Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
1.JOSEP SOHARJO ZAI NIS : 1314 program keahlian : ATPH
2. APRINUS NDRURU NIS : 1244 program keahlian : ATPH
3. OBERNIAMAN ZAI NIS : 1352 program keahlian : ATPH
4. SOKHI WOLOO TEL NIS : 1379 program keahlian : ATPH
5. NOVERMAN ZAI NIS : 1349 program keahlian : ATPH
6. MEISYA RAHMAT HURA NIS : 1338 program keahlian : ATPH
7. RANDY QAWIZ LASE NIS : 1360 program keahlian : ATPH
8. IBRANI GULO NIS : 1307 program keahlian : ATPH
9. YELNI MESRAWATI HURA NIS : 1406 program keahlian : ATPH
10. YUSUNIATI HULU NIS : 1418 program keahlian : ATPH
11. NOFRIANIS HULU NIS : 1346 program keahlian : ATPH
DISUSUN OLEH :
1. Josep soharjo zai NIS : 1314 program keahlian : ATPH
2. aprinus ndruru NIS : 1244 program keahlian : ATPH
3. oberniaman zai NIS : 1352 program keahlian : ATPH
4. sokhiwoloo telaumbanua NIS : 1379 program keahlian : ATPH
5. noverman zai NIS : 1349 program keahlian : ATPH
6. meisya rahmat hura NIS : 1338 program keahlian : ATPH
7. randy qawiz lase NIS : 1360 program keahlian : ATPH
8. ibrani gulo NIS : 1307 program keahlian : ATPH
9. yelni mesrawati hura NIS : 1406 program keahlian : ATPH
10. yusuniati hulu NIS : 1418 program keahlian : ATPH
11. nofrianis hulu NIS : 1346 program keahlian : ATPH
DISAHKAN OLEH :
Ketua kelompok tani Ketua Prakerin
“ SAMAERI “
Mengetahui:
Kepala sekolah SMK negeri 1 idanogawo
IDENTITAS DIRI
Saya yang bertanda t5angan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Tempat / Tanggal Lahir :
Jenis Kelamin :
Warga Negara :
Agama :
Alamat :
PENGALAMAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN).
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah salah satu syarat untuk
menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Industri di SMK N 1 Idanogawo, dan selain itu laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan uji komnpetensi tahun 2012/2013. Laporan
ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja
Industri di kelompok Tani SAMAERI idanogawo Desa Bobozioli Kec. Idanogawo.
Laporan ini juga dapat diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing materi
maupun teknik, oleh sebab itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
• Bapak Drs. AMRINUS ZEBUA, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Idanogawo
• Bapak Sukahati Zandoto sebagai Ketua Kelompok Tani SAMAERI sekaligus Pembimbing
I
• Ibu Agus Mawati Gulo, S.Pd sebagai Pembimbing II
• Bapak Sepeterlin Zebua S.Pd selaku Ketua TIM Prakerin SMK Negeri 1 Idanogawo
• Semua Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 1 Idanogawo yang telah membantu penulis dalam
menyusun Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri
• Kedua Orang Tua Penulis yang telah bersusah payah memenuhi kebutuhan baik dalam
segi dukungan, nasehat, dan kebutuhan materi penulis dalam menyelesaikan Praktek Kerja
Industri dan juga dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa begitu banyak kelemahan dan kekurangan penulis dalam
kesempurnaan laporan ini. Maka dari itu penulis mengharapakan kritik dan saran dari segala
pihak guna untuk melengkapi dan memperbaiki laporan ini dimasa yang akan datang. Penulis
juga mengharapakan segala jerih payah dan dukungan menjadi suatu berkat dari Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Penulis
________________
DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................................
Lembar Pengesahan .............................................................................................................
Daftar Riwayat Hidup .........................................................................................................
Kata Pengantar .....................................................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................................................
• BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
• Sejarah Berdirinya Instansi ......................................................................
• Struktur Organisasi Instansi ....................................................................
• Rekapitulasi Peralatan DU/DI/Instansi ...................................................
• Kegiatan Industri ....................................................................................
• Tujuan .................................................................................................................
• Tujuan Praktek Kerja Industri ................................................................
• Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri ...............................
• Manfaat Praktek Kerja Industri ..............................................................
• BAB II PROSES PELAKSANAAN
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .........................................................................
2.2 Alat dan Bahan ...................................................................................................
2.3 Gambar Kerja (bila Perlu) ...................................................................................
2.4 Proses Pengerjaan ...............................................................................................
2.5 Implementasi Pelaksanaan Kerja ........................................................................
2.6 Hasil Yang di Capai ............................................................................................
• BAB III TEMUAN
3.1 Keterlasanaan (Faktor Pendukung dan Penghambat) .........................................
3.2 Manfaat Yang diRasakan ....................................................................................
3.3. Pengembangan / Tindak Lanjut .........................................................................
• BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................
4.2 Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Prektek Kerja Industri merupakan salah satu penyelenggara pendidikan dan pelatihan
bagi para siswa/siswi. Program pendidikan melalui sistem ganda sangat dibutuhkan dalam
penguasaan kompetensi dan pembentukkan sikap profesi siwswa yang mamaduikan antara
pendidikan sekolah dengan dunia kerja industri dan diperoleh dengan melakukan praktek
kerja industri secara langsung dan terarah untuk menambah keahlian tertentu. Pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan disekolah terutama bertujuan untuk membekali peserta dan
mengembangkan kepribadian siswa baik potensi akademik dan dasar-dasar keahlian yang
kuat. Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah mempersiapkan kelulusan untuk
mendapatkan tamatan yang siap bekerja dan mandiri.
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
ANGGOTA
• Tujuan
• Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
SMK Negeri 1 Idanogawo memberi kesempatan kepada siswa/siswi untuk
melakukan praktek kerja yaitun : untuk melihat secara penerapan ilmu pengetahun
pada prakteknya.
Adapun tujuan dari praktek kerja industri ini, sbb :
• Meningkatkan, memperluas dan menetapkan ketrampilan nyang membentuk
kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki lapangan yang sesuai
dengan jurusannya masing-masing.
• Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang diperlukan
peserta didik untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing
• Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek – aspek usaha yang potensial
dalam lapangan kerja
• Memberi kesempatan pada peserta didik untuk beradaptasi dengan masyarakat
sekitar lingkungan prakerin.
• Memperluas dan menambah wawasan dalam proses pemantapan alat teknologi
dilapangan kerja
• Menambah pengetahuan dan wawasan secara mendalam akan maksud jurusan
masing-masing
• Memberi peluang bagi siswa untuk hidup mandiri.
Benih cabai merah disemai terlebih dahulu pada lahan persemaian untuk
memperoleh bibit yang prima. Aktivitas penyiapan bibit tanaman cabai merah
meliputi tahap- tahap sebagai berikut :
• Pembuatan persemaian
Persemaian dibuat melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
• Tentukan atau pilih lahan persemaian pada lokasi yang strategis, yaitu
dekat dengan sumber air dan mudah diawasi.
• Lakukan pengolahan tanah dengan cangkul, hingga tanah menjadi
gembur.
• Buat bedengan persemaian dengan ukuran panjang 5 m – 10 m, lebar
1m-1,2m, tinggi 30-40 cm, dan jarak antara bedengan 40cm-60 cm.
• Tambahkan pupuk kandang halus dan matang sebanyak 2 kg/m² luas
bedengan, kemudian cmpurkan pupuk kandang tersebut secara merata
dengan tanah lapisan atas.
• Rapikan bedengan persemaian dengan cangkul atau papan kayu.
• Pasang bilah-bilah bambu membentuk setengah lingkaran dengan tinggi
minimal 50 cm dari permukaan bedengan, kemudian perkuat dengan
bilah bambu yang dipasang memanjang searah dengan panjang
bedengan persemaian dan ikat erat-erat.
• Pasang atap persemaian dari lembaran plastik bening atau kain kasa,
sehingga terbentuk sangkup.
• Penyemaian benih
Penyemaian benih dilakukan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
• Rendam benih cabai merah dalm air panas bersuhu 50ºc - 55ºc atau
larutan fungsida previcar N1cc/liter selama lebih kurang 1 jam
• Semaikan benih secara berbaris dengan jarak antara 10 cm, disebar
merata, atau disemaikan satu persatu dengan jarak semai 5cmx5cm
sedalam 0.5 cm-1cm. Selanjutnya tutup dengan tanah yang halus
dengan daun pisang. Setelah benih berkecambah tutup yang berupa daun
pisang atau plastik segera dibuka.
• Pemeliharaan bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Lakukan penyiraman secara kontinya tiap pagi atau sore hari, terutama
pada musim kemarau, atau tergantung pada kondisi medium semai.
• Semprot bibit dengan pestisida bila ditemukan serangan hama dan
penyakit.pada stadium bibit ini digunakan larutan pestisida dengan
konsentrasi rendah, atau 50% dari dosis anjuran.
• Pindahkan tanaman bibit dari bedengan persemaian kebumbungan satu
persatu secara hati-hati. Pindahkan tanaman dilakukan saat bibit
berumur 10-15 hari setelah semai atau setelah bibit berdaun 2 helai.
• Lakukan pengawasan bibit dalam bumbungan dari serangan hama dan
penyakit maupun kekurangan air.
b. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang baik
menunjang pertumbuhan tanaman cabai merah dalam pengelolaan tanah
bertujuan untuk memperbaiki sifat, fisik, kimia, dan biologi tanah yaitu,
memperoleh tanah yang gembur, memiliki aerasi dan drainase yang baik,
meningkatkan aktivitas mikroba tanah, serta mengendalikan gulma.
• Lahan Kering (Tegalan)
Tahap-tahap penyiapan lahan kering (Tegalan) adalah sebagai berikut :
• Bersihkan lahan dari gulma dan pohon-pohon kecil yang tidak berguna.
• Olah tanah dengan cangkul, garpu atau traktor hingga gembur sedalam
30-40 cm
• Biarkan tanah kering anginkan selama 2 minggu. Bila tanah bersifat
asam, dilakukan pengampuran dengan kalsit atau jenis kapur pertanian
lainnya sebanyak 2 ton- 4 ton/ hektar.
• Buat bedengan-bedengan dengan lebar 1 m- 1,2 m, tinggi 30 cm, dan
jarak antara bedengan 30-50 cm. Pada musim hujan sebaiknya jarak
antara bedengan diperlebar. Cara lain adalah dibuat guludan-guludan
dengan ukuran lebar bawah 60 cm,lebar atas berkisar antara 30 cm-40
cm, dan jarak antara guludan 40 cm.
• Taburkan pupuk kandang sebanyak 20 -30 ton/ hektar, kemudian campur
dengan lapisan tanah atas hingga merata. Pemberian pupuk kandang juga
dilakukan perlubang tanam sebanyak 1,0 -1.5 kg
• Rapikan bedengan atau guludan dengan cangkul dan kored.
Tata cara penyiapan lahan dengan mulsa plastik hitam perak adalah
sebagai berikut.
• Tentukan lahan yang terpilih dan bebas nematoda,bakteri layu atau
patogen tular tanah.
• Bersihkan lahan dari gulma atau pohon-pohon yang tidak berguna
• Olah tanah dengan cangkul atau traktor hingga gembur dengan kedalaman
30-50 cm
• Keringanginkan tanah selama minimal 2 minggu bersama-sama dengan
kegiatan pengapuran tanah.
• Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 1 m- 1,2 m, tinggi 30-40
cm, dan jarak antara bedengan 40-60 cm. Panjang disesuaikan kondisi
lahan, namun panjang bedengan maksimal 12 m untuk memudahkan
pemeliharan tanaman.
• Taburkan pupuk kandang matang sebanyak 20-30 ton/ hektar, kemudian
campur dengan lapisan tanah atas sambil bolak balik.
• Taburkan semua pupuk buatan yang terdiri atas 100 kg-150 kg Urea +
300 kg-400 kg ZA + 100 kg-150 kg KCL perhektar, kemudian campurkan
secara merata dengan lapisan tanah atas. Bila tidak hujan siram bedengan
hingga cukup basah agar pupuk cepat melarut didalam tanah.
• Pasang mulsa plastik hitam perak kondisi dibawah terik matahari (pukul
11.00-15.30).di pasang oleh minimal 2 orang.mulsa plastik menutup
permukan bedengan dan dikuatkan oleh pasek bila bambu berbentuk
huruf U.
• Buat lubang tanah denga alat pelubang tanam yang dibuat dari pipa besi
berganggang atau kaleng bekas susu yang salah satu permukaannya
dipotong dan diisi bara api. Lubang tanam harus disesuaikan dengan jarak
taman yang diinginkan misalnya 40x50 cm, 50x60 cm atau 50 cm x 50
cm.
c. Penanaman
Pada lahan kering(tegalan) dengan drainase yang baik, waktu tanam cabai
merah adalah awal musim hujan. Apabila cuaca normal, waktu tanam cabai
merah yang tepat adalah pada bulan maret-april (akhir musim hujan) atau mei-
juni (awal musim kemarau).
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari, saat suhu udara
tidak terlalu tinggi dan sinar matahari tidak terlalu terik.
Tata cara penanaman bibit cabai merah adalah sebagai berikut :
• Buat lubang tanam pada bedengan atau guludan yang tersedia,sesuai dengan
jarak tanam yang kita inginkan misalnya 50 cm x 40 cm, atu 50 cm x 50 cm,
atau 60 cm x 50 cm, tergantung potensi habitas tanaman, misalnya cabai
merah varietas hibrida cocok ditanam dengan jarak tanam 60 cm x 50 cm
karena habitas tanamannya tinggi dan percabangannya banyak.
• Siram medium persemaian pembibitan cabai merah dengan air bersih atau
direndam selama larutan fungsida sistemik ridomik mZ, previcur N pada
konsentrasi 30 %- 50% dari dosis yang dianjurkan.
• Pindahkan bibit cabai merah bersama bambungan (polibag koker) dari
persemaian ketempat penanaman.
• Keluarkan bibit cabai merah bersama akar dan medium semainya secara utuh
dengan cara menyobek bambungan atau membalikkan posisi polibag sambil
melepas polibagnya.
• Tanam bibit cabai merah satu persatu ke dalam lubang tanam yang tersedia
dengan posisi tegak, kemudian tanah disekeliling pangkal batang bibit
dipadatkan pelan-pelan bila daerah tersebut endemis ulat tanah sebaiknya
ditaburi insektisida furadan 3G pada lubang tanam sebanyak 0.5 kg- 1 kg
atau 20-30 kg / hektar bersama dengan waktu tanam.
• Siram tanah disekitar pangkal batang bibit cabai merah dengan air bersih
hingga cukup basah, terutama bila tidak hujan.
d. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman cabai merah meliputi aktivitas-aktivitas
pokok sebagai berikut :
• Pengairan (penyiraman)
Tanaman cabai merah membutuhkan air yang memadai guna pertumbuhan
dan pembuahan. Kekurangan air pada fase pertumbuhan vegatatif
menyebabkan tanaman cabai merah tumbuh kerdil, kekurangan air pada
masa pertumbuhan, bunga dan buah dapat menurunkan hasil buah, bahkan
menggagalkan panen.
Pada fase pertumbuhan vegatatif (tanaman muda), tanah harus tetap lembab,
hingga pengairan (penyiraman) dilakukan secara continous, misalnya
frekuensi penyiraman 1-2 hari sekali, terutama pada musim kemarau.
Penyraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya daun 500sc
perfekhion 400 ce pada waktu sore hari.
• Pendangiran (Penyiangan)
Tanaman pengganggu (gulma) yang tumbuh dilahan cabai merah akan
berkompetensi atas ruang cahaya, dan unsur hara bahkan menjadi inang hama
dan penyakit, perioda kritis tanaman cabai merah akibat persaingan dengan
gulma terjadi pada umur 30-60 hari setelah tanam. Penyiangan (pendangiran)
gulma dapat dilakukan pada umur 30-60 dan 90 hari setelah tanam. Penyiangan
secara manual dilakukan dengan cara mencabut gulma secara langsung dengan
tangan. Penyiangan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan cangkul
atau koced sambil menggemburkan tanah. Pengendalian secara kimiawi
dilakukan menggunakan herbisida, mis. Ally 20 wp, goal 2 E, atau agroxone 4;
yang disemprotkan pada gulma sasaran.
Pada lahan (bedengan) bermulsa plastik, penyiangan gulma dilakukan
dengan cara manual dan konversional. Penyiangan pada latan tanpa mulsa plastik
hitam perak dapat dilakukan dengan sistem perpaduan antara cara manual,
konversional, dan kimiawi.
• Pemupukan
Tanaman cabai merah membutuhkan unsur hara yang cukup dan
berimbang bagi pertumbuhannya sampai menghasilkan buah secara optimal.
Tanaman cabai merah membutuhkan unsur hara yang tinggi, terutama unsur hara
nitrogen (n) fosfor (p) dan kalium (k). Dosis pupuk yang cepat harus mengacu
pada hasil analisis tanah dan tanaman secara laboratoris.
Pola monokulsur mulsa plastik.
• Jenis dan dosis pupuk buatan yang diberikan prinsipnya sama dengan pola
monokultur tanpa mulsa plastik, tetapi cara pemberiannya dilakukan
sekaligus, pada saat akan memasang mulsa plastik.
• Pemupukan susulan dilakukakn 1-2 minggu sekali atau tergantung pada
keadaan pertumbuhan tanaman. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan
adalah : npk sebanyak 5 kg untuk setiap 200 liter ait (1 drum) larutan pupuk
tersebut siberikan sengan cara dibocorkan (disiramkan) pada tanag
disekeliling batang tanaman cabai merah, sebanyak 250 cc (1 glass) per
tanaman. Apabila dalam 1 hektar lahan terdapat 30.000 tanaman cabai
merah, berarti dibutuhkaan pupuk npk sekitar 187.5 kg setiap kali
pemupukan.
• Pemulsaan
Pada usaha tani cabai merah, tanpa mulsa plastik dapat dilakukan pemulsaan
dengan jarumi padi. Hasil-hasil penelitian para pakar diberlittsa lembang
menumukkan bahwa penggunaan mulsa jerami dapat meningkatkan produksi
cabai merah. Mulsa jerami berfungsi sebagai penutup tanah yang dapat
memepertahankan struktur tanah, mengurangi kehilangan unsur hara, dan
menekan pertumbuhan gulma. Mulsa jerami cocok digunakan pada pertanaman
cabai merah terutama selama musim kemarau.
• Gejala serangan
Gejala serangan yang ditimbulkan oleh thrips adalah sebagai berikut :
• Mula-mula daun muda yang terserang bernoda keperak-perakkan secara
tidak beraturan, akibatnya luka bekas serangan thrips.
• Selanjutnya noda-noda keperek-perakan berubah menjadi cokelat tembaga.
• Serang berat dapat menyebabkan daun-daun mengerinting ke atas.
• Pengendalian
Pengendalian hama thrips dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
• Serata kultur teknis, dengan mempraktekkan penyiapan bedengan
bermulsa plastik hitam perak, mengatur pergiliran (rotasi) tanaman yang
bukan sefermili, dan mengatur waktu tanam yang baik (tepat)
• Secara kimiawi, dengan menyemprot insektisida secara selektif misalnya
50wp pegasus
• Penyakit
Penyakit yang menyerang tanaman cabai merah diantaranya adalah sebagai berikut :
• Layu fusarium
• Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit layu fusarium adalah cendawan fusarium oxysporumvar.
Vasinfectum snyder dan hausen
• Siklus hidup
Siklus hidup cendawan penyebab penyakit fusarium adalah sebagai berikut:
• Pada stadium pembingkakan lufa dapat hidup lama sekalipun cuaca tidak
kondusif.
• Cendawan ini hidup pada kondisi drainase tanah yang kurang baik
diataran rendah. Penyebaran penyakit dibantu oleh angin dan aliran air
• Gejala serangan
Gejala serangan penyakit layu fusarium adalah ;
• Infeksi awal terjadi pada leher batang yaitu gejala busuk berwarna
cokelat, perakaran tanaman menjadi busuk basah
• Gejala pada bagaian tanaman diatas permukaan tanah ditandai dengan
layunya daun daun bagian bawah, menjalar keatas hingga ranting-ranting
muda
• Serangan berat dapat menyebabkan tanaman layu, berwarna cokelat, dan
akhirnya tanaman mati.
• Pengendalian
Pengendalian cendawan penyebab penyakit layu fusarium adalah sbb:
• Pengapuran tanah ynag asam (PH rendah)
• Pengolahan tanah secara baik (dibolak-balik)
• Perlakukan benih atau bibit dengan cara direndam dalam larutan fungsida
derosal 60 wp berkonsentrasi 0,15 % selama 15-30 menit.
• Perbaiki areasi dan drainase tanah
• Pergiliran (rotasi tanaman dan membersihkan gulma)
• Pencabutan tanaman yang rusak berturut-turut untuk dimusnakan dan
penyiraman dengan larutan formalin 2 cc - 5 cc perliter, sebanyak 200ml
pertnaman atau larutan fungsida derosal 0,2 % disekitar tanaman yang
diserang.
BAB III
TEMUAN
• Keterlaksanaan (Faktor Pendukung dan penghambat)
• Faktor Pendukung yang ditemui penulis selama malaksanakan PRAKERIN
dikelompok tani “SAMAERI” desa Bobozioli ke. Idanogawo adalah, sbb:
• Bahan bahan seperti benih, pupuk, pertisia, dan alat-alat telah tersediah di dunia
industri atau kelompok tani itu sendiri.
• Iklim dan kesuburan tanah sesuai dengan pertumbuhan tanaman
• Sebagian tersedianya alat-alat mesin pertanian hingga penulis dapat dengan
mudah melaksanakan proses pengolaan tanah dengan cepat
• Adanya motivasi dari masyarakat sekitar prakerin kepada penulis, sehingga
penulis merasa tatap semangat dan senang.
• Faktor penghambat yang ditemui penulis antara lain :
• Benih
Kualitas benih sebagian ada yang tidak baik sehingga produktivitas menurun.
• Tanah
Sebagian tanah kekurangan unsur hara karena terkikis akibat erosi sehingga hasil
produksi tidak maksimal
• Iklim
Sebagian pertumbuhan tanaman terhambat karna keadaan iklim yang tidak
mendukung
• Pemupukan
Kadang-kadang pemupukan tidak sesuai, sehingga sebagian tanaman terhambat
pertumbuhannya.
• Manfaat yang dirasakan
a. Penulis banyak mendapatkan pengalaman kerja didunia industri.
b. Mengetahui cara membudidayakan tanaman hortikultural
c. Sebagian mengetahui cara mengoperasikan alat mesin pertanian.
d. Penulis bisa berinteraksi dengan lingkungan masyarakat.
e. dapat menggunakan tumbuhan disekitar lingkungan untuk pembuatan pupuk
• Pengembangan Tindak Lanjut
• Penulis dapat membuka lahan sendiri serta mempraktekkan dan mengembangkan
dikalangan masyarakat sekitar.
• Memanfaatkan pekarangan yang sempit (pekarangan rumah)
• Memberi dukungan kepada masyarakat dalam membudidayakan jenis tanaman
hortikultural
BAB IV
PENUTUP
• Kesimpulan
• Saran
• Untuk masa yang akan datang, peserta prakerin berharap semoga fasilitas alat dan
bahan hendak lebih lengkap lagi
• Kepada pembaca, bila ada kesalahan dalam penulisan laporan ini mohon dimaklumi
dan penulis juga mengharapkan saran dan kritik demi masa depan penulis, karena ada
ungkapan mengatakan “ kritiklah daku demi masa depanku”
• Untuk sekolah, hendaknya lebih meningkatkan sosialisasi kedunia industri/dunia usaha/
instansi.
DAFTAR PUSTAKA
• Yenida Lawolo
• Herman Waruwu
• Karliwebi Zai
• Parman Zai
• Nia Wati Hura