You are on page 1of 2

Komplikasi (konsensus TB PDPI)

Pada pasien tuberkulosis dapat terjadi beberapa komplikasi, baik sebelum pengobatan
atau dalam masa pengobatan maupun setelah selesai pengobatan.
Beberapa komplikasi yang mungikin timbul adalah :
- Batuk darah
Hal ini dapat disebabkan karana pecahnya pembuluh darah yang ada pada kavitas
pada TB paru yang kronis ataupun yang disertai dengan bula
- Pneumotoraks
Hal ini dapat disebabkan oleh karana tipisnya dinding kavitas terutama yang
mengarah ke pleura visearal sehingga dapat terjadi fistel atau sambungan dari
bahagian parenkim paru ke rongga pleura
- Luluh paru
Luluh paru terdiri dari kompleks fibrotoraks, atelektasis dan multi kavitas. Hal ini
merupakan komplikasi anatomi tingkat lanjut dari kerusakan jaringan paru akibat
infeksi TB
- Gagal napas
Kerusakan jaringan paru terutama parenkim paru di alveolus akan mengakibatkan
terjadinya dead space dan kerusakan intima pembuluh darah kapiler alveoli dapat
mengakibatkan terjadinya shunting pada vaskularisasi paru. Hal ini
mengakbatkan terjadinya gaga napas kronis pada penderita TB lanjut dan apabila
ada faktor pencetus yang meningkatkan usaha bernafas maka dapat terjadi gagal
nafas akut
- Gagal jantung
Kerudsakan jaringan paru secara massif dapat mengakibatkan peningkatan
resistensi vaskularisasi pulmonal yang meningkat akibat vasokonstriksi permenan
tunica intima arteriol pembulug darah paru di alveolus. Hal ini akan
meningkatkan tekanan intraventrikular pada fase sistolik dan diastolic ventrikel
kanan yang akan berujung pada gagal jantung kanan yang secara klinis yang
dikenal sebagai CPC
- Efusi pleura
Inflamasi pada infeksi TB dapat meningkatakn permebilitas vascular pada pleura
parietal dan visceral sehingga terjadi transudasi cairan secara massif dan lokal sekitar
focus infeksi melebihi kemampuan reabsrobsi pleura dan jaringan limfatik.

Prognosis (Medscape)
Perbaikan sempurna tanpa komplikasi sangat mungkin terjadi pada kasus TB tanpa
resistensi obat yakni jika seluruh regimen yang ada diikuti. Dari bebertapa studi
tentang non MDR dan non XDR TB, saat regimen obat dipenuhi maka dapat terjadi
resolusi sempurna dengan angka rekurensi hanya sekitar 0-14%. Pada negara dengan
prevalensi TB yang tinggi, rekurensi biasanya terjadi dalam waktu 12 bulan dalam
masa terapi dan diakibatkan karena reinfeksi. Penanda prognostic yang buruk antara
lain adalah keterlibatan ekstrapulmonar, status imunokompromis, usia tua, dan
riwayat pengobatan TB sebelumnya.

You might also like