Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
dan memaksakan diri untuk terus bekerja maka perasaan lelah meningkat dan
Safety, 1983).
untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara
umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik
atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue (Budiono, 2003).
perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara sentral otak. Pada susunan
parasimpatis).
Kerja kelelahan menunjukan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi
Menurut A.M Sugeng Budiono (2003) Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu
fisik untuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologi, dan gejala yang
ditunjukan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik, namun juga semakin
Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa.
kelelahan tersebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun
a. Kelelahan Akut.
Kelelahan akut terjadi terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau
b. Kelelahan Kronis.
dan bahkan kadang-kadang telah terjadi pada sebelum memeulai suatu pekerjaan.
kesadaran yaitu korteks serebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistik
pembebanan otot secara statis sehingga aliran darah ke otot berkurang yang
Jika dalam jangka waktu yang panjang seseorang terus menerus harus
melakukan gerak yang sama maka sirkulasi darah menjadi terganggu, dan orang
tersebut menjadi cepat lelah. Hal ini juga dikemukan oleh Suma’mur (2009)
bahwa pekerja yang telah mulai mengalami perasaan lelah dan tetap ia paksakan
demikian sangat menggangu kelancaran pekerjaan dan juga berefek buruk kepada
beban kerja internal maupun eksternal. Beban kerja internal biasanya berasal dari
dalam tubuh itu sendiri berupa faktor somatis (umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,
kondisi kesehatan, status gizi) dan faktor psikis (motivasi, kepuasan kerja,
keinginan, dll). Sedangkan beban kerja eksternal berupa (waktu kerja, istirahat,
kerja gilir, kerja malam). Dan lingkungan kerja (fisika, kimia, biologi, ergonomi,
dan psikologis).
Dalam buku yang berjudul Fitting the Task to the Human di analogikan
bahwa kondisi kelelahan di industri seperti air di dalam tangki. Dan faktor-faktor
penyebab seperti intensitas dan durasi kerja fisik dan mental, lingkungan, ritme
circadian, masalah fisik, penyakit dan nutrisi sebagai tambahan air yang mengisi
tangki. Sementara itu pemulihan adalah sebagai aliran air yang keluar dari tangki
(cancel out the stress). Penyegaran terjadi terutama selama waktu tidur malam,
tetapi periode istirahat dan waktu-waktu berhenti kerja juga dapat memberikan
penyegaran.
Tingkat
Penyembuhan
kelelahan
Kelelahan yang disebabkan oleh karena kerja statis berbeda dengan kerja
dinamis. pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan
maksimum otot hanya dapat bekerja selama 1 menit, sedangkan pada pengerahan
tenaga < 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama. Tetapi pengerahan tenaga
otot statis sebesar 15-20% akan menyebabkan kelelahan dan nyeri jika
1. Umur
Subjek yang berusia lebih muda mempunyai kekuatan fisik dan cadangan
tenaga lebih besar daripada yang berusia tua. Akan tetapi pada subjek yang lebih
tua akan lebih mudah melalui hambatan. Menurut Smith et al (2005) bahwa
pengemudi yang berusia muda sering kali tetap memaksakan berkendara dalam
kondisi beresiko terjadi kecelakaan. Hal ini diprediksi pada masa ketika
pengemudi sudah merasa mengantuk dan pada saat sudah merasa lelah dengan
yang usianya dalam kategori tua berpengaruh dengan psikomotornya dan beresiko
2. Durasi Mengemudi
dalam satu minggu, akan tetapi selama periode 4 bulan diharuskan ada satu
minggu kerja dengan jumlah kerja 48 jam dalam satu minggu. Dalam satu hari
kerja, durasi maksimal mengemudi tidak boleh melebihi dari 9 jam dan jumlah
jam kerja. Selama dua minggu berturut-turut jumlah maksimum jam kerja
hari. Jumlah tersebut dapat berkurang hingga 9 jam dalam satu hari dan dilakukan
3 kali dalam satu minggu dengan kompensasi, namun tidak boleh dilakukan dalam
Zealand, pengemudi dianjurkan untuk tidak mengemudi lebih dari 5 ½ jam non-
Pengemudi tidak diperbolehkan mengemudi selama 11 jam dalam satu hari kerja.
Konvensi ILO No.153 tahun 1979 mengenai waktu kerja dan periode waktu
b. Jumlah durasi maksimal mengemudi dalam satu hari kerja tidak boleh
c. Total maksimum waktu mengemudi dalam satu minggu tidak boleh lebih
dari 48 jam.
d. Waktu untuk melakukan istirahat secara keseluruhan dalam satu hari harus
kelelahan yang terjadi pada pekerja. Tingkat kelelahan terbagi menjadi 2, yaitu
dikonsumsi dalam waktu satu jam pada periode waktu tidur muncul untuk
kualitas tidur yang buruk termasuk jam internal tubuh. Disamping faktor-faktor
peranan yang penting sehubungan dengan jadwal kerja yang panjang atau tidak
4. Waktu Istirahat
jam dan sisanya (16-18 jam) dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga dan
masyarakat, istirahat, tidur dan lainnya. Jam kerja seseorang yang baik dalam
tersebut biasanya tidak disertai efisiensi yang tinggi bahkan bisa terlihat adanya
dan kecelakaan.
Dalam hal lamanya waktu kerja melebihi ketentuan yang telah ditetapkan
(8 jam perhari atau 40 jam perminggu), maka perlu adanya pengaturan mengenai
dimaksudkan untuk:
2. Istirahat curian, terjadi jika beban kerja tidak dapat diimbangi oleh
kemampuan kerja
3. Istirahat karena adanya kaitan dengan proses kerja, terjadi tergantung dari
bekerja berturut-turut.
jam kerja terus menerus (apapun jenis pekerjaannya) yang disebabkan oleh
menurunnya kadar gula dalam darah. Itulah sebabnya istirahat sangat diperlukan
minimal setengah jam setelah empat jam bekerja terus menerus agar pekerja
Kesehatan dan daya kerja sangat erat kaitannya dengan tingkat gizi
perbaikan kerusakan sel dan jaringan. Zat makanan tersebut diperlukan juga untuk
2009).
antara lain dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks ini dipakai untuk menilai
berat badan ideal atau normal. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang
produktivitas kerja.
Status gizi bisa dihitung salah satunya dengan menghitung Indeks Massa Tubuh
IMT
tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan
olahragawan. Disamping itu pula, IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus
klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Dan pada akhirnya
diambil kesimpulan mengenai ambang batas untuk IMT di Indonesia seperti pada
Tabel 2.
Kategori IMT
Kekurangan berat badan <18,50
Normal 18,50 – 22,99
Berat badan berlebih ≥ 23,00
Praobes/beresiko 23,00 – 24,99
Obesitas 1 25,00 – 29,99
Obesitas 2 ≥ 30,00
(Sumber : Gibson, RS 2005)
indeks massa tubuh, diantaranya faktor biologis (umur, jenis kelamin, genetik dan
status perkawinan dan pengetahuan gizi), pola konsumsi makanan, faktor perilaku
jaringan otak. Hal ini disebabkan karena banyaknya lemak yang berada
untuk memasukan udara kedalam paru secara maksimal yang selanjutnya akan
1. Kehilangan kewaspadaan
3. Sering menguap
4. Kehilangan konsentrasi
ada didepannya
6. Penurunan ingatan
kendaraan
Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara
Pada metode ini, kualitas output digambarkan sebagai jumlah proses kerja
(waktu yang digunakan setiap item) atau proses operasi yang dilakukan setiap unit
target produksi, faktor sosial; dan perilaku psikologis dalam kerja. Sedangkan
Pada metode ini melibatkan fungsi persepsi, interpretasi dan reaksi motor.
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pengukuran waktu reaksi.
Waktu reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai kepada
suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. Dalam uji waktu reaksi dapat
digunakan nyala lampu, denting suara, sentuhan kulit atau goyangan badan.
Dalam kondisi yang lelah, kemampuan tenaga kerja untuk melihat kelipan
akan berkurang. Semakin lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan
Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC)
Jepang, merupakan salah satu kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur
3. Berat di kaki
4. Menguap
5. Pikiran kacau
6. Mengantuk
1. Susah berpikir
3. Gugup
6. Mudah lupa
8. Merasa cemas
1. Sakit di kepala
2. Kaku dibahu
3. Nyeri di punggung
4. Sesak nafas
5. Haus
6. Suara serak
7. Merasa pening
Symptoms Test (SST) yang dibuat sejak tahun 1967. Disosialisasikan dan dimuat
yaitu sangat sering (SS) dengan diberi nilai 4, sering (S) dengan diberi nilai 3,
kadang-kadang (K) dengan diberi nilai 2, dan tidak pernah (TP) dengan diberi
5. Uji mental
Pada metode ini konsentrasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat
Bourdon Wiersma test, merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
menguji kecepatan, ketelitian dan konstansi. Hasil tes akan menunjukan bahwa
semakin lelah seseorang maka tingkat kecepatan, ketelitian dan konstansi akan
semakin rendah atau sebaliknya. Namun demikian Bourdon Wiersma test lebih
mental.
untuk diteliti lebih lanjut yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan
pengemudi bus diantaranya adalah faktor umur, durasi mengemudi, kondisi tubuh,
Faktor-faktor yang
berhubungan pada
pengemudi
1. Umur
Kelelahan
2. Durasi Mengemudi
dengan skala
3. Kondisi Fisik
IFRC
4. Waktu Istirahat
5. Status Gizi/IMT