You are on page 1of 7

76

Hubungan Riwayat Infeksi Panggul dengan Kehamilan EktopikTerganggu di RSUPDr. Mohammad


Hoesin Palembang Periode 1 Januari 2012–31 Desember2014

Ayu Syartika1, Rizani Amran2 dan Swanny3

1. Program Studi Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya


2. Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
3. Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Jl. dr. Moh. Ali Komplek RSMH, KM 3.5, Palembang, 30126, Indonesia

E-mail: ayusyartika07@gmail.com

Abstrak

Kehamilan ektopik terganggu merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada kehamilan
muda. Kehamilan ektopik terganggu memiliki banyak faktor risiko. Riwayat infeksi panggul sebelumnya merupakan
faktor risiko paling penting yang berhubungan dengan kejadian kehamilan ektopik terganggu. Dengan mengetahui
faktor risiko tersebut angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan ektopik dapat diturunkan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan riwayat infeksi panggul dengan kehamilan ektopik terganggu di RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode 1 Januari 2012–31 Desember 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
analitik dengan desain studi potong lintang komparatif.. Populasi penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu semua
pasien yang mengalami kehamilan ektopik terganggu dan semua ibu yang menjalani persalinan normal. Data
didapatkan dari rekam medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari 2012–31 Desember 2014.
Data dideskripsikan untuk mengetahui karakteristik demografi dan klinis. Uji Chi square digunakan untuk mengetahui
hubungan antar variabel. Nilai p < 0,05 dianggap signifikan. Pada tahun 2012–2014, terdapat 171 pasien kehamilan
ektopik terganggu dan 4325 pasien yang menjalani persalinan normal. Hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara riwayat infeksi panggul (p=0,025, OR=2,562) dengan kehamilan ektopik terganggu.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu (p=0,303, OR=1,509), paritas (p=0,336, OR=0,740), riwayat
abortus (p=0,206, OR=1,717), dan riwayat operasi (p=0,754, OR=1,218) dengan kehamilan ektopik terganggu.
Riwayat infeksi panggul berhubungan dengan kehamilan ektopik terganggu dan meningkatkan 2,5 kali risiko terjadinya
kehamilan ektopik terganggu.

Kata Kunci : infeksi panggul, kehamilan ektopik terganggu

Abstract

Association Between Pelvic Infection History and Ruptured Ectopic Pregnancy at Mohammad Hoesin General Hospital in
January 1st 2012–December 31st 2014. Ruptured ectopic pregnancy is one of the most common etiology of morbidity and mortality in
first trimester pregnancy. Ruptured ectopic pregnancy has many risk factors. The history of pelvic infection is one of the most important risk
factor related to incidence of ruptured ectopic pregnancy. Thus, it helps to reduce mortality and morbidity by knowing the risk factors. This
research was conducted to determine the association between pelvic infection history and ruptured ectopic pregnancy at Mohammad Hoesin
General Hospital in January 1st–December 31st 2014. This research was an analytic study with cross sectional comparative study. The
population of this study divided into two groups which are all of patients who have ruptured ectopic pregnancy and all of the patients who
have spontaneous vaginal delivery. Data were obtained from medical record Mohammad Hoesin General Hospital periode January 1st
2012–December 31st 2014. Data was describe to show demographic and clinical characteristics. Chi square test was used to determine the
association of those variables. P value < 0,05 was considered significant. In the year 2012 until 2014, there were 171 ruptured ectopic
pregnancy patients and 4325 patients who have spontaneous vaginal delivery. Bivariate result showed that there was significant association
between pelvic infection history (p=0,025, OR=2,562) with ruptured ectopic pregnancy. Whereas, there was no correlation between
maternal age (p=0,303, OR=1,509), parity (p=0,336, OR=0,740), abortus history (p=0,206, OR=1,717), and surgical history (p=0,754,
1,218) with ruptured ectopic pregnancy. Pelvic infection history has association with ruptured ectopic pregnancy. Incidence of ruptured
ectopic pregnancy is 2,5 times higher in patients with history of pelvic infection.

Keywords: pelvic infection, ruptured ectopic pregnancy


77

1. Pendahuluan tuba akibat salpingitis, riwayat abortus,


riwayat apendisitis dan endometriosis,
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan kegagalan kontrasepsi baik Alat Kontrasepsi
pertumbuhan hasil konsepsi yang tidak Dalam Rahim (AKDR), kontrasesi darurat dan
menempel pada dinding endometrium dari minipill progestin only, serta kebiasaan
kavum uteri. Kehamilan ektopik juga merokok juga merupakan faktor risiko
merupakan salah satu penyebab morbiditas terjadinya kehamilan ektopik5.
dan mortalitas yang tinggi pada kehamilan Seperti yang telah dijelaskan
muda1. sebelumnya bahwa kehamilan ektopik
Ketika kehamilan ektopik mengalami memiliki faktor risiko yang cukup banyak.
ruptura, maka akan menjadi kehamilan ektopik Namun, diantara semua faktor risiko yang ada,
terganggu dan merupakan kondisi serius yang riwayat infeksi panggul atau pelvic
mengancam nyawa. Menurut World Health inflammatory disease sebelumnya merupakan
Organization2, insidensi kehamilan ektopik di salah satu faktor risiko penting yang mendasari
negara berkembang bervariasi yaitu sekitar 1 terjadinya kehamilan ektopik melalui
per 50–200 kehamilan. Kehamilan ektopik mekanisme inflamasi dan kerusakan pada tuba
merupakan penyebab tersering kematian ibu yang akan menghambat transport hasil
pada trimester pertama dengan case fatality konsepsi menuju kavum uterus, sehingga hasil
rate berkisar antara 1–4 %3. konsepsi bernidasi di tuba falopii yang
Belum ada data terbaru yang merupakan lokasi tersering terjadinya
dipublikasi mengenai prevalensi kehamilan kehamilan ektopik.
ektopik terganggu di Indonesia. Data-data Beberapa studi yang telah dilakukan di
lama prevalensi kehamilan ektopik terganggu beberapa negara berkembang menjelaskan
hanya didapatkan di beberapa pusat bahwa ibu dengan riwayat infeksi panggul
pendidikan. Di Rumah Sakit Dr. Cipto memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami
Mangunkusumo Jakarta angka kejadian kehamilan ektopik. Studi yang dilakukan di
kehamilan ektopik pada tahun 1987 ialah 153 Nigeria menunjukkan bahwa riwayat infeksi
diantara 4.007 persalinan, atau 1 diantara 26 panggul dan riwayat infeksi menular seksual
persalinan. Angka ini kurang lebih sama sebelumnya meningkatkan risiko kehamilan
dengan angka pada tahun 1971–1975. Di Riau ektopik secara signifikan6. Di Indonesia
ditemukan 133 kejadian kehamilan ektopik sendiri, studi mengenai hubungan riwayat
terganggu per 7498 persalinan dalam dalam infeksi panggul dengan kehamilan ektopik
periode tahun 2003-20054. pernah dilakukan pada tahun 1989 sampai
Mekanisme dari kehamilan ektopik 1990 oleh Basuki dkk, studi ini menjelaskan
tersering karena sel telur yang sudah dibuahi bahwa wanita dengan riwayat infeksi panggul
dalam perjalanannya menuju endometrium memiliki risiko 4 kali lebih tinggi untuk
tersendat sehingga embrio sudah berkembang mengalami kehamilan ektopik7.
dan berimplantasi di lokasi yang tidak Kehamilan ektopik 50 kali lebih
seharusnya1. Kemungkinan untuk mengalami berisiko untuk mengakibatkan kematian
kehamilan ektopik makin tinggi terjadi apabila maternal dibandingkan abortus pada trimester
ibu memiliki faktor-faktor risiko yang pertama dan 10 kali lebih berisiko untuk
mendasari kejadian kehamilan ektopik, mengakibatkan kematian dibandingkan dengan
diantaranya yaitu kerusakan tuba baik karena bahaya pada persalinan normal8. Disamping
riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, atau melakukan tatalaksana yang tepat, tentunya
karena pembedahan tuba untuk mengatasi diagnosis dini dan pencegahan merupakan
infertilitas atau untuk sterilisasi. Selain itu, aspek penting untuk dapat menurunkan angka
riwayat penyakit radang pangggul, infeksi tuba kesakitan dan kematian akibat kehamilan
atau penyakit menular seksual lain, perlekatan ektopik. Dengan mengetahui faktor-faktor
78

risiko dari kehamilan ektopik diharapkan dapat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1
mencapai tujuan tersebut. Januari 2012–31 Desember 2014.
Data-data terbaru mengenai prevalensi Populasi target pada penelitian ini
dan faktor risiko kehamilan ektopik di negara adalah pasien yang mengalami kehamilan
berkembang sangat kurang. Di Indonesia, ektopik terganggu dan semua ibu yang
termasuk di Palembang, data mengenai menjalani persalinan normal di Departemen
prevalensi kehamilan ektopik dan faktor-faktor Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr.
risikonya sangat sedikit, begitu pula dengan Mohammad Hoesin Palembang.. Populasi
hubungan riwayat infeksi panggul dengan terjangkau pada penelitian ini adalah pasien
kejadian kehamilan ektopik. Penelitian ini yang mengalami kehamilan ektopik terganggu
diharapkan mampu memaparkan prevalensi dan semua ibu yang menjalani persalinan
kehamilan ektopik terganggu, hubungan normal di Departemen Obstetri dan
riwayat infeksi panggul dengan kejadian Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin
kehamilan ektopik terganggu, dan faktor- Palembang periode 1 Januari 2012–31
faktor risiko lain yang mendasari terjadinya Desember 2014.
kehamilan ektopik terganggu. Sampel dan besar sampel pada
Penelitian ini menggunakan desain penelitian ini adalah semua populasi
studi potong lintang komparatif dengan subjek terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan
penelitian seluruh pasien kyang mengalami eksklusi. Kriteria inklusinya adalah seluruh
kehamilan ektopik terganggu dan pasien yang data rekam medik pasien dengan kehamilan
menjalani persalinan normal di RSUP Dr. ektopik terganggu dan ibu yang menjalani
Mohammad Hoesin Palembang periode 1 persalianan normal di RSUP Dr. Mohammad
Januari 2012 sampai dengan 31 Desember Hoesin periode 1 Januari 2012–31 Desember
2014. Penelitian bertujuan untuk mengetahui 2014 yang memiliki data rekam medik lengkap
hubungan antara riwayat infeksi panggul sesuai dengan variabel penelitian.
dengan kehamilan ektopik terganggu. Kriteria eksklusinya adalah seluruh
Manfaat penelitian ini ialah: a) data rekam medik pasien yang tidak memenuhi
menambah wawasan serta pemahaman peneliti syarat kriteria inklusi (data rekam medik tidak
dan pembaca mengenai kejadian kehamilan lengkap sesuai dengan variabel), data rekam
ektopik terganggu. b) memberikan informasi medik yang tidak terbaca atau tidak
mengenai hubungan riwayat infeksi panggul ditemukan. Data yang diperoleh dari rekam
dengan kejadian kehamilan ektopik terganggu. medis akan diolah dan dianalisis secara
c) dapat dijadikan sebagai salah satu acuan manual maupun menggunakan SPSS 22.0 for
untuk melakukan usaha preventif kehamilan Windows 7.
ektopik terganggu pada wanita yang memiliki
risiko tinggi untuk mengalami kehamilan 3. Hasil
ektopik terganggu. d) dapat menjadi masukan
untuk peningkatan pelayanan kesehatan oleh Hasil pengumpulan data didapatkan 171 data
petugas kesehatan khususnya di RSUP Dr. rekam medik terdaftar dengan diagnosis
Mohammad Hoesin Palembang. kehamilan ektopik terganggu (KET) dan 4325
kasus persalinan normal yang dirawat inap
2. Metode Penelitian pada 31 Januari 2012–31 Desember 2014
sedangkan data rekam medik yang berhasil
Penelitian ini merupakan penelitian ditemukan hanya sebanyak 71 data rekam
observasional analitik dengan menggunakan medis pasien KET. Kemudian setelah
desain studi potong lintang komparatif untuk melakukan proses sampling data secara
mengetahui hubungan riwayat infeksi panggul random dan dipilah subjek penelitian yang
dengan kehamilan ektopik terganggu di RSUP memenuhi kriteria penelitian, diambil 71 kasus
79

persalinan normal yang dijadikan sebagai


kelompok pembanding. Variabel KET Non- p OR
KET value
Pada penelitian ini, diteliti karakteristik
Riwayat Infeksi
demografis dan klinis pasien rawat inap Ya 21 10 0,025 2,562
kehamilan ektopik terganggu. Hasil distribusi Tidak 50 61
berdasarkan usia, paritas, usia gestasi, lokasi Usia Ibu
implantasi, riwayat abotus, riwayat infeksi, 20 – 35 tahun 60 53 0,303 1,509
riwaat operasi, dan riwayat kehamilan ektopik >35 tahun 6 8
Status Paritas
terganggu dapat dilihat pada Tabel 1. Nullipara 26 26 0,336 0,740
Setelah dilakukan pengumpulan data, Multipara 27 20
data dianalisis secara bivariat. Hasil analisis Riwayat Abortus
bivariat yang didapat tercantum dalam Tabel 2. Ya 17 11 0,206 1,717
Tidak 54 60
Tabel 1. Distribusi Karakteristik demografi dan Riwayat Operasi
klinis pasien kehamilan ektopik terganggu Ya 6 5 0,754 1,218
Tidak 65 66
Variabel Jumlah Persentase
Usia 4. Pembahasan
< 20 tahun 5 7
20–35 tahun 60 84,5 Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan
> 35 tahun 6 8,5 pertumbuhan hasil konsepsi yang tidak
Usia Gestasi
menempel pada dinding endometrium dari
< 6 minggu 6 8,5
6 –12 minggu 43 60,5 kavum uteri. Kata ektopik berasal dari bahasa
Lain-lain 22 31 Yunani ektopos–di luar tempatnya5. Kehamilan
Lokasi Implantasi ektopik terganggu adalah pada saat kehamilan
Tuba pars ampularis 43 60,6 diluar kavum uterus tersebut mengalami
Tuba pars ismika 8 11,2 ruptur.
Tuba pars fimbriae 3 4,2
Tuba pars interstisialis 3 4,2 Berdasarkan penelitian yang
Ovarium 7 9,9 dilakukan, penderita kehamilan ektopik
Lain-lain 7 9,9 terganggu paling banyak terdapat pada rentang
Paritas usia 20-35 tahun. Hal ini sebanding dengan
Nullipara 26 36,6 penelitian Fitriany, dkk (2014) di RS Al Islam
Primipara 18 25,4
Multipara 27 38
Bandung pada tahun 2012-2014 bahwa usia
Riwayat Abortus pasien KET yang paling banyak adalah usia
Ya 17 23,9 produktif (20-35 tahun) yaitu sebanyak
Tidak 54 76,1 51,4%9.
Riwayat Infeksi Dari hasil penelitian didapatkan rata-
Panggul rata pasien KET terdiagnosa pada usia gestasi
Ya 21 29,6
Tidak 50 70,4 5–8 minggu. Hal ini sebanding dengan hasil
Riwayat Operasi penelitian yang dilakukan oleh Adewunmi
Ya 6 8,5 (2010) di Lagos State University Teaching
Tidak 65 91,5 Hospital Nigeria tahun 2009-2010 yang
Riwayat KET menunjukkan bahwa kehamilan ektopik
Ya 1 1,4
Tidak 70 98,6
terganggu menunjukkan gejala paling banyak
pada usia gestasi 7 minggu, dengan rentang
usia gestasi 6–11 minggu10.
Tempat implantasi yang paling sering
Tabel 2. Analisis Bivariat dari Beberapa Variabel pada kehamilan ektopik adalah tuba falopii
Independen teradap Variabel Dependen dan (95%) dan sisanya bisa juga terjadi di ovarium,
Perancu
80

serviks, kavum abdomen, kornu uterus, dan Dari hasil penelitian Aziz, dkk (2011)
pada bekas luka sectio caesarea. Dari hasil di Medical Centre Saudi Arabia pada tahun
penelitian didapatkan rata-rata pasien KET di 2011 didapatkan bahwa persentase terbesar
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang KET terdapat pada ibu yang tidak memiliki
mengalami KET dengan lokasi implantasi riwayat operasi yaitu sebesar 91,0%.
terbanyak pada tuba dengan persentase Penelitian Aziz sejalan dengan hasil penelitian
sebanyak 80,2%, dengan lokasi spesifik yang didapatkan bahwa persentase terbesar
terbanyak pada pars ampularis dextra. Hal ini KET terdapat pada ibu yang tidak memiliki
sebanding dengan hasil penelitian yang riwayat operasi sebelumnya15.
dilakukan oleh Aling (2014) di BLU Rumah Dari hasil penelitian yang dilakukan
Sakit Kandou Manado tahun 2009-2013 yang hanya terdapat 1 pasien (1,4%) yang memiliki
menunjukkan bahwa persentase terbesar lokasi riwayat KET sebelumnya. Hal ini sebanding
implantasi pada kehamilan ektopik terganggu dengan penelitian yang dilakukan Basnet, dkk
yaitu pada tuba sebesar 99,6%, dengan lokasi pada tahun 2014 di Nepal yaitu terdapat
terbanyak pada tuba dextra yaitu sebesar sebanyak 9 pasien (9,3%) yang memiliki
54,6%11. riwayat KET sebelumnya14.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pada penelitian ini variabel yang
oleh Shafquat dkk pada tahun 2013 di Rumah diteliti hubungannya dengan kehamilan
Sakit Lady Reading, Peshawar, Pakistan ektopik terganggu hanyalah riwayat infeksi
kejadian KET meningkat pada ibu multipara. panggul, usia ibu, status paritas ibu, riwayat
Hal ini sama dengan hasil penelitian yang abortus dan riwayat operasi. Analisis bivariat
didapatkan bahwa kejadian KET lebih banyak menggunakan metode chi-square. Nilai p
pada multipara yaitu sebanyak 27 pasien dianggap bermakna jika ≤0,05.
(38%)12. Dari hasil analisis bivariat didapatkan
Dari hasil penelitian Logor (2011) di bahwa terdapat hubungan yang signifikan
BLU Rumah Sakit Kandou Manado tahun antara riwayat infeksi panggul dan kehamilan
2010-2011 didapatkan bahwa persentase ektopik terganggu (p=0,025). Hal ini sejalan
terbesar KET terdapat pada ibu yang tidak dengan penelitian yang dilakukan oleh
memiliki riwayat abortus yaitu sebesar 71,43% Adewunmi, dkk (2015) yang menyatakan
pada tahun 2010 dan 81,48% pada tahun 2011. bahwa riwayat infeksi panggul sebelumnya
Penelitian Lagor sejalan dengan hasil merupakan faktor risiko yang signifikan
penelitian yang didapatkan bahwa persentase terhadapt terjadinya kehamilan ektopik
terbesar KET terdapat pada ibu yang tidak terganggu. Salah satu sequele dari dari riwayat
memiliki riwayat abortus13. infeksi panggul terutama yang tidak diobati
Dari hasil penelitian didapatkan rata- secara tuntas ialah penyakit radang panggul
rata pasien yang memiliki riwayat infeksi kronis dengan hasil akhir berupa perlengketan
panggul sebelumnya cenderung lebih banyak pada organ dalam pelvik yang berefek pada
yang mengalami KET dibandingkan dengan hambatan dalam penjemputan ovum atau
yang tidak mengalami KET, yaitu sebanyak menyebabakan kerusakan lapisan silia pada
29,6% yang memiliki riwayat infeksi panggul tuba falopii sehingga memperlambat
mengalami KET. Hal ini sebanding dengan pergerakan zigot menuju loksi implantasi yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh Basnet, seharusnya yaitu kavum uteri10.
dkk (2014) di Rumah Sakit Pendidikan Efek fisiologis usia yang relatif tua (>35
Tribhuvan dan Rumah Sakit Ibu dan Anak tahun) pada saat terjadinya konsepsi terhadap
Paropakar di Nepal pada bulan November kehamilan ektopik terganggu masih belum jelas.
2013 yang menunjukkan bahwa ada sebanyak Sulit untuk dibuktikan peran peningkatan
18,2% pasien dengan riwayat infeksi panggul abnormalitas kromosom pada jaringan
yang mengalami KET14. trofoblastik dalam terjadinya kehamilan ektopik.
81

Perubahan fungsi tuba akibat penambahan usia riwayat operasi dengan kehamilan ektopik
dapat menghambat transport ovum dan dapat dijelaskan melalui mekanisme
mengakibatkan impantasi yang terjadi di tuba. perlengketan di area peritoneal dan peritubal
Namun hipotesis ini masih perlu dibuktikan yang sering terjadi pada operasi pada organ
kembali16. pelvik dan abdomen. Terdapat perbedaan
Pada penelitian ini secara statistik tidak antara hasil penelitian dengan teori
ditemukan hubungan yang signifikan antara usia menunjukkan bahwa pemulihan pasca operasi
dengan kehamilan ektopik terganggu. Hal ini yang dilakukan oleh dokter sudah baik.
sama dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Anorlu, dkk pada tahun 2005 di Lagos, 5. Simpulan
Nigeria bahwa usia ibu tidak berhubungan
secara signifikan terhadap kehamilan ektopik Pada penelitian ini diperoleh secara garis besar
terganggu dengan OR sebesar 0,916. pasien kehamilan ektopik terganggu berada
Dari penelitian yang di lakukan di pada kelompok usia 20-35 tahun (84,5%),
RSMH didapatkan p value 0,336 yang dengan rata-rata usia gestasi 6-12 minggu
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan (60,5%), paling banyak berimplantasi di tuba
antara status paritas dengan kehamilan ektopik pars ampularis (60,6%), memiliki status
terganggu. Hal ini sejalan dengan penelitian paritas multipara (38%), tidak memiliki
yang di lakukakan Anorlu (2005) yang riwayat abortus (76,1%), tidak memiliki
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan riwayat infeksi panggul (70,4%), tidak
yang signifikan antara status paritas dari ibu memiliki riwayat operasi (91,5%), dan tidak
dengan kehamilan ektopik terganggu (OR=. memiliki riwayat kehamilan ektopik terganggu
0,89)6. (98,6%).
Berdasarkan penelitian yang di lakukan Setelah dianalisis secara bivariat
di RSMH didapatkan bahwa tidak terdapat didapatkan hasil terdapat hubungan yang
hubungan antara riwayat abortus dengan bermakna antara riwayat infeksi panggul
kehamilan ektopik terganggu. Hasil penelitian dengan kehamilan ektopik terganggu dengan
ini sejalan dengan hasil penelitian Parashi dkk Odds Ratio sebesar 2,562 yang berarti pasien
(2014) di Rumah Sakit Shahid Akbarabadi,
yang memiliki riwayat infeksi panggul
Iran yang mengatakan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara riwayat memiliki risiko mengalami kehamilan ektopik
abortus sebelumnya dengan kehamilan ektopik terganggu 2,5 kali lebih besar dibandingkan
terganggu17. Disamping itu, sebuah penelitian pasien yang tidak memiliki riwayat infeksi
meta-analisis yang dilakukan oleh Ankum, dkk panggul.
pada tahun 1995 juga mendapatkan hasil yang
sama yaitu tidak ada hubungan antara abortus Daftar Acuan
spontan dengan risiko kehamilan ektopik
terganggu (OR=0,63-1,5)18. 1. Saifuddin, A.B, Rachimhadhi, T &
Dari penelitian yang di lakukan di Wiknjosastro, G.H. Ilmu Kebidanan
RSMH didapatkan p value 0,754 yang Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2010
antara riwayat operasi dengan kehamilan 2. WHO. Trends in Maternal Mortality: 1990
ektopik terganggu. Qian Zhu dkk menyatakan to 2013 .
bahwa operasi yang dilakukan pada organ (www.who.int/reproductivehealth/publicat
adnexa bukan merupakan faktor risiko ion/monitoring/maternal-mortality-
terjadinya kehamilan ektopik, khususnya 2013/en. 2013.
kehamilan pada ovarium, namun tidak untuk 3. Heleen van beekhuizen & Regine unkels
kehamilan pada tuba19. Hubungan antara edsisi 1. A Textbook of Gynecology for
82

Less-Resourced Locations. London: Kandou Manado Periode 2009-2013.


Sapiens Publishing Ltd. 2012 Jurnal e-Clinic (eCl).2014; 2(3)
4. Ezeddin. Gambaran Kasus Kehamilan 12. Shafquat T, Wahab S. Bawar S, Rahim R.
Ektopik Terganggu di Bagian Obstetri dan Relation of age, parity and duration of
Ginekologi RSUD Arifin Achmad subfertility as risk factors for ectopic
Provinsi Riau Periode 1 Januari 2003-31 pregnancy. Gomal Journal Med Sci. 2013;
Desember 2005. Skripsi Fakultas 11(2): 171-173
Kedokteran Univeristas Riau. 2008. 13. Logor, S.C.D, Wagey, F.W & Loho,
5. Cunningham, F.G., N.F.Gant, K.J.Leveno, M.F.T. Tinjauan Kasus Kehamilan
L.C.Gilstrap III, J.C.Haunth, dan Ektopik Terganggu di BLU RSUP Prof Dr
K.D.Wenstrom. Willliam Obstetrics, R D Kandou Manado Periode 1 Januari
Volume 1, edisi 21. Terjemahan oleh: 2010-31 Desember 2011. Jurnal e-
A.Hartono, Y.J.Suyono dan B.U.Pendit. Biomedik (eBM). 2014; 1(1): 40-44
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta, 14. Basnet et al. To determine the risk factors
Indonesia. 2006 associated with ectopic pregnancy. Asian
6. Rose I Anorlu et al. Risk factor for ectopic Journal of Pharmaceutical and Clinical
pregnancy in Lagos, Nigeria. Acta Research. 2014; 8(2): 93–97
Obstetricia et Gynecologica 15. Aziz et al. Frequency of ectopic
Scandinavica. 2005; 84: (184-188). pregnancy in a medical centre Kingdom of
7. Basuki, Bastaman. 1999. Risk of ectopic Saudi Arabia. Journal Pak Med Assoc.
pregnancy associated with gynecological 2011; (61): 221–224
history, past contraceptive use, and 16. Coste, J et al. Role of chromosome
smoking habit. Med J Indonesia. 1999; abnormalities in ectopic pregnancy. Fertil
8(3): 182–189 Steril. 2000; 74(6): 1259–1260
8. John a rock & John d thompson. Te 17. Parashi Sh, Moukhah S, Ashrafi M. Main
Linde's Operative Gynecology edisi ke-8. Risk Factors for Ectopic Pregnancy: A
Philadelphia: Lippincott - Raven. 1997 Case Control Study in A Sample of
9. Fitriany, Annisa Nabella. Hubungan antara Iranian Women. Int J Fertil Steril. 2014;
Usia, Paritas dan Riwayat Medik dengan 8(2): 147–154
Kehamilan Ektopik Terganggu. Skripsi 18. Mol BW, Ankum WM, Bossuyt PM, et al.
Fakultas Kedokteran Unisba. 2005. Contraception and the risk of ectopic
10. Adewunmi, A.A., Orekoya, O.O., & pregnancy: a meta-analysis.
Ottun, T.A. The association between Contraception. 1995;52:337–41
Chlamydia trachomatis and ectopic 19. Zhu Q, Li C, Zhao W-H, et al. 2014. Risk
pregnancy in Lagos, Nigeria – A case Factors and Clinical Features of ovarian
control study. Open Journal of Obstetric pregnancy: a Case-Control Study. BMJ
and Gynecology. 2015; (5): 115 –122 Open. 2014; (4): 1-7
11. Aling, D.M.R, Kaeng, J.J & Wantania, J.
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi
dengan Kejadian Kehamilan Ektopik
Terganggu di BLU RSUP Prof Dr R D

You might also like