You are on page 1of 9

PAKET PENYULUHAN

HAND HYGIENE

Pokok Bahasan : Hand Hygiene


Sasaran : Pasien, Keluarga Pasien, dan Pengunjung
Tempat : Ruang Tunggu Keluarga Pasien R.17
Waktu : 30 Menit
Penyuluh : Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Malang

A. Latar Belakang
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air yang
mengalir (Depkes RI, 2011) dan menurut PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)-UNPAD ( Universitas Padjajaran) cuci tangan pakai sabun (CTPS)
merupakan suatu kebiasaan membersihkan tangan dari kotoran dan berfungsi
untuk membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan salah
satunya dapat menyebabkan diare (Wati, 2011). Diare biasanya kuman
ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke makanan. Kuman-kuman
kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini bisa diegah
dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum
menyiapkan makanan (Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat
menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit,
terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas
seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan
pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk
melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009 dalam Mirzal).
Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan, namun dalam
kenyataanya masih sangat sedikit (hanya 5% yang tahu bagaimana cara
melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di ajarkan pada
masyarakat agar bisa mencegah terjadinya penyakit (Siswanto, 2009 dalam
Zuraidah).
Tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering
berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara
terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci tangan
dengan memakai sabun (Kamarudin, 2009 dalam Mirzal ). Mencuci tangan
adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegahdan mengendalikan
infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2009 dalam Mirzal).
Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan serta
kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci tangan. Cuci
tangan merupakan cara murah dan efektif dalam pencegahan penyakit menular.

1
Namun hingga saat ini kebiasaaan tersebut seringkali dianggap remeh (Sari,
2011). Berdasarkan kajian WHO cuci tangan menggunakan sabun dapat
mengurangi angka kejadian diare sebesar 47% (Darmiatun, 2008 dalam Sari).
Mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernafasan yang
berkaitan dengan pneumonia hingga lebih dari 50 %. Berbagai macam jenis
penyakit yang dapat timbul terkait kebiasaan tidak cuci tangan yaitu diare,
Infeksi Saluran Pernapasan, Flu Burung (H1N1), dan cacingan (Depkes RI, 2010
dalam Sari).
Dengan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan diharapkan
penyakit menular tersebut bisa mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit
melalui tangan dengan mencuci bersih tangan-tangan anda. Makanan dan
minuman yang dimasak dengan tangan kotor itu dapat menularkan penyakit,
cobalah mencuci tangan anda dengan air mengalir dan sabun pada saat anda akan
mempersiapkan dan memakan makanan serta sesudah BAB.

B. Tujuan Instruktusional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Hand Hygiene selama 30 menit
peserta dapat mengerti dan memahami tentang cara mencuci tangan yang baik
dan benar.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Hand Hygiene diharapkan
peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian Hand Hygiene
2. Menyebutkan manfaat Hand Hygiene
3. Menyebutkan indikator Hand Hygiene
4. Menyebutkan macam-macam Hand Hygiene
5. Menjelaskan teknik Hand Hygiene
6. Menyebutkan dan mempraktekkan enam langkah cuci tangan

C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien, keluarga pasien, dan pengunjung

D. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi

E. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah Power Point, Laptop,
LCD, Handrub, Sabun, Air Bersih Mengalir, dan Handuk/Tisu

2
F. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Media


 Membuka dengan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan  Menjawab salam
tujuan penyuluhan  Mendengarkan
Pembukan
 Melakukan kontrak waktu  Memperhatikan Ceramah -
(5 Menit)
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab
tentang materi yang akan pertanyaan
disampaikan

Menjelaskan tentang:
 Mendengarkan Power
1. Pengertian Hand Hygiene
 Memberikan Point,
2. Manfaat Hand Hygiene
tanggapan dan Ceramah Handrub,
Penyajian 3. Indikator Hand Hygiene
pertanyaan Tanya Jawab Sabun,
(15 menit) 4. Macam-macam Hand Hygiene
mengenai hal Demonstrasi Air
5. Teknik Hand Hygiene
yang kurang Mengalir,
6. Enam langkah Hand Hygiene
dimengerti Handuk
(demonstrasi)
 Menanyakan pengetahuan
audiens setelah dilakukan  Menjawab
Penutup penyuluhan pertanyaan Ceramah Power
(10 menit)  Menyimpulkan hasil  Memberikan Tanya Jawab Point
kegiatan penyuluhan tanggapan baik
 Menutup dengan salam

G. Kriteria Pemantauan dan Evaluasi


1. Pemantauan
a. Input

3
 Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh minimal 5 peserta
 Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop dan Power
Point
 Paket penyuluhan sesuai dengan SPO dan Up to Date
 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit
 Tempat penyuluhan adalah di ruang Penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum
kegiatan penyuluhan

b. Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan.

d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku
kesehatan yang lebih baik.

2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS
terhadap indikator dampak (dampak dari program seperti peningkatan PHBS)

MATERI PENYULUHAN
HAND HYGIENE

4
1. Pengertian Hand Hygiene
Mencuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
keperawatan walaupun memakai sarung tangan dan alat pelindung diri lain.
Tindakan ini untuk mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga
penyebaran infeksi dapat dikurangi (Nursalam dan Ninuk, 2007). Mencuci
tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI, 2009).
Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan yaitu untuk
mengangkat mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan steril
sehingga infeksi silang bisa dicegah.
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air yang mengalir
(Depkes RI, 2011) dan menurut PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)-
UNPAD ( Universitas Padjajaran) Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan
suatu kebiasaan membersihkan tangan dari kotoran dan berfungsi untuk
membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci
tangan yang baik membutuhkan peralatan seperti sabun, air mengalir yang
bersih, dan handuk yang bersih (Wati, 2011).
Menurut WHO (2005) terdapat 2 teknik mencuci tangan yaitu mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan mencuci tangan dengan larutan yang
berbahan dasar alkohol (Wati, 2011). Cuci tangan merupakan proses membuang
kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai
sabun dan air yang bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang (orang ke
orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau perpindahan
kuman (Ananto, 2006). Perilaku mencuci tangan adalah salah satu tindakan
sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari dengan menggunakan
air atau cairan lainnya yang bertujuan agar tangan menjadi bersih. Mencuci
tangan yang baik dan benar adalah dengan menggunakan sabun karena dengan
air saja terbukti tidak efektif (Danuwirahadi, 2010).

2. Manfaat Hand Hygiene


Cuci tangan dapat berguna untuk pencegahan penyakit yaitu dengan cara
membunuh kuman penyakit yang ada ditangan. Dengan mencuci tangan, maka
tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman. Apabila tangan dalam keadaan
bersih akan mencegah penularan penyakit seperti diare, cacingan, penyakit kulit,
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan flu burung (Proverawati dan
Rahmawati, 2012).

3. Indikator Hand Hygiene


Menurut Himpunan Perawat Pengendali Infeksi Indonesia (HPPI) tahun
2010 waktu melakukan cuci tangan, adalah bila tangan kotor, saat tiba dan

5
sebelum meningggalkan rumah sakit, sebelum dan sesudah melakukan tindakan,
kontak dengan pasien, lingkungan pasien, sebelum dan sesudah menyiapkan
makanan, serta sesudah kekamar mandi. Indikator mencuci tangan digunakan
dan harus dilakukan untuk antisipasi terjadinya perpindahan kuman melalui
tangan (Depkes,2008) yaitu:
a. Sebelum melakukan tindakan, misalnya saat akan memeriksa (kontak
langsung dengan klien), saat akan memakai sarung tangan bersih maupun
steril, saat akan melakukan injeksi dan pemasangan infus.
b. Setelah melakukan tindakan, misalnya setelah memeriksa pasien, setelah
memegang alat bekas pakai dan bahan yang terkontaminasi, setelah
menyentuh selaput mukosa.
WHO telah mengembangkan Moments untuk Kebersihan Tangan yaitu Five
Moments for Hand Hygiene, yang telah diidentifikasi sebagai waktu kritis ketika
kebersihan tangan harus dilakukan yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan
pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien (WHO, 2009).
Dua dari lima momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum kontak. Indikasi
"sebelum" momen ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk
pasien. Tiga lainya terjadi setelah kontak, hal ini ditujukan untuk mencegah
risiko transmisi mikroba ke petugas kesehatan perawatan dan lingkungan pasien.
Berikut gambar 5 moment mencuci tangan:

Gambar Five Moments Hand Hygiene ( Sumber: WHO,2009).


4. Jenis Hand Hygiene
Cuci tangan medis dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

6
a. Cuci tangan sosial/mencuci tangan biasa: untuk menghilangkan kotoran dan
mikroorganisme transien dari tangan dengan sabun atau detergen paling tidak
selama 10 sampai 15 detik.
b. Cuci tangan prosedural/cuci tangan aseptik: untuk menghilangkan atau
mematikan mikroorganisme transien, disebut juga antisepsi tangan, dilakukan
dengan sabun antiseptik atau alkohol paling tidak selama 10 sampai 15 detik.
c. Cuci tangan bedah/cuci tangan steril: proses menghilangkan atau mematikan
mikroorganisme transien dan mengurangi mikroorganisme residen, dilakukan
dengan larutan antiseptik dan diawali dengan menyikat paling tidak 120 detik.

5. Teknik Hand Hygiene


Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan, biasanya digunakan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan yang tidak mempunyai risiko penularan
penyakit. Peralatan yang dibutuhkan untuk mencuci tangan biasa adalah setiap
wastafel dilengkapi dengan peralatan cuci tangan sesuai standar rumah sakit
(misalnya kran air bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat
sampah injak tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung
pembersih tangan yang berfungsi sebagai antiseptik, lotion tangan, serta di
bawah plastik berwarna kuning untuk sampah yang terkontaminasi atau
terinfeksi), alat pengering seperti tisu, lap tangan (hand towel), sarung tangan
(gloves), sabun cair atau cairan wastefel terdapat alas kaki dari bahan handuk.
Prosedur kerja cara mencuci tangan biasa adalah sebagai berikut:
a. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin
atau jam tangan.
b. Mengatur posisi berdiri terhadap kran air agar memperoleh posisi yang
nyaman.
c. Membuka kran air dengan mengatur temperatur airnya.
d. Menuangkan sabun cair ke telapak tangan.
e. Melakukan gerakan tangan, dimulai dari meratakan sabun dengan kedua
telapak tangan, kemudian kedua punggung telapak tangan saling menumpuk,
bergantian, untuk membersihkan sela-sela jari.
f. Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
g. Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara bergantian,
kemudian membersihkan ibu jari dan lengan secara bergantian.
h. Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang mengalir sampai bersih,
sehingga tidak ada cairan sabun dengan ujung tangan menghadap ke bawah.
i. Menutup kran air menggunakan siku, bukan dengan jari karena jari yang telah
selesai kita cuci pada prinsipnya bersih.
Hal yang perlu diingat setelah melakukan cuci tangan yaitu mengeringkan
tangan dengan hand towel.

7
6. Enam Langkah Hand Hygiene
a. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan.
b. Gosokan punggung dan sela-sela jari tangan dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
c. Gosokan kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
d. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
e. Kemudian gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
f. Gosok dengan memutar ujung jari ditelapak tangan kiri dan sebaliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil kesehatan Indonesia 2008. (Online)


http://www.depkes.go.id. Diakses 03 Januari 2017.

8
Departemen Kesehatan RI. 2010. Profil kesehatan Indonesia 2009. (Online)
http://www.depkes.go.id. Diakses 03 Januari 2017.

Departemen Kesehatan RI. 2011. Cuci Tangan Pakai Sabun Dapat Mencegah
Berbagai Penyakit. (Online) http://www.depkes.go.id. Diakses 03 Januari
2017.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia


Press.

Subea D. 2010. Raih Hidup Sehat Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun - Hari Cuci
Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). (Online)http://www.depkes.go.id.
Diakses 03 Januari 2017.

You might also like