Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi
Oleh:
NIM. 22020113130106
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan
Purbalingga”.
Penyusunan proposal skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa
adanya bantuan dari bimbingan berbagai pihak, maka dari itu peneliti ingin
proposal skripsi
iv
7. Orang tua saya, Bapak Sajiman dan Ibu Siti Ngatifah, S.Pd, adik saya
Dhikma Prismantorotercinta, serta Rio Nur Ilham Bintoro yang selama ini
telah menjadi motivasi terbesar saya yang selalu memberikan doa yang
9. Teman – teman terdekat, Silvia, Puput, Paradika, Ayu, Asri, Ika yang telah
v
DAFTAR ISI
vi
5. Klasifikasi Kelelahan Berdasarkan Faktor Penyebab ...................... 25
C. Lansia ................................................................................................. 26
1. Definisi Lansia .............................................................................. 26
2. Teori – Teori Proses Penuaan ........................................................ 27
3. Perubahan – Perubahan Lansia ...................................................... 28
D. Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Kelelahan pada Lansia .......... 30
E. Kerangka Teori ................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ................................................................................ 35
B. Hipotesis ............................................................................................. 35
C. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 36
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 36
E. Besar Sampel ...................................................................................... 38
F. Prosedur dan Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 39
G. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 39
H. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ......... 39
I. Alat Penelitian dan Proses Pengumpulan Data ..................................... 42
J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 47
K. Etika Penelitian ................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel Halaman
Tabel
1.1 Keaslian Penelitian 9
3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran 40
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar Halaman
Gambar
2.1 Kerangka Teori 34
3.1 Kerangka Konsep 35
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan Lampiran
Lampiran
1 Informed Consent
2 Kuesioner Penelitian
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
perusakan dan perbaikan di dalam tubuh atau sistem tersebut terjadi secara
bergantian pada kecepatan dan saat yang berbeda – beda. Proses penuaan
merupakan suatu proses biologis dan alamiah yang tidak dapat dihindari,
secara keseluruhan2.
kondisi fisik secara fisiologis, seperti penurunan massa otot, penurunan kadar
merasa nyeri dan hal ini akan mengganggu tidur lansia1. Perubahan lainnya
yaitu pada sistem integumen, elastisitas kulit menurun dan lemak subkutan
lansia menjadi lebih sering pergi ke kamar mandi pada malam hari sehingga
1
2
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi dan Ardani, (2013)
pula untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas tidur yang efektif. Perubahan pola
tidur lansia disebabkan karena adanya perubahan sistem neurologis yang secara
langsung akan menurunkan jumlah neuron pada sistem saraf pusat. Hal ini
yang merupakan zat untuk merangsang tidur juga akan menurun3. Neuropeptida
merupakan transmitter, yang diproduksi oleh otak dan ditemukan dalam jaringan
saraf dan bertindak sebagai sinyal dan regulator dalam proses yang terjadi di
lansia episode tidur REM cenderung memendek dan terdapat penurunan yang
progresif. Gangguan tidur paling sering terjadi pada lanjut usia, yang ditandai
bangun terlalu dini atau tidur yang tidak menyegarkan3. Ada beberapa faktor
dilakukan oleh Tsou pada tahun 2013, diantaranya yaitu faktor lingkungan
atau perilaku seperti diet dan nutrisi, penggunaan obat – obatan terkait dengan
Gangguan tidur pada lansia yang disebabkan karena berbagai macam faktor
3
berkembang seperti Indonesia banyak didapati lansia yang masih bekerja 5,6.
yaitu sebanyak 50 – 70 % dari semua lansia yang berusia >65 tahun. Lansia
penduduk 2010 berjumlah 18,1 juta jiwa (9,6% dari total penduduk), dan
pada tahun 2030 akan terus meningkat hingga mencapai 36 juta jiwa7. Survey
yang dilakukan pada 427 lansia yang tinggal dalam masyarakat, sebanyak
21% merasa mereka tidur terlalu sedikit, 24% melaporkan kesulitan tertidur
Adanya gangguan tidur yang dialami lansia tentunya para lansia tidak
dianggap sebagai bentuk paling ringan dari gangguan mental,selain itu pada
usia lanjut tidur dengan nyaman setiap hari merupakan salah satu indikator
mengalami gangguan tidur setiap hari maka dapat dikatakan bahwa kualitas
siang dan malam hari. Masalah umum yang terjadi pada lansia adalah mereka
sering terbangun lebih awal, akibatnya lansia menjadi mudah lelah di siang
hari dan membutuhkan tidur siang lebih banyak. Lansia memiliki masalah
sulit jatuh tidur dan merasa lelah ketika terbangun. Seorang individu yang
merasa kelelahan akibat tidak mendapat tidur cukup akan menjadi mudah
hampir setiap hari yang akan menjadikan lansia merasakan kantuk dan
siang hari, tetapi cara ini justru menghilangkan kenikmatan tidur tidak
tidur yang kurang baik maka lansia tidak akan merasa segar, organ tubuh juga
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, meskipun hal itu bukan satu –
satunya gejala. Kelelahan merupakan kondisi yang dimulai dari rasa letih
yang kemudian mengarah kepada kelelahan mental atau fisik yang dapat
normal8. Perasaan lelah ini lebih dari sekedar perasaan letih dan mengantuk,
perasaan lelah ini terjadi ketika seseorang telah sampai pada batas kondisi
5
dan pengambilan keputusan9. Gejala kelelahan yang dapat terlihat pada lansia
yaitu seperti perasaan berat di kepala, kaki merasa berat, kaku dan canggung
dalam gerakan, cenderung untuk lupa, merasa nyeri di punggung, tremor pada
Sebuah survey yang dilakukan pada 427 lansia yang tinggal dalam
mudah merasa lelah meskipun hanya melakukan aktivitas ringan, dan sering
didapatkan hasil bahwa sebagian besar lansia yang datang memiliki masalah
gangguan tidur dan merasa pusing, dan sebanyak 14 orang lansia dari 142
untuk memulai tidur pada malam hari, 3 orang menyatakan sering terbangun
lebih awal di pagi hari, dan 5 orang menyatakan sering terbangun di malam
hari. Keluhan yang sering disampaikan oleh lansia yaitu pada siang hari
kepala terasa berat, tidak fokus, kecepatan bekerja menurun, dan lebih mudah
merasa cemas. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang
B. Perumusan Masalah
sehari – hari8.
antara kualitas tidur dengan kelelahan. Perlu dilakukan penelitian dan studi
tentang hal tersebut lebih lanjut, berdasarkan uraian latar belakang di atas,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pada lansia.
2. Tujuan Khusus
lansia.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pada lansia.
tepat untuk mengatasi kualitas tidur yang kurang baik. Selain itu,
kualitas tidur.
b. Sebagai dasar untuk menentukan tehnik atau cara tidur yang baik
Peneliti dapat lebih belajar tentang hubungan antara kualitas tidur dan
Keaslian Penelitian
memperkuat dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Oleh
karena itu, keaslian penelitian dapat dibuktikan dengan adanya beberapa contoh
penelitian yang berbeda namun memiliki terdapat sumber informasi yang dapat
tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
diantaranya yaitu membahas tentang kualitas tidur pada lansia, dan pada
memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu
dengan kelelahan secara spesifik, hanya disebutkan tentang faktor – faktor yang
masyarakat desa dengan tingkat aktivitas yang lebih banyak daripada di balai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tidur
1. Pengertian Tidur
cukup11.
akibatnya orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami
penurunan konsentrasi7.
2. Fisiologis Tidur
mesensefalon dan bagian atas pons. Saat keadaan sadar, neuron dalam
12
13
Saat tidur terdapat pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang
mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR2.
3. Manfaat Tidur
tubuh. Selain itu, tidur juga berfungsi untuk memberikan waktu organ
tubuh dan otak, terutama serebral korteks (bagian otak terpenting yang
15 menit. Tahap 3, yaitu tahap tidur dengan ciri denyut nadi dan
Tahap 4, yaitu tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan jantung dan
bola mata cepat, sekresi lambung turun, dan tonus otot menurun.
Siklus tidur individu melalui tahap NREM dan REM. Siklus tidur
5. Siklus Tidur
dalam keadaan sadar penuh, namun mulai ada keinginan untuk tidur.
ngantuk, tahap transisi antara keadaan bangun (terjaga) dan tidur, yang
ini, orang ini dalam keadaan relaksasi dengan mata tertutup dan
tahap I, bila tidak bangun baik disengaja maupun tidak, orang tersebut
significant dan suhu tubuh menurun sedikit pada tahap ini, kebanyakan
refleks masih terjadi, dan hanya terjadi sedikit penurunan tonus otot.
adalah fase tidur NREM, dan kemudian memasuki tahap REM. Siklus
16
ini berlanjut selama orang tersebut tidur. Pergantian siklus ini tidak
dimulai lagi dari pre-sleep dan tahap I tapi langsung tahap II ke tahap
selanjutnya13.
Pre - sleep
6. Kualitas Tidur
latensi tidur, serta aspek subjektif dari tidur. Kualitas tidur seseorang
tidur seperti tidak merasa segar saat bangun di pagi hari, mengantuk
berlebihan di siang hari, area gelap di sekitar mata, kepala terasa berat,
tidurnya11,12.
pada malam hari tidak terlalu sering, dan juga dapat diukur melalui
sebagai berikut15,16 :
a. Penyakit Fisik
b. Obat – Obatan
secara serius.
c. Gaya Hidup
18
makan malam.
d. Stress Emosional
e. Lingkungan
8. Gangguan Tidur
a. Insomnia
tidur, dan atau tidur singkat. Insomnia dapat dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
b. Hipersomnia
c. Apnea
d. Narkolepsi
e. Deprivasi Tidur
f. Parasomnia
a. Dampak Fisik
b. Dampak Psikologis
B. Kelelahan
1. Pengertian Kelelahan
selain itu juga energi yang dipakai lebih banyak apabila seseorang
lansia20.
23
b. Nyeri Sendi
faktor risiko untuk keluhan nyeri sendi ini, dimana nyeri sendi baik
c. Gangguan Tidur
yang lebih banyak menanyakan tentang aktivitas olah raga lansia 20.
untuk lupa, cemas terhadap sesuatu, tidak tekun dalam bekerja, sakit
4. Mekanisme Kelelahan
penyebabnya, diantaranya23 :
Suplai darah yang mencukupi dan aliran darah yang lancar ke otot
b. Kelelahan Psikologi
a. Kelelahan Akut
b. Kelelahan Kronis
C. Lansia
1. Definisi Lansia
individual26.
lingkungan.
a. Teori biologis
immunology slow theory, teori stres, teori radikal bebas, dan teori
fungsi sel.
b. Teori psikologi
a. Perubahan Fisik
mereka seperti penurunan jumlah sel dan cairan intra sel, sistem
29
b. Perubahan Kognitif
c. Perubahan Psikososial
oleh semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur
yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi
optimal29.
31
Kebutuhan tidur pada usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga kondisi
berkurangnya fungsi alat indera dan sistem saraf mereka seperti penurunan
jumlah sel dan cairan intra sel, sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan,
lansia yaitu dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai.
Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap
kurang fit. Selain itu, kualitas tidur yang buruk juga tentunya akan
seseorang yang mudah gelisah, lesu dan apatis, tidak bersemangat dalam
Gusti Ayu pada tahun 2014, lansia dengan usia 60 – 70 tahun terdapat 4
32
tahun terdapat 2 orang (22,2%) yang mengalami insomnia dan hal tersebut
dikutip oleh Maas pada tahun 2011 yang dilakukan kepada 428 lansia
yang buruk ditandai dengan waktu untuk memulai tidur lebih dari 60
menit, total jam tidur malam kurang dari 5 jam, frekuensi terbangun lebih
dari 3 kali, tidur tidak nyenyak, tidak merasa segar bangun di pagi hari,
dan merasa lelah serta ngantuk di siang hari. Penelitian lainnya yang
pada tahun 2015, juga memaparkan bahwa kelelahan yang terjadi pada
lansia sebagian besar disebabkan oleh faktor gangguan tidur. Saat lansia
tidak berenergi dan sulit memulai aktivitas di siang hari maka hal tersebut
yang menurun, selain itu kelelahan yang terjadi secara terus menerus juga
akan berdampak pada kondisi kesehatan mental, oleh karena itu seseorang
yang merasa kelelahan akan mudah stres, tidak bisa berkonsentrasi, serta
E. Kerangka Teori
Lansia yang
mengalami
gangguan
kualitas tidur
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis Penelitian
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dapat
lansia.
signifikasi α 0,05.
35
36
1. Populasi
sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama36. Populasi dalam
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memilik sifat – sifat yang
sama obyek yang merupakan sumber data36. Sampel dari penelitian ini
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
E. Besar Sampel
dengan rumus Slovin, yaitu untuk populasi kecil atau kurang dari
10.000 :
N
𝑛=
1 + N d2
Keterangan :
N = besar populasi
n = besar sampel
142
𝑛=
1 + 142 (0.052 )
142
𝑛=
1 + 142 0.0025
142
𝑛=
1 + 0.355
142
𝑛=
1.355
𝑛 = 104, 797048
responden.
39
terpenuhi.
gangguan tidur dan banyak lansia yang masih bekerja sehingga dampak
1. Variabel Penelitian
adalah kelelahan.
2. Definisi Operasional
sebagai berikut :
b. Kualitas tidur
c. Kelelahan
durasi tidur,
latensi tidur,
serta aspek
subjektif dari
tidur.
3. Variabel terikat Kelelahan Alat ukur yang 31 – 50 : Ordinal
(Dependent adalah suatu digunakan Kelelahan
Variable) : kondisi tingkat adalah berat.
Kelelahan keparahan kuesioner 1 – 30 :
perasaan Fatigue Kelelahan
ketidakmampuan Assessment ringan.
fisik yang Scale (FAS).
dirasakan oleh
responden dalam
melakukan
aktivitas.
1. Alat Penelitian
instrumen penelitian, alat tulis, dan alat – alat pengolah data seperti
Quality Index (PSQI) yang terdiri dari yang terdiri dari 7 (tujuh)
yang terdiri dari tidak pernah (1), kadang – kadamg (2), teratur (3),
a. Uji Validitas
ukur itu benar – benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas
b. Uji Reliabilitas
Cronbach Alpha (α) dimana uji ini dilakukan untuk mengukur rata-
c. Keterangan :
tersebut sudah relibel45. Kedua kuesioner baik PSQI maupun FAS telah
dapat digunakan sebagai alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini.
46
2. Pengumpulan Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
responden.
1. Pengolahan Hasil46
a. Editing
terisi lengkap.
b. Coding
baik diberi kode 1, dan kualitas tidur buruk diberi kode 2, untuk
c. Skoring
perlu diberi penilaian. Penilaian ditulis pada PQSI dan FAS yang
dari 7 jam diberi nilai 0, 6 – 7 jam diberi nilai 1, 5 jam diberi nilai
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟
jika hasil > 85% maka diberi skor 0, jika hasil sebesar 75 – 84%
maka diberi skor 1, jika hasil sebesar 65 – 74% maka diberi skor 2,
diberi skor 3
yang terdiri dari tidak pernah (1), kadang – kadamg (2), teratur (3),
d. Data Entry
e. Tabulating
dilakukan.
f. Cleaning
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisis Bivariat
berikut,
53
Tabel 3.2 Uji Normalitas Variabel Kualitas Tidur dan Kelelahan Fisik
pada Lansia (n=116)
Variabel Kolmogrov-Smirnov Shapiro-Wilk
Stat Df Sig. Stat df Sig.
Kualitas 0,517 116 0,000 0,408 116 0,000
Tidur
Kelelahan 0,416 116 0,000 0,604 116 0,000
Fisik
Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil bahwa nilai sig. 0,000.
Apabila angka sig lebih besar atau sama dengan 0,05 maka
berdistribusi normal, jika kurang dari 0,05 maka data tidak normal.
memiliki nilai skewness -0,76 dan -4,76 dari nilai normal yaitu 3
atau sangat kuat. Nilai korelasi berada di antara -1 < p < 1. Bila
hubungan yang negatif antar dua variabel dengan kata lain nilai
variabel.44,45
G. Etika Penelitian
a. Autonomy
namun jika ada lansia yang tidak bersedia menjadi responden maka
responden.
c. Confidentality (kerahasiaan)
d. Beneficience
e. Non Maleficience
f. Veracity
manfaat, efek dan apa yang didapat saat subjek dilibatkan dalam
g. Justice
DAFTAR PUSTAKA
1. Maryam, R. Siti, dkk. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika ; 2008.
2. Dewi, S.R. Buku ajar keperawatan gerontik. Yogyakarta : Depublish ;
2014.
3. Stanley, M., & Beare, P. G. Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: EGC
; 2006.
4. Tsou, Eng-Ting. Prevalence And Risk Factors For Insomnia In
Community- Dwelling Elderly In Northern Taiwan. Journal of Clinical
Gerontology & Geriatrics ; 2013.
5. Rubenstein,D.,Wayne,D.,& Bradley,J. Lecture notes : kedokteran klinis.
Jakarta : Erlangga ; 2007.
6. Santoso,H. dan Ismail, A. Memahami krisis lanjut usia : Uraian Medis dan
Pedagogis – Pastoral. Jakarta : BPK Gunung Mulia ; 2009.
7. Dewi,P.A. dan Ardani, I.G. Angka kejadian serta faktor-faktor yang
mempengaruhi gangguan tidur (insomnia) pada lansia di panti sosial tresna
werda wana seraya denpasar bali tahun 2013. 1-10 ; 2013.
8. Boedhi, Darmojo. Buku ajar geriatic (ilmukesehatanlanjutusia) edisike –
4.Jakarta :BalaiPenerbit FKUI ; 2011.
9. Maryani, H. dan Suharmiati. Tanaman obat untuk mengatasi penyakit
penyakit pada usia lanjut. Jakarta : Agro Media ; 2006.
10. Azizah dan Lilik. Keperawatan lanjut usia.Edisi 1. Jogyakarta: Graha Ilmu
; 2011.
11. Potter,P.A. & Perry,A.G. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep,
proses, dan praktik. Volume 2. Ed. 4. Jakarta : EGC ; 2006.
12. Asmadi. Teknik prosedural keperawatan : konsep dan aplikasi kebutuhan
dasar klien. Jakarta : Salemba Medika ; 2008.
13. Fawale,M.B.,et.al. Risk of obstructive sleep apnea, excessive daytime
sleepiness and depressive symptoms in a nigerian elderly population.
Sleep Science : 106 – 111 ; 2016. Available from :
58