You are on page 1of 6

173

POLJARTERJTJS NODOSA (PAN)


Zuijasri Albar

Pendatiuluan Gambaran histopatologis berupa pera-


dangan segmental di arteri dan biasanya di
Poliarteritis nodosa ialah penyakit sistemik daerah percabangan. Perkembangannya ber-
yang ditandai dengan peradangan akut disertal langsung melalui 4 tahap, yaitu:
nekrosis fibrinoid arteri kecil dan sedang.
Penyakit mi dulu disebut periarteritis nodosa. 1. Edema tunika intima dan tunika media
2. Peradangan akut berupa inflitrasi sd poli-
Sejarah morfonukelar (PMN) dan eosmnotil disertai
nekrosis fibrinoid dan rusaknya tunika elas-
Poliarteritis nodosa sudah dikenal sejak tika. Mungkin disertai aneurisma dan trom-
lana. Fade lahun 1808 rnuncul tulisan pertarna bosis atau peradangan meluas ke vena
tentang lesi yang disebabkan oleh vaskulitis nek- yang berdekatan.
rotik dalam buku Wiflan yang berjudul On
3. Sebukan sd radang kronik (limfosit) dengan
Cuteneous Disease. Kelainan itu diberinama pur-
pembentukan jaringan grartulasi.
pura urtikan. lDeskripsi lengkap tentang yarn-
baran Minis arteritis sistemik baru rnuncul tahun 4. Fibrosis, yaitu terjadi penyembuhan yang
lBBBoleh Kussmauldan Maier. Kelainaninidiberi kadang-kadang disertai penyumbatan
nasna periateritis nodosa yang ditandai dengan lumen.
terabanya nodul di sepanjang daerah arteri
sedang. Kira-kira tahun 1950-an, Zeek menge- Pada tahap 2 dan 4, secara klinis dapat
rnukakan bahwa berbagai-bagai proses patologis teraba nodul dm subkutan atau path organ dalam,
dapat menirnbulkan poliarteritis. yang terbentuk karenatrombosis pada aneurisrna
atau karena librosis yang berlebihan.
Epidemiologi
Patofislologi
lnsidensinya belum diketahui. Fenyakitmi
dapat ditemukan pada semua umur, paling Perubahan pada arteri berupa edema
sering pada urnur 20-50 tahun. Lebih banyak hebat disertai trombosis dan fibrosis dapat
ditemukan padalaki-laki. Frekuensi pasien laki- menyebabkan penyumbatan lumen arteri.
laki 3-4 kali h-ekuensi pada pasien wanita. Akibatnya terjadi iskemia atau infark jaringan
yang bersangkutan. Selain itu terjadi ruptur (pe-
Patogenesle cahnya) dinding pembuluh darah yang nekrotik
atau aneuristik sehmngga menyebabkan per-
Ehologi pokarteritis nodosa masih belum darahan.
jelas. Diduga infeksi dan mekanisme hipersen-
sitivitas memegang peran dalam patogenesis- Gejala Ktints dan Kornplikasl
nya, Hal mi berdasarkan takta bahwa kasus
poliarteritis nodosa timbul setelah terjadi reaksi Poliarteritis nodosa merupakan prototipe
alergik terhadap that (sulfa, penisilin, yodium, vaskulitis nekrotisasi sistemik (systemic nearo-
tiourasil, dan sebagamnya), antigenemia HBsAg tizing vasculitis). Istilah nekrotisasi smstemik
dan infeksi bakteri. tampaknya lebih dapat diterima, karena
174

beberapa penyakit yang termasuk dalam ganik (disorientasi, halunisasi, dan sebagai~
kelampok ml tidak hanya mengenai arteri atau nya), kelainan saraf otak dan lesi batang otak.
arterial saja, melainkan ~ugavena, kapiier dan Semua kelainan tersebut disebabkan karena
kadang-kadang malah rnengenai pernbuluh perdarahan atau intark akibat peradanqan
Iirnfe. pernibuluh darah. Cairan serebrospmnsi
Gejala poliarteritis nodosa bergantung mungkin mengandung darah, dan tekanannya
pads beratnya penyakit dan arteri mana yang meningkat.
terkena. Keluhan urnurn berupa dernam kontinu
atau tnterrniten za~\c3ai39,4°CdLsextaj, ccsa~eLte, SMts
lernah, nafsu rnakan berkurang dan berat Bermacam-macam kelainan pada rnata
badan menurun, Kadang-kadang rnanifestasi dapat terjadi, yaitu atrotS nergus II (optikus), aS-
penyakit yang berat muncul sebagai keluhan sio retina, koroiditis, iritis, edema papil, penyurn-
pertarna. bataci arteri sentralis retina, perdarahan subko-
Penya~(itin) mempunyai organ-sasatafl nyungtival dan nekroSis perforasi pada skiera.
(target organ). Yang rnerupakSn organ sasaran
utarna ialah ginjal, jantung, susunan saraf dan Susunan Saraf Tepi
saluran pencernaan. Kelainan pada susunan ~araftepi sering
~~c~can ~an óapat %iyr*i’t~&t~.t’4euiopat~
Ginjal
perifer yang terjadi biasariya asimetris,
Ada 2 bentuk kelainan yang timbul pada sedangkan kelainan pads sarSf besar (mono-
ginjs(. yaitu: neuritis multiple) disebabkan oieh arteritis vasa
-Arteritis pada arteri kecil dan sedang nervorum, Keluhan berupa hipestesia, pares-
- QT~\%fl~M nesctOt%as~ tesia, kelemahan sampai stroll otot. Jika me-
Kadang-kadang kedua ~celainan ml dite- ngenam nervus radialis mengakibatkan wrist-
mukan bersama-aania. KeIamn~3nmi menyebab- drop, sedang bila mengenai nerVus peroneu5
Ran irifark atau is~emiagin jal dan menimbulkan mengakibatkan foot-drop.
hipertensi renat. Qapat tuga tex~adi~ anek.sc~a
S&uran Pencernpan
yang bila pecali akan menyebabkan gloss
hernaturia atau perdarahan retroperitoneal Kelamnan pada saluran pencemaan rneru-
yang fatal. pakan gejala pertama pada 15% kasus.
Secara ktinis, yang paling sering diternu- Keluhannya bergantung padatipe ketainan dan
Ran Ia~a)i hernatufla mikroskoP1k/ma~ros1cOPIk organ yang tericejia. ‘Yang pafing sering lalaul
dengan atau tanpa rasa nyeri, tanpa protein- abdomen, dapat juga terjadi perdarahani
uria, hipertensi dan uremia. berupa hematemesis, melena akibat ruptu(
aneurisma atau dmnding pernbuluh darah yan9
Jantung • nekrotik. Perdarahan dalanri rongga peritoneum
Kelamnan yang terjadi pads jantung dapat menimbulkan gejala-gejala peritonitis.
berupa arteritis koroner yang rnenyebabkan is- Perdarahan dapat juga rflengenai alat-
kemia, infark/gagal jantung, perikarciltis dan alat dalam, misalnya:
aritrnia, Dapat juga terjacli aneurisma kororier Hati
- kaclar bilirubin dan enaim
yang TnengaRtat(an t~eTnopenRaTt~))am sampa~ secuxc~ r~1\gkat
tamponade jantung. Aritmia supraventrikular Pankreas
- gambaran pankreatitis
lebih sering terjadi karena struktur simpul SA Ductus cysticus: gambaran kolesistitis,
-

(SA node) yang terletak periarterial. mungkin juga terjadi


ruptur kandung empedu
Susunan Saraf Punt Dmnding usus
- perdarahan, perforasm yang
Gejala yang timbul akibat kelainan susun- dapat menirnbulkan perito-
an carat pusat sangat bervariasi, mulai dan nitis purulenta, renjatan
sakit kepata yang hebat sampai kejang atati septik
t-’~etMp~egka.~cadai’g-~adang tk~stU~
~s%Icos%~
oc-. - cnassa ts~~imT
. d~aWotney~,
175

Paru Diagnosis dan Icriteria Minimal Diag-


Gejala kelainan di paru berupa gejala nosis
pleuropulmonal. Gejala-gejala lain berupa Diagnosis poliarteritis nodosa harus
nyeri dada, batuk, sesak napas, wheezing dan dipikirkan apabila timbul demam dan gejala-
hemoptisis. Arteritis menyebabkan penyurnbat- ge~ala multisistem yang tidak lazim berupa
an arteri sehingga terjadi infark, perdarahan kelainan di ginjal yang menyerupal glomerulo-
mntrapulmonal, efusi berdarah di paru. Dapat nefritis akut dengan atau tanpa hipertensi, infark
juga terjadi infeksi sekunder. jantung, payahjantung, perikarditis, keluhanyang
menyerupai akut abdomen, foot atau wrist-drop,
Muskuloskeletat sakit kepala atau gejala fokal susunan saraf
pusat, asma bronkial, nodus subkutan atau ruarn
Kelainan muskuloskeletal berupa mialgia kulit, keluhan musku)oske!etal, orkitis dan
dan artralgia rnungkin tirnbul beberapa bulan manitestasi pada mata; terutama pada pria.
Iebih dutu daripada gejala-gejala Iainnya. Diagnosis pasti ditegakkan dengan mcli-
Mralgia lebih sering daripada artritls, dapat hat gambaran histopatologis organ yang ter-
bepindah-pindah (arngrans) stay menyerupai kena. Misalnya melalui biopsi riodul subkutan,
garnbaran artritis reumatoid. ruam kulit, otot yang nyeri, jaringan di sekitar
sarafyang terkena dan sebagainya. Diperlukan
KuIK pewarnaan elastin untuk melihat pecahnya
mamma elastika.
Kelainan kulit agak khas yaitu nodul sub- Gambaran angiografi yang Rhas jugs
kutan, livido retikularis (ruam kulit berwarna dapat rnemastika.n diagnosis. Tampak aneuris-
ungu dengan pola retikularatau konfluen), ulse- ma multipel dengan penyempitan segmental
rasifgangren ~auhlebih jarang). pads arterl.
Kelainan lain pads kulit berupa perda-
ral-ian subkutan, bulla/vesikel, purpura. Pena- Diagnosis Banding
mann poliarteritis nodosa berdasarkan pada
Diagnosis banding poliarteritis nodosa,
adanyanodulsubkutan mi. Nodul bersifatnyeri,
dapat digerakkan, terdapat eritema pads kulit ialah abdomen akut yang disebabkan oteh ber-
bagai sebab antara lain kolesistitis, pankrea-
di atasnya, diameternya dapat mencapal 1 cm,
titis, apendisitis, perforasi usus, dan sebagai-
dan biasanya terdapat di ekstyernitas terutama nya. Diagnosis banding lainnya, iatah perda-
tungkai. Nodul subkutan terbentuk karena rañan ulkus peptik, glomerulonefritis, demam
adanya fibrosis yang berlebihan atau aneuris- reumatik akut, penyakit-penyakit inteksi,
ma yang mengalami trombosis. Siasanya penyakit jantung Koroner, miositis, dan
ditemukan berkeFompok. polineuritis.
Untukmembedakannya, pada penangan-
Testis an selanjutnya (follow up) perlu diperhatikan
muncul/tidaknya ruam kulit, hipestesia, kele-
Kelainan di testis dapat berupa orkftls
mahan motorik, kelainan mata, perubahan-
dengan atau taripa epididftnitis, nyeri, edema perubahan kelainan abdomen dan sebagainya.
dan eritema pada skrotum. Kadang- kadang
testis rnengecil. PenatalaksanaanlflehabiJitasi
Setelah diagnosis ditegakkan, pertu dike-
Pollarteritls Terbatac (llmlted/Iocallzed
tahui seberapajauh cistern di dalam tubuh telah
polyarteritis)
terkena. Penatalaksanaan terdiri atas:
Kelainan mi mungkin hanya mengenai
kulit, otot dan sarat periter. Dalarn suatu sen tAedI$camentosa
penelitian (102 kasus), ditemukan frekuensi a. Kortikosteroid : dosis dan cars pemberiañ
sebesar 10%. bergantung pads berat ringannya penyakit.
176

Prednison misalnya diberikan 60 mg/hail Dengan pemberian kortikosteroid, pro~-


secara oral. Pada kasus yang berat diberi- nosis menjadi lebih baik. Tanpa pernberian kor-
kan hidrokortison intravena. tikosteroid, jangka hidup 5 tahun adalah 13%
b. Lain-lain bergantung kepada sistem yang sedangkan dengan kortikosteroid mencapai
terkena. 48%.
- Sitotastik untuk granulomatosis
Wegener Anglitis Lain
- Digitalis, diuretik untuk payah jantung
- Antihipertensi : untuk hipertensi Vaskulitls
- Analgesik : untuk sakit kepala dan Poliarteritis nodosa hanya merupakan
sebagainya salah satu penyakit golongan vaskulitis, Vas-
- Prolllaksis INH : jika uji tuberkulin positif kulitis dapat berupa penyakit tersendiri, bagian
dan penyakit lain, misalnya vaskulitis reuma-
toid, dermatomiositis pads anak-anak, lupus
Perawatan Khusus eritematosus sistemik, sklerosis sistemik
Unit perawatan khusus, misalnya ICU, progresif, infeksi dan limfoma.
ICCU, Unit renjatan dan sebagainya, untuk 1. Anglltls Hipersensitivitas (Angiitls gre-
kasus berat atau dengan komplikasi khusus nulomatosis alergik)
seperti perawatan pasca-operasi, infark Jan-
Angiitis hipersensitivitas timbul seba-
tung, aritmia, renjatan dan sebagainya.
gal reaksi terhadap zat tertentu, misalnya
obat. Kelainan mi hanya berbeda secara
Operasi
kuantitatif dengan poliarteritis nodosa.
Operasi dilakukan bila terjadi perforasi Diagnosis penyakit mi harus dipikirkan jika
usus, perdarahan intrahepatik, dan sebagainya. terdapat poliartralgia dan lesi kulit pleomor-
fik yang timbul bersama-sama.
Fisioterapi Menghilangkan faktor penyebab me-
rupakan langkah pengobatan yang terbaik.
Rehabilitasi
Memerlukan kerja sama ahli beberapa 2, Granulomatosls Wegener
bidang dalam sath tim yaitu psikolog, psikiater,
Gambaran klinis granulomatosis
dokter ahli lainnya, occupational therapist, kon-
selor rehabilitasi dan sebagainya. Wegener ialah pansinusitis dengan sekret
purulen yang berbau, pneumonia yang
sukar diatasi dan tanda-tanda kelainan gin-
Pendidlkan jal seperti hematunia, piuria, silinderuria dan
Pendidikan dan sokongan moril bagi uremia. Kadang-kadang disertai demam,
pasien dan keluarganya. Antara lain penjelasan poliartritis/artralgia, gagal jantung dan
mengenai penyakit, efek samping obat-obat polineunitis. Diagnosis dipastikan melalui
yang dipakai dan sebagainya. biopsi mukosa hidung, paru atau ginjal.
Pemberian kortikosteroid bersama-sama
Prognosis dengan obat sitotoksik kadang-kadang
Prognosis bergantung pada jenisljumlah memberikan hasil yang cukup baik, tetapi
sistem yang terkena dan beratnya penyakit. umumnya pasien meninggal karena uremia
Prognosis buruk jika mengenai: dalam waktu 5 minggu sampai 4 tahun.
- Ginjal : menyebabkan uremia, hipertensi.
Kelainan mi merupakan penyebab kemati- 3. Pus-pure Anafllaktold
an paling sering pada poliartentis nodosa. Juga dikenal dengan nama purpura
- Jantung berupa infark, aritmia. l-tenoch-SchOnlein, purpura reumatik atau
- Saluran pencernaan: berupa perforasi, per- purpura alergik. Organ sasarannya ialah
darahan. kulit, sendi, ginjal dan saluran pencernaan.
177

Tenutama ditemukan pads anak-anak dan penglihatan kabur, angina pektoris, sindrom
lebih sering pada pria. Umumnya penyakit Raynaud, sinkope dan sebagainya.
tidak berat, self-limited, berlangsung 1-2 Pnosedur diagnostik yang tenpenting
bulan, tetapi mungkin rekunen. Kortikoste- ialah arteriografi dan biopsi. Prednison
roid umumnya dibenikan pada kasus yang dosis sedang (±30 mg/han) kadang-
rekuren atau pensisten dan hasilnya cukup kadang memberikan hasil yang baik, Dibeni-
baik. kan selama 9 minggu kemudian dosis ditu-
runkan perlahan-lahan sampai tercapai
4. Arteritls Sel Raksasa dosis pemelihanaan. Antikoagulan diberi-
Kelainan mi biasanya mengenai arteri kan untuk mencegah trombosis dan em-
sedang dan besar. Umumnya terjadi pads bolisasi.
wanita berumur > 55 tahun. Arteritis tem-
poralis ialah artenitis sal naksasa yang me- 6. Krloglobullnemla Esenslal
ngenai arteni temporabs, Keluhan spesifik Knioglobulinemia esensial dilaporkan
bengantung pads arteni yang terkena, misal- pada tahun 1966. Biasanya terdapat pada
nya nyeni kepala di daerah temporal, nyeni wanita dan keluhan timbul pada keadaan
waktu mengunyah dan sebagainya. Yang d ingin berupa artnalg ia/artnitis, purpura,
paling menonjol ialah sindrom polimialgia lemah dan kadang-kadang ulkus pada
reumatik berupa mialgia berat serta kaku tungkai senta fenomen Raynaud.
otot gelang bahu dan gelang panggul. Pads Pada pemeriksaan jasmani ditemukan
pemeniksaan jasmani, yang khas ditemu- hepatosplenomegali, limfadenopati dan
kan malah penebalan arteri temporalis yang mungkin juga polineunopati sensorimotor
nodular, nyeri dan mungkmn denyutnya tak serta kaitan dengan sindrom Sjögren dan
teraba. tiroiditis.
Bahaya yang dihadapi pasien ialah Diduga suasana dingin menimbulkan
tenkenanya arteni oftalmika yang dapat keluhan melalui presipitasi knioglobulin (in
menyebabkan buta mendadak. Biasanya vivo) yang disentai radang vaskular dan
didahului oleh gejala-gejala di atas ter- pembekuan intravaskular.
utama sakit kepala dan mengaburnya Terkenanya ginjal ditandai oleh protei-
penglihatan sepintas. nuria, hematuria, edema, dan uremia.
Diagnosis arteritis sel raksasa hanus Belum ada pengobatan yang memuaskan
dipikinkan pada pasien dengan sakit kepala terhadap krioglobulinemia. Manifestasi
(onset belum ama), sindrom polimialgia klmnis menunjukkan penbaikan dengan plas-
neumatik, LED sangat meninggi dan usia> maferesis dan dengan pengobatan mefalan
55 tahun. serta prednison. Hindarkan udara dingin
Pembenian prednison 20-60 mg/han dan penlu juga dipenhatikan pengobatan
membenikan hasil yang baik, biasanya simtomatik tenhadap ulkué iskemik pada
sudahtampakdalam 1-3hari. Pembenian ni tungkai (kaus kaki elastik dan sebagainya).
dapat mencegah kebutaan dan mengatasi Antikoagulan memberikan hasil yang balk
keluhan. pada pengobatan ulkus tungkai.

5. Arteritls Takeyasu 7. Penyaklt Serum


Penyakit ni mempunyai banyak sino- Penyakit serum merupakan reaksi
sim, di antaranya yang sering dipakai ialah alergi tipe lambat tenhadap masuknya
sindrom lengkung aorta dan pulseless di- protein asing ke dalam tubuh. Kompleks
sease. Biasanya mengenai lengkung aorta imun yang tenbentuk dideposit pads ber-
dan pembuluh-pembuluh brakiosefalika. bagal alattubuh seperti ginjal, jantung, sino-
Di samping keluhan umum berupa vium dan kulit. Perubahan patologi dasar
demam, sakit kepala, tinitus dan sebagai- ialah vaskulitis dengan deposit kompleks
nya, ditemukan juga keluhan spesifik yang imun pada dinding vaskulan yang menanik
benhubunga.n dengan iskemia seperti sel-sel radang.
178

Gejala klinis timbul 3-14 han setelah dapat dibenikan prednison dosis sedang
kontak dengan antigen benupa demam, untuk jangka waktu pendek.
artritis/antralgia, urtikania, limfadenopati.
Pada keadsan berat terdapat hematunia, 8. Lain-lain
proteinuria (nefnitis). Kelainan lain dapat berupa:
Biasanys bersifat self-limited, 7-10 - Artenitis reumatik
hani. Jika tidak ada nefnitis atau neuropati,
pengobatan dengan analgetik dan antipi- - Artenitis setelah openasi lengkung aorta
netik sudah cukup. Pada kasus yang benat - Artenitis setelah otitis media serosa

You might also like