You are on page 1of 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Croup atau dikenal juga sebagai laringotrakeobronkitis merupakan penyakit


dengan kelainan pada saluran pernafasan bagian atas, dengan manifestasi klinis
berupa sesak nafas, suara serak, batuk menggonggong, stridor inspirator yang
kadang disertai dengan distres pernafasan.1 Penyempitan di area subglotis
menyebabkan terjadinya turbulensi aliran udara dan timbul stridor yang disertai
dengan nafas cepat dan dalam.2 Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk
diagnosis croup, yaitu pemeriksaan pencitraan terdiri dari rongent dan Computed
Tomografi Scan (CT-Scan) leher. Pada kasus tertentu diperlukan pemeriksaan
laringoskop atau bronkoskopi.3
Tatalaksana croup sangat bergantung pada keparahan penyakit. Namun
tindakan utama yang perlu dilakukan adalah mengatasi obstruksi saluran pernafasan
sehingga kebutuhan oksigen tetap terpenuhi. Beberapa tindakan yang dapat
dilakukan adalah pemberian oksigen, nebulisasi epinefrin dan kortikosteroid. Jika
semua terapi tidak memberi respon yang baik maka intubasi endotrakheal atau
trakeostomi menjadi salah satu pilihan dalam tatalaksana croup.1,2,4
Pseudo croup adalah penyakit sistem pernapasan akut dimana mukosa
meradang dan bengkak di daerah laring dan pita suara, terkadang juga dapat
mengenai trakea dan bronkus. Gambaran klinis yang muncul yaitu batuk
menggonggong yang sebagian besar muncul pada malam hari disertai dengan
dyspnea dan stridor. Pada pseudo croup fisura laring menjadi sangat sempit,
terdapat edema di ruang subglotis. Tatalaksana pseudo croup yaitu humidifikasi
udara, pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi sekunder, apabila terjadi
keadaan darurat segera bawa ke rumah sakit untuk dilakukan intubasi atau
trakeostomi.5

You might also like