You are on page 1of 5

LAPORAN ANALISA SINTESA

PEMBERIAN OKSIGENASI PADA Tn. P DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GAGAL NAPAS POST HD DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS
ROEMANI MUHAMADIYAH SEMARANG

DISUSUN OLEH :
DHEVY RAHMANENGSIH
G3A017235

PROGRAM STUDI NERS (TAHAP PROFESI)


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018
NamaMahasiswa : Dhevy Rahmanengsih Ruang : ICU Rs Roemani Semarang
NIM : G3A017235 Tgl : 8 Januari 2019

1. IdentitasPasien
Nama : Ny. S, 40 Tahun

2. DiagnosaMedis
Stroke Hemoragik

3. DasarPemikiran
stroke hemoragik adalah salah satu jenis stroke yang disebabkan
karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah tidak dapat
mengalir secara semestinya yang menyebabkan otak mengalami hipoksia
dan berakhir dengan kelumpuhan.
Pada stroke hemoragik seringkali mengalami kerusakan iskemik
serebral, Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central
jaringan otak, sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa
diselematkan, tindakan awal difokuskan untuk menyelematkan sebanyak
mungkin area iskemik dengan memberikan O2 karena terjadi penekanan
saluran pernafasan, glukosa dan aliran darah yang adekuat dengan
mengontrol / memperbaiki disritmia (irama dan frekuensi) serta tekanan
darah.
4. Analisa Sintesa

Peningkatan tekanan sistemik

aneurisma

perdarahan arakhnoid/ventrikel

hematoma cerebral

PTIK/herniasi serebral/perfusi jaringan serebral tidak adekuat

penekanana saluran pernafasan

Pola nafas tidak efektif

Oksigenasi

5. TindakankeperawatandanRasional
Pemberian Oksigenasi melalui nasal kanul 4 Lpm

6. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan aliran
darah ke otak.

7. Data Fokus
Ny. S usia 40 tahun datang ke IGD RS Roemani Semarang dengan
keluhan penurunan kesadaran, sesak napas, sejak 3 jam yang lalu keluarga
pasien mengatakan pasien mempunnyai riwayat hipertensi dan stroke,
TD: 190/110 mmHg, RR: 36 kali/menit, suhu: 36 6C , SPO2 98 %, HR 101
x/menit.

8. Prinsip-prinsip Tindakan Keperawatan


a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
d. Prosedur pemberian O2 melalui kanul nasal 1-6Lpm
Cara Pemansangan:
- Terangkan prosedur pada klien
- Atur posisi klien yang nyaman (semi fowler)
- Atur peralatan oksigen dan humidiflier
- Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan
aliran oksigen yang rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung
kanula.
- Masukan ujung kanula ke lubang hidung
- Fiksasi selang oksigen
- Alirkan oksigen sesuai program
- Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk ke dalam saluran pernapasan
klien.

9. Tujuan Tindakan
Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen
yang adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak
kekurangan O2. Dengan mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat
diharapkan masalah gangguan pemenuhan oksigen di miokard dapat
teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi jaringan termasuk konsentrasi
oksigen alveolar, difusi gas (oksigen) pada membran alveokapilar, jumlah
dan kapasitas yang dibawa oleh hemoglobin, dan curah jantung.

10. Bahaya yang dapat terjadi dan pencegahan


Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan
adalah timbulnya kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah
yang terlalu tinggi. Sedangkan untuk prosedur yang tidak sesuai dengan
teori diantaranya adalah untuk tindakan tidak mencuci tangan dapat
memperbesar penularan penyakit, penggunaan nasal kanul yang tidak
steril juga memperbesar penularan penyakit melalui secret dari satu pasien
ke pasien lain. Penggunaan cairan humidifier yang tidak steril
meningkatkan kemungkinan kuman-kuman yang terkandung dalam air
akan terhirup oleh klien.
Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal
kanul. Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau
kurang dari batas. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan membran
mukosa dan membantu untuk mengencerkan sekret di saluran pernafasan
klien.

11. Evaluasi
S: -
O:
- Pasien dipindahkan di ruang icu
- RR: 30 x/m
- Pasien mengalami masih penurunan kesadaran

DAFTAR PUSTAKA

Kartikawati, D. (2011).Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat


Darurat.Jakarta : Salemba Medika

Nurarif, A H dan Kusuma, H. (2015). .Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA, NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2.
Yogjakarta : Mediaction

Pierce, A, G & Neil, R,B, (2007). At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta
:Erlangga.

You might also like