You are on page 1of 7

Karakteristik Mekanik Kekuatan Tarik Struktur Komposit

E-Glass/Epoksi Bakelite EPR 174

Lies Banowati dan Achmad Ainun Nakhi


Jurusan Teknik Penerbangan, Fakultas Teknologi Universitas Nurtanio Bandung
J1. Pajajaran No. 219 Lanud Husein S, Bandung 40174
e-mail :liesbano@gmail.com
e-mail : achmadainunn@yahoo.com

Abstrak

Seiring dengan perkembangan dalam bidang industri dan kemajuan teknologi material
dalam memenuhi berbagai kebutuhan maka dikembangkan material komposit yang
memiliki karakteristik kuat, kaku dan. Sedangkan komposit adalah gabungan dari dua jenis
material atau lebih bahan yang berbeda secara makroskopis dengan unsur serat sebagai
penguat dan dan matrik sebagai pengikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik mekanik kekuatan tarik struktur komposit E-Glass/Epoksi bakelite EPR 174
yang mengacu pada standar ASTM D3039/D3039M. Metode manufaktur yang digunakan
adalah hand lay-up dengan variasi arah serat unidirectional 0°, (0/90°), ±45 dan Vf 50.
Sedangkan metode analisis yang digunakan dari hasil pengujian adalah distribusi Weibull.
Berdasarkan hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa kekuatan komposit E-Glass/epoksi
bakelite EPR 174 arah serat unidirectional 0° adalah yang paling tinggi sebesar 219 MPa
bila dibandingkan dengan arah serat lainnya.

Kata Kunci : Komposit, E-Glass/epoksi bakelite EPR174, hand lay-up, kekuatan tarik

1. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman dalam bidang ilmu penerbangan, dunia indutri dan kemajuan
teknologi material dalam memenuhi berbagai kebutuhan, dewasa ini berkembang semakin pesat. Salah
satunya adalah komponen pesawat nirawak yang dibuat dari berbagai material diantaranya adalah
komposit, hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan dan mengembangkan material tersebut.
Komposit adalah penggabungan dua atau lebih bahan yang berbeda secara makroskopis. Pada
umumnya bahan komposit terdiri dari dua unsur, yaitu serat sebagai penguat dan matriks sebagai
pengikat serat-serat tersebut. Komposit mempunyai beberapa keunggulan yaitu kuat, kaku dan ringan.
Disamping itu memiliki ketahanan terhadap beban fatigue, korosi dan mudah dibentuk.
Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui karakteristik mekanik kekuatan tarik komposit E-
Glass/epoksi bakelite EPR174 dengan penguat (reinforcement) serat E-Glass dan matriks (pengikat)
epoksi bakelite EPR 174 dengan variasi orientasi serat unidirectional 0°, bidirectional woven (0/90°)
dan bidirectional woven (±45°). Fraksi volume serat ( ) merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi karakteristik yang mencakup kekuatan, kekakuan dan keuletan material komposit.
Fraksi volume serat yang digunakan adalah 50% yang mengacu pada modus kegagalan yang terjadi
pada komposit lamina rami/epoksi yaitu getas (brittle failure) untuk 10-30%, debonding dan
delaminasi pada 40-50% [1]. Sedangkan dapat dihitung dengan mengunakan Persamaan (1) [2]:

100% (1)

2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada manufaktur spesimen uji tarik adalah hand lay-up dengan perbandingan
matriks dan hardener 2:1. Pengujian tarik komposit mengacu pada ASTM D 3039 [3] menggunakan
alat uji Tensilon RTF-1310 dan pengujian densitas pada ASTM D 792 [4] dengan jumlah masing-
masing variasi orientasi serat spesimen uji sebanyak 5 (lima) buah. Sedangkan metode analisis data
hasil uji tarik spesimen menggunakan weibull distribution, merupakan metode statistik untuk
menentukan nilai dari kekuatan material terhadap keandalannya. Keandalan merupakan ukuran dari
sebuah material dalam menerima suatu beban, berikut ini Persamaan (2) yaitu fungsi keandalan yang
digunakan dalam menganalisa data hasil pengujian pada penelitian [5] :

; , exp (2)

Metode regresi linear mengubah persamaan distribusi weibull dua parameter ke dalam persamaan
linear berbentuk y=mx+r dengan cara melakukan operasi logaritma pada persamaan (3):

ln (3)
; ,

3. Hasil Dan Pembahasan


Pada Gambar 1. masing-masing menunjukkan spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174
dengan orientasi unidirectional 0º, bidirectional woven (0,90º) dan (±45°).

(a) (b) (c)


Gambar 1 Spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174: (a) unidirectional 0º, (b) bidirectional woven
(0,90º), (c) bidirectional woven (±45°).
Sedangkan pada Gambar 2. masing-masing menunjukkan modus kegagalan spesimen komposit hasil
uji tarik. Pada Gambar 2.(a) menunjukkan bahwa modus kegagalan yang terjadi pada masing-masing
spesimen uji tarik komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 dengan orientasi unidirectional 0º
adalah grip/tab multi-mode top (GMT) pada spesimen nomer 1, grip/tab multi-mode bottom (GMB)
pada spesimen nomor 2 dan 3, hal tersebut akibat posisi pemegang tab spesimen yang terlalu kencang
pada satu sisi atas atau bawah grib sehingga terjadi kerusakan di sekitar grib tersebut. Sedangkan
modus kegagalan yang terjadi pada spesimen nomor 4 dan 5 adalah angled from grip/tab bottom
(AWB).
GMT AWB LAT LAT

LAT
GMB AWB
LAB

GGV
GMB

(a) (b)

AW
AGM

AWB

AWB AWT

(c)

Gambar 2 Modus kegagalan hasil uji tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174: (a)
unidirectional 0º, (b) bidirectional woven (0,90º), (c) bidirectional woven (±45°).

Pada Gambar 2. (b) menunjukkan bahwa modus kegagalan yang terjadi pada orientasi bidirectional
woven (0,90º) adalah lateral at grip/tab top (LAT) pada spesimen nomor 1, 2 dan 4, grip/tab gage
various (GGV) pada spesimen nomor 3 dan lateral at grip/tab bottom (LAB) pada spesimen 5.
Sedangkan pada Gambar 2. (c) menunjukkan bahwa modus kegagalan yang terjadi pada orientasi
bidirectional woven (±45°) adalah angled from grip/tab bottom (AWB) pada spesimen nomer 1 dan 2,
angled gage middle (AGM) pada spesimen nomer 3 dan angled from grip/tab top (AWT) pada
spesimen nomer 4 dan 5.
Pada Gambar 3. menunjukkan grafik hasil pengujian tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite
EPR 174. Pada grafik hasil pengujian tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174
orientasi bidirectional woven (±45°) memiliki elongation range yang lebih lebar dibandingkan
orientasi unidirectional 0º dan bidirectional woven (0,90º),. Hal tersebut menunjukkan bahwa
komposit dengan orientasi bidirectional woven (±45°) memiliki sifat ductile yang lebih baik .
300
250
200
Speciment 1
150 Speciment 2
Stress

100 Speciment 3
50 Speciment 4
0
0 0.01 0.02 0.03
Strain
(a)
200
180
160
140
Speciment 1
120
Speciment 2
100
Stress

80 Speciment 3
60 Speciment 4
40 Speciment 5
20
0
0 0.005 0.01 0.015 0.02
Strain
(b)
140
120
100
80 Speciment 1
Stress

60 Speciment 2

40 Speciment 3
Speciment 4
20
Speciment 5
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
Strain

(c)

Gambar 3 Grafik hasil pengujian tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174: (a) unidirectional
0º, (b) bidirectional woven (0,90º), (c) bidirectional woven (±45°).

Pada grafik hasil pengujian tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 orientasi
unidirectional 0º memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi karena beban uji tarik spesimen arah
vertikal searah serat akan diterima langsung oleh resin dan selanjutnya didistribusikan keseluruh
permukaan serat, sedangkan orientasi bidirectional woven (±45°) memiliki elongation range yang
lebih lebar bila dibandingkan orientasi unidirectional 0º dan bidirectional woven (0,90º), hal tersebut
menunjukkan bahwa komposit dengan orientasi bidirectional woven (±45°) memiliki sifat ductile yang
lebih baik.

Pada Gambar 4 dan 5 masing-masing menunjukkan salah satu contoh grafik regresi linear dan
distribusi Weibull hasil pengujian tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 orientasi
unidirectional 0º.

1.5
1 y = 4.5428x ‐ 22.605
Y=In(1/(1‐Median Rank)))

0.5 R² = 0.8978

0
‐0.5 4.5 5 5.5
‐1 PLOT TITIK 0
‐1.5
‐2 Linear (PLOT
TITIK 0)
‐2.5
X=In(Strength Ordered) 

Gambar 4 Grafik regresi linear spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 orientasi unidirectional

1.2

0.8
Reliability

0.6

0.4

0.2

0
0 100 200 300

σ (MPa)

Gambar 5 Grafik distribusi weibull komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 orientasi unidirectional 0º

Pada Tabel 1. menunjukkan perbandingan analisis distribusi weibull hasil uji tarik spesimen komposit
E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 orientasi unidirectional 0º, bidirectional woven (0,90º), dan
bidirectional woven (±45°).

Tabel 1 Perbandingan analisis distribusi weibull hasil uji tarik spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR
174
Jenis Spesimen Spesimen Spesimen
unidirectional 0º bidirectional woven bidirectional woven
(0,90º) (±45°).
σ tarik (MPa) 219 134 111
3
ρ (g/cm ) 1,29 1,2 1,5
Grafik distribusi weibull seperti yang terlihat pada salah satu contoh yaitu Gambar 5. menunjukkan
bahwa nilai keandalan spesimen komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 orientasi unidirectional
0º, bidirectional woven (0,90º) dan bidirectional woven (±45°) pada keandalan 50% masing-masing
sebesar 219 MPa, 134 MPa dan 111 MPa. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kekuatan
tarik komposit orientasi unidirectional 0º lebih besar bila dibandingkan berturut-turut dengan masing-
masing orientasi bidirectional woven (0,90º) dan bidirectional woven (±45°). Berdasarkan hasil
analisis distribusi weibull tersebut maka dapat menentukan nilai keandalan kekuatan material untuk
kebutuhan mendisain struktur, dalam arti bila struktur dihitung dengan menggunakan keandalan 50%
saja sudah aman apalagi bila menggunakan keandalan 90% struktur akan lebih aman. Sedangkan
densitas komposit dengan orientasi bidirectional woven (0,90º) memiliki nilai yang lebih kecil dengan
nilai sebesar 1,2 g/cm3 bila dibandingkan dengan orientasi komposit lainnya.

Pada Tabel 2. menunjukkan perbandingan kekuatan tarik dan densitas komposit E-Glass/epoksi
bakelite EPR 174 dengan jenis komposit dan material lainnya.

Tabel 2 Perbandingan kekuatan tarik komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 dengan S-Glass/Epoksi epoksi
bakelite EPR 174 dan Aluminium
Material σ tarik (MPa) ρ (g/cm3)
Komposit S-Glass/epoksi bakellite EPR 174 unidirectional 0º 250 1,4
[6]
Komposit S-Glass/epoksi bakellite EPR 174 bidirectional woven 87,5 1,67
(0,90º) [6]
Komposit S-Glass/epoksi bakellite EPR 174 bidirectional 62,5 1,49
woven(±45°) [6]
Al 6063- T4 [7] 90 2,68
Al 4145- H16 [7] 185-225 2,68

Pada Tabel 2. menunjukkan bahwa komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174 memiliki kekuatan
tarik yang cukup baik dan densitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan komposit material S-
Glass/epoksi bakellite EPR 174 , Al 6063- T4 dan Al 4145- H16, sehingga komposit tersebut dapat
dijadikan material alternatif pengganti jenis komposit glass/epoksi dan aluminium.

4. Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa komposit E-Glass/epoksi bakelite EPR 174
memiliki sifat mekanik yang cukup baik bila dibandingkan dengan jenis komposit glass/epoksi dan
aluminium lainnya. Meskipun dengan menggunakan metoda manufaktur hand lay-up komposit yang
sederhana namun menghasilkan kekuatan tarik yang cukup baik, sehingga komposit E-Glass/epoksi
bakelite EPR 174 memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut untuk diterapkan pada
industri otomotif dan pesawat udara tanpa awak/UAV (Unmanned Aerial Vechicle).

Notasi
fraksi volume fiber [%]
fraksi volume matrik [%]
fraksi volume composite [%]
mf massa fiber [g]
mm massa matrik [g]
ρf massa jenis fiber [g/cm3]
ρm massa jenis matrik [g/cm3]
ρ massa jenis [g/cm3]
σ tegangan [MPa]
DaftarPustaka
[1] Soemardi, T.P. 2009. Serat Rami Bisa Jadi Bahan Baku Tabung Gas. Tambang Mines & Energy
News Updating, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok.
[2] Berthelot, Jean Marie. 1999. Composite Material : Mechanical Behavior and Structural Analysis.
Newyork : Springer.
[3] ASTM D 3039/3039 M. 2002. Standart Test Method for Tensile Properties of Polymer Matrix
Composite Materials. Annual Book of ASTM Standards. United State: ASTM International.
[4] ASTM D 792 – 08. 2008. Density and Specific Gravity (Relative Density) of Plastic by
Displacement. Annual Book of ASTM Standards. United States: ASTM International
[5] Ghosh , A.1999. A FORTRAN Program for Fitting Weibull Distribution an Generating samples.
Computer and Geoscience, 25, 729-735.
[6] Banowati, L. 2018. Analisis Kekuatan Tarik Komposit S-Glass/epoksi bakellite EPR 174,
Penelitian, Belum diterbitkan.
[7] Alluminium Alloy Specification, aalco metal. www.aalco.co.uk

You might also like