Professional Documents
Culture Documents
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan
aktivitas jasmani , permainan, dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal dengan hasil akhir.
c. Membiasakan berperilaku baik dalam berolahraga.
2.1. Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik.
2.2. Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.7. Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.
3.3. Memahami gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai permainan
sederhana dan atau tradisional.
4.3. Mempraktikkan gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional.
C. Indikator
2. Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik, menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik,
belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.
3. Memahami gerak spesifik lari dalam berbagai permainan sederhana dan atau
tradisional.
4. Melakukan gerak spesifik lari dalam berbagai permainan sederhana dan atau
tradisional.
D. Tujuan
2. Peserta didik menghargai perbedaan karakteristik, bekerjasama, dan menerima
kekalahan saat melakukan lari estafet.
3. Peserta didik dapat menjelaskan gerak spesifik lari dalam berbagai permainan
sederhana dan atau tradisional.
4. Peserta didik dapat melakukan gerak spesifik lari dalam berbagai permainan
sederhana dan atau tradisional.
E. Materi Pembelajaran
Lari estafet atau sering disebut dengan lari sambung merupakan salah satu nomor
perlombaan dari cabang atletik. Lari estafet membutuhkan empat (4) orang pelari dalam
satu tim. Jarak yang sering diperlombakan dalam nomor lari estafet yaitu 4x400 meter
(Putra/Putri) dan 4x100 meter (Putra/Putri). Start yang sering digunakan dalam lari estafet
adalah start jongkok pada pelari pertama, sedangkan start melayang digunakan pada pelari
ke dua (2), ke tiga (3) dan ke empat (4).
Ada beberapa cara menerima tongkat estafet:
a. Visual: Dengan melihat ke belakang dan ini hanya digunakan untuk lari estafet yang
berjarak 4x400 meter.
b. Non visual: cara ini digunakan dengan tidak menoleh ke belakang.
c. Sebagai pelari yang ingin memberi tongkat tersebut dengan menggunakan tangan
kiri maka penerima tongkat menggunakan tangan kanan, begitu juga sebaliknya,
diperbolehkan jika pelari selanjutnya memindahkan tongkat ke tangan lainnya.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific (inquiry learning, problem base learning, project
base learning, discovery learning)
2. Metode : Demonstrasi, diskusi, drill, penugasan.
1. Pendahuluan 10 menit
a. Melakukan stretching dan calistenic, pengkondisian fisik, mental, untuk
mengikuti pembelajaran.
b. Guru menjelaskan aktivitas permainan kecil untuk pemanasan (Bintang
beralih, Kucing-tikus, dll).
Pembelajaran 1
Melakukan melempar dan menagkap bola softball selama 30 menit.
1. Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok.
2. Peserta didik mencari pasangan masing-masing.
3. Setelah itu melakukan lari estafet dengan tidak menggunakan tongkat tetapi
menggunakan kode sesuai kelompoknya.
4. Peserta didik harus berlari jogging memutari lapangan dan melakukan estafet dengan
kelompoknya selama 20 menit.
5. Peserta didik melakukan analisis.
6. Peserta didik berdiskusi membuat perbaikan.
Pembelajaran 1
1. Peserta didik membentuk kelompok sebanyak 4 kelompok antar kelompok
berjarak 10 meter.
2. Peserta didik membawa kertas yang diletakkan didepan dada.
3. Peserta didik berlari kekelompok depannya untuk melakukan kegiatan lari
estafet dengan memindahkan kertas yang berada di depan dada ke depan
dada temannya.
4. Peserta didik tidak boleh mengganggu peserta didik lainnya.
5. Peserta didik melakukan analisis gerakan apakah pada saat melakukan lari
sudah benar atau belum.
10 meter
Pembelajaran 2
1. Pelari dibagi menjadi 2 kelompok.
2. Pelari menempati garis start yang sudah ada.
3. Pelari menunggu aba-aba dari pendidik yaitu pendidik memberikan aba-aba
“Bersedia…Siap..Ya’…!!!
4. Pelari berlari pelan-plan mengelilingi lingkaran.
5. Pelari yang menjadi pemain pertama memberikan tongkat kepemain yang kedua
pemain kedua mengoperkan tongkat kepemain ketiga pemain ketiga
mengoperkan tongkat ke pemain keempat dari grup lawan begitu seterusnya.
6. Pada saat pergantian tongkat pelari selanjutnya mengisi garis start yang
dilakukan oleh pemain pertama.
7. Pada saat pemberian pelari harus memanggil nama temannya.
Start/F
Start/F
Keterangan :
Kedisiplinan
Skor 4 : Selalu mentaati peraturan tata tertib yang telah disepakati.
Skor 3 : Sering mentaati peraturan tata tertib yang telah disepakati.
Skor 2 : Kadang-kadang mentaati peraturan tata tertib yang telah disepakati.
Skor 1 : Jarang mentaati peraturan tata tertib yang telah disepakati.
Tanggung Jawab
Skor 4 : Selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
Skor 3 : Sering menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
Skor 2 : Kadang-kadang menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
Skor 1 : Jarang menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
Kerjasama
Skor 4 : Selalu berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran kelompok.
Skor 3 : Sering berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran kelompok.
Skor 2 : Kadang-kadang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran kelompok.
Skor 1 : Jarang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran kelompok.
Menghargai perbedaan karakteristik
Skor 4 : Selalu menghargai perbedaan karakteristik antar peserta didik.
Skor 3 : Sering menghargai perbedaan karakteristik antar peserta didik.
Skor 2 : Kadang-kadang menghargai perbedaan karakteristik antar peserta didik.
Skor 1 : Jarang menghargai perbedaan karakteristik antar peserta didik.
PENILAIAN PENGETAHUAN
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan (X) pada alternatif jawaban yang
paling benar.
1. Lari estafet adalah salah satu cabang atletik yang disebut juga?
a. Lari jarak jauh
b. Lari jogging
c. Lari sprint
d. Lari sambung/lari beranting
2. Start yang digunakan oleh pelari pertama pada lari estafet adalah?
a. Start jongkok
b. Start melayang/berlari
c. Start berdiri
d. Start bebas
3. Start yang digunkan oleh pelari ke dua, ke tiga dan ke empat pada lari estafet
adalah?
a. Start jongkok
b. Start melayang/berlari
c. Start berdiri
d. Start bebas
4. Cara menerima tongkat estafet dengan melihat atau menoleh ke belakang
disebut juga dengan?
a. Visual
b. Non visual
c. Recive
d. Jawaban a, b, c salah
5. Di bawah ini yang termasuk nomor lari estafet yang selalu di perlombakan
dalam even nasional adalah
a. 4x100 meter dan 4x200 meter
b. 4x200 meter dan 4x400 meter
c. 4x100 meter dan 4x400 meter
d. 4x200 meter dan 4x100 meter
Kunci jawaban:
1. D
2. A
3. B
4. A
5. C
PENILAIAN KETERAMPILAN
Lakukan prilaku keterampilan dengan berpasangan. Amati gerakan yang dilakukan teman.
Berikan skor pada kolom perolehan skor yang sudah disediakan, dengan rentang skor
antara 1 sampai dengan 4. (Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1) Skor
maksimal = 12, Nilai = skor perolehan/skor maksimal x 10.
SIKAP AKHIR
NO Ket
SIKAP AWAL
tongkat estafeet
tongkat estafet
tongkat estafet
sikap awal
estafet
Nama
Siswa
1 v v
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mengetahui Malang,..........................2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PJOK,
Jawa Timur,
A. Lari Estafet
Lari estafet merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik yang sangat
menegangkan dikarenakan para pelari yang berjumlah empat orang dalam satu tim selain
harus memiliki kecepatan yang berimbang, harus pula mampu melakukan operan tongkat
secara tepat sebagai satu prasyarat, dan tidak menyalahi aturan pergatian tongkat.
Ballesteros (1993: 51) menyatakan bahwa.
Pada estafet 4x100m, secara universal ada tiga metode pergantian tongkat (estafet) yang
diterima adalah metode “bergantian”. Pelari pertama membawa tongkat pada tangan kanannya
yang diberikan kepada ke tangan kiri pelari kedua. Dia pegang tongkat ini sambil dibawa lari
dan diberikan ke tangan kanan pelari ketiga, dia bawa lari dan diberikan ke tangan kiri pelari
keempat.
a. Pada aba-aba “BERSEDIAAA” para pelari mengambil sikap berjongkok dengan kedua
kakiknya menumpu pada start-block dan lutut kaki belakang diletakkan ke tanah sedikit
ke depan dari pada ujung jari kaki sebelah depan. Kedua tangan dibelakang garis start,
kira-kira selebar bahu, dengan ujung-ujung jari tangan membentuk lengkungan tinggi
(dengan ibu jari mengarah kedalam).
b. Pada aba-aba “SIAAAP” berat badan digerakkan sedikit, pinggang diangkat mencapai
posisi sedikit lebih tinggi dari bahu, sehingga kaki depan dibengkokkan dengan sudut ±
90º dan kaki belakang membentuk sudut ± 130º. Kedua kaki menekan pada start-block
dan bahu pada saat ini berada sedikit di depan tangan. Kedua lengan harus lurus namun
tidak kaku berat badan dibagi merata antara kedua tangan dan kaki, sedang mata
memandang ke bawah sedikit jauh dari garis start.
Gambar 2.4 Pada Saat Aba-Aba “Siap” Menggunakan Start Block
(Sumber: Sudarsini, 2013: 41)
c. Pada saat letusan pistol-start, atlet ini menolakkan dirinya terhadap balok start. Pada saat
yang sama mengangkat tanganya dari tanah sehingga membuat tak seimbangnya badan
yang akan memulai langkah-langkah start. Kaki depan diluruskan dengan kuat untuk
memberikan dorongan kedepan dan kaki belakang segera ditarik, cukup bengkok guna
menciptakan gerakan yang
cepat. Sementara itu lengan-lengan dalam keadaan seimbang dan membantugerakan kaki
dengan menekankan gerakan lari yang cepat & kuat.
Gambar 2.5 Pada Saat Aba-Aba Ya’ atau Letusan Pistol Menggunakan Start Block
(Sumber: Sudarsini, 2013: 41)
d. Selama melakukan atau membuat langkah-langkah start, badan melaju (dalam posisi)
rendah, bagaikan sebuah anak panah lepas dari busurnya. Dengan sudut ± 45º dan dengan
langkah-langkah yang rendah namun cepat disertai gerakan “penyapuan belakang/sweep-
back” telapak tumit kaki pada tanah tetapi langkah-langkah ini tidak boleh secara sengaja
diperpendek.
Gerakan lari memiliki tiga phase, yaitu:
Gambar 2.6 Lintasan Lari Estafet 4x100 Meter dan Zona Pergantian Tongkat
(Sumber: Ballesteros, 1993: 26).
Estafet adalah nomor perlombaan yang mengarah pada kerjasama regu, dalam
olahraga yang ditujukan pada keunggulan pribadi. Lari Estafet adalah salah satu dari lomba-
lomba yang paling menarik dalam perlombaan lintasan, dan bisa dipakai sebagar tolok ukur
kekuatan keseluruhan sebuah regu. Ini juga memberi kesempatan pada pelatih untuk
memperlombakan pelari-pelari tingkat kedua (McMane, 1985:27).
Pergantian tongkat pada estafet panjang 4x400m tidak memerlukan perhitungan waktu
(timing) yang rumit/sempurna namun banyak latihan praktik masih tetap diperlukan dalam
rangka memperkecil hilangnya waktu dan resiko benturan dengan pelari lain pada waktu
pergantian kedua dan ketiga. Adalah menjadi tanggung jawab pelari yang akan berangkat
untuk mencatat/mengetahui waktunya pada saat start sehinngga dia dan team dia akan berlari
dengan kecepatan yang sama pada saat pergantia tongkatberlangsung (Ballesteros, 1993: 52).
Dari berbagai pendapat di atas peneliti menyimpulkanan bahwa lari estafet adalah lari
bersambung dengan memakai tongkat yang memerlukan kerjasama tim meliputi pelari
pertama, kedua, ketiga, keempat.untuk mencapai garis finish dengan cara memberikan
tongkat kepada pelari selanjutnya dengan kecepatan tinggi selain itu lari estafet merupakan
salah satu nomor yang menegangkan.