You are on page 1of 6

Laporan Kasus

NEUROFIBROMATOSIS TIPE 1 DENGAN


NEUROFIBROMA PLEKSIFORMIS
Thigita A. Pandaleke, Pieter L. Suling

Bagian / SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


FK Universitas Sam Ratulangi / RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado

ABSTRAK
Seorang perempuan usia 15 tahun datang dengan neurofibroma pleksiformis pada paha
kiri sejak lahir. Sejak pasien lahir, terdapat beberapa makula café au lait, dan pada usia 3 tahun,
muncul neurofibroma lain serta freckles di aksila. Pada mata kiri didapatkan Lisch nodul berukuran
1x1 mm. Pemeriksaan histopatologi tumor se suai dengan gambaran neurofibroma. Pasien
dikonsul ke departemen bedah, dan dilakukan bedah eksisi untuk mengangkat neurofibroma
pleksiformis.
Diagnosis neurofibromatosis tipe 1 berdasarkan kriteria The National Institutes of Health
tahun 1987, yaitu ditemukan > 2 kriteria, berupa > 6 makula café au lait berdiameter > 15 mm
(pasca pubertas); terdapat > 2 neurofibroma atau 1 neurofibroma pleksiformis, freckles di
lipatan tubuh. Penangan pasien dilakukan secara komperhensif melibatkan berbagai disiplin
ilmu terkait. Tindakan bedah untuk mengangkat lesi yang berukuran besar, dan terletak di daerah
yang terbuka sehingga menganggu penampilan. Prognosis baik, walaupun kemungkinan terjadi
rekurensi.(MDVI 2014; 41/2:73 - 78)

Kata Kunci: Neurofibromatosis tipe 1, neurofibroma pleksiformis, buttonholing

ABSTRACT
A 15 years-old girl was came with a plexiform neurofibroma since she was born. Since she
was born, she had some macules café au lait. Since she was 3 years old, there were also neurofibromas
and axillaes freckles. On the left iris theres also Lisch nodul sized 1x1 mm. Histhopathology results
was suitable with neurofibroma. Patient was consult in surgery department and has done excisional
surgery for the plexiform neurofibroma.
Diagnosis of neurofibromatosis type 1 was based on The National Institutes of Health Consensus
criteria more than 2, they were > 6 macules café au lait (postpubertal), > 2 neurofibromas and 1
plexiform neurofibroma; and freckles on body folds. Patient was managed comprehensively with
cooperation of some related departments. Excisional surgery was aimed to eliminate the giant
tumor, exposed area, and disfiguring tumors. The prognosis relatively good, although there is
possibility of reccurence.(MDVI 2014; 41/2:73 - 78)

Key word: neurofibromatosis type 1, neurofibroma plexiforme, button-holing.

Korespondensi :
Jl. Raya Tanawangko Malalayang 95115
Telpon : 0431-838287
Email : queenlordiashe@yahoo.com

73
TA Pandaleke & PL Suling Neurofibromatosis tipe 1 dengan neurofibroma pleksiformis

PENDAHULUAN mengangkat tumor, umumnya hanya pada lesi ukuran besar,


terletak di daerah yang terbuka, dan menganggu aktivitas
Neurofibromatosis merupakan kelainan genetik yang pasien serta estetik. 3,5
bermanifestasi sebagai tumor yang mengelilingi saraf dan Berikut ini dilaporkan satu kasus NF1 pada seorang
beberapa gambaran patologik lainnya. Dua bentuk utama anak perempuan 15 tahun yang disertai neurofibroma
neurofibromatosis adalah neurofibromatosis tipe 1 (NF 1) pleksiformis. Lesi neurofibroma pleksiformis jarang
dan neurofibromatosis tipe 2 (NF 2).1 ditemukan dan ini merupakan kasus pertama yang dijumpai
Neurofibromatosis ditandai dengan terjadinya beberapa di bagian kami.
tumor selubung saraf dan diwariskan secara autosomal
dominan, yang berlokasi pada lengan panjang kromosom
17, sebagai penanda protein neurofibromin.1-6 Neurofibromin LAPORAN KASUS
berperan dalam supresi tumor.6 Sedangkan pada NF 2
terdapat kelainan pada kromosom 22.2 Perempuan usia 15 tahun, siswi SMP, bangsa Indone-
Insidens NF 1 didapatkan pada 1 di antara 300 sia suku Ternate datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP
kelahiran.2,3,5 Setengah dari semua kasus merupakan mutasi Prof. dr. R.D Kandou Manado tanggal 17 Januari 2013,
spontan.1,2 Jenis paling umum (NF 1) ditandai dengan dengan keluhan benjolan besar dan menggantung di kaki
beberapa makula café au lait dan terjadi neurofibroma kiri belakang.
sepanjang saraf perifer, jenis kedua (NF 2) ditandai dengan Sejak lahir, terdapat bercak cokelat yang besar pada
schwannoma vestibular (neuroma akustik), biasanya bilat- kaki kiri pasien, makin lama bercak melebar dan membesar
eral, serta meningioma dan tumor sistem saraf lainnya.1 membentuk benjolan besar dan menggantung. Benjolan
Diagnosis NF 1 ditegakkan cukup berdasarkan gejala teraba lunak dan kenyal, tanpa gatal, dan nyeri, dan tidak
klinis. Kriteria diagnostik NF 1 berdasarkan The National berdarah. Benjolan dirasakan sangat menganggu aktivitas
Institutes of Health (1987) yaitu terdapat dua atau lebih di terutama saat berjalan. Terdapat juga beberapa bercak cokelat
antara tujuh kriteria yang ada.3,5 di badan dengan ukuran bervariasi. Sejak usia 3 tahun bercak
Neurofibroma pleksiformis, secara histologis mirip neu- bertambah banyak di badan, ketiak, lengan, tungkai, dan
rofibroma diskret, berupa tumor jinak yang terselubung pada badan. Terdapat juga beberapa benjolan kecil muncul di
saraf perifer, melibatkan satu atau lebih fasikula saraf, sering badan, lengan, dan tungkai. Benjolan-benjolan tersebut
timbul dari cabang saraf utama. Sebagian besar neurofibroma sewarna kulit, teraba kenyal, bertambah banyak, dan
pleksiformis terlihat pada saat lahir atau menjadi lebih jelas sebagian menggantung. Tidak gatal ataupun nyeri pada
selama beberapa tahun pertama kehidupan.3 benjolan-benjolan tersebut.
Pemeriksaan laboratorium bertujuan mengidentifikasi Keluhan nyeri tulang, nyeri kepala disangkal. Pasien
gen NF 1. Secara histopatologi pada neurofibroma terdapat kadang-kadang merasa penglihatan sedikit kabur namun
sel-sel tumor berbentuk kumparan, inti memanjang, tidak menganggu. Pasien tidak mengalami gangguan
sitoplasma pucat jaringan fibrilar. 3,5 pendengaran maupun pertumbuhan. Kelainan yang sama
Penanganan neurofibromatosis bersifat simptomatik,1 berupa bercak, benjolan, ataupun keluhan lainnya pada
melibatkan beberapa disiplin ilmu. Tindakan bedah untuk keluarga disangkal. (Gambar 1)

Gambar 1. Pedigree

74
MDVI Vol. 41 No. 2 Tahun 2014; 73 - 78

Gambar 2. Regio femoralis sinistra posterior didapatkan tumor Gambar 5. Nodul Lisch pada iris sinistra ukuran 1x1 mm
soliter yang secara klinis sesuai dengan neurofibroma pleksiformis

Pemeriksaan fisis menunjukkan keadaan umum baik, Pada regio torakalis, aksilaris, abdominalis, vertebralis,
kesadaran kompos mentis. Kedua konjungtiva tidak anemis. brakialis dan antebrakialis bilateral, femoralis bilateral, kruris
Pada jantung, paru, dan hati tidak ditemukan kelainan. bilateral, terdapat makula hiperpigmentasi, multiple, oval atau
Pemeriksaan dermatologis di regio femoralis sinistra poste- bulat, berbatas tegas dengan diameter 1-5 cm, berkelompok
rior ditemukan tumor soliter, berdiameter 10 cm, konsistensi ataupun tersebar diskret. Selain itu terdapat lesi berukuran <
lunak, teraba menyerupai "bag of worms" dengan permukaan 5 mm di daerah yang sama dan juga pada aksila bilateral.
ditutupi makula hiperpigmentasi berbatas tegas ukuran plakat (Gambar 3)
(Gambar 2). Pada regio torakalis, abdominalis, vertebralis, Kasus ini didiagnosis sebagai neurofibromatosis tipe 1
brakialis dan antebrakialis bilateral, femoralis bilateral, kruris dengan neurofibroma pleksiformis dan didiagnosis banding
bilateral, terdapat tumor multipel, sewarna kulit, dengan di- dengan neurofibromatosis tipe 2.
ameter bervariasi 0,3-1,5 cm, konsistensi kenyal, mudah Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin dalam batas
digerakkan, tidak mudah berdarah, sebagian bertangkai, normal. Hasil konsul ke bagian Mata mendapatkan nodul
disertai tanda buttonholing. (Gambar 3) Lisch berukuran 1x1 mm di mata kiri (Gambar 4). Hasil konsul

Gambar 3. Pada regio torakalis, vertebralis, brakialis dan antebrakialis bilateral, abdominalis, multipel neurofibroma dengan ukuran bervariasi
dan makula café au lait serta freckles

75
TA Pandaleke & PL Suling Neurofibromatosis tipe 1 dengan neurofibroma pleksiformis

Gambar 5. Gambaran histopatologis menunjukkan proliferasi sel-sel dengan inti berbentuk kumparan dan sitoplasma pucat di antara stroma
jaringan fibrilar. Tampak pembuluh-pembuluh darah kapiler dan sedikit sel-sel radang mononuklear

ke bagian THT tidak mendapatkan penurunan pendengaran PEMBAHASAN


maupun gangguan keseimbangan, dan hasil konsul ke
bagian Psikiatri menunjukkan gangguan emosi dan perilaku. Diagnosis kasus ini ditegakkan berdasarkan anamne-
Hasil konsul ke bagian Saraf tidak menemukan defisit sis, pemeriksaan fisis dan histopatologis. Kriteria
neurologis, dan hasil konsul ke bagian Bedah mendapatkan diagnostik untuk NF 1 berdasarkan temuan dua di antara
benjolan berukuran ± 15x20 cm dan disarankan untuk tujuh kriteria yang dipublikasikan oleh The National Insti-
dibedah. Pemeriksaan CT-Scan otak tidak mendapatkan tutes of Health (1987).1,3-7 Kasus ini telah memenuhi lebih
kelainan. Pemeriksaan rontgen foto torakolumbal dan dari 2 kriteria, yaitu terdapat > 6 makula café au lait
femoralis sinistra semuanya dalam batas normal. berdiameter > 15 mm (pascapubertas); ditemukan > 2 neu-
Gambaran histopatologis lesi tumor kulit di regio rofibroma, atau 1 neurofibroma pleksiformis, dan freckles
vertebralis menunjukkan proliferasi sel-sel dengan inti di lipatan tubuh.
berbentuk kumparan dan sitoplasma pucat diantara stroma Bercak café-au-lait datar, berbentuk oval, berbatas
jaringan fibrilar. Di antaranya tampak pembuluh-pembuluh tegas, merupakan manifestasi yang pertama kali muncul pada
darah kapiler dan sedikit sel radang mononuklear. Gambaran NF1. Biasanya muncul pada waktu lahir, dan akan menjadi
histopatologis kasus ini menyokong diagnosis neurofibro- lebih banyak seiring pertumbuhan. Diameter bervariasi dari
matosis. (Gambar 5 ) 0,5 - 5 cm atau lebih, namun tidak melebihi 10 cm. Jarang
Penatalaksanaan neurofibroma pleksiformis pada kasus ditemukan di wajah, tetapi dapat timbul pada bagian tubuh
ini dilakukan di Instalasi Bedah Sentral RSUP Prof. dr. R.D mana saja. 1,3-7 Pada pasien ini didapatkan bercak café-au-
Kandou Manado pada tanggal 29 Januari 2013 dengan cara lait lebih dari 10 di badan, tungkai dan lengan, dengan ukuran
bedah eksisi dan diangkat tumor ukuran 15x20 cm. (Gambar 6) bervariasi.

Gambar 6. Tumor yang diangkat ukuran 15 x 20 cm dan pasca eksisi

76
MDVI Vol. 41 No. 2 Tahun 2014; 73 - 78

Neurofibroma yang terdiri atas sel schwann, sel mast, dewasa.2,3,5 Pada pasien ini ditemukan benjolan berukuran 1
fibroblas dan sel perineural, adalah tumor jinak yang mm x 1 mm pada segmen anterior iris sinistra.
terselubung pada saraf dan muncul sebagai satu masa yang Anak dengan NF1 harus secara teratur di skrining untuk
diskret yang tumbuh dari saraf perifer. Neurofibroma kutan skoliosis, karena skoliosis adalah manifestasi skeletal paling
menonjol di atas permukaan kulit atau tepat di bawah kulit. sering pada NF 1, dengan kisaran 10-30% kasus. Displasia
Biasanya mulai terlihat pada masa remaja dan terus meningkat sayap tulang sfenoid menyebabkan formasi dinding serta
seiring pertumbuhan pasien baik dalam ukuran dan jumlah.3,5 dasar rongga orbita buruk dan mengakibatkan proptosis dan
Tumor dengan konsentrasi lunak atau kenyal, berbentuk enoftalmus. Displasia tulang panjang ditandai oleh penipisan
seperti kubah, kadang-kadang bertangkai, paling banyak dan tulang panjang yang melengkung. 2,3 Pada pasien ini
ditemukan di batang tubuh dan anggota gerak, dengan tidak terdapat skoliosis ataupun displasia tulang panjang.
ukuran bervariasi beberapa milimeter sampai sentimeter. Bila Nyeri kepala dapat terjadi pada 20% pasien, menetap
ditekan bagian tengahnya akan masuk ke jaringan subkutis menjadi migrain dan berespons baik dengan pengobatan
yang disebut sebagai buttonholing.1,5,9 Neurofibroma kutan profilaktik. Kejang, walaupun bukan manifestasi lanjut NF 1,
terkadang disertai rasa gatal.5 Pada pasien ini didapatkan dapat terjadi pada 10% pasien. Frekuensi meningkatnya tu-
tumor di kedua lengan, kedua tungkai dan badan dengan mor otak dapat meningkat 15% pasien menunjukkan
diameter bervariasi 0,3 cm - 1,5 cm, konsistensi kenyal dan gangguan penglihatan atau tumor hipothalamus (glioma
lunak, mudah digerakkan, beberapa bertangkai, dan terdapat optikus), dan 3-5% terjadi tumor otak jenis lain.8 Pada pasien
tanda buttonholing dan tidak disertai rasa gatal. ini tidak ada riwayat nyeri kepala ataupun kejang
Neurofibroma pleksiformis, adalah fibroma memanjang sebelumnya. Hasil konsul ke bagian neurologi tidak ditemukan
difus sepanjang perjalanan saraf, sering melibatkan saraf defisit neurologis dan pemeriksaan brain CT-Scan tidak
trigeminus atau servikal atas, terdapat bercak hiperpigmentasi menemukan kelainan.
di atasnya, dan biasanya mulai tampak jelas pada beberapa Tiga puluh sampai enam puluh sembilan persen anak
tahun pertama kehidupan. Kulit tampak menebal seperti massa dengan NF 1 mengalami kesulitan belajar, baik verbal maupun
"bag of worms." Neurofibroma pleksiformis merupakan tu- non-verbal, serta gangguan perhatian. Keterlambatan
mor difus yang berhubungan dengan jaringan ikat sekitarnya perkembangan, termasuk retardasi mental, terjadi pada 5%
yang hipertrofik, berpotensi mengalami degenerasi kasus, dan hal ini mungkin terkait dengan mutasi gen NF1.5,7
keganasan menjadi sarkoma atau malignant peripheral Beberapa studi menunjukkan retardasi mental dengan Intel-
nerve sheath tumors (MPNSTs). Neurofibroma pleksiformis ligence Quotien (IQ) <70.5 Pasien ini selalu naik kelas, tetapi
di toraks maupun abdomen dapat menginvasi atau menekan menurut ibunya pasien agak lambat dalam memahami
organ vital.1,3-7 Petanda neurofibroma pleksiformis menjadi pelajaran. Hasil konsultasi ke bagian psikiatri mendapatkan
tumor ganas adalah terdapat nyeri persisten dan gangguan emosi dan perilaku, sehingga disarankan untuk
pertumbuhan cepat.3,10 Pada palpasi teraba "wormy", seperti pemeriksaan IQ di bagian rehabilitasi medik.
beberapa fasikula saraf yang menebal. Kadang-kadang Menegakkan diagnosis NF 1 cukup dengan gejala klinis,
diatasnya ditemukan hiperpigmentasi (giant café au lait) pada sebagian besar kasus pemeriksaan laboratorium tidak
atau hipertrikosis. Sebagian besar neurofibroma pleksiformis diperlukan. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah
terlihat saat lahir atau mulai tampak pada awal kehidupan.3 untuk mengidentifikasi gen NF 1. Secara histopatologis pada
Pada pasien ini ditemukan tumor di paha kiri bagian belakang neurofibroma terdapat sel-sel berbentuk kumparan, inti
dengan diameter 10 cm. Awalnya timbul bercak cokelat pada memanjang dengan sitoplasma yang pucat di antara jaringan
saat lahir, berukuran sebesar kepalan tangan, kemudian fibrilar yang pucat.3,5,10 Pada pasien ini tidak dilakukan
bercak tersebut bertambah lebar membentuk benjolan yang identifikasi gen, dan pemeriksaan laboratorium hanya untuk
lama kelamaan menjadi besar dan teraba menyerupai "bag of persiapan operasi, dan semuanya dalam batas normal.
worms." Pada pasien ini tidak dirasakan nyeri. Pemeriksaan histopatologis menunjukkan proliferasi sel-sel
Bercak café-au-lait kurang dari 5 mm dikenal sebagai dengan inti bentuk kumparan dan sitoplasma pucat diantara
freckles, biasanya terdapat di aksila, inguinal, dan di bawah stroma jaringan fibrilar.
payudara. Merupakan tanda patognomonik NF 1 (Crowe's Neurofibromatosis tipe 1 didiagnosis banding dengan
sign). Pada pasien ini ditemukan freckles di lipatan payudara, neurofibromatosis tipe 2 (NF 2). Gambaran klinis NF 2 mirip
inguinal, aksila, badan, lengan dan tungkai. dengan NF 1, tetapi pasien NF 2 sebagian besar kehilangan
Nodul Lisch dapat dideteksi dengan pemeriksaan pendengaran yang didahului oleh tinitus serta gangguan
menggunakan slit lamp, berukuran 1-2 mm, berwarna kuning keseimbangan (schwannoma vestibular bilateral), dan
kecokelatan, tidak meganggu penglihatan, tetapi berguna terdapat meningioma (intrakranial, intraspinal, dan nevus
dalam menegakkan diagnosis. Nodul Lisch muncul setelah saraf optik).2,3,8 Pada kasus ini tidak terdapat gangguan
timbulnya makula café-au-lait dan freckles, dan ditemukan pendengaran serta gangguan keseimbangan. Pada kasus ini
sebanyak 40% pada anak-anak di bawah umur 6 tahun, 85% terdapat neurofibroma, café au lait, freckles, nodul Lisch ,
pada anak di bawah 18 tahun, dan 93% pada orang dan neurofibroma pleksiformis, yang ditunjang oleh hasil

77
TA Pandaleke & PL Suling Neurofibromatosis tipe 1 dengan neurofibroma pleksiformis

pemeriksaan histopatologis. Pada pemeriksaan brain CT- Januari 2013 dilakukan tindakan bedah eksisi di instalasi
Scan tidak ditemukan kelainan, sehingga diagnosis NF-2 bedah sentral RSUP Prof. dr. R.D Kandou Manado dengan
dapat disingkirkan. anestesi umum. Operasi berlangsung selama ± 2 jam, berhasil
Tidak ada terapi khusus yang dapat mencegah mengangkat tumor dari kaki kiri pasien berukuran 15x20 cm.
perkembangan NF-1. Tetapi, penanganan dini dapat Prognosis pada kasus ini quo ad vitam, quo ad
meminimalisasi dan mencegah komplikasi lanjut. 6,12 fungsionam dubia ad bonam, quo ad sanationam dubia ad
Penanganan pada pasien terkait dengan beberapa disiplin malam.
klinik, untuk mengetahui progresivitas penyakit, deteksi
keterlibatan organ lain, selain jaringan kulit.3-5 Tumor kulit
dapat diangkat untuk alasan estetik baik melalui bedah eksisi,
elektrokauter, ataupun laser ablasi. 3,4 Sampai saat ini DAFTAR PUSTAKA
pengobatan neurofibroma pleksiformis terbatas pada
pembedahan baik untuk alasan estetik atau mencegah hilang 1. Irvine AD, Mellerio JE. Genetics and genodermatoses. Dalam:
fungsi, meskipun sulit untuk diangkat seutuhnya dan Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, penyunting.
kemungkinan dapat tumbuh lagi.4,5 Pada kasus ini, tumor Rook's textbook of dermatology. Edisi ke-8. Singapore: Willey
besar di tungkai kiri pasien sangat menganggu penampilan Blackwell; 2010. h.15.15-15.20.
serta aktivitas pasien. Tanggal 29 Januari 2013 dilakukan 2. Bree FA, Itin P, Dyer J, Paller A, Gomathy A, Wolff K, dkk.
tindakan bedah eksisi di instalasi bedah sentral RSUP Prof. Genodermatoses. Dalam: Lawrence A, Schachner, Hansen RC,
dr. R.D Kandou dengan anestesi umum. Operasi berlangsung penyunting. Pediatric dermatology. Edisi ke-4. China: Elsevier;
2011.h. 484-9
selama ±2 jam, dan mengangkat tumor berukuran 15x20 cm.
3. Listernick R, Charrow J. The neurofibromatoses. Dalam:
Prognosis NF1 bervariasi, bergantung pada keparahan Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
penyakit dan keterlibatan organ, serta ada tidaknya Wolff K, penyunting. Fitzpatrick's Dermatology in general
keganasan.2 Prognosis kasus ini quo ad vitam, quo ad medicine. Edisi ke-8. New York: McGraw Hill Companies;
fungsionam, dubia ad bonam, quo ad sanationam dubia ad 2008.h. 1680-90
malam. Sampai saat pemantauan terakhir, keterlibatan organ 4. Tsao H, Luo S. Neurofibromatosis and tuberous Sclerosis.
lain hanya pada mata yaitu terdapat nodul Lisch di mata kiri Dalam: Bolognia JL, Jorizzo JL, Schaffer JV, penyunting.
berukuran 1 x 1 mm, dan tidak menganggu penglihatan. Tetapi Dermatology. Edisi ke-3. China: Elsevier; 2012.h. 925-41.
diperlukan kunjungan ulang untuk memantau komplikasi 5. Tonsgard JH. Clinical manifestations and management of
neurofibromatosis type 1. Semin Pediatr Neurol. 2006; 13:2-
lanjut misalnya glioma optikum.
7.
6. Habif TP. Cutaneous manifestation of internal disease. Clinical
dermatology. Edisi ke-4. Chile: Mosby; 2004.h. 893-920.
PENUTUP 7. Theos A, Boyd KP, Korf BR. The neurofibromatoses. Dalam:
Irvine AB, Hoeger PH, Yan CA, penyunting. Harper's textbook
Telah dilaporkan satu kasus neurofibromatosis tipe 1 of pediatric dermatology. Edisi ke-3. Singapore: Willey Black
dengan neurofibroma pleksiformis pada seorang anak Well; 2011.h. 128.1-14
perempuan berumur 15 tahun. 8. Gareth D, Evansa R, Sainiob M, Baserc M. Neurofibromatosis
Kriteria diagnosis neurofibromatosis tipe 1 pada kasus type 2. J Med Genet. 2000; 37: 897-904.
9. James WD, Berger TG, Elston DM. Genodermatoses and
ini didasarkan pada kriteria klinis dari The National Insitutes
congenital anomalies. Andrew's diseases of the skin clinical
of Health. Pasien didapatkan lebih dari 2 kriteria. Penanganan dermatology. Edisi ke-7. China: Elsevier; 2011.h. 538-73.
pada kasus ini bekerjasama dengan bagian Bedah untuk neu- 10. Setyorini M, Agustin T, Prihianti S, Wisesa TW, Sugito TL,
rofibroma pleksiformis, karena selain alasan estetik, juga Aisah S. Neurofibromatosis tipe 1 yang disertai neurofibroma
sangat menganggu pasien dalam beraktivitas. Tanggal 29 pleksiformis. MDVI. 2009: 36: 169 - 73.

78

You might also like