Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
perawatan khusus karena menyangkut kehidupan ibu dan janin, agar dapat
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Oleh karena itu
dan janin selama di dalam kandungan, serta untuk mendeteksi dini adanya
seorang perempuan, akan tetapi persalinan sering membuat takut para ibu
yang akan mengalami proses persalinan. Salah satu hal yang paling banyak
ditakuti pada ibu hamil saat proses melahirkan adalah episiotomi. Robekan
perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga
permukaan pintu bawah panggul, yang terletak antara vulva dan anus.
1
2
Di seluruh dunia pada tahun 2011 terjadi 2,7 juta kasus robekan
(ruptur) perineum pada ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai 6,3
juta pada tahun 2020, seiring dengan bidan yang tidak mengetahui asuhan
50% dari kejadian robekan perineum di dunia terjadi di Asia. Prevalensi ibu
umur 25-30 tahun yaitu 24%, dan pada ibu umur 32-39 tahun sebesar 62%
informasi mengenai perawatan masa nifas karena masih banyak ibu post
partum yang masih kurang mengetahui dan masih bingung tentang perawatan
masa nifas yang baik apalagi ibu nifas yang baru pertama kali melahirkan
terkadang ibu yang baru pertama kali melahirkan akan sangat bergantung
perawatan pada luka perineum, ibu post partum yang masih takut untuk
buang air kecil karena adanya luka jahitan pada perineum, dan lain-lain.
(Chapter2015).
Asuhan secara komprehensif itu sendiri tak hanya berfokus pada ibu
hamil, bersalin dan ibu nifas namun disamping itu juga harus difokuskan
3
kepada asuhan bayi baru lahir yang juga membutuhkan pemantauan yang
ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal ini dapat
lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam
bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang
pelayanan Bayi Baru Lahir nomal sebanyak 60 pelayanan dan jumlah ibu
hygiene dengan tingkat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Hal ini
ibu nifas.
4
pada Kehamilan trimester III, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir.
Adapun ruang lingkup dari laporan tugas akhir ini untuk melakukan
asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S 25 tahun yang dimulai dari usia
dilakukan di BPS Bidan Rapmauli, karena BPS ini adalah salah satu tempat
penulis mengambil kasus pada ibu hamil trimester III, persalinan, nifas, dan
ibu hamil trimester III, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir sesuai
perpustakaan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
suatu yang lebih berorientasi pada realistis untuk menjadi orang tua yang
menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang
mengatasinya
danperawatan.
7
8
yang terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu.
2015).
(Prawirohardjo, 2014).
a. Perdarahan pervaginam
1. Timbang Badan
10. Test lab sederhana (Hb, Protein urine) dan atau berdasarkan
a. Pengertian
menjelang persalinan.
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah
p.49).
c. Tujuan
bayisehat.
4. Relaksasi.
lain:
beban kehamilan.
e. Indikasi
f. Kontraindikasi
1) Anemia gravidarum.
2) Hyperemesis gravidarum.
3) Kehamilan ganda.
4) Sesak nafas.
8) Molahydatidosa.
(Mufdlilah, 2013).
g. Peralatan
1) Kaset.
2) Taperecorder.
3) Alas/matras.
4) Bajusenam.
h. Persyaratan
yang sama.
4) Ventilasi cukup.
panggul ibu.
i. Lama Senam
yakni:
1) Latihan I
c) Gerakan latihan
kebelakang.
keluar.
gerakan.
2) Latihan II
c) Tujuan latihan:
makin sempurna.
d) Bentuk latihan:
bagian bawah.
3) Latihan III
c) Tujuan latihan:
d) Bentuk latihan:
4) Latihan IV
sama lain.
d) Tujuan latihan:
bagian dalam.
kaku.
e) Bentuk latihan:
sekitar 20 kali.
5) Latihann V
derajat.
d) Tujuan latihan:
e) Bentuk latihan:
6) LatihanVI
d) Tujuan latihan:
melalui plasenta.
e) Bentuk latihan:
k. Latihan Pernapasan
dan janin.
21
5. Bentuk latihan:
mencapai kepala.
mengeluarkannya.
l. Latihan Relaksasi
latihan otot tulang belakang, otot dinding perut dan otot liang
22
belakang.
e) Bentuk latihan:
bawahlutut.
d) Tujuan relaksasi:
e) Bentuk latihan:
c) Tujuan latihan:
rahim tertekan.
d) Bentuk latihan:
panggul.
sampai menyentuhnya.
c) Kegiatan:
melihat ke samping.
dalam sehari.
kemampuan klien.
2.2 Persalinan
kepala tanpa komplikasi baik ibu dan janin (Dwi, dkk, 2012: 1).
2013:53).
normal adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara
2014: 2).
sebagai berikut :
1) Lightening
palsu, sifat his palsu yaitu rasa nyeri ringan dibagian bawah,
2013:54).
vagina)
7).
29
4) Pengeluaran cairan
2013:54).
Hal ini sangat penting, mengingat beberapa kasus kematian ibu dan
bayi yang disebabkan oleh tidak terdeteksinya secara dini adanya salah
a. Power (Tenaga/Kekuatan)
polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang
2. Tenaga mengedan
sewaktu buang air besar (BAB) tapi jauh lebih kuat, saat kepala
sewaktu ada his dan tanpa tenaga mengedan bayi tidak akan
b. Passage (JalanLahir)
agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada
2015:16).
1. Janin
2014:39).
2. Plasenta
3. Air ketuban
e. Pysician (Penolong)
mungkin terjadi pada ibu dan janin (Widia, 2015: 30). Tidak hanya
2014:48).
33
1. Kala I (Pembukaan)
a. Fase Laten
b. Fase Aktif
pada multipara.
multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat.
Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala janin sudah masuk
dalam rang panggul, maka pada saat itu his dirasakan tekanan pada
ingin mengedan.
lagi kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada his. Dengan
lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat.
3) Kontraksi uterus
4) Jumlah perdarahan
melewati panggul.
1. Engagement
2. Penurunan
3. Fleksi
4. Rotasi dalam
tengah dan pintu bawah panggul. Rotasi ini terjadi setelah kepala
5. Ekstensi
6. Rotasi luar
7. Ekspulsi
(Rahayu,Sri2017).
1. Definisi
kala satu. Partograf harus digunakan untuk semua ibu dalam fase
(dilatasi serviks)
3. Bagian-Bagian Partograf
a. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks.
4) Kontraksi uterus.
39
b. Kondisi janin
c. Kondisi ibu
2) Volume urine.
1) Identifikasi ibu
2) Kondisi janin
waspada.
dengan Mekoneum.
berikut:
bersentuhan
d) Kemajuan Serviks
1) Dilatasi Serviks
menunjukkan 30 menit.
3) Kontraksi uterus/his
e) Kondisi ibu.
2.3.1 Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir dari kehamilan yang
Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan pada bayi tersebut selama jam
6. Pernafasan ± - 60 40 kali/menit.
sempurna.
10. Genitalia :
12. Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
yaitu :
setelah lahir.
ke 7 setelah lahir.
45
28 setelah lahir.
Kunjungan Penatalaksanaan
Kunjungan Neonatal ke- 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
1 (KN 1) dilakukan Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam dan
dalam kurun waktu 6-48 hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan jika
jam setelah bayi lahir. suhunya 36.5 Bungkus bayi dengan kain yang kering dan
hangat, kepala bayi harus tertutup.
2. Pemeriksaan fisik bayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
a. Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untuk
pemeriksaan
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukan
pemeriksaan
c. Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan
kepala
d. Mata :. Tanda-tanda infeksi
e. Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa adanya
sumbing Refleks hisap, dilihat pada saat menyusu
f. Leher :Pembekakan,Gumpalan
g. Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,Bunyi jantung
h. Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal,
Jumlah Jari
i. System syaraf : Adanya reflek moro
j. Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga pembuluh, Lembek
(pada saat tidak menangis), Tonjolan
k. Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum, Penis
berlubang pada letak ujung lubang
46
sampai dengan hari ke 7 ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI
setelah bayi lahir. 4. Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali
dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan Buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kunjungan Neonatal 1. Pemeriksaan fisik
ke-3 (KN-3) dilakukan 2. Menjaga kebersihan bayi
pada kurun waktu hari 3. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya Bayi baru lahir
ke-8 sampai dengan 4. Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal 10-15 kali
hari ke-28 setelah lahir. dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan.
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan Buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
1. Adaptasi Pernapasan
a. Perkembangan paru-paru
bayi adalah:
diotak.
diperlukan untukkehidupan.
4) Perubahan suhu
kardiovaskuler
3. Adaptasi suhu
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Evaporasi
dan hangat
lahir.
(Nanny, Vivian.2010)
(asuh) dan melatih reflex dan motorik bayi (asah). (Kemenkes RI.
2010)
1. Pengaruh oksitosin:
produksi ASI.
tenang dan tidak nyeri pada saat plasenta lahir dan prosedur
2. Pengaruh prolaktin:
a) Meningkatkan produksiASI.
b) Menundaovulasi
maupun aktif.
ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat
Ibu dan bayi harus tidur dalam satu ruangan selama 24 jam.
Ini adalahcara yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap
a. Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat atau
b. Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar
(Nanny Vivian,2013).
a. Fisik
Bila bayi dekat dengan bayi, maka ibu akan mudah untuk
b. Fisiologis
sesuai dan baik. Bagi ibu yang menyusui akan timbul reflek
(Nanny, Vivian2013).
c. Psikologis
d. Edukatif
Vivian 2013).
e. Ekonomi
f. Medis
mengenal bayinya.
2. Bounding (keterikatan).
individu lainnya.
maka lakukan:
hangat.
kulit bayi dengan kain kering dan kasar agar bayi segera
menangis.
perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
tubuh bayi dengan selimut atau kain yang hangat, kering, dan
bersih. Tutupi bagian kepala bayi dengan topi dan anjurkan ibu
4. Pemberian vitamin K
seksual).
gangguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dalam
2.4 Nifas
2.4.1 Pengertian
namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas
atau post partum disebut juga purperieum yang berasal dari Bahasa
latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti
melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab
bayi.
tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak ada demam,
KB (Shaleha,2012).
a. Dalam hal ini, perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba
bertambahbanyak.
3. Muntah
kabur.
10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya
11. Pembengkakan
1. Pengertian
menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus
pubis lebih kecil dari pada biasa sehingga kepala janin terpaksa
c. Tingkat III : Perlukaan yang lebih luas dan lebih dalam yang
terputus didepan .
( Miles, 2011).
65
akan pulih kembali seperti keadaan seelum hamil, hal ini disebut
dengan Involus.
atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan higga mencapai
1. Autolysis
3. Efek oksitosin
Diameter
Tinggi bekas
Berat
Involusi uteri Fundus melekat Keadaan serviks
uterus (gr)
Uteri plasenta
(cm)
Bayi lahir Setinggi pusat 1000gram
Plasenta 2 jari di bawah 750
12,5 c Lembek
lahir pusat gram
Pertengahan Beberapa hari
1 minggu 500 gram 7,5cm
Simfisis Setelah post partum
Tidak teraba di Dapat dilalui 2 jari,
2 minggu 350 gram 3-4 cm
atas simfisis akhir minggu
Pertama dapat
6 minggu Bertambah kecil 50-60 gram 1-2 cm
dimasuki
8 minggu Sebesar normal 30 1 jari
(Maryunani, Anik 2015)
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina
(vagina) dan terdiri dari jaringan mati dan lender berasal dari rahim
Cairan rubra ini berupa cairan yang bercampur darah dan sisa-sisa
2. Lochkea sanguinolenta
Lockhea ini berwarna merah kuning berisi darah dan lender karena
partum.
3. Lockhea serosa
terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-9 pasca persalinan, yang
4. Lockhea alba
Lockhea ini muncul lebih dari hari ke-10 post partum. Warnanya
5. Lochea Parulenta
6. Lochiotosis
2015).
dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi serta menangani
tonus otot.
2. Ambulasi/mobilisasi
3. Eliminasi
a) BAK
6 jam post partum. Bila 8 jam post partum belum miksi maka
lakukan kateterisasi.
b) BAB
hemoroid.
4. Kebersihan diri/perineum
c) Perineum dijagakebersihannya.
tidak nyaman.
5. Istirahat
memperbanyak perdarahan.
6. Seksual
b) Ibu akan lebih kuat dan otot perut juga menjadi kuat sehingga
TINJAUAN KASUS
kehamilan.
pendidikan Perguruan Tinggi, ibu sebagai ibu rumah tangga dan suami
RT 04 RW 19 Tapos, Depok.
hari banyaknya 2-3 kali ganti pembalut, siklus 28 hari, sifat darah cair,
meliputi, nasi, lauk pauk, sayur, dan susu. Pada kehamilan ini ibu
74
75
keluhan dan BAK kurang lebih 5-7 kali sehari. Pada siang hari ibu
beristirahat selama 2 jam dan pada malam hari selama 7 jam, ibu tidur
Saat ini ibu hamil anak pertama dan tidak sedang menderita
tidak merokok dan tidak makan sirih. Ibu tidak pernah melakukan
irigasi vagina dan ibu mengganti pakaian dalam 3x sehari atau jika
mata tidak edema, hidung tidak ada polip, gigi tidak ada caries, gusi
dan kiri, reflex patella positif kanan dan kiri. Edema tidak ada.
ada bekas luka operasi, pada palpasi TFU 30 cm, Leopold I teraba 1
divergen. TBBJ (30-11) x 155 = 2945 gram, DJJ positif frekuensi 140
presentasi kepala.
minggu 6 hari, keadaan ibu dan janin baik. Ibu senang mengenai
keluar air – air yang tidak bisa di tahan. Bila terdapat tanda-tanda
ke tiga yaitu sakit kepala, sering BAK, nyeri bagian bawah perut, ibu
16 Mei 2018 atau jika ada keluhan. Ibu mengetahui jadwal kunjungan.
didokumentasikan.
kg. Kelopak mata tidak edema, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak
kepala 3/5 bagian TBBJ (30-11) x 155 = 2945 gram, DJJ positif
aktif, hasil palpasi TFU 30 cm, Leopold I teraba satu bagian besar,
kecil-kecil dari janin yaitu ekstremitas kiri teraba satu bagian besar,
satu bagian besar, keras, bulat, tidak melenting yaitu kepala, Leopold
tanda persalinan.
usia kehamilan ibu 38 minggu 3 hari, keadaan ibu dan janin baik, ibu
pada tanggal 16 Mei 2018 atau jika ada keluhan. Ibu mengerti dan
3.1.3 Kunjungan ANC III (Tanggal 17 Mei 2018 pukul 19.00 WIB)
pada saat ini sedikit pusing, obat penambah darah habis, pergerakan
dari janin yaitu ekstremitas kiri teraba satu bagian besar, lebar
penurunan kepala 3/5 bagian TBBJ (31-11) x 155 = 3100 gram, DJJ
80
keadaan ibu dan janin baik, ibu senang dengan keadaan janinnya.
ketiga seperti bengkak pada muka dan bagian kaki serta tangan,
perdarahan yang disertai nyeri, keluar cairan yang banyak dari jalan
minggu tanggal 24 Mei 2018 atau jika ada keluhan berupa tanda
81
dokumentasikan.
kencang.
bagian kecil-kecil dari janin yaitu ekstremitas kiri teraba satu bagian
teraba satu bagian besar, keras, bulat, tidak melenting yaitu kepala,
ibu 39 minggu 1 hari, keadaan ibu dan janin baik, ibu senang
lendir bercampur darah, keluar air yang tidak bisa ditahan, ibu
merasakan mules – mules yang semakin kuat, teratur, dan sering, ibu
atau datang bila merasakan mules – mules yang semakin kuat dan ada
di dokumentasikan.
3.2.1 Kala 1
bercampur darah sejak pukul 23.00 WIB, ibu tidak merasakan sakit
makan terakhir pukul 18.00 WIB, BAB terakhir pukul 16.00 WIB,
yaitu tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 81 x/menit, suhu 36,5C, dan
pernafasan 24 x/menit.
konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak ikterik. Pada ektremitas atas
tidak edema, dan tidak sianosis, dan ekstremitas bawah tidak edema
dan tidak ada varises, kekuatan sendi baik, reflex patella positif kanan
dan kiri.
gram dan taksiran persalinan pada tanggal 24 Mei 2018. Terdapat satu
vagina tidak ada kelainan, portio tebal lunak, ketuban utuh, presentasi
pembukaan 5 cm.
39 minggu 2 hari inpartu kala satu fase aktif. Janin tunggal hidup
pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan bayi saat
ibu untuk makan dan minum untuk menambah tenaga pada saat
Meminta ibu untuk tidak meneran sebelum ada aba-aba dari bidan, ibu
kepala H III, UUK depan kanan tidak ada molase, tidak ada
presentasi majemuk.
87
Hamil 39 minggu 2 hari inpartu kala II. Janin tunggal hidup intra
keadaan ibu dan janin saat ini baik dan pembukaan sudah lengkap,
set dan menggunakan APD, partus set telah di dekatkan dan APD
IMD agar terjalin ikatan antara ibu dan bayi, dan agar bayi bisa
putting susu ibu dalam waktu 30 menit, tetapi kemudian ibu meminta
dilakukan.
kemih kosong.
tali pusat ± 5-10 cm depan vulva, melakukan PTT dan menilai tanda-
dilakukan.
dilakukan.
90
3.3.1 BBL Usia 1 jam ( Tanggal 19 Mei 2018 Pukul 04.30 WIB)
Nama Bayi : By. Ny. S lahir hari sabtu tanggal 19 Mei 2018
jam lahir 03.30 WIB, jenis kelamin laki-laki, berat badan 3200 gram
kiri, daun teling elastic jika di tekuk cepat kembali lagi, terdapat
ada fraktur os humerus, simetris kanan kiri, jari jemari lengkap tidak
tidak ada pendarahan pada tali pusat, genitalia testis sudah turun,
skrotum sudah ada, ada lubang uretra anus positif (terdapat lubang
pada saat ini bayi dalam keadaan baik, ibu telah mengerti.Menjaga
1 jam setelah bayi lahir dan HB0 1 jam setelah pemberian Vit. K
mulut mencucu, bibir biru, kulit kuning, tali pusat membusuk atau
bayinya pada pagi hari selama 1 jam mulai pukul 07.00 – 08.00 WIB,
tanda-tanda bahaya pada bayi seperti bayi sulit bernafas, warna kulit
satu tanda bahaya pada bayi seperti yang telah dilaskan, ibu telah
pada badan bayi atau bagian bokong dan lipatan lipatan paha bayi,
dengan kuat.
usia 14 hari.
yaitu bahwa keadaan bayinya pada saat ini baik, ibu sudah
ikterik dan tidak ada tarikan dinding dada kedalam, gerakan aktif.
40 hari.
bahwa keadaan bayinya pada saat ini baik, ibu sudah mengetahui
pemberian ASI Esklusif, ibu mengerti dan sampai saat ini masih terus
dilakukan.
dan sudah BAB, mobilisasi 6 jam postpartum ibu sudah bisa berjalan
belum dilakukan.
95
(+) tidak ada benjolan, tidak bengkak dan tidak nyeri. Abdomen TFU
keadaan ibu pada saat ini dalam keadaan baik, ibu telah mengerti.
seperti nasi, sayur sayuran hijau, ayam, daging, telur rebus, ikan dan
makanan agar luka perineum cepat kering dan membaik, ibu telah
oral pada ibu yaitu, paracetamol 500 gram 3x1, dan amoxilin 500
yang tercukupi untuk bayi, ibu telah mengerti dan bersedia untuk
ibu nifas seperti adanya perdarahan yang hebat keluarnya cairan yang
berbau, pandangan kabur, rasa pusing yang hebat, menetap dan tidak
hilang jika di bawa istirahat, ibu telah mengerti dan bersedia untuk
bayinya.
ibu untuk tetap menyusui bayinya, apabila bayinya tidur lebih dari 2
jam segera bangunkan dan susui bayi, ibu mengerti dan bersedia
bayinya, luka jahitan sudah kering dan benang yang di luar sudah
apapun.
lochea berwarna putih (lochea alba). BAK dan BAB normal, jahitan
sudah kering.
sesuai dengan kebutuhan, jika ibu masih menyusui secara baik dan
dilakukan.
pengeluaran ASI ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, TFU tidak
teraba, tidak ada pengeluaran lochea BAK dan BAB normal, bekas
postpartum 40 hari.
jarak kehamilan dan jenis KB yang sesuai dengan ibu menyusui. Ibu
PEMBAHASAN
kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir di BPS
Bidan Rapmauli.
yang dilakukan oleh bidan guna untuk mencari kesesuaian atau kesenjangan yang
mungkin saja terjadi seperti kurangnya sarana, tenaga dan pengetahuan bidan.
sebagai objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang berkunjung ANC di
kehamilan ini, yaitu pada usia kehamilan 37 minggu 6 hari, 38 minggu 5 hari,
(Saifudin,2009).
bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dalam hal
101
102
merupakan terapi latihan gerak untuk menjaga stamina dan kebugaran ibu
selama kehamilan dan memperisapkan ibu secara fisik maupun mentak untuk
dan kebugaran ibu selama kehamilan dan mempersiapkan ibu secara fisik
2014).
mengetahui kenaikan berat badan dan penurunan berat badan. Kenaikan berat
6,5-16 kg selama masa kehamilan, dan tidak ada kesenjangan dengan teori.
103
empat.
Menurut Mc. Donald, Tinggi Fundus Uteri (TFU) 22-28 minggu yaitu
Hal ini tidak menjadi masalah dikarenakan TFU pada Ny. S dari
kunjungan awal kehamilan hingga kunjungan akhir masih dalam batas normal
sesuai dengan masa kehamilannya dan tidak ada kesenjangan dengan teori.
4.2.1 Kala I
merasakan mules sejak pukul 15.00 WIB, keluar lendir sejak pukul
23.00 WIB, pergerakan petus dalam 12 jam terakhir aktif dan hasil
tidak ada perbedaan, dikarenakan pada kala I his Ny. S secara adekuat
4.2.2 Kala II
normal dan keadaan ibu dan bayi dalam batas normal. Bayi telah lahir
terbuat dari bahan yang mudah dicuci dan tahan tusukan misalnya
dan penyebab rupture perineum. Keadaan ibu dan bayi dalam batas
normal.
4.2.4 Kala IV
menit sekali. Pada kala IV ibu mengalami laserasi jalan lahi grade I
uterus, lochea, perdarahan karena atonia uteri atau penyebab lain, dan
melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi
menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil.
uteri atau penyebab lain ibu sudah, involusi uterus berjalan normal, ibu
Kunjungan hari ke 6
makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup dan tidak ada kesulitan
cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak
mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat da
bahaya masa nifas, tidak ada kesulitan dalam merawat bayi, istirahat
Kunjungan ke 14 hari
asuhan. Masa nifas Ny. S terpantau baik, tanda-tanda vital dalam batas
bergizi dan istirahat yang cukup dan tidak ada kesulitan dalam
mengurus bayinya.
bayi, tali pusat menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
bahaya masa nifas, tidak ada kesulitan dalam merawat bayi, istirahat
Kunjungan ke 6 minggu
asuhan, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada penyulit yang
dialami ibu selama masa nifas 40 hari, bayi masih diberikan ASI,
Bayi Ny. S lahir spontan, cukup bulan, menangis kuat, warna kulit
menyusui dini selama 30 menit dalam waktu 30 menit bayi telah menemukan
pemeriksaan bayi baru lahir antara lain diberikan penyuntikan vit K, pemberian
salep mata dan 1 jam setelah lahir diberikan imunisasi Hb0+polio. Penulis juga
melakukan perawatan tali pusat hanya menggunakan kassa steril dan kering
Menurut Wiknjosastro (2011), pada bayi baru lahir tali pusat dibungkus
dengan kassa steril dan kering, kemudian diberikan tetes mata atau salep
mata karena clamidia, sifilis dan gonorea (Penyakit Menular Seksual) dan
defisiensi vitamin K dan diberikan segera setelah bayi lahir serta pemberian
baru lahir memberikan suntikan Vit K, pemeberian salep mata, dan pemberian
imunisasi Hb0 + polio dan memberikan penkes tentang cara perawatan tali
pusat.
dalam kurun waktu 6-48 jam setelah, Mempertahankan suhu tubuh bayi,
Pemeriksaan fisik bayi, tanda-tanda bahaya baru lahir, dan perawatan tali
dengan teori, karena tidak ada tanda – tanda bahaya pada bayi yang harus
dilakukan pemeriksaan KN 1.
Pada bayi Ny. S dilakukan kunjungan rumah pada usia bayi 7 hari, di
lakukan pemeriksaan fisik Nadi, suhu,Rr semua dalam batas normal, tidak ada
tanda-tanda bahaya BBL, tidak terjadi hipotermi, tali pusat sudah puput, bayi
pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke 7 setelah bayi lahir
memberikan asuhan. Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan kering,
infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian
ASI, Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24
jam) dalam 2 minggu pasca persali, Menjaga keamanan bayi, Menjaga suhu
tubuh bayi, Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
dirumah dengan menggunakan Buku KIA Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
batas normal, masih di berikan ASI, tidak ada tanda-tanda bahaya BBL, tidak
terjadi hipotermi, dan tali pusat sudah puput, tidak di lakukan penimbangan
113
timbangan.
Pada bayi Ny. S dilakukan kunjungan rumah pada usia bayi 2 minggu,
di lakukan pemeriksaan fisik Nadi, suhu,Rr semua dalam batas normal, tidak
ada tanda-tanda bahaya BBL, tidak terjadi hipotermi, bayi dimandikan sehari
2 kali, masih di berikan ASI, dan tidak dilakukan penimbangan berat badan.
pada kurun waktu hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir
ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu
tanda vital dalam batas normal, bayi masih diberikan ASI, tidak ada tanda-
tanda bahaya BBL, tidak terjadi hipotermi, dimandikan sehari 2 kali, dan bayi
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
mulai dari kehamilan Trimester III dilanjutkan dengan persalinan, nifas, dan
bayi baru lahir, yang dilakukan mulai tanggal 09 Mei – 28 Juni 2018 di BPS
8 kali, 1 kali pada Trimester I, 3 kali pada Trimester II, Dan 4 kali
sampai pada tahap evaluasi. Selain itu juga dapat menambah wawasan
dengan baik. Hal itu dikarenakan adanya kerja sama yang baik antara
114
115
ada.
5.1.2 Persalinan
03.15 WIB, Bayi lahir spontan, jenis kelamin laki-laki, berat badan
terpantau baik, tidak ada tanda – tanda bahaya pada bayi. Bayi sudah
5.1.4 Nifas
jam postpartum, nifas 7 hari, nifas 2 minggu dan nifas 6 minggu dan
normal, tidak ada tanda-tanda baya masa nifas, tidak ada penyulit pada
ibu dan bayi selama masa nifas, luka jahitan normal tidak ada tanda-
apapun dan belum berKB dengan alasan akan ber KB pada saat
5.1.5 Pendokumentasian
serta Bayi Baru Lahir dengan SOAP dan pola fikir secara Varney.
117
5.2 Saran
booth atau sepatu yang dapat melindungi kaki dari bahaya yang dapat
yang adadi lapangan dengan teori dengan teori dan dapat dijadikan
praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Anggrita. dkk. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.In Media. Jakarta.
Nursiah, Ai dkk. 2014. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. PT. Refika
Aditama. Bandung.
Rahayu, Sri. 2017. Asuhan Kebidanan Fisiologis. Trans Info Media. Jakarta
Rukiyah, Ai yeyeh, dkk, 2010. Asuhan Kebidanan II Persalinan Dan Bayi Baru
Lahir. CV Trans Info Media. Jakarta.
Nanny, Vivian. 2010 . Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahrir.
Salemba Medika. Jakarta.
Kemenkes RI. 2010. Keunggulan Inisiasi Menyusu Dini. Kemenkes RI. Jakarta.
Nanny, Vivian. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahrir.
Salemba Medika. Jakarta.
Sari, puspita Eka. 2014. Asuhan Kebidanan (Nifas). Trans Info Medika. Jakarta.
Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Ibu Nifas & Asuhan Ibu Menyusui. In Media.
Bogor.
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Studi Kasus ini telah disetujui Pembimbing dan dinyatakan boleh
mengikuti ujian.
Pembimbing
Menetahui :
Progtam Studi Diploma III Kebidanan
Fakultas Kesehatan Universitas M.H Tahmrin
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Studi Kasus ini telah diujikan dan di sahkan di depan Tim Penguji
pada tanggal 16 Juli 2018
Penguji I Penguji II
Mengetahui :
Progtam Studi Diploma III Kebidanan
Fakultas Kesehatan Universitas M.H Tahmrin
Dengan memanjat Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Rapmauli Tapos-Depok Tahun 2018” yang di ajukan guna memenuhi salah satu
tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
2. Dr. Sutanto Priyo Hastono, M. Kes selaku Wakil Rektor I Universitas MH.
Tahamrin.
serta penguji akademik yang telah sabar membimbing dan memberikan saran
i
6. Munawaroh, SKM.,MKM selaku penguji I yang telah sabar membimbing dan
7. Kedua Orangtua tersayang yang selalu memberikan banyak kasih sayang dan
doa yang tiada hentinya sehingga saya bisa menyelesaikan penulisan ini.
9. Ny. S dan keluarga telah bersedia sebagai pasien dan telah mempercayakan
10. Sahabat – sahabat tercinta terimakasih banyak untuk persahabatan kita yang
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa saja yang dapat membalas kebaikan semua
berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan studi
kasus ini.
bermanfaat dan dapat menambah wawasan berfikir bagi kita semua. Amin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan .......................................................... 4
1.2.1 Tujuan Umum ................................................... 4
1.2.2 Tujun Khusus .................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup ............................................................. 5
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................ 5
1.4.1 Bagi BPS Bidan Rapmauli ............................... 5
1.4.2 Bagi Mahasiswa ............................................... 5
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Universitas
MH. Thamrin .................................................... 6
iii
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pada Masa Kehamilan Trimester III ............................ 101
4.2 Masa Persalinan ........................................................... 103
4.3 Masa Nifas ................................................................... 107
4.4 Bayi Baru Lahir ............................................................ 110
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................. 114
5.2 Saran .......................................................................... 117
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv