You are on page 1of 4

Mosi :

Tema 1 : Pancasila tidak berfungsi sebagai filter masuknya budaya asing

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan
masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa
Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”. Di dunia internasional, bangsa
Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah
tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan masih banyak lagi. Pancasila memegang peranan besar
dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab
di dunia. Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran Pancasila diharapkan dapat
ditinggalkan karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang
susah dan bukan juga hal yang mudah karena semua itu berasal dari tingkah laku dan hati nurani.

Tema 2 : Sistem Parlementer lebih baik daripada Sistem Presidensiil

Sistem pemerintahan Parlementer adalah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peran
penting dalam pemerintahan. Pada sistem parlementer, kepala negara dan kepala pemerintahan
terpisah. Menteri dalam kabinet pada pemerintahan Parlementer diangkat oleh Presiden dan
bertanggung jawab kepada Parlement.

Negara dengan sistem Parlementer memiliki Kepala Pemerintahan yang ditunjuk oleh parlemen,
biasanya dengan gelar Perdana Menteri. Umumnya yang dipilih adalah wakil atau pemimpin dari partai
terbesar di parlemen.

Pada sistem pemerintahan Parlementer, Kepala Negara hanya bersifat simbolis dan tidak memiliki
banyak kekuasaan. Kepala Negara dapat dijabat oleh Raja, Ratu, Sultan atau Kaisar(monarki parlementer)
atau Presiden (republik parlementer).

Sedangkan Sistem pemerintahan Presidensil adalah sistem pemerintahan dimana presiden dipilih oleh
rakyat, bukan oleh parlemen. Kekuasaan ekskutif dipegang presiden dan terpisah dari kekuasaan
legislatif di parlemen. Menteri dalam kabinet pada pemerintahan Presidensial diangkat oleh Presiden
dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Pada sistem presidensial, seorang Presiden menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan.

Tema 3 : Internet dapat menurunkan kualitas generasi muda di Indonesia

Jaman era globalisasi ini sudah banyak teknologi-teknologi yang mempermudah kita dalam bertukar
informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat berpengaruh dan mudah untuk diakses
diantaranya adalah media internet. Siapapun, kapanpun dan dimanapun itu setiap orang dapat
mengaksesnya. Khususnya, media internet sangat membantu anak muda untuk mempelajari ataupun
mengetahui informasi seputar lingkungan, pelajaran dan sesuatu yang belum diketahuinya. Untuk anak
muda jaman sekarang pasti tidak asing dengan istilah itu. Internet banyak digunakan oleh anak muda
untuk mencari informasi dan berinteraksi dengan teman dunia mayanya, biasa melalui akun social media
yang mereka miliki.

Tema 4 : Negara Kesatuan sudah tidak cocok lagi bagi Indonesia

Negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana
pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan
kekuasaan-kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.

Indonesia adalah sebuah negara kesatuan namun terdapat pembagian kewenangan antara pemerintah
pusat dan daerah. Hal ini adalah untuk mendorong otonomi daerah dan mendorong pembangunan
daerah menjadi lebih pesat. Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dijalankan secara
langsung.

Tema 5 : Semangat Nasionalisme dan Patriotisme bangsa Indonesia semakin menurun

Bangsa Indonesia lahir sebagai negara yang merdeka dengan cara yang heroik dengan merebut
kemerdekaan dari para penjajah, para pemuda pada zaman kolonialisme bersusah payah dengan
mempertaruhkan nyawa. Mereka rela berkorban apa saja demi membebaskan negeri ini dari kekuasaan
penjajah. Hal ini dilakukan oleh mereka dengan penuh rasa nasionalisme dan patriotisme tinggi dan
mencapai puncaknya pada Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928. Tentunya tak mudah untuk mencapai kemerdekaan, perjuangan yang kuatlah yang membawa
bangsa ini mewujudkan cita – citanya. Peran serta seluruh rakyat Indonesia tak lepas dalam
memperjuangkan dan memperoleh kemerdekaan. Sifat Nasionalisme dan Patriotisme adalah kunci untuk
mempersatukan seluruh kalangan masyarakat Indonesia

Nasionalisme adalah kesadaran dan semangat cinta tanah air memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau
memelihara kehormatan bangsa memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurang beruntungan
saudara setanah air, sebangsa dan senegara persatuan dan kesatuan. Nasionalisme merupakan wujud
kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu
yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa
dihadapan dunia.

Sedangkan patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa
dan negara. Dengan sikap patriotism, bangsa Indonesia dapat menjadi Negara yang kuat dan tidak
mudah untuk ditaklukan.

Tema 6 : Wawasan Nusantara tinggal kenangan, penerapannya tidak relevan lagi

Dewasa ini dalam era reformasi, Wawasan Nusantara semakin kabur dalam pemahaman bangsa
Indonesia. Peranan wawasan nusantara sebagai landasan visional semakin berkurang penerapannya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konflik-konflik internal dan eksternal yang terjadi saat ini
yang tidak mampu diselesaikan dengan baik disebabkan rapuhnya landasan visional bangsa Indonesia.
Kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa
Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara.

Setelah Indonesia merdeka tentu Indonesia harus mempertahankan kesatuan negara yang sudah
diperjuangkan dengan darah. Oleh karena itu Indonesia harus punya cara pandang Bangsa Indonesia
yang sama terhadap negara Indonesia. Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan semua aspek kehidupan yang beragam
disebut Wawasan Nusantara. Wawasan Nasioanal, adalah bagaimana cara suatu bangsa memandang
bangsa dan negaranya serta lingkungan sekitarnya sesuai dengan ideologi dan konstitusi nasional bangsa
tersebut.

Tema 7 : Penggunaan bahasa asing dalam berkomunikasi sehari-hari dapat menghilangkan rasa
nasionalisme

Bahasa asing menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bahasa milik bangsa lain yang dikuasai
,biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa sendiri.

Rasa nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu paham (ajaran ) untuk mencintai
bangsa dan Negara sendiri .

Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme
seseorang maksudnya penggunaan bahasa milik bangsa lain yang dikuasai dan tidak dianggap sebagai
bahasa sendiri dalam komunikasi sehari hari / non verbal/non formal menunjukkan kurangya rasa untuk
mencintai bangsa dan Negara sendiri.

Menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang dikarenakan menggunakan bahasa asing dalam
kehidupan sehari hari yang seharusnya dalam kehidupan sehari hari harus menggunakan bahasa
persatuan / bahasa indonesia .

Dalam sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa Indonesia,
telah mengakui berbahasa satu bahasa Indonesia . namun kini tampaknya amanat itu tidak terlalu
dihormati seperti pada massanya . kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa campuran
, seperti bahasa jepang , cina , inggris dan lainnya.

pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia ,contohnya anak –
anak mulai menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia, rakyat Indonesia semakin lama –
kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan , anak anak mulai
menganggap rendah bacaan indonesia , lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan
bahasa indonesia yang baik dan benar dan mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap
bangga pada bahasa dan budaya sendiiri .

Bahasa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehilangan identitasnya ,mulai dipandang sebelah mata dan
diremehkan oleh berbagai kalangan . bahkan ada yang mengakui bahwa dengan berbahasa Indonesia
,dirinya dianggap tidak gaul. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa bahasa Indonesia termasuk
kedalam aspek kebudayaan . dan kebudayaan itu mencirikan nsionalisme suatu Negara.

You might also like