You are on page 1of 20

LAPORAN PENDAHULAN

ASUHAN KEBIDANAN
Pada An”D” Usia 12 tahun dengan Dengue Haemorhagic Fefer (DHF)
Di Ruang Anak (anjasmara)
RSUD.RA. BASOENI - GEDEG MOJOKERTO

Di susun oleh :
Nur Riasih Indah Sari
NIM. 2010.060.33.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO MOJOKERTO
2012
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGUE HAEMORHAGIC FEFER

1.DEFINISI

DENGUE HAEMORHAGIC FEFER (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegepty (cristiantie Efendy, 1995).

DENGUE HAEMORHAGIC FEFER (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang
dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa
ruam, DHF sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegepty (betina) (Soeparman, 1990)

DENGUE HAEMORHAGIC FEFER(DHF) adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes
aegepty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan terjadinya demam biasanya dengan cepat
menyebar secara efidemik. (Sir, Patrik Manson, 2001).

II.ETIOLOGI
1. Virus dengue sejenis arbovirus
2. Virus dengue tergolong dalam family flavividae dan dikenal ada 4 serotif, dengue 1 dan 2
ditemukan di irian ketika berlangsungnya perang dunia ke-2, sedangkan dengue 3 dan 4
ditemukan pada saat wabah difilipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang,
bersifat termolagil, sensitif terhadap in aktifitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat,
stabil pada suhu 70ºC. keempat serotif tersebut telah ditemukan pula di Indonesia dengan
serotif ke-3 merupakan serotif yang paling banyak.
III.PATOFISIOLOGI
IV.Tanda dan gejala
1. Demam tinggi selama 5-7 hari
2. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan,diare, konstipasi.
3. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
4. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
5. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
6. Sakit kepala.
7. Pembengkakan sekitar mata.
8. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
9. Tanda-tanda renjetan (sianosis, kulit lembab dan dingin tekanan darah menurun,gelisah,
capillary refill lebih daridua detik, nadi cepat dan lemah.

 Klasifikasi DHF menurut WHO


DERAJAT 1
Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan (uji torniquit ).
DERAJAT 2
Derajat 1 ditambah gejala perdarahan spontan diikuti dan prdarahan lain.
DERAJAT 3
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (20 mmHg,
kulit dingin,lembab, gelisah, hipotensi).
DERAJAT 4
Derajat takteraba , tekanan darah takdapat diukur.

V. Pemeriksaan penunjang
- darah
1. Trombosit menurun
2. HB meningkat lebih 20%
3. HT meningkat lebih 20%
4. Leukosit menurun pada harike 2 dan ke 3
5. Protein darah rendah
6. Ureum PH bisa meningkat
7. NA dan CL rendah
-serology :HI (hemaglutination inhibition test).
1. Rontgen thorax :Efusi pleura
2. Uji test tourniquet (+)

VI. PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring
2. Pemberian makanan lunak
3. Pemberian cairan melalui infus
4. Pemberian obat-obatan :antibiotic, antipiretik
5. Antikonfulasi jika terjadi kejang
6. Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi,RR)
7. Monitor adanya tanda-tanda renjetan
8. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
9. Periksa HB, HT,dan trombosit setiap hari.

VII. KOMPLIKASI
1. DHF mengakibatkan perdarahan pada semua organ tubuh seperti perdarahan ginjal, otak
jantung, paru-paru, limpa dan hati karena pembuluh darah mudah rusak dan bocor,
sehingga tubuh kehabisan darah dan cairan, serta menyebabkan kematian.
2. Ensepaloapati
3. Gangguan kesadaran dan disertai kejang
4. Disorientasi, prognosa buruk.

VIII. Tumbuh kembang pada anak usia 6-12 tahun.


Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran berbagai organ fisik berkaitan dengan
masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran atau dimensi tingkat sel. Pertambahan berat
badan 2-4 kg/ tahun dan pada anak wanita sudah mulai mengembangkan cirri sex sekundernya.
perkembangan menitik beratkan pada sapek diferensiasi bentuk dan fungsi termasuk perubahan
sosial dan emosi.
1. Motorik kasar
- loncat tali
- memukul
- Badminton
- motorik kasar dibawah kendali kognitif dan berdasarkan secara bertahap
meningkatkan irama dan kehalusan.
2. Motorik halus
- menunjukkan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan
- dapat meningkatkan kemampuan menjahit, membuat model dan bermain alat musik
3. kognitif
- dapat berfokus pada lebih dan satu aspek dan situasi
- dapat mempertimbangkan sejumlah alternatife dalam pemecahan masalah
- dapat memberikan cara kerja dan melacak urutan kejadian kembali sejak awal
- dapat memahami konsep dahulu, sekarang dan yang akan dating.
4. Bahasa
- mengerti kebanyakan kata-kata abstrak
- memakai semua bagian pembicaraan termasuk kata sifat, kata keterangan kata
penghubung dan kata depan
- menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal
- dapat memakai kalimat majemuk dan gabungan

IX. Diagnosa keperawatan DHF


Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada pasien (DHF) (Christiantie Effendi, 1995)
yaitu:
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia)
2. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual, muntah, anoreksia
4. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
dinding plasma
5. Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah
6. Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan
tubuh
7. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive (pemasangan infuse)
8. Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan trombositopenia
9. Kecemasan berhubungan dengan kondisi pasien yang memburuk dan perdarahan
yang dialami pasien
10. Perencanaan keperawatan DHF

I. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit (viremia)


Tujuan:
Suhu tubuh normal (36-37ºc) pasien bebas dari demam
INTERVENSI:
1. Kaji saat timbulnya demam
R/untuk mengidentifikasi pola demam pasien
2. Observasi tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan) setiap 3 jam.
R/ Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum (2,5 liter /24 jam ± 7)
R/peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga
perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
4. Berikan kompres hangat
R/dengan vasodilatasi dapat menigkatkan penguapan yang mempercepat penurunan
suhu tubuh
5. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal
R/Pakaian tipis membantu mengurangi penguapan tubuh
6. Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter
R/pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi
DAFTAR PUSTAKA

Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi 1.Editor: Sumarmo, S purwo sudomo,
Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt. 2002.
Cristantie, Effendy. Skp. Perawatan pasien DHF. Jakarta, EGC, 1995
Prinsip-prinsip keperawatan Nancy Roper hal 269-267.
Soeparman, 1990, Asuhan Keperawatan pada klien dengan DHF
Sir, patrik manson , 2001 Asuhan Keparawatan pada klien DHF
ASUHAN KEBIDANAN
Pada An “D” Usia 12 tahun dengan Dengue Haemorhagic fefer (DHF)
Di ruang anak (anjasmara)
RSUD.RA.BASOENI – GEDEG MOJOKERTO

1.PENGKAJIAN DATA
NO. registrasi : 053856
Ruang : anjasmara
Tgl/jam MRS : 22 Juli 2012/18.00 wib
Tgl pengkajian/jam : 23 juli 2012/10.00 wib
Diagnosa medis : of DD DHF Grade 1

A. DATA SUBYEKTIF
1.IDENTITAS
a. Biodata pasien
Nama : An”D”
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 12 tahun
Agama : islam
Suku/bangsa : jawa/Indonesia
Alamat : wuluh kesamben – jombang

b. penanggung jawab
Nama : Ny”K”
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 34 tahun
Agama : islam
Suku/ bangsa : jawa/ Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : swasta
Alamat : wuluh kesamben –jombang
Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya demam, pusing selama ± 4 hari
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya panas, dari hari sabtu, hari minggu pagi periksa kedokter dan
diberi obat, tetapi tidak da perubahan, kemudian anggota keluarganya disuruh dokter
untuk cek darah ke mojokerto, pada tanggal 22-07-2012 jam 05.30 di bawa ke
.RA.BASOENI melalui UGD, setelah itu jam 18.00 pasien dibawa ke rawat inap ruang
anjasmara RSUD.RA. BASOENI – GEDEG MOJOKERTO
c. Riwayat penyakit dahulu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit yang pernah diderita sekarang
ini.
d. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
: darah tinggi,diabetes, asma, dan penyakit menular seperti : HIV/AIDS, hepatitis, tetapi
hanya batuk pilek biasa.
e. Riwayat alergi
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai alergi terhadap obat dan makanan.

Pola kebiasaan sehari- hari


1. Pola nutrisi
Sebelum MRS :Makan: 3x sehari porsi sedang, nasi, sayur, lauk, nafsu makan
baik
Minum: air putih ± 5 gelas /hari
Selama MRS : makan: 3x sehari porsi kecil, bubur halus, nasi tim, nafsu makan
berkurang
Minum: air putih ±3 gelas/hari
2. Pola eliminasi
Sebelum MRS :BAK:5-6x/hari, warna jernih, bau khas
BAB:2x/ hari, warna kuning, konsistensi lunak/ lembek
Selama MRS :BAK: 3-4x/hari, warna jernih, bau khas,
: BAB: belum bisa mengeluarkan BAB
3. Pola aktifitas
Sebelum MRS :pagi sekolah, membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah
Selama MRS : pasien hanya berbaring terlentang di tempat tidur
4. Pola istirahat & tidur
Sebelum MRS : siang ±2 jam
Malam ± 9 jam
Selama MRS : tidak tentu
5. Pola personal hygiene
Sebelum MRS : mandi : 2x/hari,keramas 2x/minggu,ganti baju 2x/hari
Selama MRS : pasien hanya diseka, belum keramas ganti baju2x/hari dan ganti
celana setelah BAB/BAK

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum :baik
b. Kesadaran :composmentis
c. Ttv :S :38,5ºC
N :144x/menit
RR : 24x/menit
BB :40 kg
d. Wajah
Rambu t : tidak ada ketombe, hitam, penyebaran rambut merata
Mata : simetris, konjungtiva merah muda
Telinga : simetris, tidak ada serumen berlebih
Mulut : tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering, gusi berdarah
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan
bendungan vena jugularis
e. Thorax
Inspeksi :simetris, dada normal, tidak ada kelainan, tidak ada oedem
Palpasi :tidak ada benjolan
Perkusi : sonor, paru-paru kanan dan kiri
Auskultasi : tidak ada suara tambahan seperti ronchi dan wheezing
f. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada benjolan abnormal
Palpasi :tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara tympany pada lambung
Auskultasi : bising usus 18x/menit, normalnya 10-12x/menit
g. Ekstremitas
Atas :simetris kanan dan kiri, terpasang infuse pada tangan kanan
Bawah :simetris kanan dan kiri, tidak ada sidaktil/polidaktil, tidak ada
gangguan pergerakan.
h. Genetalia : tidak dikaji

2. Data psikologi
a . status emosi
pasien senang ketika diperiksa oleh tim medis
b. konsep diri/ role performance
-
3. Data sosial
a.Pendidikan : sudah sekolah
b.sumber penghasilan : -
DATA PENUNJANG

Tanggal :23 - 07 - 2012 RM : 053856 Nama : An”D”


HEMATOLOGI HASIL NILAI NORMAL
Haemoglobin 16,5 g/dl L :13,4 - 17
P :11,4 - 15
Leucocyt 3.800/mm 4.800- 10.700
Erytrhocyt /mm L :4,5 - 6,5 juta
P :3,8 - 5,8 juta
Trombocyt 5.700/mm 150.000 - 350.000
Led Mm/jam L : < 15
P : < 20
Hitung jenis
EOS % 1-3
BASO 15% 0-1
STAB % 3-5
SEGMENT 40,7% 30 - 70
LYMPO 44,7% 25 - 70
MONO % 3-7
Hematocrit (pcv) 47,5% L : 40 - 50
P : 35 - 45
Retikulasit % 0,8 - 1,5%
BLEEDING TIME Menit 1-7
CLOTTING TIME Menit 5 - 15
PDT detik
APTT detik
Golongan darah ABO/RH
Malaria
Evaluasi hapusan darah tepi
- Terapi : infus RL 10 tpm
injeksi norages 2 ½
injeksi gastridin ½
injeksi lapixim 1gr
lab DL, widal
diet BH TKTP

II.IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


DX : An” D” usia 12 tahun dengan dengue haemorhagic fifer (DHF)
DS : ibu mengatakan anaknya demam, pusing, nyeri perut, muntah, gusi berdarah
DO : k/u : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : S : 38,5ºc
N : 144x/menit
R : 24x/ menit
BB : 40 kg
- Mukosa bibir kering
- Gusi berdarah
-
III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
- Potensial terjadi peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit ( viremia)

IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN TINDAKAN SEGERA


- Pemberian cairan infuse/ pemenuhan kebutuhan cairan
- Observasi
- Personal hygiene
- Pemenuhan kebutuhan nutrisi
- Istirahat
- Kolaborasi dengan tim medis
V. EVALUASI

Nama : An”D” Ruang : Anjasmara


Umur : 12 tahun No.reg : 053856
Diagnosa Tujuan Perencanaan rasional
Anak”D”usia  Jangka pendek 1. lakukan pendekatan 1. terbinanya hubungan
12 tahun : setelah terapeituk kepada pasien saling percaya antara
dengan dilakukan dan keluarga keluarga dan tenaga
dengue asuhan 2. lakukan cuci tangan kesehatan
haemorhagic kebidanan sebelum dan sesudah 2. agar menjaga
fefer selama 1x3 tindakan kebersihan dan tidak
jam 3. anjurkan kompres gampang terinfeksi suatu
diharapkan dengan air hangat pada penyakit
demam dan axial dan lipatan paha 3. dengan vasodilatasi
penigkatan 4. Anjurkan banyak dapat meningkatkan
suhu tubuh minum penguapan yang
mulai 5. anjurkan memakai mempercepat penurunan
berkurang pakaian yang tipis dan suhu tubuh
 Jangka menyerap keringat 4. peningkatan suhu
panjang: 6. observasi ttv tubuh mengakibatkan
setelah 7. kolaborasi dengan tim penguapan tubuh
dilakukan medis meningkat sehingga
asuhan 8. kolaborasi dengan tim perlu diimbangi dengan
kebidanan gizi asupan cairan yang
2x24 jam banyak
diharapkan 5. pakaian tipis
keadaan pasien membantu mengurangi
sudah baik penguapan tubuh
 kriteria hasil : 6. mengetahui keadaan
- keadaan umum pasien dan
baik perkembangannya
- Ttv dalam 7. sebagai fungsi
batas normal independen
- peningkatan 8. untuk melakukan
suhu tubuh terapi diit
normal
- turgor kulit
baik
VI. IMPLEMENTASI

Nama : An”D” Ruang :anjasmara


Umur : 12 tahun jenis kelamin :perempuan
Diagnosa Tanggal/ jam implementasi paraf
An”D” Usia 12 23 Juli 2012/ Jam 1.melakukan pendekatan pasien dan
tahundengan dengue 10.00 wib keluarga pasien untuk menimbulkan
haemorhage fefer rasa percaya antara pasien, keluarga dan
(DHF) tenaga kesehatan dengan senyum, sapa,
salam, sopan, santun
2.mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
3.menganjurjan kompres dengan air
hangat pada axilla dan lipatan paha
dengan vasodilatasi dapat meningkatkan
penguapan yang mempercepat
penurunan suhu tubuh
4. menganjurkan banyak minium (2,5
liter/ 24 jam± 7 jam).
5 menganjurkan memakai pakaian
yang tipis dan menyerap keringat,
pakaian yang tipis membantu
mengurangi penguapan tubuh
6.mengobservasi Ttv:
S :36,8ºc
N : 104x/ menit
R : 24x/ menit
TD : 80/60 mmHg
7.melakukan kolaborasi dengan
dokterdengan pemberian terapi:
-infus RL 10 TPM
-injeksi norages 2 ½
-injeksi gastridin ½
-injeksi lapixim 1 gr
-lab dl widal
-diet BH TKTP
8.Melakukan kolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian terapi makanan
diit bubur halus.
VII. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : An”D” Ruang : anjasmara
Umur : 12 tahun
Tanggal/ jam Perkembangan / soap paraf
23 juli 2012 S : ibu mengatakan anaknya panas
jam 04.00 wib O : k/u : lemah
TTV : S :38ºc
N : 90x/ menit
R : 22x/ menit
TD : 100/80 mmHg
- mukosa bibir kering
- akral hangat
A : masalah belum teratasi
P :intervensi dilanjutkan no: 1,2,3,4,5,6,7,8
Kolaborasi dengan tim medis
-infus RL 10 Tpm
-injeksi norages 2x1/2
-lab dl widal
-diit TKTP

24 Juli 2012 S : ibu pasien mengatakan anaknya perutnya kembung


Jam 03.00 wib O : K/U : baik
TTV : S :36,8ºc
N : 94x/ menit
R :24x/ menit
TD :100/70 mmHg
- perut kembung
A : masalah teratasi sebagaian
P :intervensi dilanjutkan no. 2,7

25 juli 2012 S :Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas, tidak


Jam 10.00 wib kembung, dan tidak ada keluhan
O :k/u : baik
TTV : S :36,1ºc
N : 84x/ menit
R :24x/ menit
TD : 120/70mmHg
A : masalah teratasi
P :intervensi dihentikan
Pasien pulang
HE :- Usahakan berada pada lingkungan yang bersih
dan bukan daerah yang tercemar karena dapat
menimbulkan adanya gigitan virus dengue
-anjurkan makan makanan bergizi
-anjurkan istirahat cukup
-anjurkan kontrol jika ada keluhan

You might also like