Professional Documents
Culture Documents
I.Abortus ( Keguguran )
Definisi pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di dunia luar
kandungan.Dibawah ini ada beberapa pendapat tentang abortus a.l
1. Keguguran adalah pengeluaran hasil pembuahan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar kandungan dengan berat badan kurang dari 1.000 gram atau umur kehamilan
kurang dari 28 minggu.( Manuaba 1998 ).
2. Aborsi merujuk pada pengakhiran kehamilan dengan cara apa pun sebelum janin
cukup untuk dapat berkembang dan bertahan hidup.Di Amerika serikat di batasi
dengan masa sebelum minggu ke 20 kehamilan atau kelahiran dengan berat badan
kurang dari 500 gram ( kira-kira ½ kg yaitu 454 gram, Cunningham et al,1993).
3. Abortus adalah pengakiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau
kurang dari 20 minggu.(Prawiroharjo 1991 ).
4. Abortus yaitu keadaan terputusnya suatu kehamilan di mana fetus belum sanggup
hidup sendiri di luar rahim. Belum sanggup di artikan apabila janin itu beratnya
anatara 400-1000 gram, atau kehamilan kurang dari 28 minggu.(Eastman).
5. Abortus yaitu dapat terjadi kapan saja sebelum kehamilan 20 minggu (Doengos
2001 )
6. Abortus yaitu terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16, di mana plasenta
belum selesai. ( Holmer ).
Hasil pemeriksan terhadap wanita hamil dugaan keguguran bervasiasi yang meliputi :
Pengkajian :
1. Wawancara
- Lamanya tidak datang bulan
- Lama,jumlah,frekuensi,karakteristik (merah terang,coklat gelap,dengan atau
tanpa jaringan atau lendir,berbau busuk,mengalir terus-menerus,atau bercak
sedikit-sedikit perdarahannya.
- Perasan mules pada perut akibat kontraksi rahim.
- Emosional wanita hamil terhadap penerimaan kehamilanya,serta emosinal
pasangannya.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik tergantung kondisi seseorang dan jumlah darah yang keluar, yang
sering terhadap gejala kekurangan cairan,seperti sinkop harus dilakukan.
3. Pemeriksaan perabaan
Pemeriksaan tinggi fundus uteri
- Tinggi fundus uteri tetap dan sesuai dengan usisa kehamilan.
- Tinggi fundus utari sudah mengecil.
- Tinggi fundus utari sudah tidak teraba diatas simpisis.
4. Pemeriksaan dalam
- Serviks uteri ( leher rahim ) masih tertututup.
- Serviks uteri sudah terbuka dan dapat teraba ketuban dan hasil pembuahan
dalam rongga rahim atau pada saluran servikalis.
- Besarnya rahim ( uretus ) telah mengecil.
- Konsistensi rahim teraba lunak.
5. Pemeriksaan laboratorium kehamilan ( tes biologis ).
6. Pemeriksaan ultrasonografi.
1. Keguguran komplitus
a.. Pengertian :
Keguguran lengkap berarti seluruh hasil pembuahan telah di keluarkan sehingga
rongga rahim kosong.
b. Proses terjadinya
Keguguran kompletus terjadi kalau semua hasil pembuahan yaitu ,selaput
Ketuban dan plasenta sudah keluar.Perdarahan dan rasa nyeri kemudian akan
berhenti,saluran servikalis menutup dan rahim mengalami pengecilan.
c. Pengkajian
1. Wawancara
- Aminorea.
- Keluar darah dan jaringan melalui vagina.
2. Pemeriksaan fisik
- Rahim sudah mengecil,perdarahan sedikit.
3. Pemeriksaan dalam
- Saluran servikalis sudah menutup.
d. Penatalaksanaan.
Dilakukan sesuai kewenangan
- Memberi dukungan emosional,tindakan untuk menigkatkan relaksasi,dan
lingkungan yang aman dan nyaman.
- Tidak memerlukan tindakan medis. mmmmmkjndakanBILA ANEMIS
- Pengobatan : obat perangsang kontarsi rahim,bila anemis dilakukan trasfusi
darah.
2. Keguguran inkomplit
a. Pengertian :
Keguguran tak lengkap (abortus inkomplet) ditandai dengan dikeluarkannya
sebagian hasil pembuahan dari rahim, sehingga sisanya memberikan gejala klinis
b. Pengkajian
1. Wawancara ( Anamnese ).
- Tidak datang bulan ( aminorea).
- Perdarahan memanjang.
- Perdarahan mendadak banyak.
2. Pemeriksaan fisik
- Perdarahan banyak mungkin sampai terjadi anemis, dan menimbulkan
keadaan gawat.
- Sudah keluar sebagian dari janin atau jaringan.
- Dapat terjadi infeksi yang di tandai dengan panas tinggi.
- Rahim teraba lebih kecil dari seharusnya usia kehamilan.
3. Pemeriksaan dalam
- Kalau keguguran baru terjadi didapati serviks terbuka, kadang-kadang
didapati teraba sisa-aisa jaringan di saluran servik.
- Saluran servik tertutup, perdarahan bisa berlangsung terus.
c. Penatatalaksanaan
Dilakukan sesuai kewenangan
- Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat diberikan cairan infus
dan transfusi darah untuk memulihkan kondisi umum.
- Observasi yang cermat terhadap semua pengeluaran melalui vagina.
- Observasi tanda vital , lakukan pemeriksaan H b., golongan darah.
- Diperhatikan kebersihan vulva.
- Setelah kekurangan cairan teratasi jaringan dikeluarkan secepatnya bisa
diambil dengan jari -jari (digital) atau dengan kerokan.
- Dilakukan digital bisa langsung apabila kehamilan kurang dari 14 minggu,
dan dilakukan persalinan anjuran bila kehamilan lebih dari 14 minggu.
- Pengobatan :
- Pemberiaan obat-obat perangsang kontraksi rahim.
- Pemberian antibiotika untuk menghindari terjadinya infeksi.
3. Keguguran imminen (keguguran mengancam ).
a. Pengertin :
Keguguran mengancam ( iminen ) yaitu hasil pembuahan masih dalam rahim dan
tanpa adanya pembukaan dari saluran servik.
b. Pengkajian.
1. Wawancara.
- Adanya keterlambatan datang bulan.
- Perdarahan, disertai sakit perut (mules).
2. Pemeriksaan fisik.
- Besarnya rahim sama dengan usia kehamilan.
- Adanya kontraksi rahim.
3. Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan dalam adanya perdarahan dari saluran servik,dan saluran servik
masih tertutup.
4. Pemeriksaan laboratorium
- Tes kehamilan masih positip.
c. Penatalaksanaan.
Pelaksaan sesuai kewenangan
1. Istirahat total di tempat tidur
- Meningkatkan aliran darah ke rahim
- Mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan pengeluaran darah/jaringan,
dengan dianjurkan bila membuang hajat dengan pistot tidak ke WC.
- Pasangan suami istri dianjurkan untuk tidak melakukan sanggama selama
periode ini.
2. Obat-obatan
- Penenang
- Anti perdarahan
- Hormonal : Progesteron
- Vitamin B Complek
- Hormon penguat plasenta : Gestanon
- Anti kontraksi tahim : Papaverin
3. Evaluasi
- Observasi semua pengeluaran per vagina ,perdarahan jumlah, lamanya, dan
jaringan hasil pembuahan.
- Pemeriksaan laboratorium kehamilan di ulangi .
- Konsultasi dengan dokter ahli untuk pemeriksaan lebih lanjut dan
ultrasonografi.
- Jika perdarahan tetap berlangsung disertai rasa nyeri serta adanya
pembukaan saluran serviks,keguguran ini di klasifikasilan keguguran
insipien.
4. Keguguran insipien ( keguguran membakat ).
a. Pengertian :
Keguguran membakat ini tidak dapat dihentikan, karena setiap saat akan
terjadi ancaman perdarahan,dan pengeluaran hasil konsepsi.
b. Pengkajian
1. Wawancara
- Kehilangan darah sedang hingga banyak.
- Kontraksi uterus menyebabkan nyeri kram pada perut bagaian bawah.
2. Pada periksa dalam
- Teraba pembukaan saluran serviks dan jaringan hasil konsepsi.
c. Penatalaksanaan
Dilakukan sesuai kewenangan
- Tirah baring total.
- Tindakan dan observasi yang cermat terhadap pengeluaran melalui vagina.
- Pengawasan yang sering tanda-tanda vital (suhu tubuh,tekanan darah,denyut
nadi,frekuensi respirasi).
- Peredaan terhadap rasa nyeri.
- Lakukan pemeriksaan H b., golongan darah.
- Pemberian makanan dan minuman tidak diberikan dahulu karena di
mungkinkan dilakukan anestesi umum dalam melakukan tindakan.
- Jika keguguran tidak terjadi dalam waktu 24 jam, rahim harus dikosongkan
dengan jari-jari, alat pengerokan dan alat kanula pengisapan oleh petugas
yang berwenang.
- Perhatikan kebutuhan emosional wanita yang mengalami keguguran serta
memungkinkan suami berada bersama selama menghadapi kesulitan.
- Pengobatan :
- Pemberiaan obat-obat perangsang kontraksi rahim.
- Pemberian antibiotika untuk menghindari terjadinya infeksi.
Petunjuk soal
Pilih satu jawaban yang saudara anggap benar.
1. Menggugurkan buah kehamilan, untuk dapat menyelamatkan jiwa wanita hamil yang
disebut
a. Keguguran spontan
b. Keguguran anjuran
c. Keguguran kriminal
d. Keguguran buatan terapiutik
e. Keguguran sengaja
2. Keguguran spontan yang terjadi 3 kali atau lebih secara berturut-turut disebut
a. Keguguran komplet
b. Keguguran iminen
c. Keguguran habitualis
d. Keguguran insipien
e. Keguguran inkomplet
3. Keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau racunnya ke dalam
peredaran darah atau lapisan dinding perut.
a. Missed abortion
b. Keguguran infeksiusos
c. Keguguran habitualis
d. Keguguran insipien
e. Keguguran septik
4. Semua hasil pembuahan : selaput ketuban dan plasenta sudah keluar,perdarahan dan
rasa nyeri kemudian akan berhenti,saluran servikalis menutup dan rahim mengalami
pengecilan, pernyataan yang ada termasuk keguguran :
a. Komplet
b. Iminen
c. Habitualis
d. Insipien
e. Inkomplet
5. Wanita telah positif hamil,hasil wawancara hilangnya tanda-tanda kehamilan,rahim
mengecil,rahim melunak, keluar sekret dari dalam vagina berwarna kecoklatan,tanda
yang ada menunjukkan wanita hamil mengalami :
a. Keguguran septik
b. Keguguran infeksiusos
c. Keguguran habitualis
d. Keguguran insipien
e. Missed abortion
6. Wanita hamil dibawah ini ternasuk kasus kehamilan ektopik yang pecah(terganggu)
a. Amenorea
b. Adanya tanda –tanda kehamilan muda.
c. Perdarahan melalui vagina.
d. Rasa mual dipagi hari,muntah dan perasan ngidam.
e. Perdarahan vagina, nyeri mendadak perut bagian bawah disertai nyeri daerah bahu.
7.
Bab. II
1. Plasenta Previa.
a. Definisi
Plasenta previa adalah keadaan di mana plasenta menempel pada tempat yang tidak
normal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruhnya pembukaan jalan lahir.
b. Proses terjadinya
Plasenta previa adalah penempelan plasenta disegmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir
Penempelan plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan, yaitu pada daerah
selaput dalam dinding di puncak(fundus) rahim belum siap menerima penempelan
hasil pembuahan, sehingga mencari tempat penempelan di luar ronnga rahim.
Bertambahnya usia kehamilan tempat penempelan plasenta akan lebih lebar lagi
dan saluran leher rahim mulai membuka karena tempatnya yang sempit yaitu di
segmen bawah rahim sehingga tidak bisa diikuti oleh plasenta yang melekat di situ,
tanpa trelepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim. Pada saat inilah akan terjadi
perdarahan, karena terlepasnya plasenta dari sapisan dinding dalam rahim darah
yang keluar berwarna merah segar, tanpa ada sara nyeri,msakin rendah letak
plesenta makin dini perdarahanya.
Faktor –faktor yang dapat meningkatkan kejadian plasenta previa :
1. Umur wanita hamil
- Kehamilan di usia muda karena selaput dalam dinding rahim belum sempurna.
- Kehamilna diusia diatas 35 tahun karena tempat tumbuh hasil pembuahan yang
kurang subur.
2. Jumlah kelahiran ( paritas ).
Seringnya melahirkan maka kejadian plasenta previa semakin tinggi karena
selaput dalam dinding rahim belum siap untuk ditumbuhi hasil pembuahan.
3. Selaput dalam dinding rahim yang cacat misalnya :
- Adanya bekas persalinan berulang dengan jarak berikutnya pendek.
- Bekas operasi kelahiran, bekas tindakan pengerokan dengan alat dan jari-jari.
- Adanya polip,mioma di rahim akan mempengaruhi perubahan selaput dalam
dinding rahim.
c. Pengkajian
1. Wawancara.
- Adanya aminorea.
- Ada dan merasa tanda-tanda kehamilan.
- Terjadi pedarahan pada kehamilan sekitar 28 minggu.
- Perdarahan berlangsung tanpa ada rasa nyeri.
- Terjadi secara tiba-tiba,tanpa sebab yang jelas dan berulang.
2. Pemerisaan fisik
- Perdarahan melalui vagina encer sampai bergumpal.
- Pada perdarahan yang banyak wanita tampak anemis.
- Pada periksa raba tinggi puncak rahim sesuai dengan usia kehamilan.
- Sering di jumpai kelainan letak karena letak plasenta disegmen bawah rahim.
- Denyut jantung janin bervariasi mulai dari yag normal,tanda kegawatan janin
sampai mati dalam rahim.
3. Pemeriksaan dalam
- Dilakukan di atas meja operasi dan siap untuk segera mengambil tindakan.
- Teraba plasenta sekitar saluran leher rahim.
4. Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan kadar Hemoglobin dan golongan darah.
5. Pemeriksaan penunjang.
- Ultrasonografi.
d. Penatalaksanaan
Dilakukan sesuai dengan kewenangannya.
- Memberikan cairan parenteral (infus)bila anemis transfusi darah.
- Pengawasan keadan umum, mengukur tekanan darah, menhiung denynt nadi,
menghitung pernapasan,mengukur pengeluaran melalui vagina.
- Dukungan emosional persiapan operasi dan setelah operasi.
- Apabila terjadi di tempat pelayananya dengan fasilitas belum memadai di rujuk
dengan pemberian cairan parenteral (infus),dipersiapkan donor darah untuk
transfusi serta diantar yang bisa memberikan pertolongan darurat.
- Pertolongan persalinan dengan operasi sesaria merupakan pertolongan yang
paling banyak dilakukan.
A. = Sentralis
B 1.= lateralis anterior
B 2.= lateralis posterior
C. Marginalis
D. Letak rendah
2. Solutio Plasenta.
a. Pengertian
Solutio plasenta adalah pelepasan plasenta sebelum janin lahir dengan inplantasi
normal biasanya terjadi pada kehamilan trimester ke tiga,walaupun dapat terjadi
kapan saja dan biasanya di hitung sejak kehamilan 28 minggu.
Terlepasnya plasenta sebelum waktunya menyebabkan timbunan darah antara
plasenta dan diding rahim yang dapat menimbulkan gangguan dan penyulit
terhadap ibu dan janinnya.
b. Penyebab Solutio Plasenta.
1. Trauma langsung terhadap wanita hamil.
2. Trauma tindakan kebidanan misalnya setelah dilakukan tindakan dari luar untuk
merubah letak janin ( versi luar ).
3. Dapat terjadi pada kehamilan dengan tali pusat pendek.
4. Faktor predisposisi terjadinya solutio plasenta adalah
- Wanita hamil pada usia tua
- Wanita hamil mempunyai tekanan darah tinggi yang menahun.
- Wanita hamil yang mengalami pre-eklampsi atau eklampsi.
- Tekanan vena cava inferior yang tinggi.
- Kekurangan asam folik.
c. Gambaran kinis solutio plasenta.
1. Solutio plasenta ringan.
- Terlepasnya plasenta yang luasnya kurang dari ¼ bagian.
- Tidak memberikan gejala klinis. Dan di temukan setelah persalinan.
- Keadaan ibu dan janin tidak mengalami gangguan.
- Persalinan berjalan dengan lancar melalui vagina.
2. Solutio plasenta sedang
- Terlepasnya plasenta yang luasnya lebih dari ¼ bagian.
- Dapat menimbulkan gejala klinis, perdarahan dngan rasa sakit,perut terasa
tegang,gerak janin berkurang,bagian janin sulit di raba,denyut jantung janin
terjadi kegawatan,ketuban menonjol dan terjadi gangguan pembekuan darah.
3. Solutio plasenta berat
- Lepasnya plasenta lebih dari 2/3 bagian
- Terjadi perdarahan disertai rasa nyeri.
- Terjadi pada ibu,
- terjadi syok dengan tekanan darah menurun,nadi dan pernafasan menigkat,.
dapat terjadi gangguan pembekuan darah.Syok tidak sebanding dengan
jumlah perdarahan dan tampak anemis.
- Pemeriksaan abdomen tegang,bagian janin sulit diraba,perut tersa sakit.
- Pada periksa dalam ketuban tegang dan menonjol.
d. Pengkajian
1. Wawancara
- Perdarahan melalui vagina yang sifatnya bisa hebat,darah hidup dan bekuan
darah tua.
- Perdarahannya terjadi spontan atau karena trauma.
- Perut terasa nyeri.
- Penurunan gerakan janin dalam rahim.
2. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum tidak sesuai dengan jumlah peradahan.
- Tekanan darah menurun,nadi dan pernapasan meningkat.
- Tampak kesakitan dan tampak pucat.
- Periksa dengan perabaan perut tegang terus-menerus.
- Nyeri tekan
- Fundus uteri bertambah tinggi.
- Bagian janin sukar di tentukan.
- Periksa dengar denyut jantung janin dari kegawatan ringan sampai berat.
3. Pemeriksaan dalam
- Teraba adanya pembukaan sauran serviks
- Ketuban tegang dan tampak menonjol.
e. Penatalaksanaan
Dilakukan sesuai yang berwenang
1. Solutio plasenta ringan
- Perut sedikit tegang,perdarahan sedikit.
- Bila keadaan janin masih baik, dapat dilakukan penanganan secara
menunggu (konsevatif).
- Bila perdarahan berlangsung terus, ketegangan makin meningkat,kondisi
janin masih baik dilakukan seksio sesaria.
- Bila perdarahan sudah berhenti, kondisi baik pada kehamilan belum cukup
bulan dilakukan rawat inap.
2. Solutio plasenta tingkat sedang dan berat.
Penanganan di Rumah sakit karena membahayakan jiwa ibu dan janin.
- Pemberian infus dan trasfusi darah.
- Melakukan pemecahan ketuban.
- Persalinan anjuran (induksi ) atau dilakukan seksio sesaria.
3. Sikap pemberi pelayanan jika terjadi di tempat dengan peralatan kurang
memadai, harus di rujuk.
4. Dilakukan pemasangan infus,tanpa di lakukan pemeriksan dalam,
5. Diantar petugas yang dapat memberikan pertolongan darurat.
6. Mempersiapkan donor darah,menyertakan keterangan apa yang telah
dilakukan utuk memberikan pertolongan pertama.
Gambar
Petunjuk soal
Pilih satu jawaban yang saudara anggap benar.
Bab. III
Penyulit selama kehamilan
1. Penyakit Jantung
Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan sejumlah fungsi tubuh merupakan
sesuaatu yang normal termasuk fungsi jantung, pada wanita hamil yang sehat fungsi
jantung dapat menyesuaikan diri dengan kondisi perubahannya yaitu pembuluh darah
dan terjadi perubahan dari kerja jantung,kehamilan memberikan beban tambahan bagi
jatung. Namun akan menjadi ancaman yang berbahaya bagi ibu hamil yang mempunyai
kelainan jantung sebelumnya. Kehamilan yang disertai penyakit jantung saling
mempengaruhi karena kehamilan memberatkan penyakit jantung, penyakit jantung
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.Tanpa
ditegakkan penyakitnya yang tepat dan penanganan yang baik maka penyakit jantung
dalam kehamilan dapat menimbulkan kematian ibu.
Kehamilan