Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Praktik keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal sepanjang proses
kehidupan dengan mengkaji status, menentukan diagnosa, merencankan dan
mengimplementasi strategi keperawatan untuk mencapai tujuan, serta
mengevaluasi respon terhadap perawatan dan pengobatan. Tujuan dari teori ini
adalah untuk menggambarkanatau menjelaskan masalah klinis atau kebutuhan
pasien bahwa perawat hadapi sehari-hari dalam Ariesterikat praktek khusus
merekaatau pengaturan.Teori praktek dapat memberikan penjelasan tentang
masalah pasien, menjelaskan intervensi terapeutik, menganjurkan pendekatan
khusus untuk populasi pasien tertentu, atau mengidentifikasi nilai-nilai
keperawatan yang mengarah keproses pengambilan keputusan (McEwen, 2007)
(Conceptions Foundations Ed. 5 pg 109).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Teori Nightingale
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya
sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan,tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yag adekuat (Nightingale,1860;
Torres,1986). Nightingale menghubungkan anatara status kesehatan klien
dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil ,yang menimbulkan perbaikan
kondisi higine dan sanitasi selama perang crimean.
Torres (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep
untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori
deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dan kerangka
rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya (Torres 1986). Hal
yang paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan
melingkupi praktik keperawatan. Nightingale berfikir dan menggunakan
proses keperawatan. Ia mencabut bahwa observas (pengkajian) bukan
demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi
penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan kenyamanan.
2. Teori Peplau
3
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat,
dan proses interaktif (Peplau,1952); yang menghasilkan hubungan antara
perawat dengan klien (Tores,1986;Marriner-Tomey,1994). Berdasarkan
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk
membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn
dan Jacobs,1995) . Oleh sebab itu perawat berupaya mengemangkan
hubungan antara perawat dengan klien di mana perawat bertugas sebagai
narasumber,konselor,dan wali.
3. Teori Henderson
4
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikanprestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk reaksi
14. Belajar, mengenali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu
pada perkembangan dan kesehatan normal.
4. Teori Abdellah
5
11. Mempertahankan fungsi sensorik.
12. Mengiddentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif
dan negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara
emosi dan penyakin organik.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal.
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.
17. Menghasilkan dan/atau memperhatikan lingkungan terapeutik.
18. Memfasilitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang
memiliki
kebutuhan fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda.
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan
keterbatasan-fisik dan emosional.
20. Mengguankan sumber-sumber dikomunitas sebagai sumber bantuan
dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit.
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai sosial sebagai faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit.
5. Teori Orlando
6. Teori Levine
Teori Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikan pada tahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk
hidup terintegerasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Levine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan
aktivitas konverasi. Sehat dipandang dari sudut konservasi energi dalam
lingkup area sebagai berikut, Levine menyebutnya sebagai empat prinsip
konservasi dalam keperawatan :
6
3. Konservasi integritas personal.
4. Konservasi integritas sosial.
Melalui pendekatan ini, asuhan keperawatan meliputi konservasi aktivitas
yang ditunjukan pada penggunaan secara optimal sumber-sumber kekuatan
klien.
7. Teori Rogers
8. Teori Orem
7
Jadi tujuan dari teori Orem adalah membantu klien melakukan
perawatan diri sendiri. Menurut Orem, asuhan keperawatan diperlukan
ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis,
perkembangan dan sosial. Perawat menilai mengapa klien tidak mampu
memenuhi kebutuhan tersebut, apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhannya dan
menilai seberapa jauh klien mampu memenuhinya sendiri.
9. Teori King
Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971, 1981,
1987) berfokus pada interaksi tiga sistem : sistem personal, sistem
interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membentuk hubungan
personal antara perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien
merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan dimana proses
interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan klien
dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh
sistem asuhan kesehatan yang berlaku (King, 1971, 1981). Tujuan perawat
adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu klien dalam
menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.
8
pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya
masalah yang sama (Neuman, 1982; Marrine-Tomey, 1994; Chin dan
Jacobs, 1995).
Teori adaptasi Suster Callista Roy (Roy dan Obloy, 1979; Roy,
1980,1984, 1989) memandang klien sebagai suatu sistem adaptasi. Sesuai
dengan model Roy, tujuan dari keperawatan adalah membantu seseorang
untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri,
fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama sehat dan sakit
(Marriner-Tomey, 1994). Kebutuhan asuhan keperawatanmuncul, ketika
klien tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan
eksternal. Seluruh individu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut :
9
Praktik keperawatan profesional diartikan sebagai bentuk penampilan dari
kondisi sakit, cedera atau ketidakberdayaan atau upaya dalam mempertahankan
kesehatan atau mencegah terjadi penularan penyakit, atau upaya daalam
pengawasan dan pengajaran pada staf atau dalam pemberian medikasi dan
pengobatan sesuai yang diresepkan oleh dokter dan dokter gigi, kebutuhan dari
penilian dan keterampilan spesialis tertentu dan bedasarkan pada pengetahuan dan
aplikasi prinsip-prinsip ilmu biologi , fisika dan sosail. Hal-hal yang disampaikan
sebelumnya tidak dipertimbangkan tercakup dalam tindakan penegakan diagnosis
atau anjuran tentang tindakan terapeutik atau perbaikan.
Proses keperawatan :
10
a) Pengkajian
b) Diagnosis
c) Perencanaan
d) Implementasi
e) Evaluasi
11
1) Fokus pada fenomena menghanguskan tertentu yang menarik untuk
perawat; dikembangkan untuk menjawab spesifik mengatur
pertanyaan klinis.
2) Konteks politik, budaya, dan / atau sejarah sosial tertentu.
3) Koneksi mudah dikenali untuk kedua praktek sehari-hari dan
penelitian klinis.
4) Menghormati untuk keragaman, kompleksitas, dan konteks tercermin
dan penurunan generalisasi (Im dan Meleis, 1999; McEwen, 2007)
(Conceptual Fundations Ed.5 Pg.110).
1) Fenomena
Fenomena adalah sebuah aspek realitas yang dirasakan secara
sadar atau di alami manusia (Meleis, 2006).
2) Konsep
Sebuah teori terdiri dari konsep-konsep yang berhubungan. Konsep
tersebut bisa sederhana atau kompleks dan berhubungan dengan
objek atau kejadian yang berasal dari pengalaman.
3) Devinisi
Devinisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum
konsep.
4) Asumsi
Asumsi merupakan pernyataan yang menjelaskan sifat konsep,
definisi, tujuan, hubungan, dan struktur teori (Chinn dan Kramer,
2004; Meleis, 2006) (Fundamental Keperawatan Ed.4 Pg.76).
12
3) Praktik keperawatan memerlukan hubungan yang saling membantu
untuk menjadi dasar interaksi antara klien/perawat.
4) Praktik keperawatan menuntut perawat untuk memenuhi
ytanggung jawab profesi.
3. Lingkungan Praktik
13
individu dalam komunitas tersebut. Komuinitas dapat berupa suatu lokasi
khusus misalnya area urban atau area pelosok atau sekelompok orang di
suatu tempat kerja, sekolah, atau kelompok lain yang memiliki minat dan
karakteristik tertentu. Sehingga tampak perawat komunitas memiliki
tempat kerja yang bervariasi, meliputi wilayah komunitas, pusat-pusat
kesehatan okupasi, sekolah, lembaga pelayanan kesehatan rumah, klinik
kesehatan, dan tempat praktik swasta.
a) Pengkajian.
Perawat mengumpulkan data tenang kesehatan klien
b) Diagnosa keperawatan
Perawat menganalisis data dri hasil pengkajian dalam menentukan
diagnosa.
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari klien.
c) Perencanaan
Perawat mengembangkan rencana asuhan yang menyusun rencana
intervensi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
d) Implementasi
Perawat mengimplementasikan intervensi yang telah diidentifikasi
dalam rencana perawatan.
e) Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang dicapai.
14
bagi peserta didik dan keluarganya bila dibutuhkan perawatan kesehatan
yang lebih spesifik.
15
komponen dari proses kehidupan individu. Teori raja diarah kaninteraksi antara
perawat dan klien, yangt tidak dapat dipisahkan. Nightingale dan Leininge
rmengembangkan perspektif humanistik, fokus pada personalisasi, perawatan
individual untuk semua, dan Roy dikonsep perawat sebagai regulator eksternal
yang berfungsi untuk mempromosikan keseimbangan sistem atau adaptasi. Orem
memandang perawat sebagai orang yang membantu individu tidak dapat secara
efektif merawat dirinya sendiri.
Sebagian besar teori keperawatan dan kerangka kerja yang disajikan dalam
chaterini terlalu mahal untuk digunakan secara keseluruhan dalam situasi
perawatan satu keperawatan. Misalnya, Orem mendiskripsikan tiga jenis system
keperawatan, tetapi untuk klien yang berada di unit perawatan intensif dan pada
dukungan hidup, hanya system keperawatan sepenuhnya kompensasi relevan.
Demikian pula, Neuman tiga tingkat pencegahan, hanya klien akan gejala akibat
invasi stressor lingkungan adalah penerima yang tepat pencegahan sekunder.
Meskipun keterbatasan ini, teori dapat memandu penilaian keperawatan dalam hal
apa yang ingin ditanyakan dan apa daerah menilai. Jenis klien, pengaturan dimana
perawatan disampaikan, dan tujuan keperawatan adalah apa mempengaruhi
pemilihan kerangka teoritis yang tepat untuk latihan. Teori-teori yang lebih
spesifik dapat dengan mudah diadaptasi untuk digunakan dalam pengaturan
praktek. Semakin banyak teori global mungkin lebih baik berfungsi sebagai
kerangka kerja untuk penelitian, temuan yang kemudian dapat diterapkan untuk
berlatih. Teori praktek mungkin paling baik melayani dalam pengembangan
berbasis bukti praktek keperawatan dengan profiding pembuktian valid dan
reliable pedoman klinis (Conceptions Foundations Ed. 5 pg 110)
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
18