Professional Documents
Culture Documents
USULAN PENELITIAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KENCUR (KAEMPFERIA
GALANGA L.) PADA RANSUM TERHADAP KADAR KOLESTROL
DAN ENERGI METABOLIS AYAM BROILER
OLEH :
MUHAMMAD GHAISAN FATHUL BAARI
200110160275
Mengesahkan :
Ransum Terhadap Kecernaan Protein Dan Lemak Kasar Pada Ayam Broiler”.
Sumedang, Oktober
2018
Penulis
DAFTAR ISI
Bab
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................ v
DAFTAR TABEL........................................................................ vi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.4 Kegunaan Penelitian............................................................... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ............................................................... 4
1.7 Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................... 8
LAMPIRAN ................................................................................. 15
3
PENDAHULUAN
menghasilkan daging dalam kurun waktu yang relatif singkat (5-6 minggu).
uang juga dapat berjalan dengan cepat dan secara kontinu. Didukung juga
pakan utama yang diberikan pada ayam broiler berupa ransum komersil.
broiler dari fase starter hingga nanti masa panen. Pertambahan bahan herbal
tersebut sehingga nilai manfaat dari ramsum dapat diperoleh hasil yang baik.
Tanaman ini sering kali digunakan untuk ramuan obat tradisional dan sebagai
bumbu dalam masakan. Bagian yang sering dijual belikan dari tanaman ini
2
sendiri adalah buah akar didalam tanah yang biasa disebut dengan rimpang
kencur atau rizoma. Kencur diketahui dapat menambah nafsu makan serta
dapat memperlancar aliran darah. Hal ini dikarenakan pada kencur terdapat
proses metabolisme.
produk hasil ternak yang dalam jangka panjang dapat mengancam kesehatan
konsumennya. Oleh karena itu, antibiotik perlu diganti dengan senyawa yang
lebih aman dan tidak meninggalkan residu namun tetap memiliki sifat seperti
antibiotik. Senyawa zat aktif dalam kencur seperti saponin dan flavonoid
tinggi maka nilai manfaatnya tinggi pula. Pengukuran nilai kecernaan suatu
bahan pakan atau ransum dapat dilakukan secara langsung pada ternak
unggas yaitu ayam broiler, karena ayam broiler memiliki pertumbuhan yang
sangat cepat dalam waktu yang singkat sehingga optimalisasi penyerapan zat-
suatu usaha untuk menentukan jumlah zat yang dapat diserap oleh saluran
diberikan. Seperti yang diketahui, nutrisi pada pakan menjadi salah satu
Ransum yang diberikan pada ternak unggas seperti ayam broiler pada
hanya saja setiap ransum komersil memiliki kadar kandungan yang berbeda.
Kualitas pakan yang diberikan juga dapat dilihat dari kecernaan pada ternak
5
yang kurang baik dari konsumen sehingga lebih memilih untuk menghindari
dipengaruhi oleh (a) up take lipoprotein langsung melalui reseptor, (b) up take
kolesterol bebas dari lipoprotein melalui transfer lemak, (c) sintesis kolestrol,
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas
lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas (FFA) dan sisa kilomikron. Sisa
bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi
6
empedu, yang akan dibawa oleh darah ke usus, dan berfungsi seperti deterjen
serta membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari
yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang oleh aliran darah melalui
hati. Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang
darah.
mg/100-gram dengan kandungan asam lemak jenuh 2,33 g/100 gram dan
asam lemak tak jenuh sebesar 4,51 g/100 gram. Jumlah kolestrol dalam tubuh
yang penting secara biologis dalam menjaga membran dan sistem syaraf
bahwa kolestrol dalam daging ayam broiler baik yang berkisar antara 80
setiap hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Sekitar
25-40% dari jumlah tersebut berasal dari makanan dan selebihnya disintesis
kandungan serat kasar ransum karena serat kasar akan mengikat asam
total dalam tubuh akan berkurang. Asam empedu disintesa dari kolestrol dan
pakan atau ransum dengan energi bruto yang dikeluarkan melalui ekskreta
kuantitatif sangatlah penting (Mc Donald et al., 1995). Nilai energi metabolis
antara lain dipengaruhi oleh kandungan energi bruto dalam pakan atau
ransum, jumlah ransum yang dikonsumsi dan jumlah ternak (Storey dan
dikonsumsi oleh ternak (dari ransum) akan menjadi energi dapat dicerna dan
sisanya dibuang dalam kotoran (feses). Selanjutnya, energi dapat dicerna dan
dirombak menjadi energi metabolis serta energi dalam urin. Energi metabolis
akan diubah menjadi panas dari proses metabolisme zat-zat makanan dan
energi netto. Energi netto oleh tubuh digunakan untuk hidup pokok dan
sumber alternatif. Herbal merupakan suatu ramuan yang berasal dari bahan-
bahan alami. Pada peternakan rakyat bahan herbal biasanya diberikan pada
dari penyakit. Umumnya bahan herbal yang sering digunakan adalah seperti
II
yang dibagi dalam lima taraf perlakuan, tiga ulangan yang masing-
masing ulangan terdiri dari satu ekor serta tiga ekor ayam untuk
pengukuran energi dan kadar kolestrol.
10
Persiapan Kandang
Kandang metabolis yang digunakan dibersihkan dan
didesinfeksi terlebih dahulu dengan mengggunakan desinfektan. Hal
ini dimaksudkan agar ayam tidak terkena bibit penyakit dari
lingkungan sebelumnya. Tempat air minum juga didesinfeksi untuk
menghindari kontaminasi bakteri pada ayam percobaan.
ulangan. Data yang diperoleh diuji dengan sidik ragam (analysis of variance/
Keterangan :
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan sidik
P1 = Ransum kontrol
H0 : R1 = R2 = R3 = R4
DAFTAR PUSTAKA