You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR OTAK

OLEH
KELOMPOK 11:

1. ABDUL RA’UF
2. KHAIRUN NISYAH
3. RAHAYU OKTAVIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


( STIKES ) MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya .
Makalah ini berisikan tentang Konsep Asuhan Keperawatan Pada Kanker
Payudara Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang asuhan keperawatan kanker payudara.
kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna , oleh karena
itu kritik dan saran semua pihak yang membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga ALLAH SWT
meridhoi semua usaha yang kita lakukan. Amiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan dan ManfaatPenulisan

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Fatosiologi
4. Klasifikasi
5. Manifestasi klinis

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
2. Diagnose kePerawatan
3. Perencanaan kePerawatan

BAB 1V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Otak adalah sumber kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-
kecilnya, hanya bisa terjadi melalui mekanisme yang diatur oleh otak. Dalam waktu yang
bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus. Tumor otak merupakan
sebuah lesi yang terletak pada kongenital yang menempati ruang dalam tengkotak. Tumor-
tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh
menyebar, masuk kedalam jaringan neoplasma terjadi akibat dari komprensi dan infiltrasi
jaringan.
Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal secara
sangant cepat pada daerah central nervus system (CNS). Sel ini akan terus berkembang
mendesak jaringan otak yang ada disekitarnya, mengakibatkan gangguan neurologis
(gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial). Hal ini ditandai dengan
adanya nyeri kepala, nausea, vomitus, dan papil edema. Penyebab dari tumor otak belum
diketahui secara pasti. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa beberapa agent
bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor-tumor tertentu. Agent tersebut meliputi faktor
herediter, kongenital, viris, toxin, dan defisiensi immunologi, ada juga yang menyatakan
bahwa tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit
peradangan.
Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari
pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih menjadi hal yang
menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang
adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya
lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain. Tumor susunan saraf pusat
ditemukan sebanyak ± 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi 80% terletak
pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Indonesia data tentang tumor susunan
saraf pusat belum dilaporkan. Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang
pada dewasa pada usia 30-70 dengan pundak usia 40-65 tahun.
Untuk Penatalaksanaan tumor otak, yang perlu diperhatikan adalah usia, general
health, ukuran tumor, lokasi tumor dan jenis tumor. Metode yang dapat digunakan antara lain:
pembedahan, radiotherapy, dan chemotherapy. Seorang Perawat berperan untuk membuat
asuhan keperawatan yang tepat bagi klien dengan tumor otak serta mengimplementasikannya
secara langsung mulai dari pengkajian, diagnosa, hingga intervensi yang harus diberikan.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang di maksud dengan tumur otak?
2) Apa saja etiologi?
3) Apa saja fatosiologi?
4) Apa saja klasifikasi kangker otak?
5) Bagainana manifestasi klinis kangker otak?
6) Bagaimana asuhan keperawatan kanger otak?

3. Tujuan dan manfaat penulis


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Tujuan umum
1) Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah keperawatan
system persyarafan II pada fakultas kesehatan, program study S-I
Keperawatan.
2) Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan tumor otak.
3) membantu mahasiswa/I dalam pembuatan makalah dan membantu
meningkatkan cara Tujuan pembuatan makalah yang lebih berkualitas.
2. Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui dan memahami defenisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan
gastritis pada anak.
2) Meningkatkan kemampuan dalam penulisan asuhan keperawatan.

BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas
yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak.

2. Etiologi

1. Riwayat trauma kepala


2. Faktor genetik
1. Paparan bahan kimia yang bersifat carsinogenik
2. Virus tertentu

3. Patofisiologi

Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal
secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus
berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan
terjadi gangguan neurologis (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan
tekanan intrakranial).

Tumor otak menyebabkan terjadi karena:

Oedema otak Peningkatan massa Obstruksi cairan

otak cerebrospinal jadi meningkat

Perubahan suplai Hidrosefalus

Darah ke otak Kompensasi

1. Vasokontriksi pemb.drh otak


2. Mempercepat absorpsi

Cairan serebrospinalis meningkat & menyebabkan :

Nekrosis jaringan

Kehilangan fungsi Gagal secara akut

Kejang Peningkatan TIK Nyeri


Perubahan perfusi jaringan otak

1. Nyeri kepala
2. Mual muntah proyektil Defisit knowledge
3. Hipertensi
4. Bradikardi
5. Kesadaran menurun

4. Klasifikasi

Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi :

1. Jinak

 Acoustic neuroma
 Meningioma
 Pituitary adenoma
 Astrocytoma (grade I)

2. Malignant

 Astrocytoma (grade 2,3,4)


 Oligodendroglioma
 Apendymoma

3. Berdasarkan lokasi

1. Tumor intradural

Ekstramedular

1. Cleurofibroma
2. Meningioma

Intramedular

1. Apendymoma
2. Astrocytoma
3. Oligodendroglioma
4. Hemangioblastoma

2. Tumor ekstradural

Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid,
paru – paru, ginjal dan lambung.
5. Manifestasi Klinis

1. Nyeri kepala

Nyeri bersifat dalam, terus – menerus, tumpul dan kadang – kadang bersifat
hebat sekali. Biasanya paling hebat pada pagi hari dan diperberat saat
beraktifitas, yang biasanya menyebabkan peningkatan TIK yaitu batuk,
membungkuk dan mengejan.

2.Nausea dan muntah

Akibat rangsangan pada medula oblongata

3.Papiledema

Stasis vena menimbulkan pembengkakan papila saraf optikus.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identifikasi faktor resiko paparan dengan radiasi atau bahan – bahan kimia
yang bersifat carcinogenik.
2. Identifikasi tanda dan gejala yang dialami: sakit kepala, muntah dan
penurunan penglihatan atau penglihatan double.
3. Identifikasi adanya perubahan perilaku klien.
4. Observasi adanya hemiparase atau hemiplegi.
5. Perubahan pada sensasi: hyperesthesia, paresthesia.
6. Observasi adanya perubahan sensori: asteregnosis (tidak mampu
merasakan benda tajam), agnosia (tidak mampu mengenal objek pada
umumnya), apraxia (tidak mampu menggunakan alat dengan baik),
agraphia (tidak mampu menulis).
7. Observasi tingkat kesadran dan tanda vital.
8. Observasi keadaan keseimbangan cairan dan elektrolit.
9. Psikososial: perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengambil
keputusan, kecemasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnostic test dan
prosedur pembedahan, adanya perubahan peran.
10. Laboratorium:

1. Jika tidak ada kontraindikasi: lumbal puncti.


2. Fungsi endokrin

11. Radiografi:

1. CT scan.
2. Electroencephalogram
3. C – ray paru dan organ lain umtuk mencari adanya metastase.
B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat


penekanan oleh tumor.
2. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.
3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d
ketidakmampuan mengenal informasi.

C. Rencana Intervensi

1. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat


penekanan oleh tumor.

Data penunjang : perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan


respon sensorik/motorik, gelisah, perubahan tanda vital.

Kriteria hasil : Tingkat kesadaran stabil atau ada perbaikan, tidak adan tanda –
tanda peningaktan TIK.

Intervensi Rasional
 Pantau status neurologis secara  Aktivitas ini akan meningkatkan
teratur dan bandingkan dengan tekanan intra toraks dan intra
nilai standar. abdomen yang dapat
meningkatkan TIK.
 Pantau tanda vital tiap 4 jam.
 Petunjuk non verbal ini
 Pertahankan posisi netral atau mengindikasikan adanya
posisi tengah, tinggikan kepala penekanan TIK atau
0 0
20 -30 . mennadakan adanya nyeri ketika
pasien tidak dapat
 Pantau ketat pemasukan dan mengungkapkan keluhannya
pengeluaran cairan, turgor kulit secara verb
dan keadaan membran mukosa.

 Bantu pasien untuk menghindari


/ membatasi batuk, muntah,
pengeluaran feses yang
dipaksakan / mengejan.

 Perhatikan adanya gelisah yang


meningkat, peningkatan keluhan
dan tingkah laku yang tidak
sesuai lainnya.
o Mengkaji adanya
perubahan pada tingkat
kesadran dan potensial
peningaktan TIK dan
bermanfaat dalam
menentukan okasi,
perluasan dan
perkembangan
kerusakan SSP.
o Normalnya autoregulasi
mempertahankan aliran
darah ke otak yang
stabil. Kehilanagn
autoregulasi dapat
mengikuti kerusakan
vaskularisasi serebral
lokal dan menyeluruh.
o Kepala yang miring pada
salah satu sisi menekan
vena jugularis dan
menghambat aliran
darah vena yang
selanjutnya akan
meningkatkan TIK.
o Bermanfaat sebagai
indikator dari cairan
total tubuh yang
terintegrasi dengan
perfusi jaringan.

2. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.

Data penunjang: klien mengatakan nyeri, pucat pada wajah, gelisah, perilaku tidak
terarah/hati – hati, insomnia, perubahan pola tidur.

Kriteria hasil: Klien melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, klien menunjukkan


perilaku

untuk mengurangi kekambuhan.

Intervensi Rasional
 Teliti keluhan nyeri: intensitas,  .Pengenalan segera meningkatkan
karakteristik, lokasi, lamanya, intervensi dini dan dapat
faktor yang memperburuk dan mengurangi beratnya serangan.
meredakan.
 Meningkatkan rasa nyaman
 Observasi adanya tanda-tanda dengan menurunkan vasodilatasi.
nyeri non verbal seperti
ekspresi wajah, gelisah,
menangis/meringis, perubahan
tanda vital.

 Instruksikan pasien/keluarga
untuk melaporkan nyeri
dengan segera jika nyeri
timbul.

 Berikan kompres dingin pada


kepala.
 Nyeri merupakan pengalaman
subjektif dan harus dijelaskan
oleh pasien. Identifikasi
karakteristik nyeri dan faktor
yang berhubungan merupakan
suatu hal yang amat penting
untuk memilih intervensi yang
cocok dan untuk mengevaluasi
keefektifan dari terapi yang
diberikan.
 Merupakan indikator/derajat
nyeri yang tidak langsung yang
dialami

3. Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan


b/d ketidakmampuan mengenal informasi.

Data penunjang: Klien dan keluarga meminta informasi, ketidakakuratan


mengikuti instruksi, perilaku yang tidak tepat.

Kriteria hasil: Klien/keluarga mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan


pengobatan, memulai perubahan perilaku yang tepat.

Intervensi Rasional
 Diskusikan etiologi  Menurunkan regangan pada otot
individual dari sakit kepala daerah leher dan lengan dan dapat
bila diketahui. menghilangkan ketegangan dari tubuh
 Bantu pasien dalam dengan sangat berarti.
Mengidentifikasikan  Pasien mungkin menjadi sangat
kemungkinan faktor ketergantungan terhadap obat dan
predisposisi. tidak mengenali bentuk terapi yang
 Diskusikan mengenai lain.
pentingnya posisi/letak
tubuh yang normal.
 Diskusikan tentang obat
dan efek sampingnya.
 Mempengaruhi pemilihan
terhadap penanganan dan
berkembnag ke arah proses
penyembuhan.
 Menghindari/membatasi
faktor-faktor yang sering
kali dapat mencegah
berulangnya serangan.
Daftar Pustaka :

Arthur C. Guyton and John E. Hall ( 1997), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 9, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Carolyn M. Hudak, Barbara M. Gallo (1996), Keperawatan Kritis;


Pedekatan Holistik Volume II, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000),


Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.

You might also like