Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
“Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”
Disusun Oleh :
LINA ANI SUFIANA
NIM S10023
Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atasrahmat
dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi denganjudul
“Gambaran Pengetahuan Ibu dalam Penanganan Tersedak ASI pada Bayi di
Posyandu Mawar 2 Desa Tegalsari Gondangrejo Karanganyar”. Dalam
penyusunanskripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari
berbagaipihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih danpenghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep,selakuKetua Program studi S-
1 Keperawatan
3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Pembimbing I yang
telah memberikan masukan dan arahan selama penyusunan proposal skripsi.
4. Bapak Aria Nurahman Hendra Kusuma, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku
Pembimbing II yang juga telah memberikan masukan dan arahan selama
penyusunan proposal skripsi.
5. Ibu anita istiningtyas,S.Kep.,Ns., M.Kep,yang telah menguji saya dan
memberikan masukan untuk skripsi saya.
6. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi S-1 Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
7. Kepala Puskesmas Gondangrejo Karanganyaryang memberikan ijin dan
arahan untuk peneliti dalam melakukan penelitian.
8. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Budi Setiawan, Ibu Kanti, seluruh keluarga
besar, yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa dan kasih sayangnya
sepanjang waktu.
9. Rudi Ariyantoyang selalusenantiasamemberikansemangatsehingga proposal
skripsiini bias selesai.
10. Kalyca Dinda Cantika Ramadhani yang membuat saya semangat
mengerjakan skripsi ini sampai akhir.
11. Teman-teman S111 yangmemberikan semangat dan bantuan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan
mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
ABSTRAK
ABSTRACT
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
ABSTRAK ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
ASI ............................................................................................. 45
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 7 Dokumentasi
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik pada awal usia kehidupan
bayi. ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan
bagi bayinya (Ahmad & Hayu, 2010). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja
sejak bayi dilahirkan sampai usia 6 bulan. ASI mengandung antibodi yang
2006). Delapan puluh persen perkembangan otak anak dimulai sejak dalam
kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas oleh karena itu
diperlukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dapat diteruskan sampai
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan ada 170 juta anak
meninggal tiap tahun akibat kurang gizi dan berdasarkan studi kedokteran yang
dilakukan di salah satu negara maju yaitu Eropa menunjukkan angka kesakitan
dan kematian bayi yang diberikan ASI lebih rendah daripada yang diberi susu
(Yuniardono, 2007). Data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang tahun
2011 cakupan ASI eksklusif di Kota Semarang pada tahun 2011 yaitu 45,09%
1
2
terjadi peningkatan sebesar 7,83 % dibandingkan pada tahun 2010 yaitu 37,26
(Dinkes, 2011). Laporan dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013
menunjukkan cakupan pemberian ASI Eksklusif sekitar 58,4 %, total jumlah bayi
yaitu 294.312 bayi (Dinkes, 2013).Cakupan tersebut masih sangat rendah bila
dibandingkan dengan target nasional pencapaian ASI eksklusif tahun 2010, yaitu
sebesar 80% akan tetapi pada tahun selanjutnya terus mengalami peningkatan.
pengetahuan, dan budaya (Astuti, 2012). Pengetahuan ibu yang kurang dalam
teknik yang tepat dalam pemberian ASI dapat beresiko pada bayi. Banyak studi
menunjukan bahwa dengan tidur satu tempat tidur dengan orang tua (bed sharing)
saat menyusui dapat beresiko bayi tersedak (Liu et al, 2005). Posisi menyusui
yang tidak tepat akan menyebabkan tersedak, pada ASI yang memancar (penuh),
bayi ditengkurapkan di atas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi
dengan posisi ini maka bayi tidak akan tersedak (Handayani, 2007).
benda asing, muntah, darah atau cairan lain. Penyebab utama morbiditas dan
mortalitas di antara anak-anak, terutama mereka yang 3 tahun atau lebih muda.
Hal ini terutama karena kerentanan perkembangan saluran napas bayi serta
kemampuan terbelakang untuk mengunyah dan menelan (Smith & Norris, 2005).
aspirasi saat menelan (Reilly et al, 2007). Tersedak merupakan kondisi gawat
darurat yang harus cepat ditangani. Bila dibiarkan terlalu lama tubuh bisa
3
jika tak segera ditangani, tersedak juga bisa menyebabkan kematian (Sativa,
2013). Kejadian tersedak pada bayi di Australia sebanyak 61% (Cyr. 2012).
Berdasarkan hasil observasi rata-rata usia ibu yang mempunyai bayi usia
0-6 bulan adalah 26-35 tahun dan usia bayi rata-rata yang mengalami tersedak
ASI adalah usia 2 bulan. Hasil wawancara dengan 5 ibu mengatakan belum tahu
cara menangani tersedak ASI yang benar. Dari 5 ibu, 2 ibu mengatakan bila
mengatakan bila bayinya tersedak hanya mengelus-elus dada bayinya dan dari ke-
5 ibu bila bayinya tersedak tidak pernah membawanya ke bidan atau tempat
pengobatan terdekat.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan penelitian,
oleh karena itu penulis menyimpulkan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu dalam
Gondangrejo Karanganyar?”
Gondangrejo Karanganyar.
BAB II
TINAJUAN TEORI
2.1.1 Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
dipelajari sebelumnya.
7
2) Memahami(comprehension)
3) Aplikasi (application)
(sebenarnya).
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
1) Pendidikan
dimilikinya.
2) Pekerjaan
3) Umur
awal 26-35 tahun, masa dewasa akhir 36-45 tahun, masa lansia
awal 46-55 tahun, masa lansia akhir 56-65 tahun dan masa
(Depkes, 2008).
9
4) Minat
5) Pengalaman
kehidupanya.
7) Informasi
kata yang lebih dikenal “trial and error”. Metode ini telah
b) Secara kebetulan
kebenaran pengetahuan.
i) Induksi
j) Deduksi
dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
2.1.2 ASI
termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI
2. Teknik Menyusui
a. Posisi menyusui
terdesak.
(Ramaiah, 2006):
kepala bayi).
lurus.
8) Menyendawakan bayi
adalah:
lahan.
2.1.3 Tersedak
1 Pengertian Tersedak
2. Penyebab Tersedak
(choking) seperti: sesak nafas, tidak ada suara atau suara serak,
mengi, hingga tidak nafas dan ini perlu tindakan medis yang
2000).
4. Mekanisme Tersedak
2000).
21
anak yang berusia lebih dari 1 tahun. Kita tidak bisa melakukan
napas).
memberikan tepukan.
leher
22
belakangbayidengantangandanbalikkantubuhbayisehinggad
dari kakinya
denganposisipenekanandadapadaprosesCPRyaituditengah-
susu bayi). Hanya gunakan 2 jari saja yaitu jari telunjuk dan
(2) Buka jalan napas bayi (mulut bayi) dan lihat apakah
c) Buka mulut bayi dengan ibu jari dan jari-jari anda untuk
perlahan.
7. Pencegahan Tersedak
Krisyanty (2009):
25
nafas mengecil.
kesukaran bernapas.
kepala).
dimasukkankedalam mulut.
Pengetahuan Ibu
tentang penanganan
tersedak
Tabel 2.1
Keaslian Penelitian
Metode
Nama Peneliti Judul Penelitian Alat Ukur Hasil Penelitian
Penelitian
Riskiyah, Pujiati Gambaran Deskriptif Kuesioner Dari hasil analisis
Setyaningsih, pengetahuan dan Kuantitatif statistik Hasil penelitian
Mokhamad sikap orangtua diperoleh lebih dari 50%
Arifin (2013) dalam upaya (56,1%) orangtua bayi
mencegah tersedak memiliki pengetahuan
pada cukup dan lebih dari 50%
bayi di Kelurahan (62,1%) memiliki sikap
Medono Kota kurang. Penyebab dari
Pekalongan Tahun bayi tersedakdiantaranya
2013 salah posisi saat
menyusui, dan produksi
ASI yang berlebihan.
Ismanti, Riffa Pengalaman Ibu Kualitatif Kuesioner Hasil yang didapatkan
(2012) dalam Memberi dari proses pengumpulan
Nutrisi pada Anak dan analisis data adalah
dengan Malformasi peneliti mengidentifkasi
Fasial di Rumah 4 tema terkait
Sakit Umum pengalaman ibu dalam
Serang pemberian nutrisi pada
anak dengan malformasi
fasial. Tema tersebut
meliputi: 1) Kendala
dalam pemberian nutrisi,
2) Upaya orang tua, 3)
Pemenuhan nutrisi pada
anak dan 4) Tantangan
yang dihadapi selama 2
minggu pasca operasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Kuantitatif adalah data yang
suatu populasi(Nursalam,2014).
1. Lokasi Penelitian
Karanganyar.
29
30
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2. Sampel penelitian
N
n=
1 + N (e) 2`
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
N = 28 / 1 + 28 (0,05)2
= 28 / 1 + 0,07
= 28 / 1,07
31
= 26 responden
sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu yang mempunyai anak yang sakit dan yang sedang dalam
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
yang sudah tersusun dengan baik, matang dan responden tinggal memberikan
pengetahuan ibu dalam penanganan tersedak ASI pada bayi dan responden
Adapun pengisian kuesioner ini dengan cara memberikan tanda centang (√)
Pernyataan Jumlah
Variabel Sub Variabel
Favorable Unfavorable Soal
Gambaran 1. Definisi tersedak 1 2 2
pengetahuan ibu 2. Cara menyusui yang 3 4 2
dalam benar
penanganan 3. Penyebab tersedak 5,6 7 3
tersedak ASI 4. Tanda dan gejala 8 10 2
pada bayi tersedak
5. Pencegahan tersedak 11,12 13 3
6. Penanganan tersedak 14,16 17 3
7. Dampak tersedak 19 20 2
Jumlah 10 7 17
Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan uji validitas dan
tentang cara dan penangaan tersedak ASI pada bayi. Jumlah responden yang
akan digunakan ialah 26 responden dan jumlah item pertanyaan pada uji
1. Uji Validitas
mengukur apa yang ingin diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas
N . ΣXY - ΣX.ΣY
rxy =
2 2
{N ΣX 2 − (ΣX ) } {N ΣY 2 - (ΣY ) }
Keterangan:
N : Jumlah responden
x : Skor pernyataan
y : Skor total
for Windows.Intrumen dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel dengan
masing 0,092, 0,048 dan 0,098 < 0,444, untuk selanjutnya nomor
pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitia dan jumlah
2. Uji Reabilitas
pengukuran itu tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
sama.
berikut:
∑
= 1 −
Keterangan:
r1 = Reliabilitas instrumen
st = Jumlah varian
pertanyaan didapatkan hasil 0,866, sehingga r hitung> r tabel yaitu 0,866 >
Karanganyar.
Karanganyar.
7. Peneliti mengambil data ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di
Karanganyar.
eksklusi.
1. Pengolahan Data
a. Editing
masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin
b. Coding
untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi
c. Entry
pertanyaan.
d. Tabulating
2. Analisis Data
yang diteliti, tergantung dari jenis data numerik atau kategorik, maka dapat
bentuk tabel.
f. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > 16,9
g. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) 10,5 < x <16,9
h. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < 10,5
(Riwidikdo, 2012)
yaitu:
a. Mean
n
Σ i = 1 x1
X=
n
Keterangan:
X : Mean
41
n : Jumlah responden
x1 : Nilai responden
b. Simpangan Baku
Σ xi 2 −
(Σ xi )2
SD = n
n −1
Keterangan:
SD : Simpanganbaku
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
1. Informed Consent
kerahasiaan hasil atau informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek
HASIL PENELITIAN
dipimpin oleh seorang Ketua Posyandu, tenaga kesehatan yang ada di Posyandu
ini adalah 2 bidan desa, kader berjumlah 3 orang, jenis pelayanan yang diberikan
antara lain kesehatan ibu dan anak yang meliputi pemeriksaan imunisasi, ibu
dan ada sebagian ibu yang masih mempunyai pengetahuan kurang tentang
tersedak ASI.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0 –
ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2015 di Posyandu Mawar 2 Dusun
43
44
meliputi umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Berikut akan dijelaskan satu per
1 17 – 25 5 19,2
. tahun 18 69,2
2 26 – 35 3 11,6
. tahun
3 36 – 45
. tahun
Total 26 100%
. S1 2 7,7
3
.
4
.
Total 26 100%
responden (57,7%).
1 IRT 19 73,1
. Swasta 3 11,5
2 PNS - -
. Lain- 4 15,4
3 lain
.
4
.
Total 26 100%
sebagai PNS tidak ada dan lain-lain sebanyak 4 responden (15,4%). Dari
(73,1%).
1. Baik 6 23,1
2. Cukup 15 57,7
3. Kurang 5 19,2
Total 26 100%
(57,7%).
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
usia tersebut merupakan usia yang produktif dan dapat dengan mudah
informasi dan pada akhirnya makin banyak dan baik pula pengetahuan
yang dimilikinya.
responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga lebih mudah untuk
observasi.
pada umumnya adalah benda asing yang tersangkut pada laring dan
mayoritas ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT). Ibu rumah
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
6.2 Saran
3. Institusi Pendidikan
4. Peneliti Selanjutnya
5. Peneliti
Ahmad M. & Hayu P., 2010. Pemberian ASI Eksklusif dan Problematika Ibu
Menyusui. Pusat Studi Gender STAIN Purwokerto.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2011. Profil Kesehatan Jawa Tengah
Tahun 2011. Semarang.
Liu et al, 2005. Sleep Patterns and Sleep Problems Among School Children in The
United States and China. Pediatrics.
Purwadianto, 2000. Kedaruratan Medik. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bina Rupa
Aksara. p.122-6.
Ramaiah, 2006. ASI dan Menyusui, Panduan Praktis bagi Ibu setelah Melahirkan.
Penerbit PT. Bhuana Ilmu Popular Kelompok Gramedia, Jakarta.