Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
bermunculan saat ini. Persaingan demi persaingan mulai terlihat dari setiap
jenis usaha retail tersebut. Penawaran harga murah serta promo yang
mempertahankan pelanggan.
pembayaran dikasir. Setiap pelanggan yang datang harus disapa dengan sopan
1
dan ramah. Melakukan salam sera menanyakan apa yang dapat dibantu. DNA
program DNA. Dalam DNA terdapat 4 pilar yang merupakan kunci dari
serta keakuratan harga produk. Pilar kedua yaitu proses. Proses adalah
ada di dalam Carefour Lebak Bulus. Sikap karyawan yang cepat tanggap serta
Kenyamanan berupa tempat yang bersih, barang yang tersusun rapi. AC yang
selaku Manager Humas di Carefour Lebak Bulus, program DNA dibuat karena
pelayanan yang baik maka pelanggan akan tetap berbelanja di Carefour Lebak
Bulus.Untuk itu dibuat program DNA untuk mendapat pelanggan yang loyal
2
pelayanan yang baik, maka mereka tidak akan berkeberatan untuk membeli
dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Carefour Lebak Bulus
maka masalah penelitian yang akan dibahas yaitu kualitas pelayanan dan
Bulus”.
3
1.3 Rumusan Masalah
lebak bulus?
lebak bulus?
Bulus?
4
1.5 Kegunaan Penelitian
tinjauan literarur yang ada pada penelitian ini dapat digunakan oleh
peneliti berikutnya.
5
BAB II
KERANGKA TEORI
Definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki
banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar dibidang
Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran dalam Yamit (2005: 7).
Menurut Supranto, kualitas pelayanan adalah sebuah hasil yang harus dicapai dan
dilakukan dengan sebuah tindakan. Namun tindakan tersebut tidak berwujud dan
mudah hilang, namun dapat dirasakan dan diingat. Dampaknya adalah konsumen
dapat lebih aktif dalam proses mengkonsumsi produk dan jasa suatu perusahaan.
6
2. Kualitas pelayanan menurut Fandy Tjiptono
berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia, serta proses dan
lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau malah dapat melebihi kualitas
serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat memenuhi harapan dan kepuasan
pelanggan tersebut. Dalam kualitas pelayanan yang baik, terdapat beberapa jenis
transaksi.
5. Kenyaman konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu yang
7
3. Kualitas pelayanan menurut Wyckof
diharapkan, serta berkaitan dengan hal itu adalah tindakan pengendalian atas
melainkan dari persepsi orang yang menerima pelayanan. Hal ini karena
demikian maka kualitas pelayanan yang baik maupun buruk tergantung pada
Menurut Ratminto dan Atik, tolok ukur keberhasilan pelayanan ditentukan oleh
layanan ini akan dapat diperoleh apabila seorang penerima layanan tersebut
mendapatkan jenis pelayanan sesuai dengan yang mereka harapkan dan butuhkan.
Menurut Kotler, kualitas pelayanan adalah sebuah kinerja yang dapat ditawarkan
oleh seseorang kepada orang lain. Kinerja ini dapat berupa tindakan yang tidak
8
berwujud serta tidak berakibat pada kepemilikan barang apapun dan terhadap
kepuasan pelanggan itu sendiri. Sebuah pelayanan dapat dilakukan pada saat
produk. Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan dampak yang baik pula
bagi perusahaan karena akan menjadi pelanggan yang royal dan memberikan
dimensi servqual. Dimensi ini dibuat untuk mengukur kualitas pelayanan dengan
9
1. Tangibles
yang terbaik bagi pelanggan. Baik dari sisi fisik tampilan bangunan, fasilitas,
2. Reliability
sesuai dengan harapan konsumen terkait kecepatan, ketepatan waktu, tidak ada
3. Responsiveness
serta diiringi dengan cara penyampaian yang jelas dan mudah dimengerti.
4. Assurance
Assurance adalah jaminan dan kepastian yang diperoleh dari sikap sopan santun
5. Empathy
10
Empathy adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat pribadi kepada
pelanggan, hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen secara akurat
dan spesifik.
2.2 Loyalitas
berlangganan kembali atau melakuka pembelian ulang produk atau jasa terpilih
secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-
Sedangkan menurut Griffin, loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari
dan lebih dalam bisnis saat ini ketika pelanggan setia dianggap sebagai komponen
meningkatkan kata positif dari mulut ke mulut. Mereka tidak akan mengubah
signifikan. Perilaku pembelian kembali oleh pelanggan yang loyal ini dan
11
merekomendasikanya membuat perusahaan memiliki pelanggan tetap, yang tidak
Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan, hal ini
lines).
pelanggan memiliki tahapan sesuai dengan customer lifetime value, yaki sebagai
berikut:
1) “The courtship
harga. Apabila penawaran produk dan harga yang dilakukan pesaing lebih
12
2) The relationship
Pada tahapan ini tercipta hubungan yang erat antara peruahaan denga
pertimbangan harga dan produk, selain itu pada tahap ini terjadi hubungan
3) The marriage
Pada tahap ini hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya tidak
Pada tahapan ini pelanggan akan terlibat secara pribadi dengan perusahaan
13
merek yang mampu memuskan kebutuhan konsumen. Aaker (1994)
terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan baik dalam harga
atau dalam unsur produk. Mowen dan Minor dalam Dharmmesta (1996)
lines).
14
2.3 Model Penelitian
H
Kualitas Pelayanan Loyalitas Pelanggan
(X) (Y)
Keterangan :
pelanggan yang juga dipengaruhi oleh kualitas layanan (Oliver, 1980 dalam
Ketika konsumen menerima kualitas pelayanan yang lebih baik dari uang
yang dikeluarkannya, mereka percaya menerima nilai yang baik (good value),
dimana hal ini akan meningkatkan loyalitasnya kepada penyedia jasa. Konsumen
juga seringkali dapat menarik kesimpulan mengenai kualitas suatu jasa (service)
15
atau pelayanan berdasarkan penilaian mereka terhadap tempat atau lokasi, orang,
peralatan, alat komunikasi dan harga yang mereka lihat sebelum mereka
2003).
16
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
(2013)
pertanyaan terstruktur yang sama pada setiap orang, kemudian semua jawaban
variabel yang ada, serta dapat berupa pengalaman dan pendapat dari
peneliti.
17
Metode survei biasanya digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
18
3.2 Operasionalisasi Variabel
menjadi variable yang dapat diukur. Sedangkan variabel adalah contruct yang di
ukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata
mengenai fenomena-fenomena.”
Setuju 10-13
Setuju 10-13
Setuju 13-16
19
Tidak Setuju 5-8
Setuju 10-13
Setuju 8-10
20
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
1996).
3.3.2 Sampel
1. Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
21
2.Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85) menyatakan bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan
populasi.
Dari kedua pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa sampel merupakan
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Atau
sampel juga bisa disebut sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang
digunakan jika populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin
keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan
diteliti.
generalisasikan.
n= N
1+Ne2
22
n= 200
1+200.0,005x0,005
n = 133,33
Keterangan:
1 = Bilangan Konstanta
yakni konsumen yang berbelanja di Carefour Lebak Bulus yakni 200 orang,
diperoleh ukuran sampel minimal sebanyak 133,33 orang dan dibulatkan menjadi
135 orang.
berbagai macam teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel. Pada
23
Adapun penjelasan mengenai probability sampling dan nonprobability
1. Probability Sampling
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dapat dipilih menjadi
4. Area sampling
yakni tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota
1. Sampling sistematis
2. Sampling kuota
24
6. Snowball sampling ( dari kecil menjai besar)
Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan pada penelitin ini adalah non
sampel berdasarkan kebetulan. yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel. jika orang yang kebetulan ditemui
tersebut memenuhi syarat populasi yang akan diteliti maka orang tersebut bisa
carefour lebak bulus bersifat heterogen dan merupakan bagian dari populasi, maka
sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel
bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah dengan tujuan dan
25
Pada penelitian ini objek penelitian adalah variabel x dan variabel y
Lebak bulus, Jalan Lebak Bulus Raya no. 8 Kebayoran Lama Jakarta
Selatan 12310.
adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subjek penelitian
26
3.5 Metode atau Teknik Pengumpulan Data
(Supramono&Haryanto),2005:70).
penelitian ini adalah buku, jurnal, web, dan sumber-sumber lain yang
3.5.2 Kuisioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab
atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden (Bimo
Walgito, 1987).
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner
27
juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar
adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden yang akan
penelitian ini adalah skala Likert ( interval ). Skala ini yang paling
1. Uji Validitas
28
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya
sebagai berikut
2.Uji Reliabilitas
2011).
29
Pengujian Statistik yang akan digunakan yaitu :
1. Koefisien Korelasi
2. Koefisien Determinasi
Kd = r² x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
3. Uji Regresi
atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi
30
lebih. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal atau
tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsep-konsep tentang dua
Y= a+bx
Keterangan :
b = Koefisien variabel x
4. Uji Hipotesis
t = r
√1–r²
Keterangan :
t = Uji Signifikasi
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Sampel
31
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/499/1400013.pdf?se
quence=1
https://eprints.uns.ac.id/7932/1/144201308201009261.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1560/7/11520066_Bab_3.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/32491
32