You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PASIEN AN.C DENGAN MENINGITIS

Nama Mahasiswa : Atika Nur Khafifah

Nim : P1337420216037

Tanggal Pengkajian : 14 Januari 2019

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. C
Umur : 7 bulan
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat : Toyoreka
No CM : 734970
Diagnosa Medis : Meningitis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. T
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan Dengan Pasien : Ayah pasien

2. Pengkajian Primer
a. Airway
Terdapat sumbatan jalan nafas, terdapat sekret, tidak terdengar suara gugling
b. Breathing
Pasien terpasang alat bantu nafas yaitu ventilation assist control, pengembangan
dada simetris, tidak ada tarikan otot intracosta.
RR : 30 x/menit
c. Circulation
Akral hangat
SpO2 : 97 %
Irama : reguler
Heart Rate : 137 x/menit
Tekanan Darah :-
MAP :-
d. Disability
Kesadaran : Semi coma
GCS : E1 M2 V1
Pupil : Sokor
e. Eksposure
Edema : tidak ada
Fraktur : tidak ada
Suhu : 37,6 C
f. Folley Catheter
Tidak terpasang dower catheter (DC)
g. Gastric Tube
Terpasang NGT
h. Heart Monitor
Tekanan Darah :-
Heart Rate : 137 x/menit
Suhu : 37,6 C
3. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya masih terasa demam
4. Keluhan Tambahan
-
5. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang bersama ibunya ke IGD RSUD Dr. R. GOETENG Purbalingga, pada
tanggal 10 Januari 2019, dengan muntah dan diare, pasien lemas tidak mau minum
asi. TD : -, HR : 157, RR: 28x/menit, Suhu : 38 C. Di IGD pasien diberikan
intervensi infus Ka En 3A, injeksi cefotaxim (500 mg), injeksi dexamethasone : 2x 1
gram. Pasien di bawa ke ICU setelah dari IGD dengan tingkat kesadaran coma (GCS
E1 M1 V1), dan pasien diberi alat bantu pernafasan menggunakan NRM 10 l/m.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
7. Riwayat Alergi Obat
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
8. Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan kesehatan sangat penting, apabila pasien sakit,
pasien diperiksakan ke pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum mRS: ibu pasien mengatakan pasien mengkonsumsi ASI
Sesudah mRS : pasien terpasang NGT
c. Pola Eliminasi
Sebelum mRS: ibu pasien mengatakan BAK dan BAB pasien normal
Sesudah mRS : pasien BAB dan BAK dalam satu pempers kurang lebih 1,25 gr.
dan diganti kurang lebih 6-7 kali sehari.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum mRS
No Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan

1 Makan/minum v Keterangan
2 Mandi v 0 : mandiri
3 Toileting v 1 : dibantu alat
4 Berpakaian v 2 : dibantu orang
5 Mobilitas di tempat v lain
tidur 3 : dibantu alat dan
6 Berpindah v orang lain
4 : dibantu total

Sesudah mRS
No Aktivitas 0 1 2 3 4 Keterangan

1 Makan/minum v Keterangan
2 Mandi v 0 : mandiri
3 Toileting v 1 : dibantu alat
4 Berpakaian v 2 : dibantu orang
5 Mobilitas di tempat v lain
tidur 3 : dibantu alat dan
6 Berpindah v orang lain
4 : dibantu total

e. Pola Istirahat Tidur


Setelah mRS : pasien dapat tidur dalam sehari kurang lebih 13-14 jam.
Sesudah mRS : pasien terlihat sering tertidur diatas bed
f. Pola Persepsi dan Kognitif
Ibu pasien mengatakan panca indra pasien tidak bermasalah
g. Pola Peran dan Hubungan
Pasien terlihat ditunggu oleh ibunya, bapaknya, dan neneknya secara bergantian
h. Pola Konsep Diri/Persepsi Diri
Ibu pasien sangat berharap pasien segera sembuh
i. Pola Reproduksi Seksual
Pasien berjenis kelamin perempuan
j. Pola Koping
Pasien dirawat di ruang ICU RSUD GOETENG purbalingga atas persetujuan
keluarga
k. Pola Keyakinan dan Nilai
Ibu pasien mengatakan sering berdoa untuk kesembuhan pasien.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : lemah
b. Kesadaran : sopor
c. TTV : TD : -
Nadi : 137x/menit
Suhu : 37,6 C
RR : 30 x/menit

d. Pemeriksaan Head to Toe


1) Kepala
Bentuk mesochepal, rambut berwarna hitam, bersih tidak ada luka
2) Mata
Bentuk mata simetris kanan dan kiri, pupil mata isokor,
3) Telinga
Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada serumen
4) Hidung
Bentuk simetris, terpasang ventilation assist control
5) Mulut
Mukosa bibir lembab dan merah
6) Leher
Tidak ada pembesaran kalenjer tiroid
7) Dada
a) Paru-paru
Inspeksi : simeris, irama pernafasan teratur,tidak ada cuping hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
b) Jantung
Inspeksi : simetris
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 5 sisi sebelah kiri
Perkusi : bunyi redup
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
8) Abdomen
Inspeksi : tidak nampak adanya massa, tidak ada luka, simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : peristaltik usus normal
Perkusisi : buny tympani
9) Seksualitas
Tidak terpasang DC
10) Ekstermitas
Atas : terpasang infus sebelah tangan kanan
Bawah : tidak terpasang DC
10. Data Psikososial
a. Status emosi
Pasien tampak tenang
b. Konsep Diri
1) Body Image
Ibu pasien menerima keadaan pasien walau sering terlihat menangis
2) Ideal Diri
Ibu pasien berharap pasien segera sembuh dan kembali sehat
3) Identitas Diri
Pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara
4) Harga Diri
Ibu pasein tidak malu dengan keadaan pasien
5) Peran
Pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara
11. Data Sosial
Pasien dan ibu pasien kooperatif dengan tindakan kedokteran dan keperawatan
12. Data Spiritual
Pasien beragama islam
13. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 15 Januari 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai- Rujukan

HEMATOLOGI

Paket Daerah Rutin

Hemoglobin L 9.3 g/dL 10.5 – 12.9

Leukosit 16.7 10 3/uL 6 – 17.5

Hematokrit L 30 - 35 – 43

Eritrosit 5.6 10 6 u/L 9.6 – 5.2

Trombosit L 64 10 3 u/L 217 – 457

MCH 25 pg 21 – 33

MCHC 31 g/dL 25 – 32

MCV 52 fL 74 – 165

DIFF COUNT

Eosinofil L0 - 1–3

Basofil 0 - 0–1

Netrofil segmen H 99 - 59 – 70

Limfosit L3 - 25 – 40
Monosit 7 - 2-9

14. Terapi
 Infus RL 215 cc dalam 1 jam (145 tpm mikro), lanjut 497 cc dalam 5 jam ( 33
tpm mikro)
 Injeksi paracetamol 70 mg iv
 Injeksi ranitidine 2 x 1 mg
 Injeksi cefotaxim 2 x 3 mg
 Paracetamol doop 3 x 0,8 cc
 P.O Zink sirup 1 x 10 mg
B. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem

1 DS : ibu pasien mengatakan Hipertermi Proses penyakit


anaknya masih demam
DO : pasien teraba panas
Suhu : 37,6 C

2 DS : - Ketidakefektifan Sputum dalam


DO : pasien terpasang ventilator bersihan jalan nafas jumlah berlebih
AC, terdapat sekret
SpO2 : 98 %
RR : 30 x/menit
HR : 137x/menit

C. Diagnosa Keperawatan
 Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sputum dalam jumlah
berlebih
D. Intervensi Keperawatan
No NOC NIC

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan demam (3740)


selama 3 X 24 jam, diharapkan demam  Pantau suhu dan tanda-tanda
pasien dapat menurun dengan indikator vital lainnya
sebagai berikut:  Monitor warna kulit dan suhu
Termoregulasi (0800)  Monitor asupan dan
Indikator Skala pengeluaran
 Tutup pasien dengan selimut
Awal Tujuan Akhir
atau pakaian ringan
Denyut nadi 3 4 -  Mandikan dengan spons
hangat
Peningkatan 3 4 -
suhu kulit
Keterangan:
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen jalan nafas (3140)


selama 3 X 24 jam, diharapkan pola nafas  Monitor status status
pasien kembali normal dengan indikator pernafasan dan oksigenasi
sebagai berikut:  Lakukan penyedotan
Status pernafasan (0415)  Posisikan pasien untuk
Indikator Skala memaksimalkan ventilasi
 Monitor tanda-tanda vital
Awal Tujuan Akhir

Akumulasi 2 4 -
sputum
Frekuensi 3 4 -
pernafasan
Keterangan:
1 : berat
2 : cukup berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada

E. Implementasi Keperawatan
Tanggal/jam DX Implementasi Ttd

14/01/2019 1  Membantu menyeka pasien dengan air hangat


07.35 1  Memberikan pasien baju yang baru dan bersih dan
juga selimut
2  Memposisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
1.2  Memasnag pengaman bed
08.00 1.2  Memberikan suntikan intravena
Cefotxime 500 mg
Dexamethason 100 mg
Ampicilin 350 mg
Manitol 35 mg
08.10 1.2  Memonitor tanda-tanda vital pasien
SpO2 : 98 %
RR : 30 x/menit
HR : 137x/menit
Suhu : 37,6 C
09.00 2  Membantu tindakan suction kepada pasien
09.20 1.2
 Membantu menginfus ulang pasien
12.00 1.2  Memberi makan melalui selang NGT kepada
pasien
14.00 1.2  Memberikan injeksi intravena
Dexamethason 100 mg
Ampicilin 350 mg
Manitol 35 mg
15/01/2019 1  Membantu menyeka pasien dengan air hangat
07.40 1  Memberikan pasien baju yang baru dan bersih dan
juga selimut
2  Memposisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
1.2  Memasang pengaman bed
08.05 1.2  Memonitor tanda-tanda vital pasien
SpO2 : 94%
RR : 27x/menit
HR : 129x/menit
Suhu : 36.5 C
09.20 1.2  Memberi makan melalui selang NGT kepada
pasien
11.00 1.2  Memberikan injeksi intravena
Ampicilin 350 mg
13.50 1
 Mengganti popok pasien
125 gram x 2 = 250 gram
14.05 1.2
 Memberikan injeksi intravena
Cefotaxime 500 mg
16/01/19 1  Membantu menyeka pasien dengan air hangat
07.35 1  Memberikan pasien baju yang baru dan bersih dan
juga selimut
2  Memposisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
1.2  Memasang pengaman bed
08.00 1.2  Memonitor tanda-tanda vital pasien
SpO2 : 98%
RR : 26x/menit
HR : 135x/menit
Suhu : 37.3 C
09.30 1.2  Membantu memberi makan melalui selang NGT
kepada pasien
10.00 2  Membantu memberi tindakan suction
10.10 2  Membantu memasang ETT kepada pasien
11.05 1.2  Memberikan injeksi intravena
Ampicilin 350 mg
12.20 1  Memberi makan melalui selang NGT kepada
pasien
12.50
 Mengukur suhu pasien
Suhu : 37.0 C

F. Evaluaai Keperawatan
Tanggal/jam Evaluasi Ttd

16/01/19 S:-
14.10 O : demam pasien masih naik turun

A : Masalah belum teratasi

Indikator Skala

Awal Tujuan Akhir

Denyut nadi 3 4 3

Peningkatan suhu kulit 3 4 3

Keterangan:
1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu

P : Tingkatan Intervensi

 Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya


 Monitor warna kulit dan suhu
16/01/19 S:-
14.20 O : pasien masih terpasang ventilator AC

A : Masalah teratasi sebagian

Indikator Skala

Awal Tujuan Akhir

Akumulasi sputum 2 4 3

Frekuensi pernafasan 3 4 3

Keterangan:
1 : berat
2 : cukup berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada

P : Tingkatan Intervensi

 Monitor status status pernafasan dan oksigenasi


 Lakukan penyedotan

You might also like