tes kehamilan 2-3 minggu sesudah janin mati menjadi negatif.
e. Penatalaksanaan
Pelaksanaan sesuai kewenangannya
- Mempersiapkan dan memberikan dukungan mental,spiritual pada wanita
hamil yang mengalaminya,biasanya merasa gelisah karena mengandung
janin yang sudah mati dan ingin segera di keluarkan.
- Tindakan Missed abortion ini beberapa dokter menyampaikan yang paling
aman adalah menunggu pengeluaran spontan, biasanya pengeluaran spontan
terjadi sekitar usia kehamilan 18 minggu.
- Rujuk untuk konsling dengan dokter ahli.
- Jika besarnya rahim kurang dari 14 minggu,rahim dapat dikosongkan dengan
pengisapan dan pengerokan,kemudian di ikuti dengan pemberian obat
perangsang kontraksi rahim dengan suntikan obat perangsang kontrasi rahim
melalui pembuluh darah vena.
- Jika besarnya rahim melebihi dari 14 minggu, pengeluaran hasil pembuahan
diusahakan dengan pemberian suntikan obat perangsang kontrasi rahim
untuk dapat mengakhiri persalinan.
Gbr.1, Abortus komplet. ( Mochtar, 1995 ).

Gbr.2, Inkompletus dan Missed abortion, ( Farrer, 2001 ).

Gbr.3, Abortus iminens dan Abortus insipiens, ( Farrer, 2001 ).


II. Kehamilan diluar rahim ( Kehamilan ektopik ).
a. Pengertian
Kehamilan ektopik yaitu sel telur yang dibuahi menempel diluar lapisan dalam
dinding rahim normal. Kehamilan ektopik ini kebanyakan (90 % ) terjadi dalam
tuba,tempat lainnya termasuk ovarium,rongga abdomen,servik,umbai, dan
ligamentum penyokong.
b. Penyebab
Kehamilan ektopik dapat disebabkan oleh kondisi yang mempersempit tuba atau
membuat tuba mengalami kostriksi (memyempit). Penyempitan bisa disebabkan
oleh infeksi yang dapat menimbulkan perlekatan.
c. Pengkajian
1. Wawancara
- Amenorea
- Adanya tanda –tanda kehamilan muda,seperti : mual dipagi hari,muntah dan
perasan ngidam.
- Rasa nyeri mendadak perut bagian bawah disertai rasa nyeri daerah bahu
disebabkan kehamilan tuba yang pecah.
- Perdarahan melalui vagina .
2. Pemeriksaan fisik
- Tampak anemis dan kesakitan.
- Nadi cepat dan lemah,keringat dingin,tekanan darah turun,terjadi kegawatan.
- Pemeriksaan perut terjadi kembung,nyeri tekan,teraba cairan bebas.
3. Pemeriksaan dalam
- Ada tanda-tanda kehamilan.
- Nyeri goyang pada pemeriksaan leher rahim.
4. Pemeriksaan laboratorium
- Uji kehamilan.
- Pemeriksaan Hemoglobin..
d. Penatalaksanaan.
Dilakukan sesuai kewenangan
- Pemberian cairan infus, bila perdarahan banyak pemberian trasfusi darah.
- Pengawasan ketat tanda-tanda kegawatan, tanda- tanda vital : tekanan
darah,denyut nadi, pernapasan dan perdarahan.
- Memberi dukungan emosional wanita hamil,suami dan keluarga membantu
mengatasi masalah berduka karena kehamilan berakhir.
- Mempersiapkan operasi seperti yang telah di rencanakan oleh dokter bedah.
Gbr. :4, Kehamilan diluar rahim, ( Hamilton,1995 )

III. Mola Hidatidosa (kehamilan anggur ).


a. Pengertian
Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dari janjot (villi ) khorionik tumbh
berganda menyerupai gelembung – gelembung kecil berisi cairan yag menyerupai
buah anggur.
b. Penyebabnya
Tidak di ketahui.
c. Proses terjadinya
Pada awal kehamilan terlihat keluhan seperti pada kehamilan yang lain namun
terjadi mual dan muntah,pusing tetapi lebih berat kadang-kadang sampai terjadi
hiperemisis karena peningkatan kadar HCG yang melampoi nilai normal.
Mendekati akhir bulan ke tiga terjadi perdarahan vagina berwarna merah kecoklatan
dan disertai dengan gumpalan seperti anggur.
Janin tidak tumbuh atau mati dan mola tumbuh dengan cepat, memperbesar rahim
yang menhasilkan Human Chorinonik Gonadotropin ( HCG).
d. Pengkajian.
1. Wawancara.
- Tidak datang bulan (aminorea).
- Merasakan keluhan seperti pada wanita hamil muda.
- Perdarahan.
2. Pemeriksaan fisik.
- Bila perdarahan hebat tampak anemis.
- Rahim membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan.
- Tidak ada pergerakan janin atau denyut jantung janin.
- Keluar jaringan mola seperti anggur.
3. Pemeriksaan laboratorium.
- Karena kadar HCG yabg tinggi pemeriksaan Galli mainini dan planotest positip.
e. Penatalaksanaan.
Dilaksanakan sesuai dengan kewenangan.
- Memperbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan parenteral (infus )dan
bila anemis di lakukan transfusi darah.
- Pengeluaran jaringan mola dengan melakukan pengerokan setelah kondisi
Membaik, selanjutnya diberikan obat perangsang kontraksi rahim.
- Pengangkatan rahim.
- Memberi dukungan emosional,mempersiapkan sebelum dan perawatan setelah
operasi.
- Disarankan untuk mengikuti keluarga berencana untuk menghindari kehamilan
minimal selama 1 tahun.Setelah 1 tahun kadar h C G normal dibolehkan untuk
hamil lagi.
Latihan dan aktivitas belajar

Petunjuk soal
Pilih satu jawaban yang saudara anggap benar.

1. Menggugurkan buah kehamilan, untuk dapat menyelamatkan jiwa wanita hamil yang
disebut
a. Keguguran spontan
b. Keguguran anjuran
c. Keguguran kriminal
d. Keguguran buatan terapiutik
e. Keguguran sengaja
2. Keguguran spontan yang terjadi 3 kali atau lebih secara berturut-turut disebut
a. Keguguran komplet
b. Keguguran iminen
c. Keguguran habitualis
d. Keguguran insipien
e. Keguguran inkomplet
3. Keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau racunnya ke dalam
peredaran darah atau lapisan dinding perut.
a. Missed abortion
b. Keguguran infeksiusos
c. Keguguran habitualis
d. Keguguran insipien
e. Keguguran septik
4. Semua hasil pembuahan : selaput ketuban dan plasenta sudah keluar,perdarahan dan
rasa nyeri kemudian akan berhenti,saluran servikalis menutup dan rahim mengalami
pengecilan, pernyataan yang ada termasuk keguguran :
a. Komplet
b. Iminen
c. Habitualis
d. Insipien
e. Inkomplet
5. Wanita telah positif hamil,hasil wawancara hilangnya tanda-tanda kehamilan,rahim
mengecil,rahim melunak, keluar sekret dari dalam vagina berwarna kecoklatan,tanda
yang ada menunjukkan wanita hamil mengalami :
a. Keguguran septik
b. Keguguran infeksiusos
c. Keguguran habitualis
d. Keguguran insipien
e. Missed abortion
6. Wanita hamil dibawah ini ternasuk kasus kehamilan ektopik yang pecah(terganggu)
a. Amenorea
b. Adanya tanda –tanda kehamilan muda.
c. Perdarahan melalui vagina.
d. Rasa mual dipagi hari,muntah dan perasan ngidam.
e. Perdarahan vagina, nyeri mendadak perut bagian bawah disertai nyeri daerah bahu.
7.
Bab. II

Kelainan peradarahan pada kehamilan tua


(Antepartum)

1. Plasenta Previa.
a. Definisi
Plasenta previa adalah keadaan di mana plasenta menempel pada tempat yang tidak
normal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruhnya pembukaan jalan lahir.
b. Proses terjadinya
Plasenta previa adalah penempelan plasenta disegmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir
Penempelan plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan, yaitu pada daerah
selaput dalam dinding di puncak(fundus) rahim belum siap menerima penempelan
hasil pembuahan, sehingga mencari tempat penempelan di luar ronnga rahim.
Bertambahnya usia kehamilan tempat penempelan plasenta akan lebih lebar lagi
dan saluran leher rahim mulai membuka karena tempatnya yang sempit yaitu di
segmen bawah rahim sehingga tidak bisa diikuti oleh plasenta yang melekat di situ,
tanpa trelepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim. Pada saat inilah akan terjadi
perdarahan, karena terlepasnya plasenta dari sapisan dinding dalam rahim darah
yang keluar berwarna merah segar, tanpa ada sara nyeri,msakin rendah letak
plesenta makin dini perdarahanya.
Faktor –faktor yang dapat meningkatkan kejadian plasenta previa :
1. Umur wanita hamil
- Kehamilan di usia muda karena selaput dalam dinding rahim belum sempurna.
- Kehamilna diusia diatas 35 tahun karena tempat tumbuh hasil pembuahan yang
kurang subur.
2. Jumlah kelahiran ( paritas ).
Seringnya melahirkan maka kejadian plasenta previa semakin tinggi karena
selaput dalam dinding rahim belum siap untuk ditumbuhi hasil pembuahan.
3. Selaput dalam dinding rahim yang cacat misalnya :
- Adanya bekas persalinan berulang dengan jarak berikutnya pendek.
- Bekas operasi kelahiran, bekas tindakan pengerokan dengan alat dan jari-jari.
- Adanya polip,mioma di rahim akan mempengaruhi perubahan selaput dalam
dinding rahim.
c. Pengkajian
1. Wawancara.
- Adanya aminorea.
- Ada dan merasa tanda-tanda kehamilan.
- Terjadi pedarahan pada kehamilan sekitar 28 minggu.
- Perdarahan berlangsung tanpa ada rasa nyeri.
- Terjadi secara tiba-tiba,tanpa sebab yang jelas dan berulang.
2. Pemerisaan fisik
- Perdarahan melalui vagina encer sampai bergumpal.
- Pada perdarahan yang banyak wanita tampak anemis.
- Pada periksa raba tinggi puncak rahim sesuai dengan usia kehamilan.
- Sering di jumpai kelainan letak karena letak plasenta disegmen bawah rahim.
- Denyut jantung janin bervariasi mulai dari yag normal,tanda kegawatan janin
sampai mati dalam rahim.
3. Pemeriksaan dalam
- Dilakukan di atas meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan.
- Teraba plasenta sekitar saluran leher rahim.
4. Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan kadar Hemoglobin dan golongan darah.
5. Pemeriksaan penunjang.
- Ultrasonografi.
d. Penatalaksanaan
Dilakukan sesuai dengan kewenangannya.
- Memberikan cairan parenteral (infus)bila anemis transfusi darah.
- Pengawasan keadan umum, mengukur tekanan darah, menhiung denynt nadi,
menghitung pernapasan,mengukur pengeluaran melalui vagina.
- Dukungan emosional persiapan operasi dan setelah operasi.
- Apabila terjadi di tempat pelayananya dengan fasilitas belum memadai di rujuk
dengan pemberian cairan parenteral (infus),dipersiapkan donor darah untuk
transfusi serta diantar yang bisa memberikan pertolongan darurat.
- Pertolongan persalinan dengan operasi sesaria merupakan pertolongan yang
paling banyak dilakukan.

Jenis-jenis plasenta previa

A. = Sentralis
B 1.= lateralis anterior
B 2.= lateralis posterior
C. Marginalis
D. Letak rendah

Gbr. 6 Plasenta Previa, Mochtar, 1995

2. Solutio Plasenta.
a. Pengertian
Solutio plasenta adalah pelepasan plasenta sebelum janin lahir dengan inplantasi
normal biasanya terjadi pada kehamilan trimester ke tiga,walaupun dapat terjadi
kapan saja dan biasanya di hitung sejak kehamilan 28 minggu.
Terlepasnya plasenta sebelum waktunya menyebabkan timbunan darah antara
plasenta dan diding rahim yang dapat menimbulkan gangguan dan penyulit
terhadap ibu dan janinnya.
b. Penyebab Solutio Plasenta.
1. Trauma langsung terhadap wanita hamil.
2. Trauma tindakan kebidanan misalnya setelah dilakukan tindakan dari luar untuk
merubah letak janin ( versi luar ).
3. Dapat terjadi pada kehamilan dengan tali pusat pendek.
4. Faktor predisposisi terjadinya solutio plasenta adalah
- Wanita hamil pada usia tua
- Wanita hamil mempunyai tekanan darah tinggi yang menahun.
- Wanita hamil yang mengalami pre-eklampsi atau eklampsi.
- Tekanan vena cava inferior yang tinggi.
- Kekurangan asam folik.
c. Gambaran kinis solutio plasenta.
1. Solutio plasenta ringan.
- Terlepasnya plasenta yang luasnya kurang dari ¼ bagian.
- Tidak memberikan gejala klinis. Dan di temukan setelah persalinan.
- Keadaan ibu dan janin tidak mengalami gangguan.
- Persalinan berjalan dengan lancar melalui vagina.
2. Solutio plasenta sedang
- Terlepasnya plasenta yang luasnya lebih dari ¼ bagian.
- Dapat menimbulkan gejala klinis, perdarahan dngan rasa sakit,perut terasa
tegang,gerak janin berkurang,bagian janin sulit di raba,denyut jantung janin
terjadi kegawatan,ketuban menonjol dan terjadi gangguan pembekuan darah.
3. Solutio plasenta berat
- Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian
- Terjadi perdarahan disertai rasa nyeri.
- Terjadi pada ibu,
- terjadi syok dengan tekanan darah menurun,nadi dan pernafasan menigkat,.
dapat terjadi gangguan pembekuan darah.Syok tidak sebanding dengan
jumlah perdarahan dan tampak anemis.
- Pemeriksaan abdomen tegang,bagian janin sulit diraba,perut tersa sakit.
- Pada periksa dalam ketuban tegang dan menonjol.
d. Pengkajian
1. Wawancara
- Perdarahan melalui vagina yang sifatnya bisa hebat,darah hidup dan bekuan
darah tua.
- Perdarahannya terjadi spontan atau karena trauma.
- Perut terasa nyeri.
- Penurunan gerakan janin dalam rahim.
2. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum tidak sesuai dengan jumlah peradahan.
- Tekanan darah menurun,nadi dan pernapasan meningkat.
- Tampak kesakitan dan tampak pucat.
- Periksa dengan perabaan perut tegang terus-menerus.
- Nyeri tekan
- Fundus uteri bertambah tinggi.
- Bagian janin sukar di tentukan.
- Periksa dengar denyut jantung janin dari kegawatan ringan sampai berat.
3. Pemeriksaan dalam
- Teraba adanya pembukaan sauran serviks
- Ketuban tegang dan tampak menonjol.
e. Penatalaksanaan
Dilakukan sesuai yang berwenang
1. Solutio plasenta ringan
- Perut sedikit tegang,perdarahan sedikit.
- Bila keadaan janin masih baik, dapat dilakukan penanganan secara
menunggu (konsevatif).
- Bila perdarahan berlangsung terus, ketegangan makin meningkat,kondisi
janin masih baik dilakukan seksio sesaria.
- Bila perdarahan sudah berhenti, kondisi baik pada kehamilan belum cukup
bulan dilakukan rawat inap.
2. Solutio plasenta tingkat sedang dan berat.
Penanganan di Rumah sakit karena membahayakan jiwa ibu dan janin.
- Pemberian infus dan trasfusi darah.
- Melakukan pemecahan ketuban.
- Persalinan anjuran (induksi ) atau dilakukan seksio sesaria.
3. Sikap pemberi pelayanan jika terjadi di tempat dengan peralatan kurang
memadai, harus di rujuk.
4. Dilakukan pemasangan infus,tanpa di lakukan pemeriksan dalam,
5. Diantar petugas yang dapat memberikan pertolongan darurat.
6. Mempersiapkan donor darah,menyertakan keterangan apa yang telah
dilakukan utuk memberikan pertolongan pertama.

Diagnosa banding antara Solutio plasenta dan Plasenta previa

No. Pernyataan Solutio plasenta Plasenta previa


1. Terjadinya - Sewaktu hamil dan inpartu - Sewaktu hsmil
- Inpartu

2. Waktunya/cara - Mendadak/tiba-tiba -Perdarahan tanpa


memulainya - Terdapat trauma. disadarai dan perlahan-
- Perdarahan dengan nyeri. lahan
-Tanpa trauma.
- - Perdarahan tanpa nyeri
3. Warna darah - Darah tua dan darah beku - Darah baru
4. Keadaan umum -Tidak sesuai dengan perdarahan -Sesuai dengan
yang keluar. perdarahan yang
-Anemis,tekanan darah,denyut banyak.
nadi,dan pernapasan tak sesuai
dengan perdarahan.
-Dapat disertai pre-eklampsi - Tidak ada (keracunan
atau eklampsi(keracunan kehamilan)
kehamilan)
5. Pemeriksaan -Tegang dan nyeri. -Lembek tanpa ada rasa
perut -Bagian janin sulit diraba. nyeri
-Bagian janin mudah di
raba
6. Denyut jantung -Kegawatan janin sampai mati - Masih terdengar dan
Janin tergantung lepasnya plasenta. bisa terjadi gawat janin.
7. Pemeriksaan -Ketuban tegang menonjol. -Teraba jaringan plasen
dalam ta.

Gambar

Latihan dan aktivitas belajar

Petunjuk soal
Pilih satu jawaban yang saudara anggap benar.

Bab. III
Penyulit selama kehamilan

1. Penyakit Jantung
Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan sejumlah fungsi tubuh merupakan
sesuaatu yang normal termasuk fungsi jantung, pada wanita hamil yang sehat fungsi
jantung dapat menyesuaikan diri dengan kondisi perubahannya yaitu pembuluh darah
dan terjadi perubahan dari kerja jantung,kehamilan memberikan beban tambahan bagi
jatung. Namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang mempunyai
kelainan jantung sebelumnya. Kehamilan yang disertai penyakit jantung saling
mempengaruhi karena kehamilan memberatkan penyakit jantung, penyakit jantung
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.Tanpa
ditegakkan penyakitnya yang tepat dan penanganan yang baik maka penyakit jantung
dalam kehamilan dapat menimbulkan kematian ibu.

Perubahan kerja jantung pada wanita hamil


a. Pengaruh peningkatan hormon tubuh saat hamil.
Hormon estrogen dan progesteron, kadar kedua hormon ini meningkat terus sampai
sesaat sebelum genap bulan.
b.Terjadi hipervolemia dalam kehamilan, penambahan volume plasma sebesar 22 %
yang di mulai pada akhir trimester pertama mencapai puncaknya pada minggu ke 32-
36, dan selanjutna menetap selama trimester akhir kehamilan.(Prawiroharjo,1994)
Terjadinya penambahan volume plasma ini berbeda dengan peningkatan volume sel
darah merah,hal ini menyebabkan hemokonsentrasi ( pengeceran darah ) atau di sebut
anemia dilusional.
c.Kebutuhan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim yaitu
pembesaran rahim,sirkulasi darah (retroplesenter).
d. Rahim makin lama makin besar mendorong diafragma dapat mengubah posisi
jantung keatas,kedepan,kekiri dan pembuluh- pembuluh darah besar dekat jantung
mengalami lekukan dan putaran sehingga terjadi perubahan dari kerja jantung.
Klomplikasi dapat terjadi akibat peningkatan beban kerja jantung yang sudah melemah
atau sakit untuk memenuhi kebutuhan saat hamil,kecuali dilakukan
pencegahan.Kegagalan jantung ini dapat terjadi pada ibu dan janinnya dapat terjadi
kekurangan oxygen dalam rahim,gangguan pertumbuhan janin,persalinan sebelum
waktunya serta asfeksia waktu lahir.

Kehamilan

You might also like