You are on page 1of 3

Palo Alto Networks

Home ▼

Legenda Surabaya

The Legend of Surabaya | English Version Click here

Legenda Suroboyo/Sura dan Baya

Cerita Rakyat dari Jawa Timur

PADA zaman dahulu kala di Jawa Timur ada dua ekor binatang yang kuat, Sura dan Baya. Sura
adalah hiu dan Baya adalah buaya. Mereka tinggal di laut.

Sebenarnya mereka berteman. Tapi ketika mereka lapar, mereka sangat serakah. Mereka tidak ingin
berbagi makanan mereka. Mereka akan berjuang untuk itu dan tidak pernah berhenti sampai salah
satu dari mereka menyerah.

Pada suatu hari yang sangat panas, Sura dan Baya sedang mencari beberapa makanan. Tiba-tiba,
Baya melihat seekor kambing.
Palo Alto Networks

451 Research: What's Next for EDR?


Don’t Limit Detection and Response to
the Endpoint.
Learn More

"Nyam, ini makanan siangku," kata Baya.

"Bukan! Ini adalah makan siangku. Kau serakah! Aku kan belum makan selama dua hari," kata Sura.

Kemudian Sura dan Baya berkelahi lagi. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah. Sura memiliki
ide untuk menghentikan perilaku buruk mereka.

"Aku lelah berkelahi, Baya," kata Sura.

"Aku juga. Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan perkelahian? Apakah kau punya ide?"
tanya Baya.

"Ya, ayo kita berbagi wilayah kita. Aku hidup di air, jadi mencari makanan di laut. Dan kau tinggal di
darat, kan? Jadi, mencari makanan juga di darat. Batasnya adalah pantai, jadi kita tidak akan pernah
bertemu lagi. Apakah kau setuju? " tanya Sura.

"Hmm ... biarkan aku berpikir. Baiklah, Aku setuju. Mulai hari ini, Aku tidak akan pernah pergi ke laut
lagi. Wilayah saya adalah daratan," kata Baya.

Kemudian mereka berdua tinggal di tempat yang berbeda. Tapi satu hari, Sura pergi ke darat untuk
mencari makanan di sungai. Dia sangat lapar dan tidak ada banyak makanan di laut. Baya sangat
marah ketika ia tahu bahwa Sura melanggar janji.

"Hei, apa yang kau lakukan di sini? Ini adalah wilayahku. Wilayahmu di laut!"

"Tapi, ada air juga di sungai, kan? Jadi, ini juga tempatku!" seru Sura.

Kemudian Sura dan Baya bertarung lagi. Mereka berdua saling memukul. Sura mengigit ekor Baya.
Baya melakukan hal yang sama kepada Sura. Dia menggigitnya dengan sangat keras sampai Sura
akhirnya menyerah dan kembali ke laut. Baya sangat senang dan punya tempat tinggal lagi.

Lokasi di mana mereka berkelahi menjadi berantakan. Darah berceceran di mana-mana. Orang-
orang kemudian selalu berbicara tentang pertarungan antara Sura dan Baya. Mereka kemudian
menamakan tempat mereka bertarung dengan nama Surabaya, yang berasal dari kata Sura yang
artinya hiu dan Baya yang berarti buaya. Masyarakat juga menjadikan pertarungan mereka sebagai
lambang kota Surabaya. ***

Legenda Surabaya (Folk…

Apakah Kamu tahu?

Patung Sura dan Buaya (Jawa: Patung Suro dan Boyo) adalah sebuah
patung yang merupakan lambang Kota Surabaya. Patung ini berada di depan
Kebun Binatang Surabaya. Patung ini terdiri atas dua hewan ini yang menjadi
inspirasi nama kota Surabaya: ikan sura dan buaya.

Namun ada juga yang berpendapat Surabaya berasal dari Kata Sura dan
Baya. Sura berarti Jaya atau selamat Baya berarti bahaya, jadi Surabaya
berarti selamat menghadapi bahaya.

Baca Selengkapnya: Asal Usul Surabaya versi 'Selamat dari Bahaya'


Patung Sura dan Baya
Warisan Bersejarah

Peninggalan bersejarah yang bisa ditemukan di dekat kota Surabaya.


Tempat-tempat bersejarah di Trowulan. 
Candi Jawi
Candi Singosari
Candi Belahan
Candi Jabung
Candi Panataran
Baca Selengkapnya: Peninggalan bersejarah di dekat kota Surabaya

Kunjungi juga: Cara Menggambar Sura dan Baya

You might also like